NovelToon NovelToon
Married By Mistake (Terpaksa Menikahi Sahabat)

Married By Mistake (Terpaksa Menikahi Sahabat)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Persahabatan / Romansa
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Moira Ninochka Margo

"Aku hamil, Fir, tapi Daniel tidak menginginkannya,"

Saat sahabatnya itu mengungkapkan alasannya yang menghindarinya bahkan telah mengisolasikan dirinya selama dua bulan belakangan ini, membuatnya terpukul. Namun respon Firhan bahkan mengejutkan Nesya. Firhan, Mahasiswa S2, tampan, mapan dan berdarah konglomerat, bersedia menikahi Nesya, seorang mahasiswi miskin dan yatim-piatu yang harus berhenti kuliah karena kehamilannya. Nesya hamil di luar nikah setelah sekelompok preman yang memperkosanya secara bergiliran di hadapan pacarnya, Daniel, saat mereka pulang dari kuliah malam.

Di tengah keputus-asaan Nesya karena masalah yang dihadapinya itu, Firhan tetap menikahinya meski gadis itu terpaksa menikah dan tidak mencintai sahabatnya itu, namun keputusan gegabah Firhan malah membawa masalah yang lebih besar. Dari mulai masalah dengan ayahnya, dengan Dian, sahabat Nesya, bahkan dengan Daniel, mantan kekasih Nesya yang menolak keras untuk mempertahankan janin gadis itu.

Apa yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moira Ninochka Margo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIGAPULUH DUA Wanita Itu

Rumah Kediaman Wijaya

4 Hari sebelum Gala Dinner

      Di Tangan Karina, tampak undangan Gala Dinner eksklusif milik PT Duta Zayn Holding. Undangan itu berwarna hitam doff dengan tinta emas timbul, dan nama Bintang El-Nesya Zayn tercetak jelas sebagai pendamping resmi CEO.

Undangan itu dia dapatkan dari salah satu pelayan di rumah Firhan. Ya, Karina sengaja memasang mata-mata di sana ketika mendengar Firhan telah menikahi gadis lain. Orang dalamnya itu sengaja menyamar untuk mencari tahu tentang mereka sekaligus mencari kelemahan Nesya. Dan hari ini, Mata-matanya itu berhasil mencuri undangan tersebut sesuai permintaan gila wanita itu yang hanya ingin memastikan apa yang dia dengar tentang desas-desus beberapa kalangan konglomerat.

Karina menatap tajam ke undangan yang berada di tangannya. Dia duduk di ruang kantornya setelah menerima dari mata-matanya. Wanita itu mendengus kesal, lalu berdecak. “Dia bahkan bukan dari dunia kita, Firhan dan kamu undang dia pakai nama keluarga lengkap? Di kartu undangan resmi?”

Ia melempar dengan kasar undangan itu hingga mendarat di meja kaca kantornya sambil menghela napas. Karina, yang selama ini terbiasa menjadi pusat perhatian di circle sosial kelas atas, mulai merasa terancam.

“Kalau kau mau main elegan, Nesya, aku bisa lebih elegan. Tapi jangan harap aku diam aja!" desisnya kesal dengan tatapan tajam yang sedang berbicara sendiri. Dia benar-benar sangat kesal.

Pria yang menjadi mata-matanya kini masih terpaku berdiri tak jauh darinya. Dia masih terdiam, menunggu perintah selanjutnya dari bosnya.

"Apa ada informasi terbaru dari mereka?" tanya Karina tanpa memandang pria yang mengenakan topi dan jaket kulit itu.

"Kudengar sore ini mereka akan ke butik Emerald untuk fitting gaun istrinya," jelas pria itu memberikan informasi.

Karina yang mendengar itu, terdiam sejenak, memikirkan kalimat pria itu. Lalu detik berikutnya, melirik arloji mahalnya yang bertengger di pergelangan tangan mungilnya yang menunjukkan pukul dua siang.

"Hanya itu?" tanyanya kali ini memandang pria yang berdiri tak jauh darinya, namun yang di pandang menunduk.

"Iya, Nona muda. Apa ada yang perlu saya lakukan lagi?"

"Untuk sementara ini, cukup. Oh iya, jangan lupa kembalikan undangan ini ke tempatnya semula sebelum pemiliknya curiga dan mencarinya," titahnya.

"Baik, Nona muda."

"Pergilah. Seperti biasa, hal kecil apapun tetap laporkan padaku."

"Baik, Nona muda. Saya pamit." Tegasnya lalu menunduk kemudian berlalu pergi di ruang itu setelah meraih undangan di meja.

