NovelToon NovelToon
Maaf, Takdirku Bukan Bersamamu

Maaf, Takdirku Bukan Bersamamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Selingkuh / Cinta Terlarang / Dijodohkan Orang Tua / Pengawal
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rembulan Pagi

Aletha seorang cucu angkat dari konglomerat dijodohkan dengan pria yang juga merupakan konglomerat. Pernikahan paksa berlangsung demi menjaga perusahaan keluarga Aletha dari ambang kehancuran.

Namun dalam kehidupan cintanya, Aletha tidak memiliki riwayat percintaan yang baik begitu juga dengan pernikahannya. Tetapi nasib berkata lain, dalam kehidupan rumah tangganya terselip pria lain yang menjaganya dengan baik.

Lalu apakah yang akan terjadi dalam rumah tangganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan Pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kunjungan Keluarga

Lukisan yang Aletha buat telah selesai dengan sempurna. Hasil dari karya tersebut dipuji oleh pelayan yang ada di rumahnya. Dengan wajah penuh kebahagiaan, gadis dengan rambut di kuncir kuda itu memajangkan lukisannya di ruangan baca.

Suara nyanyian terdengar merdu dari gadis itu sehingga menarik perhatian pelayannya, yaitu Thea. Gadis muda dengan membawa kain lap itu kagum dengan suara majikannya.

"Aku suka bernyanyi," kata Thea sembari membersihkan hiasan meja dengan kain lap.

Aletha menoleh dan memerhatikan Thea dan mendapatkan wajah malu dari gadis tersebut.

"Bernyanyilah, aku ingin mendengar," pinta Aletha.

"Aku malu." Gadis itu menatap Aletha dengan malu-malu.

"Mengapa?" Aletha bertanya.

"Aku tidak pernah bernyanyi dengan niat untuk ditunjukkan ke orang lain."

Mendengar hal tersebut senyum manus terbit di wajah Aletha. Dia menepuk sofa empuk di sebelahnya. "Kemari," ajak Aletha.

Thea mengangguk dan duduk di sebelah Aletha.

"Bernyanyilah, kumohon," pinta Aletha.

Merasa cukup ragu, Thea menggelengkan kepalanya tanda menolak. Melihat hal tersebut Aletha memasang wajah cemberut kesal karena ditolak, walaupun sebenarnya ia terkekeh geli dengan tingkah gadis di sampingnya.

"Anggap saja aku tidak ada, dan silahkan bernyanyi," kata Aletha lalu sibuk dalam merapikan alat lukisnya.

Dengan hati-hati Thea mulai bernyanyi.

Heart beats fast

Colors and promises

How to be brave?

How can I love when I'm afraid to fall?

But watching you stand alone

All of my doubt suddenly goes away somehow

One step closer

Baru beberapa lirik Thea berhenti dan malu dilihat oleh Aletha. Aletha bertepuk tangan setelah menyaksikan nyanyian dari Thea.

"Bagus sekali," puji Aletha yang masih bertepuk tangan.

Thea menundukkan wajahnya dan masih tampak malu. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Thea langsung berdiri dan membukanya.

"Nyonya, ada keluarga Nyonya yaitu tuan Arthur," kata pelayang yang masih berdiri di depan pintu.

Jantung Aletha berdegup cukup kencang, ia merasa takut Arthur yang tiba-tiba datang tanpa memberi kabar apapun. Dengan cepat Aletha pergi dan menghampiri keberadaan Arthur yang duduk santai di gazebo.

"Hai saudaraku," sapa Arthur sehabis menyeruput secangkir teh hangat.

"Ada apa?" tanya Aletha mendekat.

"Apa aku perlu alasan untuk datang menemui saudaraku?" tanya Arthur dengan wajah cengengesan.

Kini Aletha kesal melihat tingkah laku Arthur yang seenaknya. "Pulanglah jika kedatanganmu hanya ingin membuat onar di sini."

"Oh ayolah Aletha, apakah kedatangan keluarga harus ada alasan? Aku hanya ingin mengetahui kabarmu menjadi penguasa di rumah ini," sindir Arthur secara halus.

"Apa hubungannya aku denganmu Arthur?"

"Kau penasaran dengan ibumu bukan?" Arthur bertanya dengan penuh makna.

"Maksudmu?" Aletha bertanya dengan kondisi dahi mengerut.

"Pinjamkan uang lima ratus juta baru aku akan memberi tahumu semua yang aku ketahui."

Arthur mencoba bernegosiasi dengan Aletha. Aletha tidak tahu bahwa Arthur dan ibunya mencoba berkonspirasi agar Aletha dibenci oleh suaminya dan dicampakan. Alasannya karena mereka benci Aletha.

Dion yang melihat hal tersebut dari jauh sontak saja mendekat dan mendengar hal itu semua. Merasa Arthur mencoba memeras Aletha, ia berusaha untuk menghentikan hal tersebut.

"Jangan percaya Aletha," sentak Dion secara tiba-tiba.

