NovelToon NovelToon
Pernikahan Membuat Luka

Pernikahan Membuat Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:120.3k
Nilai: 5
Nama Author: SHy

Pernikahan seharusnya menjadi momen yang paling membahagiakan dan ditunggu oleh pasangan yang saling mencintai. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Noami dan Gilang.

Pasalnya, pernikahan mereka terjadi secara mendadak dan tak mengenakkan akibat kesalahpahaman warga yang mendapati mereka berada di dalam rumah kontrakan Naomi dalam kondisi yang cukup intim.

Warga yang mengira kalau Naomi dan Gilang sudah melakukan tindakan tercela yang mencoreng nama baik desa mereka, memaksa mereka menikah saat itu juga. Tidak punya pilihan, Gilang dan Naomi terpaksa menuruti keinginan warga demi menyelamatkan naman baik mereka sebagai pendatang di sana.

“Meski kita sudah menikah, tapi kamu tidak boleh menuntut hak apapun kepadaku!” Kata Gilang setelah tak lama mereka menjadi pasangan suami istri.

Begitu banyak kesepakatan menyakitkan yang dibuat oleh Gilang ditambah sikap Gilang yang sering mengacuhkannya setelah mereka menikah, membuat Naomi merasa pernikahan yang dijalaninya hanya membuatnya terluka.

Apakah Naomi mampu bertahan dengan pernikahan yang hanya membuat luka untuk dirinya meski sebenarnya tanpa diketahui oleh Gilang jika Naomi sudah mencintai Gilang sejak lama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PML 2 - Tinggal Bersebelahan

Naomi berusaha untuk tetap fokus bekerja meski bayang-bayangan Gilang terus terlintas di benaknya. Sungguh, Naomi merasa kalau kedatangan Gilang tadi semakin merusak ketenangannya untuk bekerja.

“Sebenarnya, apa tujuannya membangun klinik di desa ini. Dan kenapa tempatnya sama dengan tempat aku mengabdi?” Gumam Naomi. Dirundung penasaran, Naomi memilih untuk menghubungi seorang sahabatnya yang merupakan sepupu Gilang.

Cukup lama bagi Naomi menunggu panggilan terhubung dengan sahabat baiknya karena jaringan di desa cukup minim untuk digunakan.

“Halo, Naomi!” Suara Debby terdengar menyapa di seberang sana. Seperti biasanya, Debby selalu semangat saat mengangkat panggilan telefon dari Naomi.

Senyuman di wajah Naomi seketika terbit mendengar suara sahabat baiknya. “Halo, Debby. Maaf kalau aku mengganggu waktu kerjamu.” Naomi sedikit sungkan. Dia menyadari kalau Debby juga pasti sedang bekerja saat ini.

“Tak masalah. Kamu sama sekali tidak menggangguku. Oh ya, omong-omong tumben sekali kamu menghubungiku di waktu jam bekerja begini?”

Naomi terdiam beberapa saat. Dia menggigit jari-jarinya meragu untuk menjawab.

“Naomi, apa kamu masih mendengar suaraku? Apa jaringan di sana hilang?” Rentetan pertanyaan keluar dari mulut Debby.

“Aku masih mendengarnya, Debby.” Balas Naomi cepat sebelum sahabatnya yang super cerewet kembali bertanya.

“Kalau kamu masih mendengarnya, maka jawablah pertanyaanku cepat sebelum jaringan di sana hilang!” Seru Debby.

Naomi menghela napas. Menjeda waktu beberapa saat sebelum menjawab pertanyaan Debby. “Debby, apa kamu tahu kalau sekarang Gilang berada di desa yang sama denganku. Tadi pagi aku bertemu dengannya di puskesmas.”

Hening

Debby ikut-ikutan diam tak langsung merespon pertanyaan Naomi.

Bagaimana ini?

“Debby?” Suara Naomi kembali terdengar.

“Emh, ya. Aku tidak tahu mengenai hal itu. Yang aku dengar dari papaku, Gilang memang sedang berada di luar kota. Meninjau langsung proyek amal yang dilakukannya di daerah terpencil. Aku gak tahu kalau dia satu daerah sama kamu!”

“Oh, begitu ya…”

Debby mengangguk di seberang sana meski Naomi pasti tidak akan bisa melihat pergerakannya. “Kenapa, Naomi. Apa dia membuat masalah denganmu sampai kamu menelefonku begini?”