Karina menatap lurus ke depan setelah sendirian di ruangannya. Tubuhnya kini menyandar di kursi tahtanya sambil melipat tangan di dada. Senyuman liciknya perlahan mereka.

"Rupanya kau mempersiapkan cukup keras, ya, Nyonya Firhan, agar terlihat seperti burung merak. Tetap saja, ayam tidak akan pernah berubah menjadi burung merak yang indah, apalagi melebihi dariku." Gumam Karina masih dalam senyuman mengerikannya.

...* * *...

Di sebuah butik mahal langganan keluarga Zayn, Butik Emerald, Nesya sedang mencoba gaun malam yang akan ia kenakan di Gala Dinner nanti. Gaun itu berwarna emerald green, membentuk siluet tubuhnya dengan anggun. Sam menemani dan memotret beberapa opsi untuk dikirim ke Firhan.

Sam menatap Nesya dari cermin. “Sejujurnya, Nyonya, saya baru lihat Tuan muda seperti ini. Maksudku, biasanya dingin, bahkan gala dinner pun dianggap formalitas dan sangat malas prepare tentang hal ini. Tapi sekarang dia memilih sendiri dress code pasangan.”

Nesya tersenyum, tapi matanya menerawang. “Apa dia sering bawa perempuan ke acara gala?”

Aktivitas memotret Sam seketika terhenti. Pria itu memandang Nesya dengan kaku dengan pandangan ragu dan terdiam cukup lama. Namun, desakan tatapan membuatnya akhirnya menyerah. Benar, pria itu takut salah bicara. Masalahnya pikiran Tuan mudanya dan Nesya sangat berbeda. Sedikit saja kau mengatakan sesuatu yang menjurus, bisa-bisa gadis itu mendapatkan celah untuk mengusik dan mencari masalahnya.

“Bisa dihitung jar, Nyonya. Tapi, gak pernah se-intim ini.” Jelas Sam hati-hati.

Nesya tergelak hingga membuat ekspresi Sam berubah. Matanya melebar terkejut.

Sekarang apa lagi? Batin Sam.

"Bisa kubayangkan bagaimana ribetnya mengurus ini, bahkan saat menyeleksi, ya, kan?" timpal Nesya dan kembali tertawa.

Tidak ingin mendapatkan masalah baru, pria itu memilih untuk diam tanpa menimpali perkataan Nyonyanya. Deringan Telepon tetiba terdengar dari ponsel milik Sam. Saat Sam pamit keluar sebentar untuk menerima telepon, Karina muncul di balik tirai ruang ganti sebelah. Ia mengenakan gaun putih satin, tubuh tinggi dan riasan flawless.

“Gaunmu cantik. Tapi hati-hati, spotlight di gala dinner itu bisa berubah kapan saja.” Sahut Karina dengan senyum yang dibuat-buat.

Nesya tidak gentar, menatap lewat cermin. “Kalau kamu butuh spotlight, mungkin kamu harus cari gala yang kamu kuasai. Karena spotlight kali ini, dipilih langsung oleh pemilik acaranya,"

Mendengar itu, raut wajah Karina berubah. Ia berusaha keras menahan rasa kesalnya hingga memaksakan diri tersenyum di depan Nesya, kemudian berlalu pergi. Sam yang berdiri sedari tadi di dekat pintu masuk ruangan itu, rupanya mendengar isi pembicaraan mereka. Pria itu lalu melenggang pergi.

"Aku ingin kau curi bajunya atau merusaknya atau apapun yang membuatnya tidak bisa pergi! Wanita sialan itu tidak boleh berada di Gala bersama Firhan-ku, kau mengerti?" titah Karina geram di salah satu ruangan gaun. Wanita itu sedang sendirian sambil menelpon seseorang.

"Apa maksudmu tidak bisa? Selama ini aku sudah membayarmu mahal-mahal dan kau sekarang bertingkah? Dengar, aku tidak mau tahu tentang alasanmu itu, tapi kerjakan apa yang kuperintahkan, brengsek! KALAU PERLU BUNUH DIA! AAARRGGHHH!" teriaknya di akhir kalimat yang begitu sangat geram dan penuh amarah.

Setelah mengatakan kalimat terakhirnya, Karina lalu melempar ponselnya kemudian berjongkok dengan frustasi sambil meremas rambutnya. Deru napasnya terdengar sesak. Raut wajahnya masih sangat kesal dan geram.

"Dasar bedebah tidak berguna!" gerutu wanita itu yang mendengus kesal, sambil memijit pelipisnya.

