NovelToon NovelToon
Morning Dew

Morning Dew

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Harem / Romansa / Penyeberangan Dunia Lain / Kontras Takdir
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Vidiana

Yuki berusia lima belas tahun, ketika Dia menemukan rahasia mengenai asal usul ibunya yang selama ini terpendam rapat di sebuah kamar tertutup yang ada dalam rumahnya. Namun yang tidak Dia sangka, rahasia itu merubah masa depan dan kehidupannya.

Pertemuan kembali dengan Ayahnya dan jati dirinya mulai terkuat seiring dengan rentetan bahaya dan kematian yang mengikuti langkahnya.

Saat akhirnya Yuki menemukan cinta dari seorang Bangsawan, akankah Yuki akan tetap mengikuti takdirnya ?. Bahkan ketika Dua orang Pangeran mulai membayangi hidupnya. Memaksa Yuki untuk menjadi milik Mereka. Sang Bulan di malam musim dingin, ataukah Sang Mentari pagi di musim semi ?

Ikutilah kisahnya dalam Morning Dew Series

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Di aula makan, suasana hening setelah Yuki dan Bangsawan Dalto pergi. Pangeran Riana hanya diam memandang Bangsawan Doldores. Tapi diamnya Pangeran Riana sangat menakutkan.

Pangeran Riana tidak mengatakan apapun lagi. Dia kemudian berbalik pergi diikuti rombongannya meninggalkan aula makan. Semua orang yang sembari tadi diliputi ketegangan langsung bernafas lega saat Rombongan Pangeran Riana menghilang dibalik pintu. Bisik-bisik mulai terdengar.

Ekpresi Putri Norah sangat muram. Dia tahu sekarang, sebagian besar murid didalam aula makan sedang membicarakannya. Dia langsung pergi keluar dengan memasang wajah angkuh untuk menyelamatkan harga dirinya.

PRAANGGG !!!

Bangsawan Doldores menendang piring didepannya dengan kencang untuk melampiaskan kemarahannya. Rasanya Dia ingin sekali melumat Pangeran Riana. Dia langsung pergi disusul dengan teman-temannya mengikuti Putri Norah.

Dia bersumpah akan membalas apa yang terjadi hari ini. Sekarang Dia hanya perlu bersabar. Keluarganya sudah memperingatkannya untuk tidak membuat masalah dengan Pangeran Riana agar jalan karirnya mulus untuk ke depan. Jika sampai Ayahnya mengetahui kejadian hari ini, Dia akan dihukum pukul lagi oleh Ayahnya. Sisa luka pukul bulan kemarin masih belum sembuh total. Bagaimana bisa Dia akan menanggung pukulan lagi. Tapi laporan pasti akan masuk ke rumah keluarganya.

Sial sekali Dia.

...****************...

Yuki masih mengikuti langkah kaki Bangsawan Dalto. Dia tidak berbicara apapun semenjak Mereka meninggalkan aula makan. Mereka sudah sampai di taman tengah. Yang terletak di samping gedung Kuldhi. Bangsawan Dalto berhenti mendadak, membuat Yuki kaget dan langsung menabraknya dari belakang.

“Aduhhduhduh…” Yuki mundur satu langkah sambil mengusap keningnya. “Kenapa berhenti mendadak ?” Akhirnya Yuki tidak bisa menahan lagi keinginannya untuk tetap diam dan menunggu Bangsawan Dalto mau bercerita sendiri padanya. Hari ini. Sudah dua kali Dia menabrak Bangsawan Dalto.

“Kenapa Kau membelaku” Tanya Bangsawan Dalto akhirnya. Dia menatap Yuki dengan ekpresi penuh tanda tanya. Ada kegetiran di wajahnya. Kesedihan yang mendalam. Hal yang wajar, siapa yang tidak frustasi jika harga dirinya diinjak-injak setiap hari. Masih waras saja sudah harus bersyukur. “Apa Kau tidak tahu siapa Aku ?”

“Aku tahu” jawab Yuki lembut namun terdengar jelas sambil menatap mata Bangsawan Dalto langsung. “Kau sang terkutuk kan”

“Jika Kau tau kenapa masih membelaku. Aku tidak butuh rasa kasihan dari siapapun !!”

“Aku tidak perduli siapa Kau, Tapi jika ada yang diperlakukan seperti itu didepanku, meskipun itu bukan Kamu, Aku pasti juga akan datang membelanya”

“Kenapa ?”

