NovelToon NovelToon
Hasrat Terlarang Istri Yang Diceraikan

Hasrat Terlarang Istri Yang Diceraikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / One Night Stand / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dark Vanilla

"perceraian ini hanya sementara Eve?" itulah yang Mason Zanella katakan padanya untuk menjaga nama baiknya demi mencalonkan diri sebagai gubernur untuk negara bagian Penssylvania.

Everly yang memiliki ayah seorang pembunuh dan Ibu seorang pecandu obat terlarang tidak punya pilihan lain selain menyetujui ide itu.

Untuk kedua kalinya ia kembali berkorban dalam pernikahannya. Namun ditengah perpisahan sementara itu, hadir seorang pemuda yang lebih muda 7 tahun darinya bernama Christopher J.V yang mengejar dan terang-terangan menyukainya sejak cinta satu malam terjadi di antara mereka. Bahkan meski pemuda itu mengetahui Everly adalah istri orang dia tetap mengejarnya, menggodanya hingga keduanya jatuh di dalam hubungan yang lebih intim, saling mengobati kesakitannya tanpa tahu bahwa rahasia masing-masing dari mereka semakin terkuak ke permukaan. Everly mencintai Chris namun Mason adalah rumah pertama baginya. Apakah Everly akan kembali pada Mason? atau lebih memilih Christopher

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dark Vanilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The Dream

"Tell me your name." pria itu bertanya lagi dengan suara parau akibat desakan hasrat. Menatap wanita yang memandangnya dari atas tubuhnya. Menindihnya di antara kaki mungilnya. Mengunci perut berototnya hingga rasa hangat dari paha wanita itu mengalir ke kulitnya.

"Nope, you tell me yours, adik kecil." kata wanita bermata biru dengan tahi lalat cantik yang sangat ingin Christopher kecup dengan lidahnya.

"Adik kecil?" salah satu alis tajam Chris terangkat, kekehan terdengar dari mulutnya. "Sialan wanita ini" batinnya.

"Aku tidak kecil, kau tau," gumamnya ambigu. Meraih kepala Everly, namun wanita itu dengan cepat menepisnya, mengunci tangan besar itu di kedua sisi kepala sang pria.

"I said don't Move!" Mata birunya yang sayu karena alkohol mendelik pada Christopher.

Posisi mereka kini begitu dekat, rambut panjang wanita itu jatuh seperti tirai menutupi keduanya. Jarak yang membuat mereka merasakan napas satu sama lain saling membelai.

"Like i said, i'll teach you. Kebanyakan pria tidak tau cara memuaskan wanita."

"Okay okay, kalau begitu apa step pertama, bu guru?"

"Do it gently, before you do it hard."

Wanita itu dengan lambat mulai mengecup kening Christopher dengan bibir hangatnya, turun ke pipi, rahang, hingga telinga sang pria yang membuatnya menahan napas.

Kecupan Everly turun ke leher Christopher, mencium tato yang tergambar di sana. Semakin turun, cengkraman Wanita itu mengendur tetapi Chris membiarkan wanita itu Beralih ke tulang selangkanya, hingga ke dadanya, dengan matanya yang berkabut, Christopher hanya memperhatikan dan menunggu apa yang akan dilakukan sang wanita.

bunyi Kecupan-kecupan itu seperti musik yang semakin membakar tubuhnya. Hingga ketika indra pengecap wanita itu akan menyentuh puncaknya, Christopher meraih kepala Everly, dengan rakus menelusupkan miliknya mengabsen isi mulut wanita itu. Otak nya tak bisa berpikir, akal sehatnya serasa putus di tempat. Dia cukup berpengalaman dengan wanita, tetapi tidak ada yang seperti wanita ini.

Dengan terengah-engah Everly ingin protes dengan bibir merahnya yang membengkak.

"Cukup sampai disini," geram Chris, rahangnya mengetat. "aku sudah paham apa yang harus kulakukan selanjutnya. Sekarang waktunya praktek." Christopher membalik posisi mereka. Tanpa sempat melayangkan protes apapun, Everly kembali memejamkan mata ketika sang pria mempraktekan dengan baik apa yang ia lakukan sebelumnya.

Mengecup setiap jengkal kulit wanita itu, hingga kemudian ketika tangannya melepaskan kaitan bra hitam wanita itu, Christopher melirik sang wanita dan menemukannya tak bergerak dengan napas yang teratur.

"Are you kidding me?!" Dengus Christopher tak habis pikir, mentertawakan dirinya sendiri kemudian.

Menyibak rambutnya frustasi. bahkan kancing celananya sudah terbuka, dan kian sesak di dalam sana, tetapi wanita di bawahnya tertidur seperti bayi.

Pria itu berdiri dengan lututnya. Menatap putus asa wanita yang tergolek dengan mata terpejam di bawahnya.

Dengan tangan mengusap wajah, Christopher meringis, "Apakah sekarang aku juga termasuk lelaki yang tidak bisa memuaskannya?"

"Fuck" desis Christopher secara tiba-tiba, di bawah shower di dalam kamar mandi.

Pertemuannya dengan Wanita itu kemarin membuatnya kembali mengingat kejadian malam itu. Dimana ia harus mengguyur tubuhnya dengan air dingin untuk menenangkan dirinya sendiri karena sang wanita malah tertidur di tengah permainan yang bahkan baru dimulai. Dan saat ini bertemu kembali dengan sang wanita, membawa gelitikan halus di perut dan dadanya. Dirinya seperti didesak dengan kebutuhan untuk melanjutkan apa yang mereka lakukan malam itu. Christopher tidak pernah merasakan seperti ini sebelumnya, bahkan dengan Saline. Dan ini membuatnya penasaran.

