tinggal di kota kecil, selalu berjibaku dengan oli setiap hari nya, kemampuan nya dalam bidang otomotif membawanya menuju kesuksesan di kota besar, setelah meninggal kan sang ibu yang tetap ingin tinggal sendiri di rumah yang lama,Bima juga merasa lega karena ada sang kekasih yang turut menjaga sang ibu,
alea gadis berparas cantik, berprofesi sebagai bidan,dan juga berstatus kekasih bima, mengikhlaskan sang kekasih pergi menggapai kesuksesan, namun di tengah hubungan mereka, gangguan datang,
Amanda, seorang janda muda,anak dari pemilik sebuah showroom sekaligus rekan bisnis Bima, membuat pria gagah itu terlena, hingga sebuah keputusan hubungan nya, jadi pertaruhan.
kisah ini hanya imajinasi author ya (- , -)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila hanum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 hamil
Amanda terus menunduk dengan kedua tangannya berpegangan pada sisi wastafel,, benda berwarna biru putih masih erat wanita itu pegang dengan tangan kanannya.
Sebuah testpack yang menunjukkan garis dua samar,,namun Amanda sudah mencoba beberapa kali pada merk yang berbeda,,,hasil nya tetap sama ,,,garis dua yang menandakan saat ini Amanda sedang mengandung.
Pikiran nya jelas berkecamuk,, beberapa hari ini memang tubuhnya terasa begitu lemas,,rasa mual terus bergejolak,,, hampir setiap pagi muntah dalam jumlah banyak,, setelah nya Amanda seperti tidak bertenaga.
Hanya bisa terbaring tak berdaya,, kamar cukup mewah,, di sebuah apartemen hadiah dari sang papa,, karena Amanda berhasil memutus ikatan pernikahan dengan beni kala itu ia berumahtangga.
Sebuah pernikahan yang hanya ada kepahitan di dalam nya, keluarga Amanda sangat mendukung ia bisa lepas dari hubungan toxic itu,,, berulang kali berdamai dengan kata maaf dan berulang kali pula kekerasan itu terjadi.
Kini ,,ia telah menemukan sosok yang membingkai mimpi nya,,pria gagah, tutur kata lembut,,, pelindung dan yang paling penting, Amanda tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar dari sosok pria tersebut.
Bima,,,yang ia kenal penuh aksi tanpa emosi,,,kini menjelma menjadi sosok yang tak terbaca,,, seperti awal pertemuan mereka,,pria itu kembali lebih banyak diam dan cenderung tak perduli.
Setelah kenikmatan yang mereka rasakan beberapa kali,,bima seakan menyiratkan tidak pernah terjadi apapun pada keduanya, seakan Amanda berpikir,,, apakah semua pria hanya menjadikannya sebuah pelampiasan semata.
Setelah merengguk kepuasan dan tanpa rasa bersalah pergi begitu saja tanpa harus bertanggung jawab, ketulusannya seakan di permainkan, cinta nya selalu di uji,,, mental nya di pertaruhan kan, lagi lagi sakit itu mendarat tanpa keinginan nya.
Amanda bertekad memberitahukan perihal kehamilan nya pada bima,,,pria itu harus merasakan kesakitan yang ia alami saat ini, apapun yang bima putus kan, Amanda akan terima.
Setelah membersihkan wajah nya,ia bergegas keluar dari kamar mandi,, berjalan menuju nakas, lalu meraih ponsel milik nya, testpack masih manda pegang,ia foto benda tersebut setelah membuka room chat nya dengan bima lalu mengirim nya,
Centang dua abu tanda belum terbaca,,Manda memilih keluar dari pesan wa,, meletakkan kembali handphone milik nya di atas nakas, memilih mengistirahatkan tubuh nya karena lelah tubuh dan juga pikiran.
*****
Sementara itu bima kembali menjalani rutinitas sehari-hari, semangkin hari semangkin bertambah ramai antrian mobil dan juga motor,
Bima sudah merencanakan ingin menambah karyawan, beberapa yang sudah bekerja telah ia bekali keahlian dengan ilmu dan pengetahuan yang bima miliki,,itu semua demi menunjang pekerjaan agar tidak lagi ia yang akan turun tangan jika terjadi antrian panjang.
Bima sudah membeli sebuah rumah lantai dua cukup mewah, lokasinya tidak jauh dari bengkel, rumah masa depan yang akan ia tempati saat kelak berumah tangga.
Sore menjelang malam ia bersiap pulang ke rumah mengunakan motor gagahnya,,lelah sudah tentu,, tetapi jika di runut lagi kebelakang,,,rasa syukur lebih dominan,, kehidupan telah jauh lebih baik.
