Kenyataan Yang Suram

Chapter 10: Escape Strategy and the Unexpected Guest

Ketegangan di ruangan itu begitu pekat, seolah udara menjadi lebih berat. Semua mata tertuju pada Kim Yoon Seo, terutama milik wanita bertopeng yang berdiri di samping Cha Eunwoo. Tatapan tajamnya menembus, seakan mencoba mengungkap kebenaran yang tersembunyi di balik kata-kata Yoon Seo.

"Ingin keluar dari Gate ini?" Kang Jisung menyeringai, menyandarkan tubuhnya pada dinding kayu. "lalu apa yang bisa kau lakukan untuk mencapai itu? " tanyanya dengan nada yang sedikit terkesan.

Mendengar pertanyaan dari kang jisung, Yoon seo terdiam sejenak, berpikir, kemudian membuka mulutnya.

"Aku Memang lemah dan tidak bisa bertarung," ucapnya. "tetapi aku bisa membantu dengan cara lain." lanjut nya.

"cara lain? apa itu? " tanya baek soyeon dengan nada tertarik.

"Kita semua tahu bahwa Cha Eunwoo adalah vampir, dan aku memiliki sesuatu yang bisa membuatnya lebih kuat." Kim Yoon seo mulai memberikan penjelasan.

Mata semua orang di ruangan itu melebar. Eunwoo sendiri mengangkat alisnya, seolah menunggu kelanjutan ucapan Yoon Seo.

"Darahku."

Baek Soyeon menyipitkan mata. "Kau bilang... kau bersedia menjadi penyedia darahnya?"

Yoon Seo mengangguk. "Aku sudah melakukan kontrak darah dengannya. Itu memang membuatku lebih lemah, tetapi sebagai gantinya, Eunwoo akan menjadi lebih kuat."

Mirae menatap Cha Eunwoo dengan ekspresi tidak percaya. "Dan kau menerima ini begitu saja?"

Eunwoo menatap Yoon Seo dengan pandangan sulit diartikan sebelum akhirnya mengangguk. "Aku sudah menerima darahnya sebelumnya, dan memang efeknya sangat signifikan."

"Ya... Apa yang dia ucapkan itu benar. " Ucap kim yoon seo membenarkan perkataan cha eunwoo. "10 hari terakhir ini aku sudah memberikan darahku secara teratur ke dirinya. Alhasil kekuatan nya secara signifikan mulai menjadi lebih kuat. "

Mendengar penjelasan dari kim yoon seo, kang jisung hanya bisa tertawa tidak percaya ke arahnya. "Kau... Gila... "

"Lalu bagaimana mungkin kau sampai sekarang masih hidup? Dan bukannya kering menyisakan kulit Dan tulang? " Tanya han mirae.

"Dia mendapatkan kemapuan regenerasi ku setelah melakukan kontrak darah. " Jawab cha eunwoo dengan santainya.

Ruangan itu hening sesaat, sebelum akhirnya Kang Jisung menghela napas. "Haruskah aku merasa senang karena kau tidak mati kehabisan darah karena kemampuan itu, atau haruskah aku kasihan kepadamu karena menjadi bank darah pribadinya..."

"Yah..sudahlah..Sekarang, mari kita fokus pada cara keluar dari Gate ini." Ucap baek soyeon.

Beberapa hari berlalu dengan tim mereka terus mengumpulkan informasi dan menyusun strategi.

Dalam diskusi terakhir mereka, Eunwoo menyuarakan pendapatnya. "Bos Gate berada di pusat kastil yang tertutup kabut hitam. Ada kemungkinan kita menghadapi serangan bertubi-tubi sebelum mencapai sana."

Baek Soyeon mengangguk. "Itu berarti kita harus membagi tugas. Tim penyerang utama, tim pendukung, dan tim pengalihan."

Yoon Seo mendengarkan dengan seksama, meskipun pikirannya mulai berputar liar.

'Apa aku cukup berguna di sini? Jika rencana ini gagal... apakah semua ini salahku?'

'Bagaimana kalau darahku tidak cukup untuk membuat Eunwoo bertahan? Bagaimana kalau aku hanya menjadi beban?'

Semakin ia berpikir, semakin berat dadanya terasa. Ia bisa merasakan ketakutan menyelimuti pikirannya, mencengkeram erat dan tak melepaskan. Jantungnya berdegup lebih cepat, tangannya mulai gemetar.

Seketika, rasa nyeri menghantam kepalanya, lalu sesuatu yang hangat mengalir dari hidungnya.