Tetapi ia tidak ingin membuat wanita itu takut, jadi dia akan melakukannya dengan sabar, dan perlahan.

Disisi lain, Everly mencuci wajahnya di wastafel berkali-kali. Menatap wajah frustasinya di cermin, pipi pucatnya bersemu merah, suhu tubuhnya meningkat, dan bagian lain terasa lembab.

Apa yang diimpikannya tadi? Apakah dirinya sudah terlalu lama tidak di sentuh, hingga bermimpi tak senonoh dengan pria muda yang merupakan tetangganya sendiri?

"Kau sudah gila, Everly." gumamnya tak habis pikir.

...****...

“Apa?! Apa maksudmu bertetangga dengan pria yang kau tiduri?!”

Everly sontak menjauhkan ponsel dari telinganya ketika suara Naya menusuk pendengarannya.

“Naya! Kenapa tidak sekalian saja kau berbicara dengan pengeras suara?!” gerutu Everly tidak habis pikir terhadap tingkah laku sahabatnya.

“Ini hal yang lucu, kau tau.”

“Lucu, kepalamu. Aku sudah malu setengah mati!” kesal Everly.

“Lalu, ceritakan padaku, bagaimana reaksinya saat menemukan teman kencan satu malamnya adalah tetangganya sendiri?” buru Naya penasaran.

“Sepertinya biasa saja. Hanya aku yang malu sampai rasanya mau menghilang.”

“Berarti reaksimu yang berlebihan. Ya, santai saja, Eve.”

“Santai kepalamu!”

“Yah, setidaknya lihat dari sisi positifnya Everly," Naya menghela napas. “He’s absolutely hot. Bisa saja dia tertarik denganmu dan kau bisa mendapatkan pengganti Mason dengan cepat.”

“For god sake, Naya dia lebih muda dariku. Dia mahasiswa.”

“Lalu kenapa? Kau juga akan segera menjadi mahasiswa, kan?”

“Come on, Naya. Berhentilah membahas ini.”

“Oke, alright. Tapi kau harus janji suatu hari nanti kau akan memberitahuku lebih banyak soal dia.”

Everly mendesah panjang. “Aku tak tahu apa yang bisa diceritakan. Ini hanya… salah satu dari kesalahan besar dalam hidupku.”

Naya terkekeh. “Kalau begitu, nikmati saja kesalahan itu selagi bisa. Siapa tahu dia sebenarnya adalah berkah yang menyamar.”

“Kau mulai lagi, Naya. Aku bahkan baru saja bercerai, dan temanku sekarang mendorongku untuk berkencan?! Aku menyerah!”

“Kau menyerah, tapi tetap saja kau menyeret dirimu sendiri ke situasi yang penuh drama. Seperti ini. Pasangan ONS nya ternyata tetangga, tampan, dan lebih muda, Itu bahan film romantis, Everly, bukan kenyataan.”

“Film buruk, lebih tepatnya,” gumam Everly, mengecek penampilannya di kaca yang ada di foyer.

Naya tertawa kecil. “Baiklah, aku tak akan memaksamu lagi. Tapi jangan lupa, kau harus selalu memberi kabar soal perkembangan situasi ini. Aku ingin tahu semua detail memalukan itu.”

“Tidak ada detail memalukan lain yang akan terjadi,” potong Everly cepat. “Aku akan memastikan hubungan kami tetap sebatas tetangga," ujar Everly, agak tidak yakin.

“Baiklah, kita lihat saja nanti. Kalau begitu, selamat menikmati drama tetangga baru itu. Aku harus pergi sekarang. Jangan lupa beritahu aku kalau ada hal menarik, oke?”

Everly hanya menggumamkan jawaban pendek sebelum sambungan telepon terputus.

Hari ini rencananya dia akan menyelesaikan pendaftaran dirinya ke University of Pittsburgh. Hal yang sudah lama ia ingin lakukan, tetapi terus tertunda karena sibuk mengurusi berbagai hal dalam rumah tangganya.

Everly mulai membuka pintu apartemen perlahan. Kepalanya menoleh kesana kemari.

Seperti yang dikatakannya tadi. Menemukan tetangganya adalah pasangan ONS nya dan lebih muda pula, merupakan pukulan yang telak untuk Everly. Dia sungguh malu. Maka dia harus pastikan menghindari pria itu untuk beberapa waktu kedepan, demi mencegah kecanggungan yang tidak nyaman.

Lorong apartemen tampak sepi. Dan pintu apartemen pria yang jaraknya beberapa meter dari tempatnya juga tampak tertutup.

Merasa aman Everly cepat-cepat keluar, kemudian mengunci apartemen. Secepatnya melangkahkan kakinya untuk menuju lift, namun ketika langkahnya tiba tak seberapa jauh dari pintu tetangganya, pintu itu tiba-tiba saja terbuka.

Everly panik. Dia hampir terlonjak saat mendengar suara pintu itu terbuka.

“Everly?!”

1
Agus Tina
Egois sekali Mason ....
Elvico Kitchen
ceritanya bagus,, suka sama alurnya
Vanilabutter
iya. makasih ya dukungannya. 🥰
Agus Tina
Thor sering2 up ya. Kutunggu .... vote untukmu. Ceritanya bagus ....
Agus Tina
Visualnya pas thor ...
Agus Tina
Awal yang bagus ... suka ...
Vanilabutter: terima kasih kak. terus baca ya /Smile/
total 1 replies
Dewi Rahmawati
ini menarik aku suka🥰
Vanilabutter: terima kasih kak, terus baca ya /Grin/
total 1 replies
Kovács Natália
Wow, luar biasa!
Nụ cười nhạt nhòa
Bagus banget alur ceritanya, tidak monoton dan bikin penasaran.
Mokey D.Luffy
Seru banget! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!