CINTA ARUMI

Sama seperti minggu kemarin, minggu ini acara Arumi sukses besar, acara tersebut di hadiri oleh puluhan orang bahkan lebih hingga ruangan aula itu tampak penuh. Mereka yang hadir tampak antusias untuk mengikuti seminar yang akan di berikan oleh miss Arumi. Nama Arumi memang sedang viral saat ini dan kata- kata motivasinya banyak di jadikan meme oleh para kreator media sosial. Kebanyakan dari para audiens yang hadir adalah mereka yang penasaran dengan sosok miss Arumi dan ingin bertemu dengannya secara langsung.

Pada awalnya semua berjalan dengan lancar, Arumi yang duduk di atas panggung tampil memukau dan mencuri perhatian semua orang, ia mampu mengusai semua materi yang di sampaikan di seminar tersebut. Namun tiga puluh menit setelah acara di mulai, Arumi di buat terkejut ketika pandangan matanya menangkap sosok pria berbaju putih masuk ke dalam aula seminar.

"Denizh,,,!" Gumamnya.

Ya, pria itu adalah Denizh. Pria yang sebelumnya bersikeras enggan untuk menghadiri seminar itu, akhirnya berubah pikiran. Setelah terlibat perdebatan panjang dengan Fandi, akhirnya Denizh memutuskan untuk datang. Tak tahu kenapa Denizh tiba- tiba penasaran pada seminar istrinya dan ingin melihatnya secara langsung.

Begitu sampai di dalam aula, Denizh sempat terkejut melihat begitu banyak orang yang hadir di tempat itu hingga ia sendiri hampir tidak kebagian tempat duduk. Pada saat sedang mencari tempat duduk, Denizh di buat kaget oleh suara sorak sorai dan gemuruh dari para penonton.

"Nih orang pada ngapain sih! Emang mereka pikir ini acara pertandingan bola" Gerutunya dengan kesal sambil mengambil tempat duduk di paling pojok.

"Mereka sedang meneriaki miss Arumi" Sahut Fandi yang juga ikut bersamanya.

"Aku tidak bertanya padamu" Ketus Denizh pada asistennya.

Sebenarnya Denizh sama sekali tidak menyukai acara seperti ini namun kali ini ia terpaksa datang karena merasa penasaran pada miss Arumi yang sedang viral, terlebih lagi Fandi terus menerus memanasinya dengan beragam argumen yang membuatnya semakin penasaran.

"Waw,,, bravo miss Arumi!" Teriak seorang pria yang berada tepat di samping Denizh dan Fandi.

Denizh melirik pria itu dengan tatapan sinis sekaligus meremehkan.

"Cih!" Cibirnya.

Sementara itu dari atas panggung, pandangan Arumi terus mengikuti pergerakan Denizh hingga pria itu menemukan tempat duduk dan tanpa di duga pandangan mereka akhirnya saling bertemu. Dari jarak jauh, keduanya saling menatap dan memandang untuk beberapa saat dan tanpa di sadari, Arumi menyunggingkan sebuah senyum untuk suaminya.

"Loe lihat itu! Loe lihat bukan! Miss Arumi tersenyum. Dia tersenyum untuk gue" Ucap pria asing itu lagi.

Sontak ucapan pria itu kembali menarik perhatian Denizh.

"Dasar sint ing! Dia tersenyum untuk gua bukan untuk loe!" Umpatnya dalam hati.

Denizh merasa kesal karena ada pria lain yang mengaku- ngaku menjadi pemilik senyum Arumi padahal senyum itu jelas- jelas adalah miliknya. Dan kekesalan Denizh semakin menjadi- jadi karena beberapa pria terdengar sedang memuji istrinya.

"Gil a bro! Senyumnya itu loh, manis banget".

"Gua setuju bro, senyumnya bisa membuat semua apotik tutup".

"Maksud loe,,,?".

"Nggak ada obat. Hahahaha,,,!" Mereka tertawa dengan sangat keras.

"Emang tuh cewe nggak ada obat sih menurut gua, gua aja hampir meriang karena terlalu mengangumi kecantikannya".

"Cewe hijaber memang nggak ada lawannya bro, mereka terlihat cantik, cerdik, manis dan anggun secara bersamaan. Damage nya itu loh, wowww,,,! Wah pokoknya, miss Arumi is the best lah".

"Huhuhuhu,,,,!" Mereka kembali menyoraki Arumi yang masih berada di atas panggung.