"Hei, kau baik-baik saja?!" Kang Jisung berseru, melihat darah yang menetes ke lantai.

Han mirae mendekatinya dengan cemas. "Kau terlihat pucat. Apa kau butuh istirahat?"

Yoon Seo buru-buru menyeka hidungnya dengan lengan baju. "Aku... Aku baik-baik saja. Cuma sedikit pusing."

Cha Eunwoo menatapnya tajam, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Yoon Seo tahu bahwa pria itu pasti menyadari bahwa dirinya sedang memikirkan hal yang tidak perlu, yang membuat nya mimisan.

Cha eunwoo terlihat ingin menegur kim yoon seo, agar tidak perlu memikirkan hal yang tidak perlu. namun dia tetap diam dan memilih melanjutkan membahas rencana mereka.

Di tengah diskusi panjang lebar mereka, langkah kaki terdengar dari luar. Semua orang segera berjaga-jaga.

Pintu terbuka, memperlihatkan Baek Soyeon yang masuk lebih dulu, diikuti oleh dua sosok lainnya. Seorang pria tinggi dengan rambut Coklat pendek yang tampak kasar, dan seorang wanita dengan tatapan tajam serta aura yang begitu tegas.

Yoon Seo membeku.

Wanita itu adalah ibu tirinya, Ahn se-hyeon.

Dan laki-laki yang disebelah nya adalah kakak ketiganya, kim Jung-in.

'bagaimana mereka bisa berada disini?'

Mata wanita itu menyapu seluruh ruangan sebelum akhirnya berhenti pada Yoon Seo. Ekspresinya tetap dingin, tetapi ada sesuatu dalam sorot matanya yang sulit diartikan—kelegaan, kekhawatiran, dan ketegasan yang bercampur menjadi satu.

"Kim Yoon Seo," suaranya tenang namun penuh otoritas. "Kau baik-baik saja?"

Sementara itu, pria di sebelahnya, yang tidak lain adalah kakak tirinya, mendengus pelan. "Aku sudah bilang kalau dia pasti membuat masalah."

Yoon Seo menelan ludah. "Ibu...? Kakak...? Kenapa kalian ada di sini?"

Baek Soyeon menjawab dengan nada santai, "Aku menemukan mereka di dekat gerbang masuk ke lembah kematian. terlihat dari tampang mereka, mereka sudah mencarimu cukup lama..."

Ahn se-hyeon melangkah lebih dekat. "Kami mencarimu sejak kami mendengar kau terjebak di dalam Gate ini. Kau pikir kami akan diam saja?"

Kakaknya, yang sejak tadi menatapnya dengan ekspresi tidak sabar, akhirnya bersuara. "Dan kau... kau benar-benar idiot. Bagaimana kau bisa masuk ke dalam situasi seperti ini?"

Yoon Seo mengerutkan kening. "Aku tidak sengaja—"

"Terserah," kakaknya memotong cepat, lalu menatapnya dari atas ke bawah. "Kau terluka?"

Yoon Seo menggeleng. "Aku baik-baik saja."

ahn se-hyeon menghela napas pelan. "Baiklah jika kau bilang begitu."

dia kemudian menatap satu persatu orang yang ada di ruangan itu dan berhenti tepat ke arah cha eunwoo.

"kau, ceritakan apa yang sedang terjadi di sini. " ucapnya sambil menunjuk eunwoo.

Eunwoo menyilangkan tangan di dada. "Jika kalian datang untuk membawanya pulang, maka kalian harus menunggu. Kita sekarang terjebak di dalam sini, dan satu-satunya jalan keluar adalah mengalahkan bos Gate."

Ibu tirinya menatap Eunwoo dengan tajam. "Kau yakin bisa mengalahkan bos itu?"

Kang Jisung terkekeh. "Tentu saja. Kami punya rencana. Dan sekarang, dengan tambahan kalian, peluang kita semakin besar."

Wanita itu menatap Yoon Seo sekali lagi, lalu mengangguk pelan. "Baiklah. Kalau begitu, kami akan membantu."

Yoon Seo menghembuskan napas lega. Kehadiran mereka membawa campuran perasaan dalam dirinya—kekhawatiran, ketidaknyamanan, tetapi juga sedikit rasa aman.

"oh, sebelum itu. "ucap cha eunwoo yang membuat semua tatapan mengarah kepadanya. namun tatapan cha eunwoo terfokus kepada Ahn se-hyeon, ibu tiri kim yoon seo. dia kemudian tersenyum." lama tidak bertemu bibi. "

To be continued~