Xiao Chen, pemuda malang yang hidup sebatang kara di pinggiran Kota Yan. Dia tidak tau asal usulnya, yang dia ketahui bahwa, dirinya hanya seorang anak malang yang diasuh oleh seorang kakek tua beberapa tahun lalu.
Kenyataan itulah yang membuat hidupnya cukup menderita. Takdirnya begitu pilu saat tinggal disana, bagaimana tidak? Jika tubuhnya saja, dijadikan sarana pelatihan oleh para pemuda Kota Yan.
Hingga pada suatu hari, Xiao Chen melihat rumahnya telah menjadi puing-puing reruntuhan. Tentu Xiao Chen dibuat marah karnanya, terlebih lagi, satu-satunya peninggalan orang tuanya telah direbut oleh anak penguasa Kota.
Xiao Chen, dibuat muak oleh takdir pilu itu. Ia pun pergi meninggalkan Kota Yan, dan berjanji akan membalas semua hinaan yang ia terima selama ini dalam waktu 3 tahun kedepan.
Akankah Xiao Chen berhasil membalas dendamnya dan merebut kembali peninggalan orang tuanya?
Simak terus perjalanan Xiao Chen disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chen Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 : Srigala Bulan Perak
"Tapi guru, aku benar-benar masih tidak mengerti apa itu niat pedang? " Ucap Xiao Chen yang masih tidak mengerti dengan apa itu sebenarnya niat pedang. Dia baru kali ini mendengar tentang niat pedang.
"Nanti kau juga akan mengerti apa itu niat pedang! Baiklah, karena sekarang kau sudah bisa menguasai tehnik itu, guru akan mengajarimu satu tehnik lagi! Setelah itu, kau cobalah untuk membunuh satu binatang buas tingkat 2! " Ucap Yuan Ma. Dia tentu saja tidak akan segan segan untuk menyuruh Xiao Chen membunuh binatang buas tingkat 2.
"Baik! " Ucap Xiao Chen dengan percaya diri. Dia tidak tahu kalau binatang buas tingkat 2 ini lebih kuat dari binatang buas tingkat 1. Meskipun Xiao Chen sebelumnya berhasil membunuh binatang buas tingkat 1.Hal itu karena binatang buas itu sudah terluka parah oleh Qin Yu.
Menurut Xiao Chen kekuatan binatang buas tingkat 2 ini hanya berada sedikit diatas binatang buas tingkat 1. Yang padahal perbedaannya seperti langit dan bumi.
Yuan Ma kali ini tidak menggunakan ranting pohon lagi, melainkan hanya menggunakan tangan kosong. Dia ingin menunjukan sebuah tehnik tingkat rendah lainnya kepada muridnya itu. Yuan Ma membentang kedua tangannya lalu dia memutar kedua tangannya itu membentuk lingkaran.
"Perhatian baik baik! Tehnik ini sebelumnya kudapatkan dari seorang pengemis tua! Meskipun tehnik ini tingkat rendah, tapi jangan ragukan kualitasnya! " Ucap Yuan Ma sambil terus melakukan gerakannya.
Hingga kedua tangannya berada tepat diposisi dadanya. Tangan kanannya berada dibawah tangan kiri sedangkan tangan kirinya berada diatas tangan kanan. Setelah beberapa saat, terbentuklah sebuah bola energi tepat diantara kedua tangannya itu.
"Energi Kehausan"
Swusss!!
Setelah Yuan Ma mengatakan hal itu, dia melemparkan bola energi hingga menghantam salah satu pohon.
Bammm!!
Duarrr!!
Seketika Xiao Chen terkejut karena bukan hanya satu pohon yang roboh, melainkan 3 pohon yang lumayan berukuran besar. Meskipun nama tehnik nya terdengar sedikit konyol bahkan tadi Xiao Chen sempat menahan tawa. Namun ternyata apa yang dikatakan gurunya memang benar.
Bahwa kualitas tehnik nya jangan diragukan. Sama halnya dengan pepatah (Jangan menilai buku dari sampulnya) Itulah yang dirasakan oleh Xiao Chen saat ini. Namanya terdengar begitu konyol tapi kekuatannya tidak diragukan.
Setelah melakukan tehnik tersebut, Yuan Ma kembali masuk kedalam cincin penyimpanan Xiao Chen dan berkata "Apakah kau sudah mengerti sekarang? " Ucapnya bertanya. Dia bertanya hanya untuk basa basi saja karena dia yakin bahwa Xiao Chen pasti sudah bisa melakukannya.
Dan benar saja, Xiao Chen berkata " Sudah guru! " Ternyata Xiao Chen benar-benar dapat mempelajari sebuah tehnik hanya dalam sekali lihat. Benar-benar pemuda yang sangat berbakat.
Tidak banyak orang yang dapat melakukan hal tersebut. Bukan! Tapi belum pernah ada orang yang dapat melakukan hal tersebut selain seorang pemuda yang bernama Xiao Chen. Yaitu murid Yuan Ma saat ini.
