NovelToon NovelToon
Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

Aku belum bisa mencintai sosok pria yang telah menikahiku. Kenapa? Karena, aku tak mengenalnya. Aku tidak tahu dia siapa. Dan lebih, aku tak menyukainya.

Pria itu lebih tua dariku lima tahun. Yah, terlihat begitu dewasa. Aku, Aira Humaira, harus menikah karena usiaku sudah 23 tahun.

Lantas, kenapa aku belum siap menikah padahal usiaku sudah matang untuk melaju jenjang pernikahan? Yuk, ikutin kisahku bersama suamiku, Zayyan Kalandra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kisah Bunda Kasandra

Sekali melangkah ke dalam dunia ini, tak akan mudah untuk keluar. Cinta seperti milik Aira dan Zayyan hanyalah mimpi yang tak bisa Harry genggam. Dunianya kini dingin, keras, dan penuh jebakan.

Dan tanpa sadar…

...ia mulai masuk lebih dalam.

“Toh, sudah dua bulan ini aku ngerasain sendiri gimana caranya dapetin uang cepat. Aku nggak akan mundur."

Suara uang itu TERLALU KERAS.

Matanya menatap kosong ke arah jendela yang memantulkan cahaya malam dari taman mansion yang remang. Dalam benaknya, terlintas sosok yang tak bisa ia lupakan -Aira- Dan sosok laki-laki yang menjadi suaminya. Zayyan Kalandra, pria kaya raya yang datang seperti pahlawan di tengah badai hidup gadis yang dia cintai.

Harry mencibir pelan. “Kamu telah mengkhianatiku, Aira. Jika harta mampu menaklukkanmu, kamu lihat saja, Aira… Dalam lima bulan, aku akan bisa melampaui suamimu itu. Dan kembali membawamu ke pelukanku.”

Di balik ucapannya, ada dendam yang perlahan menjelma jadi api, menghanguskan sisa-sisa akalnya. Apalagi, rasa cemburu yang membakar hebat sampai ke saraf tulang-tulangnya. Harry, tak akan mundur.

Kasandra perlahan mendorong kursi rodanya, mendekati pemuda yang telah ia anggap seperti darah daging sendiri. Matanya redup, wajahnya menyimpan luka lama yang belum juga sembuh.

“Harry, Putraku... Jangan ikuti jejak Papi kamu, nak," ucapnya penuh harap. “Dia tak pernah tahu rasanya jadi manusia yang punya hati.”

Harry menoleh. Ada kebimbangan sesaat dalam sorot matanya, tapi segera ia buang jauh-jauh.

“Bunda… tenang aja. Harry sudah dewasa. Aku harus bisa menyusul kesuksesan Papi. Bukankah selama ini Bunda juga ingin aku punya hidup layak?”

“Tapi... bisnis Papi kamu itu kotor, Nak—”

Plak!

Suara tamparan itu bergema di seluruh ruangan. Kasandra tersentak, namun tetap tegak dalam kursinya. Tak sempat menarik napas, tangan Rafardhan sudah mencengkeram rahangnya kasar.

“Perempuan lancang!” desis Rafardhan dengan mata menyala. “Apa yang kamu tahu tentang bisnisku, hah? Semua ini kulakukan demi menghidupimu, wanita murahan! Kalau sejak dulu aku tahu kamu cuma jadi beban, sudah kubunuh kamu waktu pertama kali kamu lemah!”

“Papi!!” Harry berseru, maju beberapa langkah. “Jangan sakitin Bunda! Dia enggak salah!”

Rafardhan menoleh marah, lalu menjambak rambut Kasandra. Kursi rodanya terguncang. “Lihat ini, hah! Anak yang cuma kau susui saja lebih memilihmu! Harusnya kau dukung kerja kerasnya, bukan menghalangi!”

Kasandra mendongak. Meski wajahnya mulai memar, sorot matanya tajam, lebih tajam dari pisau yang pernah menusuk punggung masa lalunya. Dia bukan lagi wanita yang akan menjerit atau menangis karena rasa sakit. Dia telah membiasakan diri hidup dalam luka.

“Semua hartamu itu, Rafardhan... hanya akan jadi bara neraka yang membakar tubuhmu sendiri!”

Suaranya lantang, menggema seperti lonceng kematian di tengah kemewahan istana dusta itu.

Rafardhan menggeram. “Maria! Bawa wanita ini ke kamarnya. Kunci pintunya. Jangan biarkan dia keluar tanpa perintahku!”

