Queen Of Hell Necklace

Liu Mei yin mengepalkan tangannya menahan emosinya ketika mendengar ucapan Shen Wuyang yang sudah melewati garis bawah batas kesabarannya, Kali ini Liu mei yin tidak menghindar justru dia berdiri diam dan menunggu serangan tersebut datang kepadanya.

tepat saat kekuatan pemuda tersebut akan mengenainya dia mengeluarkan elemen airnya dan membentuk sebuah tameng es untuk menahan serangan pemuda tersebut dengan mudahnya.

"APA..... Ini..ini..tidak mungkin" 'bagaimana dia bisa menghalau serangan ku dengan mudah' batin Shen Wuyang.

Setelah itu Liu Mei yin menarik kembali kekuatannya, lalu dia berjalan kearah pemuda tersebut dengan perlahan tepat didepan pemuda tersebut, Liu Mei yin tersenyum miring kearah pemuda tersebut yang masih tercengang dengan keadaan barusan, Liu Mei yin berusaha tetap tenang dengan senyuman miring khasnya.

"Akapah kau sudah bosan hidup? Jika iya. maka biar aku bantu mencabut nyawamu." ucap Liu Mei yin bola matanya berubah menjadi hitam pekat menatap pemuda didepannya. Shen Wuyang mendadak membeku menatap bola mata Liu Mei yang hitam, dia bisa melihat dengan jelas bola mata gadis didepannya seperti iblis.

Saat ini suhu ruangan tiba-tiba berubah menjadi dingin, seisi restoran merasakan dingin oleh aura yang Liu Mei yin keluarkan beberapa diantaranya pengunjung biasa langsung muntah darah akibat aura Liu Mei yin.

"Aura siapa ini? kenapa sangat kuat sekali.." ucap salah satu pengunjung yang tertekan oleh aura Liu Mei yin.

"Aku tak bisa bergerak sama sekali." ucap salah satu pria lainnya.

"Siapa gadis tersebut kenapa auranya sangat kuat dan mencekam" ucap pria tua yang duduk di pojok.

"Hmm gadis yang menarik" ucap seseorang pria misterius yang sejak tadi memperhatikan kejadian tersebut.

Perlahan dan pasti Liu Mei yin mendekati pemuda yang masih berdiri tercengang.

"Lagipula lidahmu tak digunakan dengan tepat dan benar lebih baik kau tak memiliki lidah saja" ucap Liu Mei yin dengan tatapan tajam kearah pemuda tersebut dia mengeluarkan elemen airnya dan membentuk sebuah pedang tajam.

karena tak mendapat respon dari lawannya, Liu Mei yin langsung memotong lidah pemuda tersebut yang masih menganga hingga lidah sudah putus, baru pemuda bernama Shen Wuyang tersebut sadar dari keterkejutannya.

Dia berteriak sangat keras seperti orang tersedak karena tak memiliki lidah, hanya darah yang muncrat keluar dari mulutnya.

"Berisik" ucap Liu Mei yin lalu memotong leher pemuda tersebut dengan sangat cepat hingga tak menimbulkan suara sedikitpun hanya suara kepala yang menggelinding terlepas dari badan yang terdengar.

Liu mei yin lalu berbalik dan kembali ke tempat kakaknya yang masih setia menunggunya di tepat mereka duduk awal tadi, seperti tak terjadi apa-apa.

"Ayo ge kita pergi saja dari sini, aku sudah tak lapar lagi" ucap Liu Mei yin dengan suara dingin.

"Haa... Iya Meimei mari" ucap Liu Zao ying sedikit terkejut dengan tindakan Liu Mei yin namun dia tidak akan menyalahkan adiknya. lalu mereka berdua keluar dari restoran tak lupa Liu Mei yin membayar uang dispensasi akibat kejadian tadi.

Setelah kejadian tiba-tiba tadi, semua orang masih syok dan tak bisa berkata-kata lagi, bahkan empat orang yang menjadi teman Shen Wuyangpun tak kalah kaget, mereka mematung di tempat melihat mayat temannya tergeletak di depan mereka.

Banyak orang menatap kearah kejadian ada yang menjadikannya sebagai tontonan, adapula orang yang berbisik-bisik membicarakan kejadian tadi.

"Wah gadis yang sangat pemberani bahkan berani membunuh salah satu keturunan shen" ucap salah satu pria.