"Ha Ha Ha!" suara tawa sumbang dari arah pintu yang tak jauh dari tempat Karina berdiri, membuat wanita itu tersadar hingga menoleh ke sumber suara.

Di sana, Sam tengah menyandarkan tubuhnya di sisi pintu, sambil memandang Karina dengan tawa yang prihatin.

"Kenapa kau percaya diri sekali bahwa rencanamu akan semudah itu berjalan dengan mulus? Ha Ha Ha!" lagi, suara Sam terdengar yang di akhiri dengan tawa yang membuat Karina sangat kesal mendengarnya.

"Diam kau, Sekretaris sialan!" bentak Karina melotot tajam ke arah Sam.

"Ck ck! Apa harus se-effort ini agar Tuan muda melirikmu? Bahkan Nyonya muda belum melakukan apapun, tapi kau sudah kalah telak,"

"Aarrgghh!" Teriak Karina terduduk tapi Sam malah menimpalinya dengan tawa sumbangnya yang menggema hingga membuat Karina semakin kesal. "Kubilang diam, Sekretaris sialan! Kau tahu apa tentangku, huh? Kau ini sama saja rendahnya dengan bedebah-bedebah sialan yang tidak berguna itu! Kau lupa, kau hanya sekretaris dan bodyguard Firhan yang kapan saja bisa di tendang dari Zayn Group," lanjut Karina menatapnya tajam.

Satu sentakan, Pria itu berhasil menampar pipi mulusnya hingga meninggalkan jejak merah. Saat menghampiri. "Itu untuk menyadarkanmu, bahwa kau sudah keterlaluan dengan Tuan muda dan Nyonya. Satu lagi, jangan berpikir kalau kau bisa dengan aman menyebar 'antek-antek'-mu di lingkungan Zayn Group, apalagi di rumah Tuan muda, karena kau tahu, kan, sekecil apapun yang kau lakukan, aku bisa menemukan tikus busukmu," geram Sam memperingati. Raut wajahnya telah berubah dingin.

Sam lalu memperbaiki tuksedonya lalu bangkit berdiri kemudian berbalik membelakangi Karina yang telah terperangah. Dia tidak menyangka, segala rencana dan kelakukannya telah diketahui oleh pria itu, bahkan mata-matanya. Pantas saja saat di telepon tadi mata-matanya melaporkan kalau dia telah di pecat dari rumah itu tanpa alasan bahkan mata-mata dan orang-orangnya yang bekerja di perusahaan Firhan dan ayah Firhan memberitahunya untuk resign. Mereka sudah tidak ingin bekerja untuk Karina.

"Kalau aku jadi kau, Nona muda, aku akan melupakan Tuan muda, lalu menikah dengan pria lain. Sebelum semuanya hancur, termasuk keluarga Wijaya," tukas Sam dengan nada suara lembut kali ini, namun terdengar mengancam.

Wanita itu menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam dan marah, lalu mendengus. Karina lalu bangkit berdiri dengan tegap. Dia mengusap airmatanya dengan tegar, kemudian memperbaiki rambutnya.

"Suatu hari nanti, saat aku berhasil masuk ke keluarga Zayn dan menjadi bagian itu, hal pertama yang akan kulakukan adalah, menendangmu keluar dari keluarga itu, Sam," desis Karina dengan nada mengancam dalam sorotan mata dendam dan defensive kemudian berlalu.

...* * *...

Firhan sedang duduk di balkon rumahnya, memandangi pemandangan kota. Nesya baru saja tiba dari butik Emerald dan dengan manjanya berhambur memeluk suaminya itu dari belakang yang seketika membuat Firhan berbalik lalu membalas dengan pelukan erat gadis itu. Wajah istrinya masih dengan riasan tipis.

"Baru pulang?" Nesya mengangguk. Lalu mencium tangan suaminya.

"Kamu sudah lama datang?"

Kali ini Firhan merangkulnya. Lelaki itu menggeleng pelan. "Baru beberapa menit yang lalu."

“Aku ketemu Karina hari ini." Akui Nesya.

Informasi itu membuat Firhan mengatupkan rahangnya dengan keras. Sebenarnya dia agak kesal setelah mendengar informasi tentang pertemuan mereka di butik itu. Sam telah memberitahunya di telepon saat Nesya sibuk fitting gaunnya. Sekretarisnya itu memberitahu apa yang dikatakan Karina terhadap Nesya, termasuk kejadian saat Sam menemui Karina.

“Dia ganggu kamu?” tanya Firhan ingin mengetahui dari versi Nesya.

Nesya tersenyum kecil. “Tidak. Cuma ... kamu yakin mau aku ada di gala itu? Di antara tamu-tamu yang mungkin tidak menyukaiku ada di sana?”