Pelayan perempuan, Maria, yang sejak tadi berdiri angkuh yang tak jauh dari mereka, segera menghampiri dengan langkah pasti.

Harry hanya bisa berdiri diam. Kedua tangannya mengepal, tapi kakinya tak melangkah. Antara takut... dan terbiasa. Sudah berkali-kali ia menyaksikan Papi-nya menyiksa Bunda Kasandra, dan setiap kali pula ia hanya bisa menatap, membeku dalam kebisuan yang menyesakkan.

Lidahnya bergerak membela, tapi tubuhnya tak pernah cukup berani untuk melindungi. Ironisnya, setiap kali ia berusaha membela dengan kata-kata, yang terjadi justru sebaliknya. Bunda Kasandra malah makin menjadi sasaran kemarahan. Seolah suaranya adalah pelatuk yang memicu kekejaman lebih besar.

Dan itu menyakitkan.

Perempuan yang paling lembut dan penuh kasih dalam hidupnya itu diperlakukan seperti benda yang tak berharga. Dan ia hanya bisa diam.

Di kamarnya yang luas dan mewah, Kasandra duduk di sisi ranjang empuk berkelambu tipis. Kasur itu seperti milik seorang putri. Lembut, hangat, dan tampak menenangkan. Namun tidak ada kenyamanan yang benar-benar meresap ke dalam jiwanya. Kasandra diam, hanya menatap lurus ke depan, menembus hening yang menggantung di udara.

Maria datang dengan langkah perlahan, membawa minuman dalam cangkir porselen yang berukir halus.

“Minumlah, Nyonya,” ucap Maria nyaris tanpa ekspresi.

Minuman itu selalu sama setiap malam. Rasanya lembut, menenangkan, tapi diam-diam mengandung obat. Entah pelemah ingatan, penenang jiwa, atau pil tidur yang membuat Kasandra larut dalam mimpi-mimpi kosong.

Kasandra tidak tahu.

Dengan pasrah, ia menerima cangkir itu dan meminumnya perlahan. Setelahnya, Maria membantu tubuh ringkih Kasandra berbaring. Selimut halus ditarik menutupi tubuhnya, tapi tak mampu menutupi luka yang bersemayam di dalam.

Wanita malang itu telah lama kehilangan arah. Hidupnya hanya sedikit mencicipi kebahagiaan bahkan jika itu pun dibalut oleh dosa dan tipuan cinta.

Dulu, saat Rafardhan meninggalkan istri pertamanya, ia membawa Kasandra pergi dari kampung. Menjanjikan kehidupan yang baru, indah, penuh petualangan. Kasandra yang muda dan polos kala itu diajak keliling kota, dua tahun mengenal dunia yang belum pernah ia bayangkan. Tapi semua itu bukan dunia impian. Melainkan dunia malam yang penuh kepalsuan dan gemerlap semu.

Dari satu klub ke klub lain, dari ruang karaoke elit ke lounge mewah, Kasandra dibawa menyusuri lorong kenikmatan dunia yang mencandu. Ia memiliki suara yang merdu. Suara yang mampu menyihir siapa pun yang mendengarnya. Kesan magis dan menggoda, memiliki nuansa emosional dan memikat. Membuat pendengar seperti terseret ke dunia lain saat mendengarnya.

Rafardhan melihat celah emas dalam kelembutan suaranya. “Bernyanyilah,” katanya suatu malam di sebuah lounge VIP. “Dan buat mereka mabuk oleh suaramu.”

Saat Kasandra melangkah ke atas panggung kecil dengan lampu temaram membentuk siluet tubuhnya, ruangan langsung senyap. Para tamu menoleh. Ada yang menghentikan langkah, ada yang menurunkan gelas. Musik lembut mengalun. Lalu suara itu terdengar. Lembut, dalam, dan penuh kendali. Suara yang seolah mengusap kulit setiap tamu. Yang membuat waktu seolah berhenti berdetak.

Nada-nada itu tak hanya terdengar, tapi terasa mengalir dalam darah, membelai jiwa, menusuk ke inti rasa. Para tamu mematung, sebagian memejamkan mata, membiarkan diri mereka tenggelam dalam pesona yang memabukkan.

Rafardhan tersenyum di kursinya. Ia tahu, setiap notasi yang dilantunkan Kasandra adalah belati tak kasatmata. Dan setiap tepuk tangan yang datang setelahnya… adalah bukti bahwa ia telah berhasil membuat dunia tunduk di bawah nada.