Ucapan mereka memang tidak salah, karena sebagai seorang pengajar Arumi memiliki skill komunikasi yang baik yang mampu menarik perhatian para penonton dan ia juga memiliki Body language yang menarik hingga penampilan nya berhasil menghipnotis banyak mata. Hari itu Arumi tampil mempesona, ia terlihat anggun dengan gamis panjang dan pasmina lebar yang menutupi tubuhnya.

Denizh menggepalkan tangannya dengan kuat, ia begitu geram karena Arumi menjadi bahan perbincangan pria- pria nakal itu.

"Oh, jadi ini alasan lu ingin menjadi pengisi acara seminar ini. Lu ingin tebar pesona pada semua pria ya. Dasar! Lu nggak ingat apa jika lu sudah punya suami" Denizh kembali mengumpat dan kini Arumilah sasarannya.

Jujur Denizh sempat terpesona melihat penampilan Arumi, istrinya terlihat sangat anggun dan mempesona dengan penampilannya yang tertutup di tambah lagi dengan aksesoris kaca mata yang menambah nilai kecantikannya. Penampilan Arumi benar- benar berbeda dari penampilan hariannya, ia tampil begitu menawan ketika menjadi seorang pengajar.

"Lu kok diam aja! Lu nggak ingin membalas mereka?" Tanya Fandi sembari menunjuk kumpulan pria yang membicarakan Arumi.

"Memangnya gua harus apa?" Denizh balik bertanya.

"Ya elah bos. Lu nggak lihat mereka menyoraki istri lu dengan nakal. Emang lu nggak marah mendengar mereka memuji kecantikan istri lu?" Pancing Fandi.

Denizh melirik pria- pria itu sekilas lalu ia beralih memandang Arumi di atas panggung.

"Lu harus tunjuki pada semua orang jika Arumi sudah ada yang punya dan lu adalah orangnya" Ucap Fandi lagi.

"Katakan pada mereka semua jika miss Arumi yang mereka kagumi adalah milik lu" Sambungnya.

Denizh beralih menatap Fandi lalu berkata

"Bagaimana caranya,,,?" Tanya Denizh yang mulai terpancing ucapan Fandi.

Fandi tersenyum penuh makna melihat reaksi Denizh.

"Yes,,,! Akhirnya lu terpancing juga bro".

"Lu lihat ya,,,!" Bisik Fandi pada Denizh.

Denizh mengerutkan keningnya tidak mengerti maksud ucapan Fandi. Sementara itu Fandi langsung berdiri di tengah- tengah penonton lalu mengangkat tangannya tinggi- tinggi hingga menarik perhatian semua orang.

"Saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan?" Ucap Fandi dengan suara keras.

"Silahkan, apa yang ingin anda tanyakan?" Sahut Arumi.

"Apa miss Arumi sudah punya pacar?" Tanya Fandi lantang hingga memicu pekik gemuruh di tengah- tengah keramaian.

"Huhuhuhu,,,!" Semua orang menyoraki Fandi karena berani menanyakan hal pribadi depan banyak orang.

Arumi terkejut mendengar pertanyaan Fandi, ia tidak menyangka jika asisten suaminya menanyakan hal itu.

"Kenapa dia bertanya seperti itu? Bukankah dia sudah tahu jika aku adalah istri Denizh".

"Kenapa miss diam? Miss harus memberikan jawaban yang jujur. Jawablah miss, saya ingin tahu apakah miss sudah punya pacar atau belum?" Ucap Fandi lagi.

"Jawab. Jawab. Jawab,,,,!" Suara sorak sorai kembali terdengar, mereka berteriak meminta jawaban dari Arumi.

Arumi jadi salah tingkah, ia ragu untuk menjawab.

"Hmm,,,!" Arumi masih ragu- ragu.

"Sebenarnya saya sudah menikah" Tegas Arumi seraya menunjukkan cincin yang melingkar di jari manisnya.

"Huhuhuhu,,,!" Semua orang kembali menyoraki Fandi karena pria itu harus patah hati oleh miss Arumi.

Sebuah senyum langsung merekah di bibir Denizh, jawaban Arumi membuat jiwanya seolah terbang melayang. Denizh begitu gembira karena Arumi mengakui jika dirinya telah menikah dan tanpa sadar hatinya menggelitik seolah ada desiran halus yang menyusup masuk kedalam sanubarinya. Denizh mengusap dadanya yang tiba- tiba berdebar hebat tanpa terkendali.

♥︎♥︎♥︎