Wahyudi seorang dokter berusia 30 tahun. memiliki wajah yang tampan dan begitu humoris membuat ia begitu mudah mendapatkan cinta seorang wanita. namun ketika ia menemukan wanita yang sangat di cintai nya. orang tua nya menolak gadis yang sudah menjalin hubungan selama dua tahun tersebut. dan ia di jodohkan dengan dengan seorang dokter muda.
Wahyudi Al Rasid. seorang dokter sepesialis bedah berusia 30 tahun.
Sasa alindra gadis cantik berusia 26 tahun seorang sekretaris di perusahaan sahabnya.
Lely asmira seorang dokter muda berparas cantik berusia 25 tahun.
mampu kah Lely asmira mendapkan hati dokter Wahyu. bagaimana perjuangan cinta Lely asmira dan dokter Wahyudi. bagaimana kah nasip Sasa yang terkubur dalam luka yang dalam. sehingga menutup hati untuk siapapun.
masih adakah harapan untuk sasa bisa bersama lagi dengan dokter Wahyudi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilik Bunda Abib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
capter 14
hari ini hari terakhir sasa berada di ibukota Ia berencana untuk kembali ke kampungnya besok. Ia berjalan-jalan sendirian di dalam mall seperti orang bodoh yang tidak tahu apa yang dicari. Ia mengelilingi mall yang sangat luas tersebut, hingga kakinya terasa lelah.
Sasa dikejutkan oleh seseorang yang memukul pundaknya. Sasa memandang sosok tersebut.ingatannya mulai terkumpul saat melihat orang yang sedang berada di sampingnya tersebut.
"Hai Mbak ketemu lagi," ucap wanita cantik yang menyapanya dengan ramah.
Sasa tersenyum dan kemudian menganggukkan kepalanya
"Mbak lagi cari apa sih?" tanya gadis tersebut.
Sasa tersenyum "Gak tahu," jawabnya.
"Apa gak capek keliling-keliling sendirian," tanya wanita tersebut.
Sasa hanya tersenyum kecut.
" Aku ke sini cari makan, makan bareng yuk Mbak," ucap gadis yang ada di samping nya.
Sasa melihat gadis yang Ada di samping nya. padahal Ia baru satu kali berjumpa dengan gadis tersebut. namun gadis Itu tampak berusaha untuk dekat dengannya.
Sasa baru ingat bahwa Ia Belum ada makan sejak semalam dan sasa menganggukkan kepalanya. " Boleh," jawabnya.
Sasa berharap bila Ia memiliki teman untuk bercerita atau menemaninya, mungkin saja Ia akan merasa jauh lebih enak.
" Oh iya Dari semalam kita belum kenalan," ucap gadis tersebut kepada Sasa.
Sasa menjulurkan tangannya yang diterima oleh gadis tersebut namaku sasa," ucapnya.
" Aku Lely," balas gadis tersebut.
Mereka kemudian duduk di salah satu kafe yang menyajikan masakan khas Jawa barat.
Leli mengatakan Dia sangat ingin makan seblak masakan khas Bandung.
Sasa memesan nasi dengan ikan bakar di tambah lalapan dan juga sambal terasi. Ia baru merasakan perutnya yang tarasa perih.
Bila di lihat bentuk tubuh mereka berdua sangat mirip. tinggi langsing, rambut panjang, kulit putih, hidung mancung. namun Sasa tampak lebih dewasa dari Lely.
" Aku gak nyangka bisa jumpa lagi sama Mbak, ucap Lely dengan tersenyum.
Sasa hanya tersenyum.
" Aku baru di sini sekitar tiga minggu," ucap Lely
" Biasanya di mana?" tanya Sasa.
"Aku kuliah di Kanada dan aku baru menyelesaikan coass ku di sana.
" Apakah kamu lulusan dari kanada?" tanya Sasa
Lely menganggukkan kepalanya." iya," jawabnya
" Mbak sudah menikah?" tanya Lely.
" Sasha menggelengkan kepalanya "Belum," jawabnya.
Lely membulatkan bibirnya.
" Kamu ?" tanya Sasa.
Lely tersenyum. " Belum Mbak," jawabnya. "Hanya saja sekitar dua bulan lagi saya akan menikah jawab Lely.
"Oh selamat ya," ucap Sasa.
Lely tersenyum, wajah nya tampak begitu bahagia. sebentar lagi ia akan menikah dengan pujaan hati nya . " Terima kasih Mbak, alamat Mbak di mana nanti aku akan undang," ucap Lely.
Sasa menggelengkan kepalanya." Tidak usah jawabnya.
" Mbak gak mau datang," tanya Lely Yang tampak kecewa.
Sasa menggelengkan kepalanya
" Mbak sudah berhenti dari tempat kerja dan Mbak berencana akan pulang ke kampung,
Mbak juga belum tau kapan akan datang kembali ke sini," ucap Sasa .
"kenapa ada masalah?" tanya Lily.
Sasa hanya menggelengkan kepalanya "Rindu sama keluarga," jawabnya.
" Mbak bersyukur masih memiliki keluarga, masih ada tempat untuk mengadu," ucap Lely
"Hanya keluarga yang mampu untuk menguatkan Mbak," ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Lely mengusap punggung Sasa. " Mbak kuat, aku yakin itu."