Tak butuh waktu lama, nama Kasandra mencuat. Dia menjadi primadona di lingkaran malam. Sekali tampil, jasanya dibayar puluhan juta. Pernah dalam satu malam, ia mendapat bayaran 100 juta rupiah, hanya untuk menyanyi selama satu jam dalam acara pribadi seorang pejabat besar. Harga yang luar biasa tinggi… namun terlalu murah jika dibandingkan dengan harga dirinya yang perlahan terkikis.

Kesuksesan itu bukan miliknya. Ia hanya alat. Semua uang, semua kemewahan, semua kilau lampu sorot mengalir ke genggaman Rafardhan, pria yang mengaku mencintainya.

Tampil memikat dengan suara dan paras yang memesona. Tidak ada yang berani bahkan untuk menyentuh pipinya, apalagi lebih dari itu. Kasandra adalah miliknya. Milik satu-satunya yang dia lindungi dengan cara yang salah.

Segalanya berubah ketika Rafardhan mulai menjual lebih dari sekadar hiburan. Transaksi gelap dilakukan di balik panggung: psikotropika, obat-obatan terlarang, judi, semuanya diperdagangkan dalam diam.

1
Author.Miu
Vibes-nya langsung mellow dan manis, pelukan mereka tuh kayak healing yang nggak pake kata-kata. Tapi di balik itu, Zayyan ternyata lagi overthinking berat karena insecure sama masa lalu Aira dan tekanan dari Harry.

