NovelToon NovelToon
Bisikan Arwah Penasaran

Bisikan Arwah Penasaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Desas-desus Villa / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Leona Night

Caroline Blythe Berasal dari keluarga Broken Home dengan ibu yang harus masuk panti rehabilitasi alkohol. Hidup sebatang kara tidak punya kerjaan dan nyaris Homeless.

Suatu ketika mendapat surat wasiat dari pengacara kakeknya bahwa beliau meninggalkan warisan rumah dan tanah yg luas di pedesaan. Caroline pindah ke rumah itu dan mendapatkan bisikan bisikan misterius yang menyeramkan.

Pada akhirnya bisikan itu mengantarkan dirinya pada Rahasia kelam sang kakek semasa hidup yang mengakibatkan serentetan peristiwa menyeramkan yang dialaminya di sana. Mampukah Caroline bertahan hidup di Rumah tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Bicara dulu.

Caroline’s POV

Pagi itu aku bangun dengan badan sakit semua. Seketika aku bangun, aku lupa bahwa Charles semalam tidur bersamaku. Namun ketika aku menyadari kondisiku yang tertidur dalam keadaan polos, aku ingat peristiwa semalam. Ya ampun apa yang sudah aku lakukan? Tapi kemana Charles? Mengapa aku selalu tidak menemukan dia di pagi hari?

Perlahan aku turun dari tempat tidur. Aku merasa nyeri di sekujur tubuhku. Sepertinya permainan semalam terlalu intens. Aku juga merasakan nyeri di lembahku, rasanya berdenyut denyut ketika aku berjalan. Sepertinya aku tidak mungkin bekerja dalam kondisi seperti ini. Aku Tidak sanggup berjalan, aku pun jatuh terduduk di depan kamarku sendiri.

“Apa yang aku lakukan semalam?” tanyaku dalam hati.

Aku merangkak menuju kamar mandi. Aku nyalakan kran air panas dan mengisinya, lalu aku masukkan bom sabun serta minyak aromaterapi. Setelah itu aku masukkan diriku ke dalam Bathup. Kulitku terasa perih ketika bersentuhan dengan air sabun yang hangat itu. Sejenak ku pejamkan mata dan berendam dalam Bathup. Sejenak aku lupakan semua yang terjadi.

Sampai perlahan aku kembali mengingat ingat peristiwa itu. Aku digendong Charles ke tempat tidur, dia menciumku, lalu kami melakukannya berulang ulang, dia menggigit sekujur tubuhku seperti kerasukan, gigitan yang berdenyut mesra semalam, tetapi nyeri semua pagi ini. Aku kembali ingat ketika kepalanya berada di lembahku. Aku merinding mengingat semua yang dilakukannya. Aku seperti bercinta tidak dengan satu orang. Stamina dan energi yang dia miliki tidak ada habisnya. Setiap kali selesai, selalu mulai lagi dari nol. Dan tubuhku …Charles seperti tahu apa kebutuhannya dan apa gerak batinku. Dia melakukan segalanya dengan tepat. Sehingga aku dan tubuhku bereaksi seperti yang dia mau. Tidak terkontrol dan tidak lelah.

Aku teringat dia menyapu sekujur tubuhku dengan lidahnya yang lembut. Lalu ketika dia menyapu lembahku berulang kali, aku seperti masih merasakan sensasinya. Aku teringat semalam aku menjerit berkali kali karena ulahnya. Untung suasana hujan deras, sehingga jeritan itu tertelan suara air hujan yang menghujam keras di atap rumah.

Aku tidak pernah bercinta dengan siapapun se liar itu sebelumnya. Tidak juga dengan Harry. Permainan semalam sungguh sangat liar dan intens. Ya ampun…mengapa aku susah melupakannya? Aku membenamkan diriku pada Bathup dan membiarkan sekujur tubuhku terendam air hangat itu. Aku pejamkan mataku untuk merasakan sensasinya. Sensasi air hangat yang membuat luka luka ku berdenyut.

Lalu aku keluar kembali dengan nafas terengah engah, karena menahan nafasku cukup lama. Setelah berendam dan keramas dan sudah merasa diriku bersih. Aku keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju jendela kamar. Kubuka jendela itu dan kubiarkan matahari pagi menembus dan masuk menerangi kamarku.

“Sekarang pasti sudah jam tujuh pagi,” gumam ku dalam hati. Lalu perlahan aku berjalan ke arah meja riasku untuk berdandan. Dan….betapa terkejutnya aku melihat tubuhku sendiri. Leherku lebam dan biru biru. Segera aku membuka kimono handukku dan mematut tubuh polosku di depan kaca meja rias, Ya Tuhan, biru biru sekujur tubuhku.

“Apa yang Charles lakukan semalam?” desisku

Seliar liarnya permainan aku tidak pernah mengalami lebam sekujur tubuh seperti saat ini. Aku amati lebam di leherku. Nampaknya ini yang paling parah. Lebam itu berwarna biru kehitaman dengan area tengah berwarna merah. Lebam itu sangat nyeri. Apakah Charles menggigitku?

Aku coba mengingat ingat kembali. Rasanya tidak, atau…aduh entahlah aku seperti mabuk semalam. Aku tidak ingat apapun.

Aku bergumam dalam hati, “Sanggupkah aku berjalan ke toko kue dengan keadaan macam ini? Sepertinya tidak.”

