NovelToon NovelToon
Destiny

Destiny

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Romansa / Slice of Life
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Dia adalah gadis kecil itu...
teman kecilku.
Tanpa aku tau siapa dia,
aku sudah terpikat padanya.
Apa yang membuatku menyukainya? Entahlah.
Selama ini aku suka melihatnya tersenyum dan menyukainya, tanpa tau siapa dia sebenarnya.
Setelah aku tau yang sebenarnya, semuanya terasa seperti kepingan puzzle yang saling melengkapi.
Aku mencintainya.
Asa yang kumiliki, kuharap ia merasakannya.
Berharap bersamanya, selamanya.
Selamanya adalah waktu yang lama.
Tetapi waktu adalah sesuatu yang fana,
cintaku abadi.

sometimes you need to wait and watch
what destiny has got for you...!

Full of love from me,
Author

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkenalan

Aku mengundang kedua kakakku dan pasangan mereka, untuk makan siang bersama Natalie di sebuah cafe.

Perkenalan sejauh ini berjalan lancar, aku mengutarakan niatku untuk menikah dengan Natalie dan kedua kakakku mendukung keputusanku. Aku juga meminta maaf kepada kak Dira karena melangkahinya, tetapi kak Dira dan pasangannya menanggapinya dengan santai dan memberikan doa untuk kami. Namun aku menyadari tantangan terbesar adalah orangtuaku. Kedua kakakku berjanji akan membantuku berbicara mengenal hal ini pada orangtuaku. Aku memutuskan untuk menghadap orangtuaku minggu depan.

Setelah makan siang aku dan Natalie mengunjungi panti dan memberitahukan niat kami kepada mama. Seperti yang sudah diduga sebelumnya, mama tidak banyak memberikan respon ia hanya tersenyum dan memeluk Natalie lalu terdiam kembali ke dunianya sendiri.

Aku mendapat kabar baik, apartemenku berhasil mendapatkan penyewa, kini aku bisa lebih lega, dan segera melunasi hutangku pada kak Dira. Aku tidak mau saat aku memulai hidup baru dengan Natalie, aku memiliki beban pada keluargaku, meski itu adalah kak Dira, orang selalu mendukungku.

Aku ingin membuktikan bahwa aku mampu hidup mandiri dan berbahagia.

Dalam 1 minggu aku mengosongkan apartemenku dibantu Natalie. Ada beberapa barang yang aku titip di apartemen Natalie, beberapa barang aku biarkan untuk si penyewa. Aku hanya akan membawa beberapa baju saja saat tinggal di rumah kak Alex.

Selama 1 minggu itu juga, aku berusaha menelepon atau memberi pesan singkat pada orangtuaku, meminta untuk bertemu dan berbicara. Hanya mama yang membalas semua pesan atau teleponku. Mama berkata tidak bisa merestui niatku, tapi pintu rumah akan selalu terbuka untukku. Aku putuskan apapun yang terjadi aku akan menghadapinya bersama Natalie, weekend ini aku akan kembali ke rumah bersama Natalie.

Sabtu pagi pun tiba, hari dimana aku tau aku akan mendapatkan penolakan dan rasa sakit, namun itu tidak membuatku gentar, aku yakin niatku sudah bulat dan tidak akan berubah.

Aku tiba di rumah sebelum jam makan siang. Sesampainya dirumah aku mencari keberadaan papa dan mama. Kebetulan mereka berada di ruang yang sama ada di ruang keluarga.

"Pa, aku pulang", aku berkata sambil menggenggam tangan Natalie.

Aku masih dalam keadaan posisi berdiri tidak berani duduk bersama mereka.

Papa tidak memberikan respon apapun padaku. Kulihat mama melihat ke arah papa sebentar lalu menatapku dan Natalie.

"Evan, Natalie, duduklah", jawab mamaku.

Papaku bangkit berdiri hendak meninggalkan ruangan, aku langsung berlari memegang lengan papa kemudian berlutut menghadapnya. Kulihat diujung mataku, Natalie juga berlutut mengikutiku.

"Pa, dengarkan aku dulu".

Mama juga memegang tangan papa memintanya duduk, papa kembali duduk di sofa namun aku tetap berlutut menghadapnya.

"Pa, ma, maafkan aku karena tetap pada pendirianku untuk tetap bersama Natalie".

"Pa, ma, aku mohon restui hubungan kami, aku akan menikahi Natalie dalam waktu dekat".

Kali ini papa berdiri dan berkata tanpa melihat kearahku.

"Dari awal kita sudah memilih jalan masing-masing, jadi silahkan kamu jalani hidupmu tanpa perlu bertanya lagi".

Lalu papa pergi meninggalkan ruangan. Aku dan Natalie masih berlutut di ruang TV, mama masih duduk terdiam melihat kearahku. Lalu ia berkata,

"Duduklah Van, Natalie kamu juga duduk".