Aletha menoleh dan mendapati wajah Dion yang terlihat cukup kesal. "Mengapa?"

"Dia mencoba memerasmu, keluargamu tidak baik."

Arthur yang mendengar terkekeh geli dan mendecih pelan. Kedua orang di sana kini menatap Arthur dengan perasaan bingung. Arthur yang merasa dilihat memperbaiki posisi duduknya.

"Jika tidak mau aku akan menghacurkan buktinya sekarang juga," ancam Arthur.

"Terserah kau saja," kata Dion yang membuat Aletha kebingungan.

"Baiklah, aku akan pergi."

Keberadaan Arthur telah hilang dari sana. Dion masih terdiam dan memikirkan sesuatu. Sedangkan Aletha terus menunggu Dion mengatakan sesuatu.

Dalam hati Aletha, ia cukup kesal terhadap Dion. Padahal kesempatan emas untuk mengetahui persoalan ibunya akan lebih mudah di dapatkan. Tetapi Dion membuang kesempatan yang begitu berharga bagi dirinya. Namun tidak mungkin Arthur sebaik itu dalam menawarkan, mungkin saja Dion benar. Hatinya terus merasa ragu dan butuh jawaban dari Dion.

"Aku akan menemukan hal tentang ibumu, tuan David memberikan tugas kepadaku kurang lebih tiga hari. Dalam tiga hari aku akan sekalian mencari tahu hal tentang ibumu. Jangan percaya Arthur, kau bahkan tahu itu."

"Aku paham, aku akan menunggu hal tersebut. Terima kasih," ucap Aletha dengan tulus.

...----------------...

Dua hari dari kepergian Dion tidak ada kabar dari dirinya. Tidak ada pesan ataupun cerita dari David mengenai Dion. Aletha merasa bingung mengapa hatinya terus menunggu Dion datang. Dalam benaknya, mungkin itu karena ia menunggu informasi tentang ibunya.

Di meja berbentuk lonjong dengan sarapan pagi, Aletha mengunyah sandwich ditemani David yang juga sedang sarapan. David merasa Aletha memikirkan sesuatu dan hari ini ia berencana meluangkan waktunya untuk pergi jalan-jalan dengan istrinya.

"Kau ada kegiatan hari ini," tanya David.

"Tidak ada, hari ini kosong. Ada apa?"

"Mau ikut denganku pergi keluar?" tanya David yang disetujui dengan anggukan oleh Aletha.

David dengan pakaian kasualnya pergi dengan Aletha berjalan ke pameran seni. Aletha sangat antusias melihat banyak karya lukisan yang penuh dengan makna.

Satu persatu karya mereka lihat dan Aletha memoto karya seni tersebut. David yang melihat istrinya ceria tersenyum lega karena hal ini sesuai dalam harapannya. Tetapi langkah Aletha berhenti di sebuah lukisan wanita yang tidur di atas kasur penuh darah dengan wajah bahagia.

"Ini lukisan dari seniman baru yang sudah banyak dipuji oleh seniman senior. Beberapa karyanya tidak lolos dalam pameran, dan karya ini adalah karya yang paling bagus dalam nominasi. Katanya juga darah yang digunakan adalah darah asli manusia," kata pemandu pameran.

Medengar hal tersebut membuat Aletha merinding.

"Seni adalah ledakan," ucap David kemudian tertawa pelan.

"Mengapa tertawa?" tanya Aletha merinding.

"Coba kau bayangkan Aletha, terkadang hal-hal diluar nalar menjadi alasan orang tersebut menyukainya," jawab David sumringah.

Wajah bingung Aletha kini menjadi suasana lucu bagi David. Dengan senang hati ia ingin menambahkan hal yang menyenangkan lagi bagi dirinya.

"Kau tahu? Perbuatanmu yang diluar nalar juga menjadi alasan aku mencintaimu."

1
Claranita
gws
Claranita
WTF
Claranita
gwe juga kok, takut naik
gadis semeru
lanjut
Nadivhazha
Terus thea juga tau perselingkuhan aletha? tapi jatuhnya belum selingkuh
Claranita
istrimu suka lukis toh bàng
Claranita
5555
Claranita
psikopet
Claranita
lahap yng mna tu bang
Claranita
Alexa?
gadis semeru
semangat 😘😘😘😘
Nadivhazha
You deserve better aletha, jangan pilih dion. Lo kalo milih Dion hidup lo gabisa bahagia karena David gila, please sama david aja
Nadivhazha
Emosi banget
Nadivhazha
Najis banget nih keluarga
Rembulan Pagi
FYI buat yang baca teliti, carreta ini nama bibinya
gadis semeru
semangat terus kak. Ayo kita terus berkarya🥰
Nadivhazha
Please ngaku lo tha, pasti merinding
Rembulan Pagi: wkwk iya dia merinding kok
total 1 replies
Nadivhazha
Tarik ga ucapan loo
Nadivhazha
Hahaha kocak
gadis semeru
semangat 😘😘😘😘😘
ceritanya rekomen banget buat dibaca
Rembulan Pagi: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!