NovelToon NovelToon
One Day In London

One Day In London

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Dijodohkan Orang Tua / Pihak Ketiga
Popularitas:43.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

London, sebuah tempat yang menyisakan kenangan termanis dalam hidup Orion Brox. Dalam satu hari di musim panas, ia menghabiskan waktu bersama gadis cantik yang tak ia ketahui namanya. Namun, rupa dan tutur sapanya melekat kuat dalam ingatan Orion, menjelma rindu yang tak luntur dalam beberapa tahun berlalu.

Akan tetapi, dunia seakan mengajak bercanda. Jalan dan langkah yang digariskan takdir mempertemukan mereka dalam titik yang berseberangan. Taraliza Morvion, gadis musim panas yang menjadi tambatan hati Orion, hadir kembali sebagai sosok yang nyaris tak bisa dimiliki.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

One Day In London 14

Pertanyaan yang tidak serius, pada akhirnya juga tidak mendapatkan jawaban yang benar. Itulah yang dialami Tara saat ini. Pertanyaan iseng yang ia layangkan kepada Olliver, nyatanya sekadar menguar bersama angin pantai. Karena tepat pada saat Olliver akan menjawab, ponselnya justru berdering, ada telepon video dari Vale. Alhasil, Olliver dan Tara malah asyik mengobrol dengan wanita itu.

Tara merasa senang karena hubungannya dengan Olliver mendapat restu dan sambutan baik dari Vale. Ke depannya, tidak akan ada drama mertua galak atau mertua yang membawa madu dalam rumah tangganya. Sebuah keberuntungan yang tak semua wanita bisa mendapatkannya, jadi mana mungkin Tara tidak senang.

Maka dari itu, Tara pun betah mengobrol dengan Vale. Sama sekali tak merasa terganggu meski saat itu sedang berduaan dengan Olliver. Di sisi lain, Olliver juga bahagia karena pasangan yang dia pilih disayangi oleh ibunya. Konon katanya, mendamaikan ibu dan istri yang dari awal tidak cocok satu sama lain, itu sangat sulit. Termasuk hoki tersendiri karena Olliver tidak mengalami itu semua. Bahkan, dari awal wanita yang dia cintai mendapat tempat tersendiri di hati sang ibunda.

Akan tetapi, karena terlalu asyik berbincang dengan Vale, Tara dan Olliver melupakan obrolan mereka sebelumnya, yakni yang berkaitan dengan Orion. Olliver lupa tadi Tara bertanya apa, sedangkan Tara sendiri juga tak menganggap penting hal itu. Makanya sampai mereka pulang, Tara tidak menyinggung lagi hal tersebut.

Sesampainya di rumah, Tara malah asyik membagi belanjaan yang tadi Olliver belikan untuk orang tua dan adiknya. Setelah itu, ia membantu Olliver bersiap-siap ke bandara. Ya, malam itu juga Olliver akan kembali ke Jakarta.

"Aku akan datang lagi secepatnya, sama Mama Papa," ujar Olliver sebelum masuk ke mobil.

"Aku tunggu. Hati-hati di jalan, kabari aku kalau udah sampai." Tara menjawab sambil tersenyum manis.

"Iya, Sayang."

Usai menjawab demikian, Olliver memeluk Tara cukup lama, seolah ingin menimbun hangat dekapan itu untuk mengobati rasa rindunya esok atau lusa.

Dalam hati, sebenarnya Olliver ingin mendaratkan ciuman, meski sebatas ciuman singkat. Namun, sedikit pun Tara tidak memberikan kode agar dirinya melakukan itu, jadi mau tidak mau Olliver menahan keinginannya. Dia tak mau menodai harga diri Tara, yang nanti bisa berakibat buruk pada hubungan mereka. Lebih baik menunggu sampai sah menjadi istri, bukankah itu tidak lama lagi?

Sambil membawa perasaan tak rela, Olliver akhirnya berangkat ke bandara, dengan diantar sopir pribadi Nero. Sebenarnya tadi Tara akan ikut mengantar, tetapi Olliver sendiri yang tak mengizinkan. Seharian tadi mereka sudah jalan-jalan, Tara pasti capek. Begitulah pikir Olliver.

"Mama seneng banget, Ra, akhirnya bisa besanan dengan Tante Vale. Meski awalnya yang Mama incar Orion, tapi kayaknya Olliver malah jauh lebih baik ketimbang Orion," ujar Raina setelah mobil yang membawa Olliver keluar dari gerbang rumah mereka.

"Iya, Ma, aku juga ngerasa gitu. Olliver ... sangat baik," jawab Tara.

Usai mengobrol sebentar dengan Raina, Tara bergegas ke kamarnya, di lantai dua.

Alterio pun turut serta. Sang adik yang tadi ikut melepas kepulangan Olliver, kali ini juga kembali ke kamar. Dia berjalan tepat di belakang Tara.

"Akhirnya, Kak, kamu punya pasangan. Dia kayaknya serius banget ya buat nikahin kamu," celetuk Alterio ketika keduanya hampir tiba di ujung tangga.

"Kayaknya." Tara menjawab singkat.

"Tapi ... aku penasaran, Kak, kok secepat itu kamu jatuh cinta sama dia. Padahal, sebelumnya nggak kenal cinta. Apa dari awal ketemu pas malam itu, kamu langsung berdebar-debar gitu, Kak?"

Tara menoleh dan menghentikan langkahnya. "Emang jatuh cinta harus berdebar-debar ya?"

"Iyalah. Emang Kakak nggak berdebar-debar?"

