NovelToon NovelToon
Obsesi Tuan Pemaksa

Obsesi Tuan Pemaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Panda Merah

"Anda yakin Mrs. Aquielo?"

"Jangan asal mengubah nama ku seenakmu, aku masih seorang Rainer asal kau tahu saja."

"Ya untuk sekarang kau mang masih seorang Rainer, tapi sebentar lagi kau akan segera mengganti nama belakangmu itu dengan nama keluargaku."

"Seperti aku mau saja dengan dirimu."

"Oh apa kau lupa yang aku katakan dipesawat kemarin Ms. Rainer."

Viona hanya dapat terdiam tentu ia tidak lupa dengan ancaman pria gila ini kemarin. Dan sialnya kalau semua yang dikatakan nya benar adanya maka tidak ada jalan lain lagi bagi Viona untuk menolak semua keinginan pria itu.

Itu buruk....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Dan seketika nafsu makan Viona menghilang saat melihat sosok yang menjadi dalang dari masalah yang dialami nya kini sedang duduk santai dihadapannya dengan wajah tenang seolah-olah tak pernah terjadi hal apapun.

Ares Anthony Aquielo.

Dengan kasar Viona melempar makananya itu kewajah Ares penuh emosi dan bukannya marah, pria itu malah terkekeh geli melihat ekspresi marah Viona sekarang. Seolah-olah itu hal yang lucu baginya.

"Bukan begitu cara menyuapi kekasih mu sayang! " seru Ares santai sambil menyeka saos yang menempel diwajahnya.

"Apa kau sudah gila... Hanya karena mobilmu lecet kau sampai membuat aku harus bertengkar dengar sodaraku. Sudah ku bilang berapapun biayanya pasti akan kuganti kenapa harus seperti ini_" ucap Viona kesal sambil terus memukul dada Ares, dan pria itu hanya diam menerima semua pukulan dari kepalan tangan gadis itu.

"Apa maksudmu bertengkar? Apa wanita pemarah itu memarahimu... Ck dasar wanita itu!" seru Ares tampak kesal.

"Kenapa kau yang jadi kesal, disini kau dalang dari masalah yang aku alami, seharusnya aku yang kesal." Ucap Viona sambil mengatur tarikan nafasnya yang tak beraturan.

"Sekarang cepat selesaikan semuanya!" perintah Viona.

Mendengar nada perintah dari Viona Ares hanya dapat mengelengkan kepala bingung sekaligus takjub dengan wanita dihadapannya saat ini, sebenarnya Viona ini jenis wanita yang seperti apa?

Karena selama masa hidupnya Ares tidak pernah mendapat kalimat perintah dari siapapun kecuali orang tuanya tentunya, dan yang lainnya harus meminta bahkan memohon kepadanya.

"Selesaikan... Maksudmu aku harus segera menikahimu begitu, tidak masalah bagiku jadi kau maunya kapan?" gurau Ares yang ditanggapi tatapan tajam dari mata bulat Viona.

"Kau sudah bosan hidup huh!." Seru Viona sambil mencengkram lalu menarik kerah jas abu-abu Ares.

Karena postur tubuhnya yang jauh lebih tinggi dari Viona membuat Ares agak membungkuk untuk mensejajarkan wajah mereka.

Masih dengan keterkejutan nya Ares tetap berusaha tersenyum lalu memengang kedua tangan Viona yang merangsek kerah jasnya, seperti seorang petarung yang sudah siap untuk berkelahi.

Sungguh wanita aneh, fikirnya.

"Calm down babe... Kita bisa bicarakan ini baik-baik tidak perlu dengan cara kekerasan seperti ini," ucap Ares berusaha merayu.

Sungguh... Ia memang terbiasa bertengkar sampai adu tinju dengan pria lain tapi dengan wanita, ini kali pertama bagi Ares jadi itu sangat mengejutkan menurutnya dan sedikit lucu juga.

