Devia Pura Pura Amnesia

" Mbok, Devia sudah jadi pacarku mbok. Boleh kan kalau saya menjadi kekasih Devia " Ucap Satria ketika menemui nenek Welas. Dan nenek Welas menyambutnya dengan baik perkataan Satria tersebut. Ia pun tersenyum senang jika Satria menjadi pacar Devia. Dan berharap Satria bisa membahagiakan Devia nantinya.

" Enggak nikahin sekalian Den " sahut nenek welas sambil tertawa. Dan Satria sepertinya setuju setuju saja. Namun ia tidak ingin mengungkapkan terlebih dahulu tentang pencarian keluarga Devia kepada nenek Welas.

" Yo tidak sekarang sekarang lah mbok, Satria juga belum memberitahu ibunda" Sahutnya, karena salah satunya Memeng keinginan dari Ibunda ratu.

Keduanya bercengkerama sesaat, terutama mengenai hubungannya dengan Devia. Padahal Devia sendiri belum menjawab pertanyaan Satria tersebut. Hal itu membuat nenek Welas tampak bahagia. Sementara Devia berada dikamar sendirian mengurus perusahaan Anderson Teknologi corp yg diserahkan oleh bundanya. Dan disana ada perwakilan selain kedua kakaknya ada juga orang yg dipercaya membantu Devia yaitu Angelina. Walau usianya sudah kepala 3 namun masih sangat mumpuni mengurus perusahaan tersebut. Walaupun Devia selalu kabur kaburan seperti saat ini.

Satria pun pamit untuk pulang kerumah, dan Devia mengantarkan sampai halaman rumah. Keduanya masih menjaga jarak, terutama Devia yg memang belum bisa menerima Satria sebagai kekasihnya. Hanya karena paksaan dan ancaman dari Satria.

Devia bahkan belum terpikir untuk berpacaran saat ini. Namun perlakuan dari Satria membuat Devia sering salah tingkah. Devia mau dekat dengan Satria bukan tanpa alasan. Selain karena ancaman, Devia mengagumi Satria yg menghormati orang tua, baik kepada nenek Welas, Ibunda Dyah Ayu Kusuma serta kiyai Amir. Dan dari sana Devia melihat jika Satria merupakan orang yg sangat taat dan patuh. Walau kadang sangat menyebalkan bagi Devia.

Satria pun sudah sampai di kediaman ayahandanya. Sebab ia diberi pesan ibundanya untuk datang kerumah. sudah beberapa waktu, Satria tinggal terpisah karena sering mendapatkan ejekan dari saudara saudaranya.

Semenjak kakaknya meninggal, Satria seringkali diabaikan oleh ayahandanya itu. Sebab Satria hanya lebih fokus dengan kegiatan keagamaan maupun mengurus nenek Welas. Seringkali Satria diminta untuk melanjutkan kuliahnya ke luar negeri. Namun Satria selalu menolak, bahkan hanya akan membantu ayahandanya di perusahaan dan tidak berniat menggantikan posisi ayahnya tersebut.

Ayahandanya tahu jika Satria mempunyai kemampuan lebih. Namun hal itu seringkali diputar balikkan fakta oleh saudara tirinya. Siapa lagi jika bukan paman dan adik dan kakak tirinya yg berbeda ibu. Membuat Satria seringkali jengah dengan keadaan rumah tersebut.

Rumah cukup besar disertai beberapa pendopo dan juga penjagaan yg sangat ketat. Membuat Satria tidak begitu bebas dengan aturan aturan yg dibuat ayahandanya serta leluhurnya dahulu.

" Satria, apakah kamu sudah mencoba menghubungi perusahaan itu kembali. Karena sampai saat ini ayahanda tidak pernah mendengar kabar beritanya" Ucap Raden mas Arya kepada Satria. Ayahanda dari Satria, ia langsung bertanya tentang perusahaan kelas dunia dan mencoba membangun komunikasi dengan perusahaan tersebut.

" Belum Romo, Satria belum mendapatkan balasan dari perusahaan tersebut. Memang sangat susah menembus perusahaan itu jika tidak mengenal orang dalam" Sahut Satria yg beberapa kali mencoba menghubungi perusahaan yg dimaksud oleh ayahandanya.

" Huh, jangankan kamu yg anak kemarin sore, paman yg sudah berpengalaman ini sudah sampai kesana dan langsung ditolak mentah mentah. Padahal kita mempunyai niat baik. Dan jika kamu bisa masuk dan bertemu nona Angel maka saya rela menaruh jabatan saya kepadamu Raden Mas Satria " Ucap paman Satria yg bernama Raden Mas Haryo Hutomo Hadiningrat turut serta menimpali pembicaraan antara anak dan ayah tersebut.

" Apalagi bisa bertemu pemiliknya langsung. Maka saya rela menyerahkan semuanya kepadamu " Timpal Ronggo Hutomo kakak tiri Satria yg berbeda ibu.

" Ketemu nona Angel saja susah, apalagi menemui keturunan Keluarga Anderson Abraham, hahaha. Ngimpi..!!" Sahut Anggoro , putra dari RM Haryo, paman dari Satria.