Nangis sih guweh...
Author.Miu: Sebelum akhirnya Zayyan curhat soal rasa takutnya nggak bisa sepenuhnya punya hati Aira. Semangat ya Babang Zay ❤
total 1 replies
Author.Miu
Harry yang kelihatannya anak berbakti karena rawat ibunya, ternyata punya sisi kelam. Dia nyari duit gampang tapi dari jalan yang mungkin nggak halal BROOHH... NGERIIHHH...
Author.Miu: Endingnya, Zayyan keluar tetap dengan kepala dingin, tapi jelas, badai belum berlalu. Drama masih panjang, dan bisa jadi lebih kacau dari yang kelihatan.
Author.Miu: Tapi Zayyan chill vroohh... meski dihina, dia tetep percaya sama Aira dan cinta yang mereka bangun.
total 3 replies
Author.Miu
Ternyata Aira udah ‘diperjuangin diam-diam’ sama Zayyan selama LIMA TAHUN penuh kerja keras BROOHHH demi bisa nikahin cewek impiannya dengan kepala tegak.
Author.Miu: NGGAK NYANGKA GUWEH !!
Author.Miu: Dari awal keliatan receh dan lucu, tapi makin ke belakang makin kerasa dalemnya perjuangan cinta yang diem-diem serius banget, apalagi pas Aira tahu kalau semua ini udah kayak jodoh yang dijemput sejak lama, bukan dadakan.
total 2 replies
Author.Miu
Astaga... cuma gegara Aira kalap makan rendang malem-malem eh, bukannya seneng, dia malah kena serangan asam lambung akut sampe dibawa ke IGD, nyaris kayak mau pingsan. Jelas donk Zayyan panik parah, langsung sigap ngebawa istrinya ke RS tanpa mikir apa-apa.
Author.Miu: Ending-nya makin misterius pas Paman Tukimo ke RS, dan kaget banget liat Kasandra, yang sepertinya dia wanita masa lalunya. Rahasia masa lalu pelan-pelan kebuka.
total 1 replies
Author.Miu
Vibesnya manis banget. Tiap pagi siap dianter suami idaman yang ternyata bos desain interior yg keren banget!
Author.Miu: Ini bisa bikin Aira pengin saling ngerti dan jaga satu sama lain dari hal kecil. Semangat Aira.
Author.Miu: Makin bikin resah nih gara-gara mantan obsesif Aira masih nge-chat mulu. Blokir aja, bagus tuh.
Bikin Zayyan jadi sering ngelamun di balkon bareng rokoknya lagi deh.
total 3 replies
Author.Miu
Rumah barunya super duper fancy wow!!! sampe bikin kaki lemas dan jatuh gara-gara kaget banget, terus Zayyan nggendong Aira masuk rumah tuh sweet banget.
Author.Miu: Endingnya? mereka akur lagi sambil milih makanan, tapi tiba-tiba muncul WA dari mantan yang bikin hati Aira ketusuk lagi. Duh, drama banget, tapi manis juga.
Author.Miu: Abis itu mereka debat kecil soal beli makanan, Zayyan gaptek parah, nggak tau Goofood, bikin Aira shock. Gila, parah.
total 3 replies
Author.Miu
Harry ternyata main belakang sambil manfaatin cewek lain buat cari modal nikahin Aira. Pas ketahuan, semuanya meledak di café. Aira ngamuk, si cewek lain ngamuk juga. Harry makin gila sampai main kasar.
Author.Miu: Endingnya? mereka saling memaafkan dan memutuskan buat bareng2. Tapi jelas banget, masa lalu Aira belum bener-bener selesai dan Harry bisa jadi ancaman berikutnya.
Author.Miu: Zayyan juga sempat kecewa berat, tapi dia tetap jadi suami pengertian yang sabar dan tulus banget.
total 4 replies
Author.Miu
Di tengah drama keluarga, mereka sweet banget, sampai akhirnya Zayyan janji kasih Aira ‘rumah baru’ yang tenang.
Author.Miu: Dan BOOM, Aira ngamuk! Dari drama keluarga, beralih ke drama cinta segitiga yang siap-siap nambah panas. 🔥
Author.Miu: Tapi pas mau mulai hidup baru, plot twist dateng. Aira nggak sengaja liat mantannya, Harry, lagi duduk mesra bareng cewek seksi di kafe.
total 2 replies
Author.Miu
dikasih "jamu misterius" dari mbah-mbah, akhirnya mereka makin deket dan momen intim pun terjadi.
Author.Miu: Meski Aira belum cinta sepenuhnya, tapi dia mulai merasa tenang dan pengen move on dari mantannya, Harry.
Author.Miu: Bukan karena nafsu doang, tapi karena ada usaha dari Zayyan buat jadi suami yang ngerti dan gentle.
total 2 replies
Author.Miu
Ya iyalah Aira yang dari kota dibikin kaget campur geli sama vibes kampung yang rame ini. Dari adik ipar bawel kayak Melati yang kayak wartawan gosip 24 jam, sampe tante julid se-RT yang ceplas-ceplos tapi aslinya sayang.
Author.Miu: Di balik tawa dan kehebohan itu, terselip rasa haru dan adaptasi Aira yang pelan-pelan mulai paham: cinta itu bukan cuma soal dua orang, tapi juga tentang menerima ‘keramaian’ di baliknya.
Author.Miu: Zayyan jadi suami siaga yang ngemong istrinya sambil tetep bercanda lepas kayak bocah layangan.
total 2 replies
Author.Miu
Aira masih struggle buat nerima semuanya. Dari cinta Zayyan yang super tulus, sampai ibu mertua yang toxic-nya nggak kira-kira.
Author.Miu: Di tengah semua drama dan luka batin, Aira dan Zayyan tetep berusaha saling rangkul, pelan-pelan nyari kenyamanan dalam hubungan yang belum sepenuhnya mereka pahami.