“Tidak. Aku hanya ingin memastikannya saja. Karena aku kaget dia bisa ada di sini.”

“Begitu ya. Aku pikir kamu senang karena bisa bertemu dengan Gilang lagi.”

“Debby!” Suara Naomi terdengar penuh peringatan. Membuat Debby bungkam dan segera mengakhiri panggilan telefon mereka.

Hembusan napas Naomi terbuang bebas di udara setelah panggilan telefonnya dan Debby berakhir. Naomi merutuki diri karena mempertanyakan hal yang menurutnya tidak penting pada Debby.

“Kenapa kamu mempertanyakan tentang Gilang sama Debby sih. Dia kan bisa berpikiran yang tidak-tidak nantinya!”

Naomi sudah tak ingin lagi memikirkan tentang Gilang. Dia berharap tidak akan bertemu kembali dengan Gilang. Semoga saja hari itu juga Gilang sudah kembali ke kota mereka. Agar tidak pusing memikirkan Gilang, Naomi mencoba fokus melanjutkan pekerjaannya. Untung saja saat itu juga dia kedatangan pasien yang harus ditanganinya dengan serius hingga membuat perhatian Naomi hanya fokus pada pasiennya saja.

Pukul lima sore, Naomi terlihat masih fokus menangani beberapa pasien yang terus berdatangan ke puskesmas lewat jalur UGD. Seorang dokter kandungan yang juga bekerja di puskesmas nampak menghampiri Naomi saat ia baru saja keluar dari dalam ruangan UGD.

“Naomi, apa pekerjaanmu sudah selesai?” Tanya Raka dengan wajah tersenyum.

“Sudah, Raka. Ini aku udah mau pulang.” Balas Naomi ikut tersenyum.

“Kebetulan sekali kalau begitu. Aku juga udah mau pulang. Bagaimana kalau kita pulang bersama saja dari pada kamu berjalan kaki ke kontrakan?” Tawar Raka.

Naomi berpikir sejenak. Sebenarnya dia enggan untuk menerima tawaran Raka. Namun, mengingat beberapa waktu belakangan ini begitu banyak pemuda desa yang menggoda dirinya saat pulang bekerja, membuatnya akhirnya menerima tawaran Raka.

“Maaf kalau aku merepotkanmu.” Kata Naomi saat motor milik Raka sudah melaju meninggalkan puskesmas menuju rumah kontrakan Naomi berada.

“Sama sekali tidak merepotkan. Aku justru senang bisa mengantarkan kamu.” Balas Raka. Bagaimana tidak senang, sudah lama sekali Raka menunggu momen ini. Bisa mengantarkan sang pujaan hati pulang dan berada di atas motor yang sama demgannya.

Naomi mengulas senyum. Dia cukup bersyukur di tengah kesulitannya hidup di desa, beberapa rekan kerjanya masih cukup baik kepadanya. Salah satunya Raka ini.

Agar tidak mencari kesalahpahaman warga melihat mereka berboncengan, Naomi menjaga jarak sebisa mungkin dari Raka. Meski bisa merasakan pergerakan Naomi yang terus berusaha memberikan jarak di antara mereka, Raka tidak mempermasalahkannya. Sudah bisa berboncengan seperti ini saja dengan Naomi, sudah cukup membuat hati Raka senang.

Saat keduanya melintas di lokasi proyek pembangunan klinik, Gilang yang masih berada di lokasi proyek tanpa sengaja melihat keduanya melintas. Tatapan mata Gilang nampak dingin menatap wajah Naomi meski Naomi tidak melihat ke arahnya.

“Ternyata dia terlibat cinta lokasi di sini.” Gumam Gilang tanpa mengalihkan pandangan sedikit pun dari sosok Naomi yang semakin menjauh dari dirinya.

Motor yang dikendarai Raka terus melaju di jalanan desa. Beberapa warga yang melihat mereka terdengar menyapa. Beberapa dari mereka ada yang senang melihat kedekatan mereka berdua. Namun, ada juga yang tidak senang melihatnya. Salah satunya Sindy. Anak Pak Ramzi yang melihat keduanya melintas di depan rumahnya.

“Sialan. Berani sekali Dokter Naomi berboncengan dengan Raka!” Kedua tangan Sindy terkepal erat. Rasa cintanya yang begitu besar pada Raka, membuatnya tidak suka melihat Naomi berdekatan dengan Raka.