" Terima kasih," ucap Sasa.
Lely banyak bercerita,. bahwa ia kuliah di Kanada dari hasil bea siswa, selama kuliah di Kanada ia tidak pernah pulang ke Indonesia. Selama beberapa Minggu di Indonesia, Ia ingin menikmati berbagai macam kuliner yang ada di Indonesia. Ia ingin melepaskan rasa rindunya dengan cita rasa kuliner Indonesia.
Sasa menanyakan alasan Lely tidak pernah pulang ke Indonesia.
Lely menceritakan kesibukan nya selama di Kanada. Ia hanya menghabiskan waktu untuk kuliah. Ia juga mampu lulus dengan nilai terbaik di fakultasnya.
Sasa banyak mendegarkan Lely. terkadang ia tertawa saat mendengarkan cerita Lely.
" Mbak maaf ya aku mau langsung ke rumah sakit karena aku ada jadwal praktek ucap Lely," saat Ia sudah menghabiskan makanan yang ada di piring nya.
Sasa menganggukkan kepalanya.
" Mbak aku pamit dulu.
Bey.... Bey..
Hati-hati di jalan ya Mbak. Ly harap kita bisa berjumpa lagi. " ucap Lely sebelum meninggal kan meja tersebut. semuanya Ly yang bayar. terimakasih udah mau menemani Ly makan. ucap Lely.
" Terimakasih juga udah traktir Mbak, jawab Sasa sebelum Lely pergi meninggalkan nya.
Lely baru menyadari, bahwa ia lupa meminta no wa Sasa. namun untuk kembali lagi masuk ke dalam mall sudah tidak mungkin, dan pada akhirnya Lely memili untuk langsung ke rumah sakit.
**
setelah menghabiskan waktu nya di mall Sasa membeli berbagai jenis makanan untuk di bawa nya ke kampung nya.
setelah itu Sasa langsung pulang ke apartemen nya.
Semua barang-barangnya yang penting sudah di kemas dan di masukkan ke dalam kardus. besok subuh selepas sholat subuh, Ia akan berangkat ke kampung nya. Ia belum ada bercerita kepada orang tua nya. mengenai kepulangan nya ke kampung. Ia akan menceritakan semuanya nanti.
Sasa ingin memuaskan memandangi apartemen nya. Ia tidak tau apakah Ia akan merindukan apartemen yang memiliki banyak kenangan untuk nya itu.
Ia juga mengelus tempat tidur tersebut. Ia meraba tempat tidur nya dengan memejamkan mata. Ia merasakan tubuh hangat, tangan yang kekar, dada yang keras. Ia menempelkan pipinya di dada bidang nan keras tersebut. tangan memegang tangan yang kekar. Ia memejamkan matanya. air matanya menetes.
cukup lama Ia berada di posisi yang sama hingga ia tertidur pulas dengan posisi yang sama.
***
Sasa bangun dari tidur nya ketika Ia mendengar suara azan subuh. Ia baru menyadari bahwa semalam Ia hanya berhalusinasi. Ia kembali menagis sejadi-jadinya. air mata ini akan Ia habiskan di tempat ini. Ia tidak akan membawa air mata ini kehadapan kedua orang tuanya nya, adik dan serta kakak laki-lakinya.
setelah puas menagis Ia masuk ke kamar mandi untuk mandi dan kemudian bersiap-siap untuk berangkat ke kampung nya. Sasa sudah tidak mengaktifkan ponselnya sejak semalam.
Sasa memasuk-masukkan semua barang-barang milik nya ke dalam mobil. setelah yakin semua barang-barangnya terbawa semua Ia menguci pintu apartemennya.
****
" Hallo," jawab Habibi saat ia menempelkan benda pipih tersebut ke telinganya . pria itu sedang duduk di meja kerja nya.
" Hallo bi, gue sedang berada di coffe shop dekat kantor lu, gue akan menunggu lu di sini."
sambung Telpon terputus. Habibi mengerutkan keningnya. selama ini sahabnya itu tidak pernah memerintah nya. Namun saat ini sikap sahabatnya itu sudah mulai berubah.
walau bagaimanapun ia sangat menghawatirkan sahabat nya tersebut.
Habibi memamingil Rasid ke ruang nya.
" Ada apa pak?" tanya Rasid ketika Ia sudah berada di ruang bosnya tersebut.
"Jam berapa agenda saya selanjutnya?"
ucap Habibi.
" jam 2 siang kita ada pertemuan penting dengan pemilik hotel pangeran pak," ucap Rasid.
" Sebelum jam 2 siang saya akan kembali. Apa bila ada sesuatu yang penting kamu hubungi saya," ucap Habibi.
" Baik pak," jawab pemuda tersebut.
Ia melihat Habibi yang pergi meninggalkan ruangan tersebut. " Arumi kamu pasti tidak tau bahwa di sini ada pria bodoh yang selalu merindukan mu," ucap pria tersebut dalam hati.
****
like komen dan vote nya ya reader.
terimakasih atas dukungan nya.
visual Lely asmira.
visual Sasa
salut sama Lely walu hidup dikanada dia dpt menjaga kehormatannyaa.
beda sama Sasa walau dia jg baik tpi dia sudah tidur sama Yuda. g seharusnya seorang wanita tidur seranjang sama laki" yg blm jadi suaminya.