I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

Ini dua bulan lagi tanpa terasa, sekarang bulan keempat atau April, saatnya tahun ajaran baru, setelah bersiap-siap untuk sekolah, Lena mengantarkan kedua anaknya ke sekolah dengan mobil.

Ini sebenarnya menarik perhatian karena Lena adalah wanita cantik meskipun usianya sudah menginjak 31 tahun, berbeda 21 tahun dari Yuri.

Didalam mobil, Ley menghela nafas, sebenarnya sedikit tidak siap untuk sekolah, dia memutuskan untuk melihat Statusnya.

'STATUS!'

-STATUS-

-Nama: Yukihana Ley

-Usia: 6 (20) Tahun

-Jenis kelamin: Laki-laki

-Tier: 11 (55%)

-Gelar: [Dragon Slayer] | [God Slayer] | [Rule Breaker] | [Lover of Death] | [True Weapons Master] | [War Mage] | [Great Sage]

-Skill:

>Normal<

[Light and Darkness - High Grade Level 3]

[Weapons Master - High Grade Level 3]

>Concept<

[Control Of 7 Elements - High Grade Level 3]

[Energy Breath - High Grade Level 1]

[Detection - Extreme Grade Level 1]

[Infinite Energy Cycle - Extreme Grade Level 2]

[Energy - High Grade Level 2]

>Authority<

[Death - Extreme Grade Level 1]

[Life - Extreme Grade Level 1]

[Creation - High Grade Level 3]

[Space - Mid Grade Level 2]

[Infinite Evolution - High Grade Level 2]

'Peningkatan kekuatanku setidaknya cukup cepat, ini bagus, tapi setelah sekolah kupikir akan sangat sulit untuk meningkatkan kekuatanku.'

Alasan peningkatan kekuatan Ley cepat adalah karena 2 belan terakhir ini Ibu dan Onee-sama nya sibuk, jadi Ley bisa meningkatkan kekuatannya dari pagi sampai sore tanpa khawatir.

Sampai didepan gerbang sekolah, Lena memarkirkan mobilnya terlebih dahulu di area parkir sekolah, kemudian membawa Ley dan Yuri untuk mengambil foto di depan nama sekolah, ada juga beberapa reporter yang mengambil gambar Lena.

'Ya ampun, bukankah ibu terlalu terkenal?' Ley menutup matanya karena silau oleh cahaya kamera, setelah itu dia ditarik oleh Yuri untuk mengunjungi kelasnya.

Beberapa saat kemudian...

Ley ditempatkan di kelas 1-S, ternyata lebih sedikit dari dugaan, hanya ada 17 murid, Ley mendapatkan tempat duduk paling belakang di sebelah jendela, jadi dia bias melihat keluar lewat jendela jika dia bosan.

Setelah beberapa saat menunggu di ruang kelas dengan perasaan gugup, begitulah untuk beberapa murid, seorang wanita yang sepertinya wali kelas kelas ini masuk.

"Baiklah anak-anak, selamat datang di Akademi Gerhana, yang mana ini adalah sekolah yang menghasilkan orang-orang hebat masa depan. Cukup dengan basa-basi nya, mari melakukan perkenalan."

Guru itu bicara dengan nada ceria yang didukung oleh paras yang cantik, itu berhasil meringankan kegugupan beberapa murid.

"Pertama, nama sensei adalah Nawaki Hina, mohon kerjasamanya."

Setelah itu, kemudian beberapa murid memperkenalkan diri, sampai akhirnya giliran barisan paling belakang.

Seorang murid laki-laki yang berambut cokelat memperkenalkan dirinya. "Namaku Seiya, Fuma Seiya. Aku tidak memiliki terlalu banyak hobi, tapi mungkin berlatih adalah hobiku." Kemudian dia kembali duduk.

Beberapa murid ada yang berbisik-bisik kepada temannya. "Bukankah dia keren? terlebih lagi dia berasal dari Keluarga Fuma yang terkenal itu." Itu adalah seorang gadis yang berbisik kepada temannya.

Yang laki-laki lainnya memperkenalkan diri, dia memiliki rambut hitam dan berkacamata. "Namaku Michiru Touya, aku suka membaca berbagai buku tentang keterampilan penyembuhan." Kemudian dia kembali duduk.

Wali kelas sedikit tertekan dengan sisa murid ini. 'Semoga saja yang lainnya setidaknya lebih aktif, masih ada 5 murid yang belum memperkenalkan diri, aku harap mereka tidak seperti dua sebelumnya.' Dia berharap dalam hatinya.

Murid laki-laki yang lain memperkenalkan dirinya, rambutnya pendek dan sedikit kebiruan. "Namaku Satou Inoe, aku suka bermain dengan Dagger." Kemudian duduk lagi.

Kali ini giliran seorang gadis mungil dengan rambut ungu gelap. "Namaku Nohara Shaori, aku suka...*Menguap*... Tidur." Kemudian dia duduk dan menaruh kepalanya di meja dengan malas.

Giliran gadis lain. "Ummm... namaku Mizuhara Nanami, aku suka belajar... mungkin. Ayolah Shaori-chan, ini hari pertama kita sekolah, jangan tidur dikelas." Gadis itu juga langsung kembali duduk dan membangunkan Shaori yang sepertinya merupakan teman dekatnya.

Sekarang giliran gadis terakhir. "Namaku Kaname Yuki, senang bertemu kalian semua." Dia kemudian kembali duduk.

