Devia Pura Pura Amnesia
Devia Ganendra Abraham, putri dari Daniela Anderson Abraham dan Gerald Remedev mengikuti kegiatan bersama teman teman kampusnya, seusai wisuda.
Saat ini usianya sudah 21 tahun. Wajah cantiknya tidak mengurangi ketertarikan setiap lelaki yg bersamanya.
Namun Devia sangat menjaga jarak dengan teman lelakinya. Apalagi tentang hubungan percintaan.
Walaupun begitu Devia justru lebih akrab dengan laki laki daripada teman gadis seusianya. Karena menurut Devia lebih menantang.
Devia sangat menutup jati dirinya. Ia hanya dikenal sebagai mahasiswa cerdas serta cantik. Dan tidak ada yg berani menyatakan cinta kepadanya.
Sebab, Davin dan Devan kakaknya selalu melindungi Devia. Walaupun tidak secara terang terangan. Hanya sesekali jika ada yg mendekat, pasti Davin dan Devan lebih dulu melarangnya. Dengan cara berduel dengannya.
Sungguh, kedua kakaknya itu membuat Devia merasa jengkel. Karena selalu ikut campur urusan pribadinya. Sehingga Devia seringkali kabur tanpa menggunakan perlengkapan yg bisa dilacak oleh kedua kakak kembarnya.
Devia sering menutupi identitas pribadi di bagian matanya yg berwarna biru sebelah. Devia menutup dengan soft lens, agar terlihat sama. sehingga tidak mudah mengetahui perbedaannya.
Hal itu seringkali diketahui oleh ibundanya. Namun Devia acuh, sebab sikap protektif kakaknya sudah kelewat batas. Dan Daniela sangat percaya kepada Devia diluaran sana. Karena sangatlah mirip dengan dirinya dahulu.
Kegiatan bersama teman temannya adalah arung jeram di daerah Jawa Tengah. Lebih tepatnya daerah Kabupaten Magelang. Berdekatan dengan Candi Borobudur dan candi Mendut.
Devia dan teman temannya mengikuti kegiatan arung jeram di salah satu sungai atau kali Elo. Di sekitar candi Mendut lah awal mula mereka memulai arung jeram tersebut.
Cuaca cerah hari ini membuat calon alumni mahasiswa tersebut sangat antusias mengikuti kegiatan perpisahan dengan arung jeram. Devia salah satu pengikut arung jeram, dimana kebanyakan adalah anak lelaki sebagai pesertanya.
Berawal dari anggota Devia yg berjumlah 5 orang dan Devia salah satu gadis di kelompoknya. Sementara kelompok yg lain secara acak dibagi menjadi 6 kelompok.
Didaerah perbatasan Jawa Tengah dan Daerah istimewa Yogyakarta, kabar buruk pun didapat kelompok Devia.
Sebab daerah gunung merapi sedang hujan deras. Berbeda dengan tempatnya kini yg memang sedikit mendung.
Namun lama kelamaan menjadi gelap. Hingga aliran kali yg sudah menjadi satu antara kali Elo dan kali Progo serta kali Belan tampak lebih besar dari sebelumnya.
Salah satu anggota Devia mendapatkan info, jika lahar dingin sedang mengalir melalui kali Belan yg sudah terlewat.
Hal itu membuat team Devia panik, namun tidak dengan Devia. Sebab ini merupakan sebuah tantangan tersendiri. Hingga lama kelamaan air pun semakin besar dan menyeret perahu karet miliknya.
Beberapa team yg masih dibelakang, ternyata sudah minggir terlebih dahulu agar selamat. Sementara kelompok Devia terseret arus hingga semua terlepas dari perahu karet. Devia sempat tidak bisa nafas, karena arus berupa air bah dan sampah menerjangnya.
Devia melihat temannya ada yg nyangkut di pinggir dan semoga selamat. Sementara Devia masih terus terbawa aliran sungai. Hingga matanya terpejam.
***
Sementara kelompok yg lainnya berusaha menyelamatkan teman temannya. Hingga team SAR pun datang membantu. Dan semua bisa diselamatkan, kecuali kelompok Devia yg berada didepan.
Hingga sore hari, hanya Devia yg tidak bisa ditemukan. Sementara ada dua temannya yg harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Berbagai pencarian pun dilakukan agar bisa menemukan Devia. Dan hal itu pun karena beberapa temannya mengetahui, jika Devia turut serta dalam kegiatan itu.
Pemimpin kelompok arung jeram sempat membantah, sebab tidak ada daftar nama mahasiswa yg bernama Devia. Hal itu memang disengaja oleh Devia yg seringkali di buntuti oleh kakak kakaknya.
Bahkan daftar nama Devia tidak bisa ditemukan. Yang akhirnya team SAR serta yg lainnya menghentikan pencarian Devia.