Firhan melepaskan rangkulannya dan kini berdiri di hadapan istrinya itu seraya menggenggam wajah Nesya dengan kedua tangannya sambil menatap kedua bulat itu dengan dalam dan sendu. “Dengar, Nesya. Kamu tidak ada di sana sebagai aksesori. Kamu bukan tamu. Kamu bukan pengganggu. Kamu adalah pendampingku—dan satu-satunya alasan kenapa aku mau hadir besok,"

"Sungguh?" tanya Nesya menatap Suaminya.

Firhan mengangguk mantap lalu mencium kening istrinya dengan lembut. Tangannya meremas jemari gadis itu erat. “Biar semua orang tahu, Bintang El-Nesya Zayn yang mereka remehkan selama ini, bukan siapa-siapa di masa lalu, tapi sekarang, dia satu-satunya perempuan yang bisa buat Firhan Pradipta Zayn jatuh cinta dan menjadi miliknya,"

Nesya lalu memeluknya erat. "Kenapa kamu selalu membuatku jatuh cinta?"

Firhan memeluk erat istrinya. "Itu karena pesona Tuan muda,"

Tawa mereka pecah masih dalam pelukan erat dalam keheningan yang sekilas mengecup pundak Nesya.

Tok Tok Tok! Suara ketukan pintu terdengar. Mereka lalu menghampiri pintu dan rupanya salah satu pelayan mereka.

"Maaf Tuan Muda, saya menganggu, ada tamu wanita yang datang dan mengaku … dia bagian dari masa lalu Nyonya muda," lapor pelayan itu.

"Wanita dari masa laluku?" tanya Nesya penuh tanya.

"Iya, Nyonya muda."

“Siapa?” tanya Firhan setelah saling berpandangan dengan gadis yang berada di sampingnya. Jelas sekali keduanya tidak mengetahui siapa yang dimaksud.

“Dia tidak mau menyebutkan namanya. Tapi, dia bilang, nyonya muda pasti tahu siapa dia," jelas para pelayan yang membuat Firhan dan Nesya semakin penasaran tapi sekaligus tegang.

"Di mana Sam?" tanya Firhan.

"Sudah berada di ruang tamu, mengurus wanita itu. Apa saya perlu saya memberitahu Sekretaris Sam untuk membereskan hal ini?"

"Tidak perlu! Beritahu Sam untuk tetap menahan wanita itu di sana. Kami akan kesana menemuinya," tukas Firhan. Mendengar itu, Nesya memandangnya cemas. Lelaki itu hanya tersenyum tipis ke arah istrinya.

"Baik, Tuan muda. Kalau begitu saya permisi." sahutnya mengangguk, lalu menunduk sopan kemudian berlalu.

Firhan lalu menutup pintu setelah pelayan pergi, kemudian mengusap rambut Nesya dengan perlahan, berharap gadis itu berhenti cemas.

"Tidak apa-apa, Sayang. Tidak perlu khawatir, semuanya akan baik-baik saja." Gumam Firhan lalu memeluk istrinya itu yang kini menghela napas karena khawatir. Pelukan Nesya semakin erat sambil menenggelamkan kepala di dada bidang suaminya.

...* * * *...

1
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
lucu banget sih, cemburuan banget bocah satu itu utututu
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
ayo semangat!!
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
shhh udah biarin ajah!
Moira Ninochka Margo: biarin apa kak? biarin abisin duitnya?haha
total 1 replies
Drezzlle
semangat menulis, nanti aku mampir lagi
Drezzlle
mampir nih
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
lanjutt!! aku tungguin Thor! hihi:)
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
lanjut!!! aku penasaran loh:)
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
ihh lanjut oke?
aku mau tau kelanjutannya!:?
iqbal nasution
lanjut
Moira Ninochka Margo: siaaap
total 1 replies
Drezzlle
hadiah bunga untukmu /Wilt/
Moira Ninochka Margo: aww makasih
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
ihhh seru!!!
mampir juga yuk ke karya ku:)
iqbal nasution
lanjut
Drezzlle
mampir juga ya ke novelku
Drezzlle
romantis banget
Drezzlle
bagus ceritanya
tasha angin
Gak sabar nunggu kelanjutannya!
Moira Ninochka Margo: halo kak, makasih udah baca, udah di up ya sampai bab 10
total 1 replies
Sky blue
Salah satu cerita terbaik yang pernah aku baca, mantap!
Moira Ninochka Margo: halo, makasih udah mampir dan support. Moga betah, hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!