“Pasti dia sudah menggoda Raka sampai Raka mau mengantarkannya pulang seperti itu!” Pemikiran Melati semakin buruk saja pada Naomi. “Awas saja dia. Akan aku buat dia menyesal karena udah berani mendekati Raka!” Sambung Sindy dengan amarah yang terasa semakin memuncak di hatinya.

Tak lama berselang, motor milik Raka sudah tiba di depan rumah kontrakan Naomi. Setelah turun dari atas jok motor, Naomi tersenyum menatap wajah Raka.

“Terima kasih sudah mengantarkan aku pulang, Raka.”

Raka membalas senyuman Naomi. “Sama-sama. Lain kali mari kita pulang bersama lagi.” Tawar Raka.

Naomi tersenyum saja. Di dalam hati dia menolak keras tawaran Raka. Sudah cukup dia pulang bersama Raka kali ini. Tidak untuk hari berikutnya.

“Ya sudah, kalau begitu aku pulang dulu.” Pamit Raka. Naomi mengiyakannya. Dia masih setia berada di depan rumah memperhatikan pergerakan motor Raka hingga akhirnya lenyap dari pandangannya.

Setelah tak lagi melihat sosok Raka, Naomi hendak masuk ke dalam rumah. Namun, pergerakannya terhenti saat mendengar suara mesin motor yang terdengar berhenti tak jauh dari rumah kontrakannya berada.

“Gilang!” Naomi terkesiap melihat sosok Gilang yang baru saja turun dari atas motor. Dan kini, pria itu melangkah masuk ke dalam rumah kontrakan yang berada tepat di sebelah rumah kontrakan Naomi tanpa memberikan sapaan pada Naomi lebih dulu meski pria itu bisa melihat sosok Naomi.

“Dia tinggal di sebelah kontrakan aku?”lirih Naomi dengan jantung yang kembali berdetak kencang seperti saat melihat sosok Gilang tadi pagi.

***

Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 seperti biasanya.

NB : Kalau bisa satu orang berikan 5 komentar persatu bab ya. Terima kasih sayang🤍

1
Jumi Eko
Luar biasa
🌺ziRa_hEnY💞🐊🐊
semoga sampai tamat di NT
Agus Lampito
gilang sebenarnya ud cinta sama naomi,, tp gengsi mengakui
🌺ziRa_hEnY💞🐊🐊
gatau ada karya baru kak shy .. semenjak dean pindah lapak,ga buka NT lagi. sekali nya buka ada karya baru kak shy ..sampe tamat disini yaa kak shy
Yesiana Ansen
luar biasa
Kar Genjreng
Naomi. semoga tambah dan sabar nikah siri apa tidak bisa cerai ,,,kecuali suami yang menalak nya,,,serba salah dong Naomi kalau begini,
Retno Harningsih
up
Arsyad Algifari.
aku bingung sama sikapmu Gilang . seperti suami posesif tapi kadang tak mengerti perasaan istri sendiri
kaila
lanjut kak
we
di resmikan kah🤔
Mrs.Riozelino Fernandez
Gilang kk Thor Shy...😁
faridah ida
kamujangan bingung Naomi , kalo sampai nanti kamu pisah ,malah enak ,kamu gak liat adik ipar sama suami kamu deket2 ..😜🤭
Anonim
kok Dean.....siapa di sini Dean ??
Gilang marah tidak ya Naomi pulang ke rumah mamanya untuk menemui kak Nadira tidak mengajaknya
Mrs.Riozelino Fernandez: Dean ini tokoh di Novel kk Shy disebelah kk 😁
gak tau ntah nanti Dean bakalan muncul juga disini..
total 1 replies
Anonim
Naomi jangan mengambil keputusan sendiri kalau mau menemui kak Nadira, tawarin ajak Gilang perkara dia tidak mau tapi sudah usaha menawari jadi tidak semakin memanas rumah tangga kalian
Hanifah 76
lanjut ka shy
mbok Darmi
menurut ku lebih baik pisah minta gilang mengucapkan kata talak dan semua selesai, gilang dan naomi bisa menjalani hidupnya kembali tanpa beban
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
ardiana dili
lanjut
Sugiharti Rusli
si Gilang sendiri gimana tuh, apa dia juga ga ada keinginan tuk meresmikan secara negara pernikahannya dengan Naomi,,,
keke global
ayo up lg kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!