Sampai di teras rumah,bima memarkirkan kendaraan nya di garasi,,ada penjaga keamanan yang setia mendampinginya selama dua puluh empat jam, pria paruh baya seorang duda dengan dua anak yang sudah berkeluarga.
" malem den "
" malem mang Ujang ,,, jangan lupa kunci pagar nya ya mang "
" siap den "
Setelah memastikan pada mang Ujang,bima segera masuk ke rumah,,naik ke lantai dua menuju kamar pribadi nya,,, jaket yang membelit tubuh nya ia lepas kan dan bima letakkan di sofa.
bukan nya memilih membersihkan diri,bima membuka pintu roof top,,, begitu pintu terbuka angin berhembus menyejukkan, sesaat bima menikmati,, kakinya melangkah di pembatas yang tinggi nya sebatas dada pria itu.
bima memejamkan mata,, mendongak menatap langit yang begitu cerah,,,bintang bertaburan saling bersaing menampakkan sinarnya masing masing.
Sejenak pikiran nya terpaku,, rindu itu telah lama membelenggu,,namun hati dan raga seakan enggan untuk memulai menyapa,,,bima merasa jadi lelaki pengecut.
Ya,, pengecut yang berdalih merasa bersalah namun enggan untuk bergerak dan bimbang dalam memilih keputusan, wanita yang amat ia cintai telah bima hianati,,terus mengagung agungkan atas nama demi masa depan, nyatanya kepiluan yang pria itu suguhkan.
Ia tau kesetiaan alea tidak perlu di ragukan lagi,, sehari bima mempertahankan wanita seperti itu,setia mendampingi dari awal hingga bima bisa merasakan seperti saat sekarang ini.
Entah mengapa rasa bersalah nya lebih besar dari pada memaksa hati untuk sekedar menjelaskan,,jika pun gadis itu tak lagi bisa ia genggam karena kekhilafan nya,, setidaknya ia harus merelakan dan melepas kan alea bahagia bersama dengan orang yang bisa melindungi lebih dari dirinya sendiri.
Ada rasa ketidakrelaan bima melepas genggaman tangan alea yang masih terasa di telapak tangan pria itu,,,
Bima menatap ke sepuluh jari tangan nya,,, tangan ini yang selalu jadi tumpuan gadis itu,,, tangan ini yang mendarat kan cubitan gemas tangan ini yang membekap gadis itu kala sering menggodanya.
Bima rindu,,,, rindu teramat sangat,,, pujaan hati nya,,, teman ngobrol nya,,,teman berdebat nya,,,teman suka dukanya,,,alea ,,,bima ingin mendekap alea ,,,.
Mata bima berkaca kaca,,, emosional nya akhirnya membumbung,,, keadaan nya saat ini rapuh,,, seharusnya bima melangkah menggapai tangan gadis itu,, menceritakan semua kesalahannya,,, meminta maaf,, lalu memulai lagi dengan awal mimpi yang indah.
Namun lagi lagi,,sisi lain dari dirinya memberontak,,, seakan menegaskan bahwa ia tidak pantas mengharapkan gadis baik itu,,, karena wanita baik hanya milik pria yang baik pula.
Bima menengadah kan kepala,,,ia sedikit berpikir,,, pergaulan bebas di ibukota suatu hal yang lumrah,,, melakukan sentuhan lebih pada lawan jenis tidak harus terikat suatu hubungan, asalkan keduanya sama-sama sadar tanpa paksaan, namun itu sebahagian saja kan,,, tidak semua punya pemikiran seperti itu,,,dan itu tergantung individu masing masing.
Asik memikirkan hal tersebut, handphone milik nya yang ada di saku celana bergetar,, menandakan sebuah notifikasi
Ia raih ponsel tersebut membuka pesan masuk teratas ,,, jantung bima berdegup kencang,,, pikiran nya sedikit kalut,,, takut takut jika nama kontak yang ia beri nama Amanda itu,, mengirimkan sesuatu yang membuat bima kalut.
begitu room chat itu terbuka,,dan benar saja,,, Amanda mengirim kan foto,,, sebuah benda yang bima kenal ,,, Testpack yang bergaris dua,,, Amanda positif hamil.
kalau ada waktu singgah ya di novelku cinta diujung batas usia
mau undang kaka untuk masuk ke GC BCM
di sini kita akan adakan event tertentu dan juga akan belajar bareng sama Kaka mentor senior. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini ya karena anggota sangat terbatas.
caranya mudah sekali hanya follow akun saya, maka saya akan undang kalian untuk bergabung. Terima kasih
kalo naruh tanda komanya cukup satu aja, nggk usah bnyak. punten thor🤗🌷