NovelToon NovelToon
Regresi Jadi Boss Dungeon

Regresi Jadi Boss Dungeon

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:46
Nilai: 5
Nama Author: Ray Nando

Suara klik tetikus yang hening namun cepat memenuhi ruangan itu. Cahaya biru dari layar monitor menjadi satu-satunya penerangan di kamar sempit berukuran 3x4 meter di pinggiran Shanghai.


Chen Yu, pemuda kurus dengan kantung mata tebal, menatap layar dengan tatapan kosong. Di layar itu tertulis: "GAME OVER. Server akan ditutup selamanya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kopi Neraka vs Mimpi Buruk Zero

(Halusinasi Para Pahlawan)

Kabut abu-abu itu tidak berbau, tapi terasa lengket di kulit. Suara angin mati. Suara kota mati.

Han Xiao berlutut di tanah, memeluk senapannya sambil menangis sesenggukan.

"Maafkan aku, Bu... Nilai matematikaku merah... Jangan pukul aku pakai sapu..."

Di sebelahnya, Iron Fist, raksasa berotot baja yang baru saja menghancurkan robot, kini meringkuk seperti bayi. Matanya kosong.

"Kapten... Kapten, jangan mati... Kenapa hanya aku yang selamat? Aku pengecut..."

Chen Yu berdiri di tengah-tengah mereka. Dia melihat bar status di atas kepala teman-temannya.

[Status: Mental Break (Kena Mental)]

[Penyebab: Neuro-Toxin Mist (Kabut Racun Saraf) Tipe Z]

"Sialan, Zero," gerutu Chen Yu. "Dia menggunakan serangan AoE (Area of Effect) tipe Mental. Ini curang. NPC dan Player level rendah tidak punya resistensi terhadap trauma."

Chen Yu melihat bar Sanity-nya sendiri. Turun perlahan.

[Sanity: 98%... 97%...]

"Kenapa aku tidak gila?" gumam Chen Yu. "Oh, benar. Aku sudah pernah mati dan hidup lagi. Trauma apalagi yang lebih buruk dari tagihan listrik menunggak?"

Tiba-tiba, kabut di depan Chen Yu memadat, membentuk sosok bayangan. Sosok itu perlahan berubah menjadi Chen Yu versi masa lalu—kurus, kucel, mata merah karena kurang tidur, memegang mie instan.

Bayangan itu berbicara, suaranya mendesis.

"Kau penipu... Kau bukan Boss... Kau cuma joki game pecundang... Kau akan mati sendirian di kamar kosmu..."

Chen Yu menatap bayangan dirinya itu. Dia tidak takut. Dia justru merasa... kasihan.

"Kau tahu," kata Chen Yu santai. "Mie instan itu rasanya enak kalau kau tambahkan telur."

Chen Yu mengayunkan Titan's Wrench.

BUKK!

Dia memukul kepala bayangan masa lalunya sendiri. Bayangan itu buyar menjadi asap.

"Aku sudah move on, bodoh. Sekarang, bagaimana cara membangunkan dua idiot ini?"

(Barista Kematian)

Chen Yu menyeret Han dan Iron Fist masuk ke dalam bengkel yang tertutup rapat, berharap dinding beton bisa menahan kabut. Tapi kabut itu menembus dinding.

"Tamparan tidak mempan. Teriakan tidak mempan. Mereka terjebak di dalam pikiran mereka sendiri," analisis Chen Yu. "Aku butuh stimulan syaraf yang ekstrem untuk memutus sinyal halusinasi."

Matanya tertuju pada Abyssal Coffee Maker. Mesin kopi itu masih mendesis, mengeluarkan cairan hitam pekat yang bergelembung ungu.

[Item: Abyssal Espresso (Double Shot)]

[Efek: +500% Mana Regen. Efek Samping: 

Serangan Jantung Ringan, Insomnia 3 Hari, Rasa Pahit yang Menembus Jiwa.]