"Aku akan benar-benar menghajarmu sampai babak belur kalau kau tidak segera menghapus senyum jelek itu dari wajah menyebalkanmu!" ancam Viona lalu melepas kerah jas Ares dengan kasar dan sedikit mendorongnya kebelakang.

"Ah... Sayang sekali padahal aku yakin kalau senyuman ku ini dapat menggaet hati dari setengah penduduk bumi ini." Ucap Ares penuh percaya diri.

"Terserah apa katamu tapi yang jelas aku tidak termasuk didalamnya, jadi singkirkan senyum jelek itu mataku perih melihatnya." Balas Viona sambil mendesis pelan seolah-olah matanya benar-benar merasakan rasa sakit.

"Baiklah-baiklah... Ternyata mulutmu lebih sadis dari kakak mu yang bodoh itu!" seru Ares sambil merapikan jasnya yang tampak sedikit berantakan.

"Sekarang katakan apa yang harus aku lakukan?" tanyanya dengan wajah sok polos yang langsung menyulut emosi Viona yang semula sempat mereda.

"Mana aku tahu... Itu urusanmu jadi fikirkan sendiri, yang jelas aku mau masalah ini cepat selesai!" seru Viona sambil menggeram.

Tapi bukannya takut Ares malah semakin gemas melihat ekspresi marah diwajah Viona, hal itu sontak membuat ia ingin kembali menggoda wanita aneh itu lagi.

"Bagaimana ya... Kurasa aku cukup bodoh dalam hal menyelesaikan masalah, jadi tolong fikirkan solusinya untuk ku lagi pula kaukan yang ingin masalah ini cepat selesai." Ucap Ares dengan santainya dan benar seperti yang ia harapkan wajah Viona langsung memerah marah saat mendengar kata-katanya barusan.

"KAU AKAN MATI HARI INI JUGA BAJINGAN!!!" Dan sekali lagi tindakan wanita ini benar-benar diluar nalar, bisa-bisanya dia menghajar seorang pria yang jelas-jelas lebih besar darinya dengan sangat brutal.

Viona terus melayangkan tinjunya kewajah serta bagian tubuh Ares yang lainnya.

Sementara Ares yang masih terkejut hanya berusaha menghindari dan menangkis serangan Viona tanpa berniat membalasnya.

***

"Sudah lelah... Apa hanya segitu kemampuanmu sayang!" seru Ares sambil menyunggingkan senyum tipisnya meski sudah babak belur rupanya pria ini belum puas juga.

"Apa kau mau dihajar lagi." Ucap Viona kesal lalu kembali melihat kearah polisi yang sedang berada dihadapan mereka sekarang.

Ya setelah melihat perkelahian mereka tadi pemilik foodtruck itu pun segera menghubungi polisi.

Mereka hanya dikenai denda karena membuat kerusuhan ditempat umum dan Ares langsung membayarnya. Sementara Viona dia bukannya tidak mau membayar tapi uang yang ia punya sekarang tidak cukup untuk itu.

"Padalah kau yang memulai, tapi aku yang harus membayar semuanya." Ucap Ares dengan nada kesal yang dibuat-buat.

Sementara Viona ia malas menanggapi ucapan pria itu lagi lalu melangkah pergi dari sana tanpa memperdulikan seruan Ares.

"Setidaknya kau obati dulu wajah tampanku yang kau rusak ini!" seru Ares sambil mengang pergelangan Viona yang langsung ditepis oleh wanita itu dengan sangat kasar.

"Dari pada mengobatinya aku lebih ingin menambah hancur wajah jelekmu ini." Jawab Viona lalu kembali meninggalkan Ares, sementara Ares hanya tertawa geli mendengar ucapan pedas wanita itu lalu berbalik meninggalkannya.

Setelah beberapa saat berjalan Viona akhirnya menyadari kalau Ares tak mengikutinya lagi.

Akhirnya ia menghembuskan nafas lega karena tidak perlu beradu mulut lagi dengan pria menyebalkan itu lagi.

Viona terus berjalan sambil melihat pemandangan kota disekelilingnya, perlahan rasa sedih dan juga marah yang tadi ia rasakan mulai menguap dengan perlahan.