Lalu aku dan Natalie duduk bersampingan.

"Natalie, tante tau kamu anak yang baik, tante masih ingat dulu oma sering bercerita tentang keluargamu".

"Natalie jika kamu hanya berteman dengan Evan, tidak ada hubungan khusus diantara kalian, tante dengan senang hati menerimamu dengan tangan terbuka, namun pernikahan adalah hal yang berbeda".

"Evan, kamu tentu mengerti bagaimana selama ini pernikahan keluarga kita, cinta selalu bukan di urutan no 1".

"Maaf Natalie, ini hanya masalah perbedaan prinsip dasar, keluarga ini secara turun menurun dipertahankan dengan cara yang mungkin berbeda, tidak ada kisah cinderella di keluarga kami".

Selama mama berbicara aku dan Natalie hanya menunduk dan berdiam diri, sesekali aku memandang ke arah mama lalu menunduk lagi mendengarkan mama.

"Evan, Natalie, maaf mama tidak akan datang ke acara pernikahanmu, mama berharap kalian mau mempertimbangkannya kembali, mama setuju dengan papa, menikah tidak bisa hanya atas dasar cinta saja".

"Namun jika keputusan kalian sudah bulat, maka sama halnya dengan keputusan papa dan mama, Evan mama harap kamu mengerti, dan Natalie, maafkan tante, tapi tante sungguh berharap kamu mempertimbangkannya lagi".

"Mama ....", aku memanggilnya tanpa tau harus berkata apa lagi aku tau keputusan kami masing-masing tidak akan bisa berubah lagi.

Mama kemudian menatapku, dan berkata lagi.

"Kembalilah ke apartemen Van, jagalah kesehatanmu".

"Natalie tante pamit masuk dulu".

Kemudian mama pergi kelantai atas menuju kamarnya, meninggalkan aku dan Natalie duduk di ruang sofa.

Aku duduk terdiam beberapa saat diruangan itu sambil menunduk, kemudian kurasakan tangan Natalie mengenggam tanganku. Mata kami saling bertatapan, lalu aku berkata kepadanya,

"Mari kita pulang Nat".

Hari itu kami tidak mengunjungi mama Natalie, kami hanya makan siang di warung dekat apartemen lalu kembali ke kamar masing-masing untuk menenangkan pikiran kami. Setelah mandi sore, baru aku mengetuk pintu unit Natalie.

Aku bersikap seperti tidak terjadi apa apa sebelumnya, aku tidak ingin Natalie mengkhawatirkanku.

"Nat, mau makan malam apa?".

"Van, kita makan di rumah aja yuk, kita pesan saja", jawab Natalie sambil tersenyum.

Selesai makan kami menonton Netflix, kurasakan Natalie duduk sambil memelukku, lalu kami menonton sambil berpegangan tangan. Setelah film berakhir Natalie mematikan TV, kemudian dia menatapku dan berkata,

"Bicaralah padaku Van, apa kamu baik-baik saja?".

"Tentu saja Nat, jika maksudku adalah orangtuaku, aku sudah menduganya akan seperti ini, aku baik-baik. Apa kamu baik-baik saja Nat? Apa kamu akan mundur setelah mendengar mamaku berbicara tadi?".

Natalie menggelengkan kepalanya lalu memelukku.

"Sudah kukatakan Van saat bersamamu dulu, aku hanya akan menjalani kebahagiaan hari demi hari, biarkan masa depan menjadi misteri, Aku sudah cukup puas dengan kedua kakakmu, mereka menerimaku dengan hangat, itu sudah cukup bagiku".

"Terima kasih Nat, mari kita buktikan ke orangtuaku, bahwa kita bisa bahagia menikah hanya dengan cinta saja".

Natalie mengangguk tersenyum, lalu aku mencium bibirnya.

Keesokannya, pagi-pagi kami merapikan apartemenku sedikit. Siang ini aku sudah menyerahkan kunci apartemenku kepada penyewa unitku.

Setelah itu kami mengunjungi mama Natalie, kemudian mengantar Natalie pulang ke apartemen. Kami makan malam bersama lalu aku memeluknya erat saat pamit sebelum pulang ke rumah kak Axel.

Mulai malam ini aku tidak akan sering melihat Natalie untuk sementara, namun kami akan sibuk dengan pekerjaan dan persiapan pernikahan sederhana kami.

Dalam perjalanan ke rumah kak Axel, aku tersenyum membayangkan bahwa aku akan berjalan bersama Natalie menuju altar dan meresmikan hubungan kami ke jenjang yang lebih serius lagi, aku bertekad akan membuktikan ke semua orang bahwa kami akan berbahagia dengan keputusan kami.

1
KEMSTzy
Gelooo
anggita
like👍+☝iklan... semoga novelnya banyak pembacanya.
fien: terima kasih kak 🙏🏻
total 1 replies
anggita
Evan...😘 Natalie
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!