Segera kuraih ponselku, dan aku mengirim pesan singkat pada Willy, bahwa hari itu aku tidak masuk kerja. Aku sakit. Setelah mengirim pesan singkat pada Willy, aku berjalan tertatih menuju dapur. Tapi lagi lagi aku terjatuh. Tubuhku seperti limbung dan tidak bisa berjalan. Lembahku nyeri, dan aku merasa lemas. Aku kembali merangkak ke kamar tidur dan naik ke tempat tidurku lalu kembali terlelap atau tak sadarkan diri, entah mana yang paling tepat.

*****

Aku terbangun ketika kurasakan perutku keroncongan. Aku tersadar dan melihat sekeliling. Ya Tuhan, mengapa suasana mulai redup. Jam berapa ini? Kuraih ponselku dan kulihat, jam 17.00 gila! Aku tidur seharian.

Aku segera berjalan ke arah jendela kamarku, dan menutupnya, lalu aku nyalakan semua lampu. Barulah aku ingat kembali jika lampu ruang tamu mati dan Bohlamnya belum aku ganti. Segera aku nyalakan lilin dan lampu minyak. Tampaknya Charles matikan kedua nya ketika dia menggendongku ke tempat tidur.

Suasana di luar sudah gelap gulita ketika aku selesai menyalakan lampu minyak dan lilin. Sepertinya malam ini hujan akan kembali turun. Tak berapa lama aku kembali mencium Aroma Cedarwood yang sangat kuat. Mengapa aku jadi teringat Charles? Sepertinya dia selalu datang setelah aroma ini muncul. Dan….benar, ketukan di pintu terdengar. Aku sudah bisa menduga, itu pasti Charles.

Segera aku buka pintu rumahku, dan ya benar Charles berdiri di depan rumah dengan membawa buket mawar merah yang indah. Terpesona oleh buket itu, aku segera mengajak Charles masuk.

“Masuklah Charles,” ujarku

Lalu dia menyerahkan buket mawar itu sambil mencium pipiku. Aku diam saja. Dan tersenyum datar. Lalu aku tempatkan mawar itu di Vas bunga yang ada di meja kecil ruang tamu. Setelah itu dia duduk di sebelahku.

“Charles, ada hal yang ingin aku tanyakan,” kata ku

Tiba tiba Charles meletakkan jari telunjuknya ke depan mulut,” Suuut, jangan dulu bertanya, ini aku bawa makanan kesukaanmu, Spaghetti. Makanlah dulu. Nanti setelah makan kita bicarakan apa yang ingin kau bahas.”

Tanpa aku suruh dia berlalu ke kamar dapur dan mengambil piring. Lalu menempatkan spaghetti pada piring dan membuatkan aku sejenis minuman herbal.

Lalu dia menyuruhku makan. Karena seharian aku tidak makan, maka sudah pasti aku amat lahap menyantap spaghetti yang dia siapkan. Lalu ketika makananku sudah habis, Charles memintaku minum herbal yang sudah diseduhnya.

“Untuk apa ini?” tanyaku

“Ini adalah ramuan turun temurun dari keluargaku. Ramuan ini sangat baik untuk stamina. Dia akan menimbulkan rasa hangat dan membuatmu kembali bergairah,” katanya.

Aku ikuti saja apa maunya. Herbal itu terasa enak seperti jahe, namun warnanya yang merah membuatku bergidik. Memang sungguh amat aneh. Setelah aku minum herbal itu. Rasanya staminaku yang drop perlahan kembali pulih. Aku berkeringat dan merasa hangat.

“Sekarang katakan, apa yang ingin kau tanyakan?” kata Charles

Seperti orang tolol, aku malah menggelengkan kepala dan berkata,” Tidak ..tidak ada Charles. Aku lupa aku tadi mau tanya apa.”

Seperti orang yang hilang ingatan, aku lupa dengan rasa sakit sekujur tubuh yang aku rasakan tadi pagi. Aku juga lupa dengan segudang pertanyaan terkait kemunculan Charles yang tiba tiba setelah aroma Cedarwood yang kuat. Aku juga lupa untuk bertanya, bagaimana caranya keluar masuk rumahku dalam keadaan pintu yang selalu terkunci. Dan aku juga lupa menanyakan padanya, mengapa dia selalu menghilang di pagi hari.

Aku lupa..lupa. Otakku menjadi tumpul. Hal yang terjadi justru sebaliknya. Aku hanya diam saat Charles menciumku dan mendekapku. Aku terbuai dengan tangannya yang sigap menyingkap kimonoku. Aku hanya diam tersihir ketika dia membaringkanku di Sofa dan kembali menjelajah lembah ku dengan lidahnya dan tangannya yang halus. Kau benar benar terbuai. Aku mengalami pelepasan berkali kali di ruang tamu sebelum akhirnya dia membawaku kembali ke kamar dan melakukan apa yang kemarin malam kami lakukan. Aku larut dan hanyut pada permainan Charles, sehingga aku lupa waktu. Waktu bagiku seperti berhenti berdetak. Aku hanya ingin satu hal, tetap tersadar hingga pagi, supaya kau paham bagaimana cara dia keluar masuk rumah tua ini.

*****

1
Cellicia gisella
ceritanya bagus dan seru
een sena
Caroline lebih baik berteman dng hantu klw bisa membuatmu nyaman ya👍🏻
een sena
saya suka cerita nya Thor bikin penasaran tolong jangan lama2 lanjutannya👍🏻👍🏻♥️♥️♥️
Leona Night: Jangan lupa bintangnya kakak/Heart//Pray/
Leona Night: Terimakasih...saya usahakan update tiap hari. support terus yaaa/Heart/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!