Author.Miu: Di satu sisi, Zayyan beneran all-in, siap nemenin Aira dari nol, tapi di sisi lain Aira masih saja dihantui rasa bersalah sama Harry dan dihajar kata-kata pedas mertua yang nggak ada ampun.
total 2 replies
Author.Miu
Di hari ngunduh mantu, Aira dibikin kaget banget karena harus masuk ke dunia super sederhana dan jauh dari glam-nya kota. Semua serba lowkey coy :: jalan batu, rumah joglo, dekor seadanya, dan vibe-nya slow abis.
Author.Miu: Dan Aira... mulai sadar, cinta sejati emang nggak selalu dibungkus kemewahan.
Author.Miu: Aira ngerasa dibohongi, Zayyan ngerasa disalahpahami, tapi akhirnya mereka saling buka hati. Zayyan ngaku kalau dia emang berasal dari keluarga sederhana tapi kerja keras buat bahagiain Aira.
total 4 replies
Author.Miu
Sweet banget waktu Aira masih mager bangun tapi malah nyari kehangatan dari suaminya, Zayyan langsung gercep cium dan peluk donk.
Author.Miu: Ending-nya? Zayyan tiba-tiba nyebut soal ibunya yang bikin Aira kaget karena selama ini dikira udah nggak ada.
Author.Miu: Momen mereka makin uwu pas Aira manggil dia “Kak Zen” dan Zayyan malah baper gemas. Tapi semua jadi mellow lagi waktu Zayyan sadar Aira masih nyimpen masa lalu bernama Harry.
total 4 replies
Author.Miu
Hubungan Zayyan dan Aira masih canggung karena Aira belum siap secara emosional, meski Zayyan udah super sabar, manis, dan kasih cincin kece yang filosofis banget.
Author.Miu: Jadi mereka sama-sama berjuang pelan-pelan, nyari cara buat saling terima dalam hubungan yang belum utuh tapi penuh harapan.
Author.Miu: Aira galau karena belum rela jatuh cinta, sementara Zayyan juga nyimpen luka masa lalu, ngerasa bersalah karena ibunya nggak terima Aira.
total 3 replies
Author.Miu
Acara resepsinya super fancy brooh!! Tapi deep down Aira ngerasa kayak dicekik emosinya sendiri.
Author.Miu: Jadi ya, ini kisah pernikahan yang campur aduk antara luka lama, ekspektasi orang tua, dan cowok baru yang maybe 'just maybe' bisa nyembuhin semuanya.
Author.Miu: Endingnya? Doi mulai luluh pelan-pelan, tapi tetep panik pas Zayyan peluk… kayak, “Tunggu! Aku belum siap,” gitu.
total 4 replies
Author.Miu
Pernikahan Aira dan Zayyan kelihatan sweet di mata orang, dengan mahar yang super niat!! Rumah, umrah, emas, plus buku puisi handmade 30 malam, bikin guwe pun takjub.
Author.Miu: Jadi walau status udah istri orang, jiwa Aira masih stuck di cinta yang belum selesai.
Author.Miu: Dia nggak bisa pura-pura bahagia meski semua orang nyangka dia lagi terharu, dan Zayyan yang keliatan tulus banget pun nggak bisa langsung ngegantiin luka yang Aira simpan.
total 3 replies
Author.Miu
Aira ngalamin bulan tergalau sepanjang hidupnya. Ditinggal Harry yang katanya cinta, tapi gak punya nyali buat maju nemuin keluarganya.
Author.Miu: Jadi ya udah.
Di antara gugup, haru, dan lelucon soal boker, Aira pelan-pelan nerima bahwa mungkin... ini jalannya.
Author.Miu: Namanya Zayyan, bukan tipe ganteng wow, tapi vibes-nya stabil dan mature. Tapi, Aira masih berharap Harry bakal muncul buat bawa dia kabur, tapi ternyata nggak ada siapa-siapa.
total 3 replies
Author.Miu
Cerita ini relate banget sama vibes galau-galauan Gen Z yang terjebak antara cinta lama yang nggak pasti dan realita hidup yang makin kejam.
Author.Miu: Ending-nya? Aira pasrah, nggak ke siapa-siapa, tapi ke Tuhan, sambil nyari jawaban di atas sajadah. Ini bukan sekadar kisah cinta, tapi soal ketegasan, harapan, dan nyeseknya ditinggal pas lagi sayang-sayangnya.
Author.Miu: Dan pas hatinya lagi remuk, malah disodorin cowok baru yang katanya sempurna versi orang tua. Tapi Aira belum bisa nerima, karena hatinya belum move on.
total 4 replies
Author.Miu
Aira makin dilema berat banget karena orang tuanya 'terutama Papanya' maksa dia cepet-cepet nikah sama cowok mapan yang direkomendasiin.
Author.Miu: Tapi ternyata, Harry pun nyimpen sesuatu yang mungkin bakal ngerubah arah hubungan mereka... atau malah jadi titik akhir.
Author.Miu: Aira ngerasa hidupnya seakan-akan dinilai dari status pernikahan doang, bukan dari kebahagiaannya sendiri.
total 3 replies
Author.Miu
Jadi gini, Aira tuh cewek 23 tahun yang udah punya pacar. Namanya Harry. Cowok yang udah dia pilih sendiri dan udah bareng lima tahun, tapi sayangnya belum kasih kepastian juga.
Author.Miu: Aira pun mulai goyah, bingung harus percaya sama cinta yang udah dibangun lama, atau nurut sama orang tua demi ‘jalan hidup’ versi mereka.
Author.Miu: Awalnya Aira ngira ini soal utang atau tradisi kuno, eh ternyata cuma karena kekhawatiran Papa soal masa depan dan karena mereka ragu sama komitmen Harry yang nggak kunjung serius.
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!