Yuki berpikir sesaat untuk mencari jawaban yang tepat. “Pertama, Aku tidak mempunyai masalah denganmu jadi Aku tidak mempunyai alasan apapun untuk membencimu. Kedua, di dunia ini tidak boleh ada orang yang menindas orang lain seperti Mereka menindasmu”

Bangsawan Dalto hampir mengatakan sesuatu. Tapi Yuki segera memotongnya. “Aku tidak perduli siapa dirimu, Tidak ada ada orang yang benar-benar baik atau jahat didunia ini. Semua akan memiliki porsi masing-masing tergantung bagaimana orang lain yang melihatnya. Hanya karena kedua orangtuamu melakukan kesalahan, Aku tidak punya hak untuk menghakimimu apalagi sampai harus ikut menindasmu. Itu yang Aku pahami”

Bangsawan Dalto mengusap wajahnya dengan ekpresi getir. Dia tampak sangat frustasi. Dia duduk di pinggir kolam dan Yuki kembali diam. Yuki memutuskan untuk ikut duduk disamping Bangsawan Dalto dengan memberi jarak agar Bangsawan Dalto dapat menenangkan diri. Yuki memilih menunggu sampai Bangsawan Dalto dapat tenang terlebih dahulu.

“Aku ingin menjadi temanmu” kata Yuki memberanikan diri bicara ketika melihat Bangsawan Dalto sudah mulai tenang. Ucapan Yuki sangat tulus. Tidak ada kebohongan atau hanya basa basi didalamnya.

“Tidak ada yang mau menjadi temanku” sanggah Bangsawan Dalto masih menolak.

“Tapi Aku mau” balas Yuki lagi dengan wajah bersungguh-sungguh.

“Kau yakin ?. Kau akan dianggap aneh dan boleh jadi Kau akan mendapat banyak masalah jika nekat berteman denganku Putri ?” Tanya Bangsawan Dalto lagi tidak yakin.

Yuki tersenyum penuh keyakinan. Suasana sudah mulai mencair. “Tapi sebagai teman, Aku yakin Kau akan membantuku melewati masalah sulit itu”

“Aku ini sang terkutuk” Bangsawan Dalto menegaskan kembali kepada Yuki dengan sikap tidak percaya ada seorang gadis menginginkan pertemanan dengannya.

“Ya, dan Aku putri buangan”

Bangsawan Dalto membuka mulutnya sesaat. Dia tidak tahu lagi harus mengatakan apa. “Aku sudah memperingatkanmu Putri” kata Bangsawan Dalto akhirnya menyerah.

“Jadi, Apa sekarang Kita berteman ?”

Bangsawan Dalto mengulurkan tangannya. Yuki segera menjabat tangan Bangsawan Dalto penuh kegembiraan. “Aku anggap Kau setuju” kata Yuki antusias.

Bangsawan Dalto menepuk tempat disampingnya “kemarilah, Aku akan membantumu mengompres wajahmu. Wajahmu sangat mengerikan sekarang. Apa yang akan dipikirkan Perdana Menteri Olwrendho jika melihatmu pulang dengan wajah seperti itu”

Yuki dengan senang hati menghampiri Bangsawan Dalto untuk duduk disampingnya. Dia langsung menggeser duduknya mendekati Bangsawan Dalto. Bangsawan Dalto mengeluarkan sapu tangan miliknya dan mencelupkan ke dalam kolam didekatnya.

“Bisanya Kau mengatakan wajahku mengerikan. Coba Kau bercermin didalam kolam, siapa yang penampilannya lebih mengerikan…Aaa…aduh..aduh..pelan-pelan” Yuki meringis ketika Bangsawan Dalto menempelkan sapu tangan ke wajahnya yang sudah terasa bengkak dan panas.

Yuki tidak menyangka, Putri Norah memiliki tenaga yang cukup kuat sampai wajahnya menjadi bengkak.

“Sakit…” renggek Yuki.

“Diam” hardik Bangsawan Dalto ketika Yuki akan memberontak.

“Suatu saat nanti Aku pasti akan memberi pelajaran pada Putri Norah”

“Jaga mulutmu. Bagaimana jika ada yang mendengar ucapanmu ini dan melaporkanmu. Kau bisa dihukum pukul oleh kerajaan. Bagaimanapun juga, Dia adalah anak Raja Bardhana. Kau tidak boleh sembarang mengutuknya”

“Dukungan yang bagus teman” kata Yuki sembari mendengus keras. Bangsawan Dalto tanpa sadar tertawa. Membuat Yuki ikut tersenyum melihatnya.

...****************...

“Gadis itu seperti kucing liar kecil tapi sangat menarik” Bangsawan Voldermon muncul di belakang punggung Pangeran Riana yang berdiri didekat jendela. Mereka datang ke gedung Kuldhi untuk menemui dan meminta pendapat pada guru besar yang kebetulan sedang mengunjungi sekolah. Saat ini, guru besar sedang berdoa, jadi Mereka meskipun adalah keluarga kerajaan tetap bersikap hormat pada guru Mereka dan menunggu dengan sabar di depan ruangannya. Dari jendela yang ada dilorong tempat Mereka menunggu. Mereka bisa melihat dan mendengar pembicaraan antara Yuki dan Bangsawan Dalto.