Satria hanya menunduk dan tidak ingin berdebat dengan saudara saudaranya itu. Sehingga membuat saudara saudaranya jumawa.

" Sudahlah, biar saya saja yg kesana menemui nona Angel. Saya akan berusaha semaksimal mungkin. Dan yakin dia mau menemui saya paman. Karena saya punya teman yang bekerja disana " Ucap Anggoro kembali, ia sangat yakin terlebih temannya mempunyai posisi yg bagus disana.

" Biar Satria menemani" Sahut Raden mas Arya, ayahanda Satria tersebut menginginkan Satria menemani Anggoro.

Raden mas Arya tidak begitu mempercayai Anggoro yg tidak bisa menjaga diri, serta pekerjaannya tidak pernah tuntas sampai saat ini. Namun karena putra dari adiknya, kini mau tak mau mengikuti kemauan Anggoro namun dengan syarat Satria ikut dengannya

Hal itu membuat Anggoro tidak terima, namun karena sudah diberi kesempatan. Mau tidak mau ia harus mengikuti perkataan Raden Mas Arya.

Setelah beberapa pembicaraan, Satria diminta ibundanya untuk menemuinya di pendopo belakang. Sebab ia ingin tahu tentang nenek Welas dan juga Devia.

" Devia sudah saya paksa jadi pacar Satria ibunda. Agar Satria bisa mengawasi serta membuat simbok senang. Sebab dengan begitu, Satria melihat simbok bahagia" Ucap Satria kepada ibundanya berbicara berdua di pendopo.

" Kamu ini, sukanya main paksa. Coba kalau keluarga aslinya tidak terima, kamu mau bagaimana ?"

" Satria baru bertemu saja sudah kesengsem, tapi sepertinya dia menolak. Kalau tidak dipaksa dan diancam mana mau " Sahut Satria jujur

Plakkkk....

Aduuuuhhh...

" Kamu ini, kamu ancam bagaimana?. Anak secantik itu kamu ancam ancam. Coba kalau kamu sudah jatuh cinta beneran dan dia meninggalkanmu bagaimana ?" Kata ibundanya membuat Satria kaget, karena hal itu mungkin saja terjadi.

" Satria memang sudah jatuh cinta ibu, tapi kalau memang begitu, Satria ikhlas dan akan tetap mencarinya sampai ketemu." Sahut Satria tidak terima jika Devia pergi meninggalkannya. Dan akan mencarinya sampai ketemu.

" Kamu ini, mencari Romiyati sampai sekarang juga belum ketemu. Mau sampai kapan kamu bisa bertanggung jawab dengan simbok Welas. Sampai simbok dipanggil Gusti Allah?"

" Dan itu bukanlah cinta, ikhlas kok mencarinya kembali. Mau kamu paksa jadikan istri begitu. Mbok yaaaaooo mikir nak. Jangan terlalu jauh berfikir itu, dekati dulu. Jika ia memang menyambut cintamu, ibunda rasa tidak masalah." Sahut ibu Danya menegur Satria yg seakan sudah terobsesi dengan Devia.

" Maaf ibunda "

" Apalagi kalau misalkan sekarang kalian sama sama jatuh cinta, bagaimana jika nanti ia sadar dengan ingatannya. Bisa jadi ia melupakanmu dan meninggalkanmu " Perkataan ibundanya itu membuat Satria gelagapan. Karena jika benar begitu maka Satria harus siap kehilangan Devia. Dan kemungkinan Devia meninggalkannya.

" Bukankah kalau Satria adalah salah satu dari keluarga Hutomo Hadiningrat, banyak gadis yg ingin dipersuntingnya, termasuk Devia ibunda "

" Ngaco kamu !, tidak semua gadis gadis akan seperti itu. Buktinya Resti dan Mila selalu menghindar jika bertemu denganmu. Dan Devia kamu lihat sendiri bukan. Jika dia juga turut menghindar. Bahkan kamu paksa jadikan dia kekasihmu dengan ancaman. Lalu bagaimana jika ia sembuh dengan ingatannya. Ibunda yakin ia pergi meninggalkanmu "

Perkataan ibunda Gusti Ayu membuat Satria tersadar dengan perasaannya. Apalagi dengan Devia yg seakan menolak Satria secara terang terangan. Apalagi jika sudah sembuh dengan ingatannya kemudian pergi meninggalkan Satria.

" Ibunda berpesan, jaga hati dan pikiran kalian. Dan juga masalah tanggung jawabmu terhadap simbok Welas. Mencari Romiyati, jika masih hidup, bawalah bertemu dengan simbok Welas. Dan jika sudah meninggal tunjukkan makamnya. Agar simbok merasa lega dan ikhlas.

...****************...

Nah hayo, antara cinta dan tanggung jawab dan tanggung jawab itu harus terlaksana.

eng ing eng......

Mohon dukungan 🌹🌹

Like 👍

Subscribe dan Vote ya

Salam

Si©iprut