Chen Yu menyeringai jahat. "Ini akan menjadi 'panggilan bangun pagi' terburuk dalam hidup kalian."

Dia menuangkan kopi itu ke dalam dua ember (karena gelas terlalu kecil).

"Nyonya Zhang! Pegangi hidung mereka!"

Nyonya Zhang muncul. Anehnya, dia tidak terpengaruh kabut.

"Kenapa aku harus memegangi hidung pria-pria bau ini?"

"Karena Nyonya hantu! Hantu tidak punya otak fisik, jadi racun syaraf tidak mempan! Cepat!"

Nyonya Zhang dengan jijik memencet hidung Han dan Iron Fist menggunakan telekinesis. Mulut mereka terbuka otomatis mencari napas.

Chen Yu menuangkan cairan hitam pekat itu ke mulut mereka.

GLUK... GLUK...

(Realita yang Menampar)

Hening selama tiga detik.

Lalu...

"HWAAAAAAA!!!"

"PANASSS!!! PAHIT!!! JANTUNGKU MAU MELEDAK!!!"

Han Xiao melompat bangun, matanya melotot selebar piring. Pupil matanya mengecil.

Iron Fist berguling-guling, meninju lantai beton sampai retak karena adrenalin murni yang membanjiri tubuhnya.

[Status: Mental Break -> CURED]

[Status Baru: Caffeine Overdose (Hiperaktif)]

"AKU MERASA BISA MELIHAT SUARA!" teriak Han, berlari keliling bengkel dengan kecepatan kilat.

"AKU INGIN MENINJU SESUATU! APA SAJA! DIMANA MUSUHNYA?!" teriak Iron Fist, ototnya berkedut-kedut tak terkendali.

"Tenang!" bentak Chen Yu. "Musuhnya tidak bisa ditinju. Musuhnya ada di udara."

Chen Yu menunjuk ke luar jendela. Kabut itu masih ada, tapi kini seolah 'takut' mendekati mereka yang auranya meledak-ledak karena kafein.

"Knalpot!" panggil Chen Yu.

Naga kecil itu merayap keluar dari bawah meja. Dia memakai masker gas kecil yang entah dapat dari mana.

"Gunakan hidung nagamu. Cari sumber kabut ini. Pasti ada alat pemancarnya di sekitar sini."

Knalpot mengendus-endus. Dia bersin. Hatchim! (Keluar api).

Lalu dia terbang melesat menembus kaca 

jendela, menuju ke atap gedung apartemen sebelah.

"Ikuti naga itu!"

(Menara Pemancar Ketakutan)

Mereka bertiga (Chen Yu, Han yang gemetar, dan Iron Fist yang marah) berlari mengikuti Knalpot.

Di atap gedung sebelah, tersembunyi di balik tangki air, terdapat sebuah perangkat canggih berbentuk piramida hitam yang melayang. Benda itu berputar pelan, memancarkan gelombang abu-abu.

[Object: Nightmare Beacon (Suar Mimpi Buruk)]

[Milik: Master Zero]

[HP: 2000/2000]

"Jadi ini mainannya," geram Iron Fist. Dia mengangkat tinjunya. "Biar aku hancurkan jadi debu!"

"Tunggu!" cegah Chen Yu.

Chen Yu mendekati alat itu. Otak liciknya bekerja lagi.

"Menghancurkannya itu mudah. Tapi Master Zero suka main pikiran, kan? Mari kita mainkan balik."

Chen Yu mengeluarkan Pena Admin (System Stylus) yang sempat dimuntahkan Knalpot di episode sebelumnya (masih agak basah air liur naga). Dia menusukkan pena itu ke port data alat tersebut.

[Hacking Interface Open...]

[Mengubah Frekuensi Gelombang...]

"Daripada memancarkan gelombang 'Ketakutan/Depresi', mari kita ganti frekuensinya menjadi sesuatu yang lebih... memalukan."