Dengan senyum yang mulai terpatri diwajahnya Viona terus menyusuri jalanan padat kota itu.

Namun seolah enggan meninggalkannya begitu saja masalah lain kembali menghampiri Viona.

Saat sedang melewati segerombolan remaja tiba-tiba Viona merasa ada yang menepuk bokongnya dengan keras, dengan marah Viona segera berbalik dan menatap pemuda itu satu-persatu.

"Siapa yang menepuk bokongku tadi?" tanyanya dengan marah, namun bukannya menanggapi pertanyaan Viona mereka malah tertawa terbahak sambil saling berbisik. "Ku ulangi sekali lagi siapa yang menepuk bokong ku tadi!" sentak Viona lagi.

"Santai saja gadis manis... Tidak perlu marah-marah seperti itu, aku hanya bercanda tadi!" seru salah satu remaja itu sambil kembali menepuk Viona ditempat yang tadi.

"AARRRGGGHHHH...."

Tapi setelah melakukan hal itu pada Viona pemuda itu langsung menjerit kesakitan saat secara tiba-tiba Viona memelintir tangannya kebelakang tubunya lalu menekannya dengan kuat sehingga membuat sendi-sendi tulangnya nyeri.

"LEPASKAN.... LEPASKAN...." Teriaknya sambil berusaha berontak, namun bukannya terlepas dari cekalan tangan Viona dia malah merasa tangannya semakin sakit saat berusaha melepaskannya.

Setelah merasa cukup puas Viona segera melepaskan tangannya dari pemuda itu lalu memberi tatapan tajamnya pada teman-temannya yang lain.

"Aku harap ini pertemuan terakhir kita dasar anak Asu...!" Seru Viona lalu pergi meninggalkan mereka yang masih bingung karena tidak mengerti arti kata yang terakhir Viona ucapkan barusan.

"Ada apa dengan semua orang dinegara ini... Apa mereka semua bersekongkol untuk membuat aku marah." Gerutunya.

Sementara itu dilain tempat, tampak seorang pria sedang tersenyum miring sambil terus memperhatikan pergerakan wanita itu dari dalam mobilnya.

"Ah... Hampir saja tadi aku keluar, aku lupa kalau perempuan itu adalah titisan preman." Ucap Ares sambil terkekeh pelan.

"Tuan muda apa anda yakin tidak mau mengobati luka anda terlebih dahulu, saya yakin luka itu pasti sangat perih." Ucap Noah asisten pribadi Ares sambil meringis melihat kondisi wajah atasan nya yang biasanya tampak tampan kini babak belur seperti sehabis bergulat dengan beruang dengan beberapa luka goresan diwajahnya.

"Apa maksudmu kau mau merusak karya yang sudah dibuat wanitaku ini. Jangan kurang ajar Noah lebih baik sekarang kau cari tahu identitas lengkap dari bajingan kecil yang berani memegang perempuan ku tadi!" serunya tajam.

Sementara Noah hanya dapat menggeleng pelan mendengar kalimat absurd bosnya itu, bagaimana bisa ia menyebut luka lebam serta bekas cakaran diwajahnya itu sebagai sebuah karya.

"Baiklah kalau itu mau anda Tuan muda." Ucap Noah mengalah pada akhirnya.

"Tapi saya yakin saat anda pergi kerumah Nyonya besar malam ini beliau pasti akan histeris saat melihat kondisi wajah cucu kesayangannya yang tidak baik-baik saja," tambahnya.

"Astaga... Aku lupa kalau nanti malam jadwalku bertemu mereka. Sayang sekali kurasa kita harus memperbaiki ini semua sekarang Noah. Kenapa kau lambat sekali melakukannya." Gerutu Ares tidak jelas, dan Noah hanya dapat mendengus kesal mendengarnya padahal ia sudah meminta bosnya itu untuk mengobati lukanya dari tadi tapi selalu ditolak.

Dan dengan santainya pria itu kini mengatakan ini semua salahnya...

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!