“Jika Kau berminat padanya, katakan saja dengan jujur. Aku akan berhenti mengejarnya”

“Berhenti mengangguku Vold. Sebaiknya Kau pikirkan saja wanita mana yang ingin Kau nikahi dengan serius. Aku dengar pagi ini Bibi sudah menghadap nenek untuk meminta pendapat siapa calon wanita yang tepat untuk menjadi istrimu, Jika Kau tidak juga menemukan wanita yang ingin Kau nikahi”

“Sudah kubilang, Aku akan mempertimbangkan untuk mencari seorang istri jika Kau sudah menemukan calon ratumu. Aku tidak ingin melangkahi orang tua”

“Siapa yang Kau maksud dengan orang tua ?” Pangeran Riana melirik kearah Bangsawan Voldermon.

“Tentu yang Aku maksud adalah Kau saudaraku, berapa umurmu sekarang ?. Dua puluh delapan tahun. Tapi Kau sudah bersikap seperti rubah tua berusia delapan puluhan”

Bangsawan Voldermon kembali mengamati Yuki dari tempatnya. Dia tidak mungkin salah menilai. “Gadis yang berbahaya…” gumannya tanpa sadar. “Dia memiliki kecantikan seorang dewi dan aura menggoda seperti seorang iblis sekaligus”

...****************...

Perdana Menteri Olwrendho tidak terlalu panik saat melihat Yuki pulang dengan pipi yang lebam. Berbeda dengan Rena yang terus mengomel pada Yuki. Perdana Menteri Olwrendho menyikapi dengan bijaksana saat Yuki bercerita mengenai apa yang terjadi disekolah. Dia juga menanyakan kepada Yuki apakah Perdana Menteri Olwrendho perlu membuat laporan ke sekolah. Yuki mengatakan tidak perlu. Dan Perdana Menteri Olwrendho menghormati keinginan Putrinya itu.

Perdana Menteri Olwrendho tidak melarang Yuki berteman dengan Bangsawan Dalto. Bahkan dengan senang Dia mengizinkan Bangsawan Dalto jika ingin berkunjung ke rumahnya. Akan lebih baik begitu sehingga Perdana Menteri Olwrendho bisa mengawasi pergaulan Putrinya. Dia tidak ingin Putrinya mengenal laki-laki yang salah. Apalagi Dia sudah tahu Bangsawan Voldermon sedang mengejar Anak gadisnya itu. Siapa yang tidak tahu sepak terjang Bangsawan Voldermon. Perdana Menteri Olwrendho tidak ingin Putrinya dijadikan mainan oleh laki-laki.

Semenjak kejadian di aula makan, Yuki lebih sering terlihat bersama dengan Bangsawan Dalto baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Bangsawan Dalto cukup pintar dalam pelajaran dan Dia pandai mengajar. Bangsawan Dalto banyak membantu Yuki untuk mengejar ketinggalan disekolah. Perdana Menteri Olwrendho tentu saja senang dengan pertemanan Mereka yang positif.

Selain belajar, Mereka sering pergi ke kota bersama-sama. Bangsawan Dalto sering mengajak Yuki pergi ke tempat-tempat indah disekitar ibukota dan menikmati kuliner ala rakyat biasa. Bangsawan Dalto rupanya cukup mengetahui banyak hal yang disukai oleh seorang gadis. Hal itu membuat Yuki menjadi nyaman dan mengacuhkan permintaan pertemanan dari Bangsawan lain disekolah.

Satu hal yang Yuki ketahui saat ini mengenai Bangsawan Dalto.

Bangsawan Dalto sangat menyukai mawar.

1
CaH KangKung,
👣👣
Dewi hartika
siip thoorrt di tunggu up datenya.
Zhietha Shietha
Hay kak,aq ada grup wa nie,husus para pembaca novel,novel siapa aja.kali aja kakak minat untuk gabung bisa inbox no kkak di fb/ig aku,atau balas komen di sini,mungkin aja minat 🥰 itung2 tambah teman
Rendi Rustandi
lanjut dong
Hana
lanjut
Aegis Aetna
kalo lagi mimpi jiwanya pindah
Aegis Aetna
di sekitarnya
Aegis Aetna
sedari tadi
Aegis Aetna
kok diulang narasinya?
Aegis Aetna
sudah kuduga pasti mimpi
Aegis Aetna
di atas. di bawah
Aegis Aetna
di sekelilingnya
Aegis Aetna
disummon
Aegis Aetna
manusia serigala
Aegis Aetna
di mana.
Aegis Aetna
di sini.
Aegis Aetna
ki yuki... tangi woy wes awan...
Dewi hartika
di tunggu kelanjutannya thorr.
Dewi hartika
semangat up datenya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!