Chen Yu mengetik cepat di keyboard hologram.

"Target: Seluruh jaringan komunikasi Guild Aliansi."

"Konten: Audio Nyonya Zhang sedang berkaraoke."

"Apa?!" Nyonya Zhang muncul, tersinggung. "Suaraku bagus, tahu!"

"Sangat bagus, Nyonya. Terlalu bagus sampai bisa membuat telinga berdarah. Lakukan!"

Chen Yu menekan tombol [UPLOAD].

(Serangan Balik Audio)

Di markas besar Guild Golden Dragon, Zhao Long sedang rapat strategi dengan Lady Rose via layar komunikasi.

Tiba-tiba, semua layar dan speaker di markas mereka berdenging. Kabut abu-abu yang seharusnya menyelimuti kota tiba-tiba berubah warna menjadi merah muda norak.

Dan suara itu terdengar.

"JANGAN MARAHHHH... PADAKUUUU... SAYAAANG..." (Suara Nyonya Zhang menyanyi dangdut dengan nada sumbang dan cempreng, diperkuat 1000x oleh mesin Zero).

Zhao Long menutup telinganya. "ARGHHH! SUARA APA INI?!"

Lady Rose di layarnya juga menjerit, kaca-kaca di istananya pecah.

Para prajurit elit mereka di luar sana berguling-guling di tanah, bukan karena takut, tapi karena Cringe Damage (Kerusakan akibat rasa malu/geli yang ekstrem).

Di atap gedung, Chen Yu, Han, dan Iron Fist tertawa terbahak-bahak melihat kekacauan di kota lewat teropong.

Alat pemancar Zero meledak karena overload menahan suara Nyonya Zhang.

BOOM!

Kabut menghilang. Langit malam kembali bersih.

(Epilog: Pesan Terakhir)

Suara tawa Chen Yu terhenti saat sebuah Drone hitam kecil turun dari langit, memproyeksikan hologram Master Zero. Kali ini, Zero tidak terlihat misterius. Dia terlihat... kesal.

"Kau... Kau mengubah senjata psikologis canggihku menjadi mesin karaoke murahan?"

Chen Yu melangkah maju, masih memegang gelas kopi kosong.

"Dengar, Zero. Kau boleh menyerang tubuhku, kau boleh menyerang markasku. Tapi jangan pernah mencoba membuatku depresi."

Chen Yu meremas gelas kopi itu hingga hancur.

"Karena hidupku sebelum kiamat sudah cukup menyedihkan. Dan sekarang? Sekarang aku sedang bersenang-senang. Jadi, trik murahanmu tidak akan mempan."

Zero menatap Chen Yu lama.

"Baiklah. Kalian lulus ujian mental. Besok pagi, Gerbang Distrik Pusat akan dibuka. Tidak ada lagi trik. Kita akan bertemu di 'Arena Kematian'. 4 Guild melawan 1."

Drone itu terbang menjauh.

Chen Yu berbalik menghadap pasukannya:

Han Xiao (Sniper Hiperaktif).

Iron Fist (Tanker Raksasa).

Nyonya Zhang (Hantu Karaoke).

Knalpot (Naga Pemakan Segala).

Dan Mecha-Rongsok yang sedang diperbaiki di bengkel.

"Kalian dengar itu?" tanya Chen Yu, matanya bersinar penuh ambisi.

"Besok adalah finalnya. Tidurlah yang nyenyak... kalau bisa (efek kopi)."

"Kita akan merebut takhta Raja Shanghai."

[QUEST 'THE MIND GAME' SELESAI]

[Hadiah: Peta Akses ke Distrik Pusat.]

[Status Player: Siap Tempur (Dan Kelebihan Kafein).]

1
𝗜𝗿𝗲𝗻𝗲
alur ceritanya seru, rapi dan enak dibaca/Good/
hnya saja aku mnemukan sdikit kejanggalan...
Ray void: eiit santai
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!