Tara mengedikkan bahu. Lalu membalikkan badan dan kembali melanjutkan langkahnya. Untungnya, mereka sudah hampir tiba di kamar masing-masing. Jadi, Tara tidak perlu mendengarkan ocehan Alterio yang panjang lebar—seputar tanda-tanda jatuh cinta.

"Aku nyaman dengan Olliver, dan aku juga melihat masa depan bersamanya. Jadi apa lah artinya debaran hati dibanding itu semua?" batin Tara sembari duduk di sofa kamarnya

________

Denting sendok yang beradu dengan piring, menjadi pengisi suara yang utama di dalam ruang makan, di kediaman keluarga Brox. Vale, Riu, Olliver, dan Orion, sedang menikmati sarapan bersama di dalam ruangan tersebut.

Tidak banyak yang mereka bahas, karena hal penting—tentang rencana pernikahan Olliver dengan Tara, sudah dibahas semalam, sewaktu Olliver baru tiba dari Surabaya.

Akan tetapi, pembahasan semalam hanya dengan Riu dan Vale. Sementara Orion tertinggal berita karena sejak selesai makan malam dia masuk kamar dan tidak keluar lagi.

"Kapan rencananya kamu akan melamar dia secara resmi?" tanya Orion setelah menyelesaikan makannya. Dia menatap Olliver sekilas sembari menuang air ke dalam gelas.

"Dalam waktu dekat. Antara seminggu sampai sepuluh hari ke depan. Orion, kamu harus ikut kalau aku melamar dia," jawab Olliver. Dari ucapannya, seolah dia tidak menerima penolakan dengan alasan apa pun.

Namun, Orion sendiri tak berniat menolak. Kapan hari dia enggan menemui Tara karena wanita itu akan ditujukan untuknya. Sekarang Tara sudah menjadi kekasih Olliver, jadi tak ada alasan untuk menghindar.

"Atur waktunya, kapan, biar aku bisa mengosongkan jadwal. Nanti sekalian aku bantu siapkan sesuatu untuk tambah-tambah seserahan," kata Orion tanpa ragu.

"Serius?" Olliver terkejut seketika. Dalam bayangannya, Orion akan menolak seperti dulu ketika Nero sekeluarga akan datang bertandang. Namun nyatanya, sekarang Orion malah mengiyakan tanpa protes sedikit pun.

"Ya serius lah, kan sekarang Tara jadi calon ipar, bukan calon yang disuruh kenalan sama aku." Orion menjawab tanpa tedeng aling-aling, membuat Vale tak tahan untuk diam saja.

"Ahh, dasar kamu. Awas ya kalau nanti Sunny nggak lebih baik dari Tara. Mama nggak akan ngasih restu," ancam Vale sambil melotot.

Namun, Orion tidak takut, karena dalam hati yakin kalau Sunny-nya jauh lebih segalanya dibanding Tara.

Bersambung...

1
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apakah Adamson orang baik?
ken darsihk
Siapa Adamson semoga nya dia orang baik dan tidak mempunyai maksud yng modus
Dan Tara prilaku mu mencerminkan hati yng sdng galau , kenapa juga harus mengingkari hati yng sebenarnya Tara
Aditya HP/bunda lia
kalo adamson masih singel mnding sama tara ajah tara jangan sama orion biar adillah buat oliver .....
Uba Muhammad Al-varo
gimana nih,ada seorang pria bernama Adamson apa masih sendiri atau sudah punya istri, heran nya lagi diajak kerjasama sama Tara langsung mau, mudah2an aja nggak ada maksud lain yang akan membuat hidup Tara menderita
Apriyanti
lanjut thor
Dian Rahmawati
waw adamson jgn2 naksir Tara
Aditya HP/bunda lia
awas saja kalo pada akhirnya kamu luluh tara ntar aku santet online kamu ...
Iges Satria
ya, sekali bertemu dipandangan pertama aj Orion sanggup menunggu Sunnya, apa gi skrg yg sudah tau Sunnynya siapa dan sering bertemu pasti mau menunggu gi dong. Tara kamu nanti akan menyesal dan akhirnya mengejar Orion
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
demi apa kami menolak bahagia, tara?
Uba Muhammad Al-varo
kamu berhak bahagia Tara, jangan mengingkari hatimu, kalau cinta ke Orion jangan pendam sendiri ungkapan kebenaran nya,kamu nggak salah karena cinta nggak ngerti berlabuh kemana, lagian juga Oliver sendiri yang membatalkan pernikahan nya.
Orion kalau kamu benar cinta ke Tara terus lah perjuangkan.
Nix Ajh
pasti sulit berada di posisi Tara ataupun orion, tapi memang harus memilih Antara maju atau berhenti
Apriyanti
KLO cinta jgn di pendam Tara,,memang si kamu di lema tp mau bgimn LG,, lanjut thor 🙏
ken darsihk
Dilema dan semua bertentangan di hati , semoga ada jln terbaik nya 🤗🤗
Mamake
orion sama sekali tdk peduli dgn perasaan kembaranya dan egois
ken darsihk
Kalau jodoh sejauh langkah membawa pergi pasti akan bertemu lah mereka
Apriyanti
akhirnya ketemu jg
lanjut thor 🙏
Iges Satria
kenapa orion ga jual mahal. toh selama ini tara yg jual mahal dan mengabaikan orion. bisa ga dibalik sekarang tara yg ngejar² orion
Nix Ajh
nekat saja Orion, nanti keburu didahului orang
Dian Rahmawati
Orion nekat nyusul Tara
Uba Muhammad Al-varo
Tara gimana sekarang perasaan mu ke Orion, walaupun ada Oliver yang terluka karena cintanya ke Tara, bagaimana lagi kalau Tara dan Orion masih cinta kan nggak bisa dihindari, karena cinta nggak akan salah berlabuhnya kemana.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!