NovelToon NovelToon
The Lonely Villainess

The Lonely Villainess

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Fantasi Isekai / Kultivasi Modern
Popularitas:769
Nilai: 5
Nama Author: JOSHUA HUTABARAT 258

kisah tentang seorang pemuda bodoh yang bekerja sebagai pembohong, suatu hari karma datang dan ajal menjemputnya, bereinkarnasi ke dalam salah satu buku favorit nya dan berjuang untuk membahagiakan karakter favoritnya, sang villaines dalam buku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JOSHUA HUTABARAT 258, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemenangan

Sudah 3 jam semenjak William bertarung dengan Monster ini.

Dalam rentang waktu ini, mereka telah bertukar serangan lebih dari 500 kali.

Setiap serangan di ikuti oleh serangan balasan, dan taktik pertahanan tertentu.

Bahkan William tidak tahu sudah berapa kali dia dan monster ini berada diambang pintu kematian.

Setelah 3 jam pertarungan, tubuh William sekarang di penuhi luka dari berbagai ukuran.

Luka - luka ini mengeluarkan darah yang masih segar dan terlihat mengerikan.

Untungnya sebagai seorang kultivator peringkat ke 7, William masih memiliki vitalitas yang besar.

Terutama dari tubuh nya yang telah di tempa dengan berbagai harta langit dan bumi.

Setidaknya dia masih bisa bertarung dalam kondisi optimal.

Selain itu william juga merasa bahwa pikirannya sangat jernih sekarang.

Tanpa adanya pengalaman bertarung, seseorang tidak dapat menyempurnakan tehnik yang dia kuasai.

Itu seperti william sekarang, William dapat dikatakan menguasai banyak tehnik.

Mulai dari kompresi energi mana, pengaliran energi mana, gerakan serangan bertombak, penggabungan mana kultivator dan mana langit dan bumi, induksi energi mana, dan lainnya.

Namun sebelumnya William belum mengintegrasikan tehnik ini kedalam dirinya.

Sekarang semua nya berbeda, William mulai menyatukan apa yang dia kuasai.

Inilah yang akan menjadi modal William dalam melanjutkan jalan kultivasi miliknya.

Ini adalah Tao milik William.

" huh... Aku masih belum bisa fokus sepenuhnya pada pertarungan ini "

Melihat serigala di depannya, William tertawa kecil dalam hatinya.

Hewan buas yang tadinya tampak seperti mahluk mistik ini, kini penampilan nya sama seperti William.

Tubuh hitam itu dipenuhi luka, terutama dua luka besar di pagian punggungnya.

Salah satu sayapnya telah terpotong, dan garis besar tercetak di mata sebelah kanannya.

Bisa dikatakan nasib hewan itu lebih buruk dari William.

Tentu saja ini masuk akal, bagaimanapun hewan ini hanya pada peringkat ke 8.

Satu peringkat dibawah William yang ada pada peringkat ke 7.

William hanya bisa menatap mahluk ini dalam - dalam.

Dia mengetahui bahwa kali ini adalah serangan terakhir diantara keduanya.

Hidup atau mati, ini adalah penentuan nasib dua mahluk hidup yang berpapasan oleh takdir.

" huh... huh... Aku benci bertaruh "

Dengan menghela nafas dalam - dalam, William bersiap untuk duel terakhir ini.

Menggenggam erat tombak di tangannya, mengalirkan sisa mana ke dalam senjatanya.

" Kali ini adalah satu pukulan untuk satu kemenangan "

William yang meneguhkan keyakinannya mengambil inisiatif menyerang.

Menginjak tanah dengan keras, serta menerapkan atribut angin pada mana yang mengalir di sekitar tubuhnya.

William mencoba mengontrol mana disekitarnya dengan paksa.

Menggunakan mana miliknya sebagai sebuah pelapis, untuk mengurung mana langit dan bumi.

Kemudian mengkompresi mana ini menjadi energi murni, mengganti penerapan kualitas dengan kuantitas.

Sebuah serangan sengit dilepaskan dari ujung tombak ke arah serigala itu.

Energi besar yang melebihi kapasitas kultivator peringkat 6 terbentuk secara tiba - tiba.

Kompresi energi ini membentur tameng milik serigala itu, dalam sekejap tameng yang tadinya hampir tidak tertembus pecah seperti gelas.

Sisa energi itu masih belum menghilang, walaupun momentumnya tidak terbendung seperti sebelumnya.

Energi yang tersisa bergegas ke kepala serigala itu.

William dapat melihat rasa terkejut, dan kegilaan yang haus darah dalam mata si hewan buas.

Tapi tanpa rasa takut, serigala itu juga membalas serangan William.

Mengepakkan satu sayapnya yang tersisa, serigala itu bergeser sedikit pada saat terakhir sebelum serangan itu mengenainya.

Akhirnya tombak itu tidak menembus kepalanya, melainkan sangkut pada pundak hewan itu.

Energi besar itu berkeliaran dalam tubuh si hewan buas.

Tanpa sedikitpun keraguan, serigala itu membuka taringnya dan menggigit kearah leher William.