"Ku rasa setelah ini mereka berdua menjadi buronan keluarga Shen" ucap temannya menimpali.

"Padahal saya sangat mengagumi gadis tersebut, kau lihat tadi bagaimana dia membunuh keturunan shen itu tanpa berkedip. bahkan tak terdengar suara sedikitpun" ucap yang lainnya.

"aku sudah muak dengan perilaku Shen Wuyang itu dia selalu semena-mena, bahkan dia tak pernah pulang kerumah karena tinggal di rumah bordil" ucap salah seorang didalam restoran sambil menatap mayat Shen Wuyang dengan tatapan jijik.

"Kita bertemu kembali Mei yin" ucap salah satu orang di dalam restoran yang sedang melihat kepergian Liu Mei yin dan Liu Zao ying pergi.

***

Tak lama setelah Liu Mei yin melangkahkan kakinya keluar dari restoran mereka berdua di hadang oleh ke empat orang yang menemani Shen Wuyang tadi dengan terpaksa mereka berdua menghentikan langkahnya

"Mau kemana kalian berdua?" Tanya salah satu pria yang bernama Luo sichen.

Liu mei yin hanya diam tak menjawab pertanyaan pemuda itu.

"Bukan urusanmu" jawab Liu Zao ying dengan nada datar.

"Dasar tikus jalanan berani sekali kalian melawan" teriak Luo sichen dengan suara keras dia berbalik dan melihat ke suatu arah sebentar.

"Tunggu saja sebentar lagi kalian akan di tangkap oleh keluarga Shen ha ha ha" ucap Luo sichen lalu dia mengode ketiga temannya untuk pergi, mereka. berempat berjalan sedikit menjauh dari sana.

Tak lama setelah pemuda bernama Luo sichen dan ketiga temannya pergi, datang beberapa orang pengawal yang mengelilingi Liu Mei yin dan Liu Zao ying.

Liu mei yin tetap tenang walaupun tengah di kelilingi oleh banyak orang yang dia yakini adalah kiriman dari keluarga Shen.

namun tidak dengan Liu Zao ying yang sedikit gemetar tapi tetap mencoba melindungi Liu Mei yin dengan menggeser tubuh Liu Mei yin kebelakangnya.

"Menyerah dengan suka rela jika tidak kami tangkap dengan paksa" ucap salah satu pengawal yang Liu Mei yin yakini adalah pemimpin dari orang-orang tersebut.

"Jika tidak mau?" Tanya Liu Mei yin dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Sialan tangkap mereka berdua" ucap pemimpin orang-orang tersebut yang sudah tidak sabaran.

"Hehe kalian terlalu percaya diri maka bersiaplah untuk kecewa" ucap Liu Mei yin dengan suara dinginnya, seringai khasnya tercetak jelas di bibirnya meski wajahnya tertutupi oleh topeng tidak dengan mata dan bagian bibirnya yang masih terlihat.

Orang-orang suruhan keluarga Shen tersebut tak menggubris perkataan Liu Mei yin mereka mengelilingi Liu Mei yin dan Liu Zao ying dengan menodongkan senjatanya.

Liu mei yin sekilas melihat siluet seseorang yang sedang menatapnya dari bawah pohon yang tidak jauh dari tempatnya berada.

'hmm siapa itu?' batin Liu Mei yin masih menatap kearah balik pohon namun buyar karena tubuhnya tiba-tiba di tarik oleh kakaknya

"Meimei kau tidak apa-apa?" Tanya Liu Zao ying tampak khawatir menatap Liu Mei yin yang hampir terkena oleh pedang jika tidak di tarik oleh Liu Zao ying.

"Aku tak apa Gege" ucap Liu Mei yin lalu keduanya melawan orang-orang tersebut.

Liu Mei yin dan Liu Zao ying berusaha mengelak dan melawan orang-orang kiriman keluarga Shen, dengan mengeluarkan kekuatan elemen api sehingga membuat orang-orang suruhan keluarga shen sedikit kewalahan namun mereka tetap berusaha menangkap Liu Mei yin dan Liu Zao ying dengan susah payah.

Liu mei yin mengeluarkan pedangnya dari cincin lalu mengarahkannya ke arah orang-orang tadi saat akan menyerang orang-orang tersebut, lagi-lagi Liu Mei yin melihat siluet seseorang berdiri di balik pohon Liu Mei yin seketika itu Liu Mei yin menghentikan ayunan pedangnya.