"Kalau begitu, sekarang carilah binatang buas tingkat 2 untuk latihan pertamamu! Dan juga untuk melihat seberapa kuat kemampuanmu dalam menggunakan kedua tehnik tadi! " Ucap Yuan Ma tegas.
Xiao Chen mengangguk kepalanya, dia begitu bersemangat hari ini. Dia mulai berjalan disekitar tempatnya saat ini. Melihat kesana kemari namun tak kunjung menemukan satupun binatang buas. Biasanya pasti ada binatang buas tingkat 1 dan tingkat 2 ditempatnya saat ini.
Hanya saja sekarang dia bahkan tak melihat satupun binatang buas. Pagi berganti siang hingga siang berganti sore Xiao Chen tak kunjung melihat seekor binatang buas.
"Mengapa tidak terlihat satupun binatang buas? " Ucap Xiao Chen sedikit kesal. Disaat dia ingin berlatih dengan binatang buas, dia tak menemukan seekor pun binatang buas. Sebelumnya disaat dia ingin bunuh diri dia juga tak menemukan seekor pun binatang buas.
Namun disaat dia ingin pergi dari hutan monster, binatang buas itu sendiri malah menghampirinya. Ini benar-benar sangat aneh. Xiao Chen ingin masuk lebih dalam lagi kedalam hutan monster itu, hanya saja dia juga sedikit takut jika nantinya dia bertemu dengan binatang yang tingkatannya lebih tinggi.
Karena merasa kesal, Xiao Chen mengambil posisi lotus sambil menutup matanya. Dibawah pohon dengan cabang yang begitu banyak dan disertai dedaunan yang melekat disetiap cabang ditambah dengan angin sepoi-sepoi yang menyapu. Membuat Xiao Chen merasakan sejuknya udara disore hari itu.
Tak terasa matahari yang menyinari itu mulai terbenam disertai dengan munculnya bulan yang memantulkan cahaya secara perlahan.
Xiao Chen membuka matanya secara lalu menghela nafas dengan malas.
Huhhh!!
Pandangan Xiao Chen menatap lurus kedepan, tanpa sengaja dia melihat ada seekor binatang buas berkaki 4 yang sedang berjalan menuju kearahnya.
Mata binatang buas itu terlihat berwarna putih perak dengan pupil nya yang berwarna merah darah. Bahkan bulunya juga berwarna putih perak.
Grrrr!!
Dia mengeluarkan suara yang begitu nyaring hingga terlihatlah giginya yang berwarna putih mengkilap dengan taringnya yang begitu panjang dan tajam seperti sebuah ujung tombak yang baru saja diasah setajam tajam mungkin.
Glukkk!!
Xiao Chen menelan salivanya karena saat ini dia merasakan bahwa binatang buas itu sangat berbahaya untuknya. Xiao Chen secara perlahan mulai berdiri, dia mengeluarkan pedangnya dari cincin penyimpanan bersiap jika binatang buas itu menyerangnya secara tiba-tiba.
Di pagi hari dia mencari binatang buas dengan begitu semangat hingga sore hari. Namun disaat malam hari ini, binatang buas itu sendiri datang menghampirinya dan dia malah takut sendiri.
"Srigala Bulan Perak! "
Terdengar suara dalam kepala Xiao Chen, itu adalah suara gurunya, Yuan Ma. Dia tidak menyangka bahwa binatang buas tingkat 3 akan muncul ditepian Hutan Monster. Pasti terjadi sesuatu didalam hutan monster hingga membuat binatang buas tingkat 3 ini muncul ditepian hutan monster.
"Guru, binatang buas tingkat berapa srigala bulan perak ini? Ucap Xiao Chen bertanya sambil mundur kebelakang hingga punggungnya tepat berada dengan pohon.
"Tingkat 3! " Ucap Yuan Ma yang mana hal itu membuat Xiao Chen kaget bukan main. Itu tingkat 3, dia sendiri saja baru memasuki Ranah Pengumpulan Spiritual tingkat 1. Bagaimana mungkin dia akan bisa melawan seekor binatang buas tingkat 3.
"Jadi sekarang bagaimana? Guru? Ucap Xiao Chen bertanya tak berdaya. Dia tidak ingin mati sebelum bisa balas dendam kepada Yan Cao serta para bawahannya.
Note : Srigala Bulan Perak ini sangat ahli dalam kecepatan! Bahkan ketajaman hidungnya tidak perlu ditanyakan lagi. Dia dapat mencium mangsanya dari jarak 50 meter dari tempatnya berada. Dan lagi Srigala Bulan Perak ini selalu berdatangan bersama kelompoknya disaat sedang berburu mangsa. Mereka begitu ganas dan agresif jika sudah mengunci mangsa mereka, Srigala Bulan Perak tidak akan melepaskan mangsanya itu sampai mangsanya itu benar-benar mati ditangannya.
✊🙂
😌
🗿🗿/Facepalm/