Mengetahui bahwa ini adalah serangan balik terakhir musuhnya, William jatuh dalam ketenangan.

Sebuah gambaran serangan ke arah lehernya, krisis hidup dan mati meledakkan potensi tubuhnya.

Segala sesuatu menjadi lambat, seolah - olah dia bisa melihat ke masa depan.

William dengan pikiran jernih, dalam sepersekian detik melakukan balasan paling sempurna atas serangan itu.

Dia melepas tangan kanan nya dari tombak, mengayunkan lengannya ke arah mulut si serigala.

Menumpuk kaki kirinya ketanah, dan memutar pinggang nya.

Dengan tangan kirinya yang memegang tombak yang menancap pada tubuh hewan buas itu, dan dengan tangan kanan yang menghalangi serangan terakhir mulut si serigala.

William melemparkan sosok serigala raksasa itu seperti gerakan dalam seni beladiri judo.

Melihat hewan buas yang ada di depannya tersungkur di tanah.

William menghela nafas panjang.

Semua latihan, semua usaha, semua tekanan dalam dirinya telah lepas tanpa kendali.

" haha... Hahaha... Aku menang "

" haha...haha...hahaha... "

" aku akhirnya menang brengsek, hahaha... "

Tawa gila keluarga dari mulut William, sentuhan rasa syukur dan rasa puas terpampang di wajahnya.

Setelah melampiaskan emosinya, rasa kelelahan tiba - tiba membanjiri tubuh William.

Lututnya terasa seperti jelly, tubuhnya terasa kaku, dan luka - luka yang dia tekan selama pertarungan meluap.

William jatuh ketanah, dengan punggung nya meniduri bumi, dan matanya yang menatap bintang - bintang Tao milik nya akhirnya terbentuk.

Bersamaan dengan itu matanya mulai terasa kabur, sebuah suara mengerikan dan aneh terdengar di telinganya.

Seperti sebuah bisikan, seperti sebuah teriakan William tidak bisa membedakan diantara keduanya.

Dia hanya tahu, bahwa nalurinya berkata ini bukanlah hal yang berbahaya.

Tubuhnya secara perlahan tenggelam dalam alunan aturan dunia, dan pikirannya seperti berhadapan dengan entitas langit dan bumi.

Secara perlahan, rasa panas memenuhi tubuhnya, bukan seperti perasaan terbakar, namun lebih seperti berendam di sumber air panas.

Segala beban dan rasa sakit perlahan menghilang.

Kesadarannya memasuki sebuah tempat aneh penuh gambar.

Gambar - gambar aneh ini muncul di depannya.

Ada sebuah gambar yang mengandung seluruh kemegahan alam semesta langit dan bumi.

Ada sebuah gambar yang menampakkan raksasa sebesar planet berjalan diantara bintang - bintang.

Ada sebuah gambar yang menunjukkan dewa - dewa berterbangan bebas di tata surya.

Mengikuti kata hatinya, kesadaran William melayang - layang tanpa arah di tempat ini.

Tiba - tiba William merasakan suatu panggilan dalam jiwanya.

Seperti ada sesuatu yang dia butuhkan ditempat ini, mengikuti panggilan itu dia bergerak perlahan menuju sumber perasaan ini.

Satu demi satu gambar dilewatinya, bahkan dia tidak memandang gambar lain disekitarnya.

Jiwanya bergerak maju perlahan, seperti mencari sesuatu yang hilang.

Akhirnya dia sampai pada sebuah gambar yang memenuhi tempat di hadapannya.

Dalam gambar ini tidak ada sosok yang bisa dilihat seperti gambar lainnya.

Tidak ada energi yang menari - nari seperti surga.

Tidak ada langit dan bumi yang di penuhi keagungan dari alam semesta.

Seperti terjebak dalam sesuatu yang tidak ada di dalam realitas maupun di luar alam bawah sadar.

Gambar ini mengeluarkan hisapan pada kesadaran William, dari dalamnya panggilan itu semakin kuat.

William yang merasakan itu mengambil inisiatif mengikuti hisapan itu.

Kesadarannya sampai pada suatu tempat yang aneh, tidak ada cahaya, ruang atau waktu di tempat ini.

Di dunia luar saat ini, William jatuh dalam situasi aneh ini, diatas william sebuah penampakan aneh muncul secara tiba - tiba.

Lubang yang sebesar rumah terbuka secara tanpa tanda apapun, di dalamnya tidak ada konsep ruang maupun waktu.

Menanggapi anomali ini, aturan dunia memblokade ruang ini.

Aturan dunia mulai beroperasi secara maksimal mencoba menutup kembali lubang ini.

Sayangnya tidak peduli usaha apa yang dilakukan, tidak ada yang membuahkan hasil.

Lubang ini tidak tercakup dalam aturan dunia, seperti di luar alam semesta.

Yang anehnya Kelainan ini tidak terdeteksi oleh kultivator maupun mahluk di planet ini.

Bahkan teknologi tidak dapat melihat jejaknya.

Lubang itu seperti ingin membawa William dari dunia ini.

1
Lestari
tetep semangat nulisnya author 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!