"TERTAWAN GAIRAH PANAS 2 KETUA MAFIA KEJAM"

"Seharusnya kau bersyukur, karena kami tidak menguliti mu dan membunuh mu!!!" Tekan Nathan kembali

Chaterine tak mampu menjawab, tenggorokannya tercekat, lidahnya kelu, bahkan hatinya sesak dan terasa sakit. Ia menenangkan dirinya sesaat lalu kembali menjawab...

"Aku malahan sangat² bersyukur jika kau membunuh ku saat itu, karena aku sadar, tidak ada 1 orang pun di dunia ini yang menyayangi ku, semuanya tidak peduli bahkan kejam, lantas buat apa aku hidup di dunia ini?" Sahut Chaterine dengan menahan tangis serta emosinya

Nathan menekan luka itu sampai mengeluarkan banyak darah supaya Chaterine menjerit kesakitan tapi, Chaterine tidak mengeluarkan suara menjerit, yang ada ia emosi saat ini.

"KAU MILIK KAMI, CHATERINE CRISTIAN, KAU MILIK KAMI SEUTUHNYA!!! Janga berharap kau akan bebas, jika kau berani kabur atau bunuh diri, ingatlah kami akan mencari mu sampai keujung dunia pun, kami akan mendapatkan mu, bahkan ke neraka pun kami akan menemukan mu, camkan itu" Setelah mengatakan perkataan yang menyakitkan itu Nathan membereskan kotak P3K nya kembali, lalu melepas Jaz serta memanggil pelayan untuk menyiapkan makan siang.

Dalam kamar itu, suasana hening, Nathan hanya menatap tajam Chaterine yang masih menangis sambil menahan emosi itu, Chaterine terus mengumpat dalam hatinya.

Saat suasana hening pelayan masuk menyiapkan makanan, dan diiringi Kevin yang ikut masuk lalu duduk di sebelah Chaterine sambil menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya.

Chaterine Menghempaskan tangan Kevin dari kepalanya, lalu kembali menangis sambil memeluk lutut.

"Cepat makan, lalu bersiaplah, kita keluar" Ucap Nathan

Mendengar itu Chaterine segera menghapus air matanya lalu makan, ia berharap bisa kabur, makanya ia bersemangat, padahal Nathan ingin menunjukkannya sesuatu.

Kevin ingin mengusap pucuk kepala Chaterine tapi di tangkis oleh Chaterine

"Janga sentuh aku mengenakan tangan menjijikan mu itu" Tegas Chaterine

Nathan hanya menyunyingkan senyum kecil, lalu menatap Kevin seakan² mengode dan berbicara

Saat makan siang itu selesai, Nathan menyerahkan paper bag berisi baju serta outfit lengkap sudah tersedia didalam itu.

Chaterine mengambilnya tanpa ekspresi apapun lalu ia ke kamar mandi untuk bersiap sambil mempoleskan sedikit make up di wajahnya supaya terlihat frees dan natural, lalu ia menyiapkan kartu serta handhphon nya di kantong celana pendeknya di dalan dress itu, supaya ia lebih mudah jika kabur.

Setelah bersiap Chaterine ke bawah dengan diiringi 2 pelayan menuruni anak tangga menuju ruang tamu, di situ sudah ada Nathan, dan Kevin, serta Marvel, Marco, dan Martis. Sedang duduk sambil menyesap cerutu api dan wine.

Saat suara high heels terdengar menggema semua mata tertuju pada Chaterine yang sangat cantik, seakan² itu bukan Chaterine, ia sangat cantik bak bidadari turun dari langit. Drees yang di kenakannya sangat² membuatnya cantik.

Gaun yang di kenakan Chaterine ⬇️⬇️⬇️

"Cepat, jangan membuang² waktu" Tekan Nathan

Seketika perkataannya itu membuyarkan lamunan semua orang, lalu mereka dengan cepat menyiapkan mobil untuk berangkat ke sebuah pulau yang indah.

Di dalam hati Chaterine terus bertanya², kemana ia akan di bawa? Kemana sebenarnya mereka? Karena Chaterine samasekali tidak mengetahui jalan tersebut apa lagi sampai menghapal, ia tidak bisa

Lalu ia memutuskan diam dan duduk tenang, lalu menahan diri untuk tidak membuka suara, meski ia sangat risih jika paha dan tangannya terus di usap² oleh 2 pria di sampingnya, tetapi ia tidak bisa berkata kata apapun

Saat hendak sampai, Chaterine di bius Nathan supaya tidak mengetahui jalan keliar dari pulau itu.