Sedangkan Ley masih melihat keluar jendela, tidak menyadari apa yang sedang terjadi.

'Itu van eskrim, aku bertanya-tanya apakah ada rasa stroberi, pasti itu enak, aku akan membelinya nanti.'

Wali kelas terus berdehem untuk menarik perhatian Ley, tapi dia masih fokus pada Van Eskrim, akhirnya Seiya menepuk pundak Ley.

"Hey, perkenalkan dirimu, kau yang terakhir."

Ley tersentak sedikit sebelum memalingkan wajahnya dari jendela, saat dia melihat kedepan, semua murid gadis terdiam kecuali murid gadis yang melakukan perkenalan terakhir tadi.

Ley berdiri dan memperkenalkan dirinya menggunakan telepati, dia merasa sedikit merepotkan bicara dengan orang asing. -Yukihana Ley, halo untuk kalian semua.- Setelah itu dia duduk dan kembali melihat keluar jendela.

Tindakan Ley yang bicara tanpa membuka mulutnya benar-benar sangat mengejutkan untuk anak-anak ini, bahkan wali kelas juga ikut terkejut dengan hal ini.

"Yukihana?" Wali kelas itu beserta semua murid kemudian terkejut, bagaimanapun, Yukihana adalah salah satu keluarga terkuat dari dulu sampai saat ini.

Beberapa murid gadis juga mulai berbisik lagi. "Hey, bukankah dia sangat tampan dan juga keren, dia tipe ku sekali apalagi dia berasal dari keluarga Yukihana." Seorang gadis lain membalas. "Jangan bermimpi terlalu tinggi, kau pikir aku akan memberikannya padamu?"

Begitulah perdebatan antara gadis-gadis itu, sedangkan Ley merasa menyesal karena tidak mendapatkan eskrim stroberi, dia menghela nafas pahit.

Berdehem beberapa kali. "Baiklah, karena perkenalan sudah selesai, kita akan melakukan tur sekolah agar kalian lebih mengenali lingkungan sekolah ini."

Dengan begitu, semua murid diajak tur untuk mengenali lingkungan sekolah, Ley dan keenam murid terakhir yang melakukan perkenalan berjalan dibagian paling belakang.

Hanya saja beberapa murid lama dan beberapa murid baru mencoba untuk mendekati Ley, itu benar-benar kacau karena mereka berebut, bahkan para guru pun harus ikut campur agar tidak terjadi kekacauan yang lebih besar.

Mereka bukan hanya menghawatirkan Ley tapi juga latar belakangnya sebagai putra dari Yukihana Lena, itu terlalu berat untuk mereka tanggung jika kesayangan Yukihana ini sampai tergores sedikit saja.

Turi, Rio, Sayaka dan Miyako mengambil alih untuk mengajak Ley berkeliling sekolah, akhirnya semua murid tenang saat mereka melihat keempat gadis ini, siapa yang tidak kenal mereka? mereka adalah Nona Muda dari Keluarga yang kuat dan berpengaruh.

"Ketampanan mu sepertinya terlalu berlebihan, gunakan topeng dimasa depan." Yuri yang merasa terancam mengatakan hal itu dan disetujui oleh tiga lainnya, Ley juga mengangguk dan setuju, terlalu merepotkan untuk mengalami hal seperti tadi.

"Aku akan melakukannya di masa depan nanti." Dengan itu, Ley mengikuti kakak-kakak perempuannya untuk berkeliling sekolah, butuh waktu beberapa jam hanya untuk itu.

Setelah selesai, Ley kembali ke kelasnya dan duduk di tempatnya.

"Wow, kamu benar-benar tampan dan dikelilingi oleh gadis-gadis yang cantik tadi." Shaori mengatakan itu dengan mata mengantuk.

-Apa yang salah? mereka kakak perempuanku.- Ley menatap Shaori sebentar sebelum kembali melihat keluar jendela.

"Eh, kupikir tidak sesederhana itu." Shaori memberikan senyum misterius yang.

"Jangan mengatakan hal-hal yang aneh." Nanami memberikan cubitan ringan di pipi Shaori. "Maaf, Shaori terkadang bisa terlalu blak-blakan." Dia meminta maaf untuk Shaori.

"Ngomong-ngomong... Ley, apa yang sering kau lakukan biasanya?" Seiya menarik kursinya dan duduk disebelahku.

-Yang sering kulakukan?- Yang lain mau tidak mau sedikit penasaran, mereka ingin tahu apa yang dilakukan oleh orang dari keluarga Yukihana ini.

-Tidak banyak, paling-paling hanya membaca buku atau sedikit berlatih.- Berlatih dan memukuli monster yang sedang tidur mungkin ya.

"Oh, kupikir kau akan berlatih gila-gilaan, kau tahu maksudku? kau adalah dari keluarga besar, biasanya akan memiliki guru pribadi dengan Rank minimal A."

"Um... bagaimana caramu bicara tanpa membuka mulut?" Nanami bertanya dengan penasaran, dan murid lain mengangkat telinga mereka untuk mendengarkan jawabannya.

-Itu telepati.- Hanya dua kata, tapi mengandung kebenaran tertinggi.

"Bukankah kau terlalu lugas?" Touya berkata dengan senyum canggung.

Ley mengangkat bahunya acuh, dan ke enam orang ini bisa dianggap sebagai teman baru Ley disekolah ini.