Beberapa mahasiswa yg mengenal Devia tetap mencari keberadaan Devia hingga malam hari. Keempat teman Devia menunggu di daerah Ancol Bligo wilayah Kulon Progo.
Namun tidak kunjung ditemukan. Kemudian meminta bantuan warga disekitar sungai maupun pihak kepolisian, jika menemukan seorang gadis yg hanyut terbawa arus kali.
"Gue yakin jika Devia ikut serta dan berada di kelompok depan," Ucap Anton salah satu sahabat Devia dari Jakarta.
"iya, gue juga dibelakangnya tadi. Tapi pimpinan kelompok gw langsung minggir. Sebab arus begitu deras. Beruntung ada pohon bambu yg bisa kita gapai. Hingga kami selamat," sahut Desta.
"Hah, ga tahu gw nanti kalau ketemu abangnya, dan menanyakan Devia. Sebab Devan dan Davin pasti menginterogasi gw." Revan yg mengenal Davin dan Devan, kakak Devia. Seringkali ditanyai keberadaan Devia, jika tidak dapat dilacak keberadaannya.
" Sepertinya Devia sengaja, tidak mengisi daftar. Karena selalu diganggu abangnya. Dan Devia bahkan tidak bawa apa apa ketika ikut kesini."
Rendi sangat paham dengan Devia, sebab memang selalu bersama. Walaupun hanya sekedar teman dan akrab.
Sementara anggota yg lain masih menunggu di daerah Muntilan. Tepatnya didaerah Puskesmas Tanjung, yg sering untuk pengungsian gunung Merapi.
Kebanyakan dari anggota yg perempuan tampak menangis. Karena memang mengetahui jika Devia turut serta.
Namun hingga kini belum ditemukan. Bahkan mereka masih berdebat dengan anggota lainnya yg mempertahankan daftar nama peserta. Dan disana memang tidak ada nama Devia.
Teman Devia menggerutu kesal, karena kalah debat dengan pemegang daftar pengikut arung jeram. Hingga beberapa diantaranya yg yakin adanya Devia, menangis. Sebab Devia belum juga diketemukan.
Sementara Rendi yg masih berada di daerah Kulon Progo mencoba menghubungi Devan. Karena memang akrab dengan kakaknya Devia.
"Bang...!!"
Rendi memanggil Devan melalui telepon pun bibirnya bergetar. Karena ingin memberi kabar kepada Devan. Namun tidak segera bisa terucap. Ketakutan pun mulai melanda dirinya.
"Lu tenang aja. Gw udah tahu kalau Devia hanyut. Tapi sekarang sudah ada yg menolongnya. Devia selamat. Mending kalian segera pulang. Besok gw sama Davin yg akan bawa Devia pulang."
Sahut Devan yg paham akan kekhawatiran Rendi. Dan ternyata dugaannya memang benar. Jika Devan dan Davin masih saja mengetahui keberadaan Devia. Malahan sudah mengetahui, jika Devia selamat saat ini.
"Yang bener bang?"
"iya, gw udah tahu semuanya. Memang dasar Devia nya aja yg selalu begitu !, ya udah gw tutup."
Perkataan Devan pun membuat lega Rendi, namun masih saja menangisi keadaan Devia saat ini.
"Bagaimana?" tanya Revan kepada Rendi yg sehabis memberi kabar Devan.
"Kata bang Devan, Devia sudah ada yg menolongnya. Ga tahu gw, darimana bang Devan bisa tahu semuanya." Sahut Rendi menundukkan kepalanya. Ia tidak habis pikir dengan keluarga Devia, seakan akan tahu segalanya.
"Lalu..?"
"Kita disuruh kembali, bang Devan yg akan menjemput Devia esok hari." sahut Rendi kembali, sambil membuang nafas kasarnya.
"Keluarga ajaib. Gw dulu belum mengungkapkan suka, tapi bang Davin sudah mengetahuinya. Bahkan gw ditantang duel sama bang Davin. Mana gw bisa menang?" Gerutu Revan mengingat masa lalu, ketika ingin mengungkapkan rasa sukanya kepada Devia.
"Ya udah sekarang kita ke daerah Tanjung Muntilan. Teman teman kita berada disana."
Desta mengakhiri pencariannya, mengajak teman temannya menuju tempat berkumpul teman dari Jakarta. Terutama teman yg mengikuti kegiatan arung jeram kali ini.
...****************...
Hai hai hai
Jumpa kembali dengan lanjutan cerita Liontin.
Berikut adalah cuplikan Devia, putri dari Daniela.
Mohon dukungan 🌹🌹
Like 👍
Subscribe dan Vote ya
Salam
Si©iprut
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
🅷🆈🅰🅽🅳🅰🐿️
mulai dulu ya kak, 🙏
2024-11-09
0
putri cobain 347
absen kak
2024-10-29
2
Anggun
dah mampir ya Saiya😅 hadir saling support ya thor
2024-10-13
1