Saat sampai, lalu beberapa jam kemudian Chaterine perlahan membuka mata, saat matanya terbuka sempurna, betapa terkejutnya ia melihat sang kekasih tidak berdaya lagi, bahkan darah berhamburan kesana kemari dengan tubuh tercincang serta terpisah² tulang dan kulitnya, bahka organ²nya sudah di angkut Martis, dan Marco entah ke mana. Chaterine menutup mulutnya syok dan menangis sejadi jadinya.

"Hiks, hiks hiks, kalian iblis, kalian brengsek, bajingan, kalian bodoh" Chaterine terus mengumpat, sambil menghampiri Frans yang sudah tidak bernyawa itu.

Saat itu juga, Chaterine merampas pisau lipat yang di genggam Kevin lalu mengerahkannya ke pergelangan tangan, ia hendak menyayat urat nadinya.

Saat mata pisau mengenai kulit pergelangan tangannya darah bercucuran, untung Nathan dengan Sigap mengambil pisau itu lalu membuangnya ke sembarang arah, sedangkan Kevin mencari kotak P3K dengan berlari.

"APA KAU SUDAH GILA HAH!!!???" Chaterine berteriak di depan wajah Nathan.

Tanpa menjawab Nathan menggendong Chaterine ke kamar ala karung beras, lalu mendudukkannya menyender ke ranjang, dan membersihkan luka, saat itu juga bertepatan dengan Kevin yang datang membawakan kotak P3K.

"Apa kau tuli hah?" kesal Chaterine

"Tck, diamlah sebelum ku cium mulutmu itu. Kau yang gila, bisa²nya melukai diri sendiri" Sahut Nathan sambil mengobati

Chaterine mendesis kesakitan karena Nathan menuangkan antiseptic ke luka tersebut supaya tidak terinfeksi, makanya perih

"Tck, kau gila, kau tidak punya hati, aku mencintainya, saat semua orang tiada dia yang selalu ada di sampingku mensuppot ku sampai saat ini" Chaterine kembali menangis sesenggukan.

Saat itu Nathan, dan Kevin memilih keluar kamar dan mengunci Chaterine sendirian untuk menenangkan dirinya sendiri.

Chaterine memberontak menggedor pintu bahkan berteriak² histeris, beberapa saat kemudian, Chaterine mencoba² mendobrak pintu, beberapa kali gagal, namun saat yang ke 5 kalinya ia berhasil mendobrak pintu bahkan pintu itu sampai lepas hancur lebur.

Hal itu membuat Marvel, Marco, dan Martis tercengang bahkan Nathan dan Kevin yang menghampiri suara tersebut pun di buat tercengang akan kekuatan Chaterine itu.

Mereka melamun, dan merenung bagaimana bisa Chaterine hanya seorang wanita lemah bisa menghancurkan pintu.

Ternyata, Chaterine dulu bisa belajar ilmu beladiri seperti Karate, Tekwondo, Kungfu, dan Silat.

Ia menguasai banyak ilmu tenaga dalam, tapi semenjak ia kehilangan orang tuanya, perlahan² ingatan ilmunya menghilang.

Saat Chaterine tengah asik melamun, Nathan, Kevin, Marvel, Martis, dan Marco bertepuk tangan membuyarkan lamunan tersebut, untuk menghargai kekuatan, serta keberanian Chaterine.

Lamunan itu pun seketika membuyar, lalu Chaterine berlari dengan cepat ke arah Nathan lalu menyerangnya mengenakan ilmu bela dirinya, Chaterine tedus²an menyerang bertubi² tetapi Nathan hanya diam sambil menangkis serangan tersebut.

Chaterine pun merasa kesal, karena serangan darinya tidak di balas², lalu Brukhh Chaterine menendang aset terpenting Nathan dengan sangat keras, sampai² Nathan hampir yerhuyung pinsan, tetapi ia bisa menyeimbangkan dirinya kembali.

Melihat adegan itu, Marvel, Martis, dan Marco bergidik ngeri sambil menyentuh aset mereka. Begitu juga dengan Kevin.

Namun Kevin cepat membekap serta mengunci pergerakan Chaterine sehingga ia tak dapat membedontak lagi, lalu membawanya ke kamar utama, kamarnya begitu mewah dan kamarnya begitu luas bagaikan lapangan golf, serta kasurnya 5x lebih besar, dari yang lainnya.