NovelToon NovelToon
Jati Diri ALLANSYAH Si Kakak Angkat

Jati Diri ALLANSYAH Si Kakak Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Kaya Raya / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: saadahrafael

Allansyah seorang anak angkat di Keluarga Nicolas harus terjerat cinta dengan Adik angkatnya, Michaela Nicolas. Berbagai upaya menolak perasaannya untuk tidak mencintai Michaela, namun upayanya selalu gagal. Apalagi Michaela selalu menggoda dan menggodanya, agar tidak mengecewakan orang tua angkatnya, tapi nyatanya perasaan itu tumbuh dan semakin tumbuh.

Di saat Cinta membara di hatinya, perasaannya di ketahui oleh kedua orang tua angkatnya, membuatnya di tolak oleh kedua orang tua Michaela. Hancur, sangat hancur dan akhirnya dengan terpaksa demi membuang perasaan salahnya, Allan pergi dari kediaman Nicolas.

Kepergian Allan dari kediaman Nicolas membawanya mengingat siapa jati dirinya. insiden saat tak sengaja melihat sebuah tato di lengan seseorang mengingatkan akan ingatannya yang sempat hilang. Dan ternyata dirinya adalah pewaris tunggal Keluarga Georlando.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saadahrafael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Bab 14

Varen sampai di Markas, keluar dari mobil sambil menenteng sesuatu di tangannya.

Varen menuju tempat dimana Tuannya berada, kemudian menyerahkan Koper tersebut dan membukanya tepat di hadapan Allan.

"Tuan ini sebagian hasil penjualan hari ini. Sisanya akan di kirim setelah barang sampai," jelas Varen menunjukan uang penuh di dalam koper.

"Kerja bagus. Produksi lebih banyak lagi agar penghasilan kita lebih besar, bila perlu perluas kekuasaan untuk kuasai seluruh tempat. Jangan biarkan satu pun menguasainya."

"Baik Tuan. Oh ya Tuan, besok kita harus kembali. Ada Klien yang ingin bertemu dengan anda,"

"Siapa?"

"Tuan Bara,"

Allan mengangguk. Selain dirinya menjadi ketua Mafia, Allan juga meneruskan perusahan Levi, perusahaan yang berjalan di bidang Berlian dan Perhotelan. Tak hanya itu hampir setiap Negara Levi memiliki Kasino, membuat kekayaannya berlimpah ruah. Namun semua itu tidak menghentikan Allan untuk meneruskannya. Jika dirinya berhenti meneruskan apa yang di miliki Levi, sudah pasti Varen akan mengancamnya menggunakan Michaela. Sungguh bawahan sialan.

Allan saat ini ada di kamar, saling berbalas pesan dengan Rosetta. Ya, Rosetta terus saja mengirim pesan padanya, mencari perhatian Allan. Belum pernah Rosetta begitu tergila-gila dengan pria, hanya Allan lah pria satu-satunya yang membuatnya tertarik.

[ Apa kau ada waktu besok? ]

[ Memang kenapa? ]

[ Aku ingin bertemu dengan mu. Aku merindukan mu ]

Allan yang membaca berdecih, Najis. Sampai kapan pun Allan tidak akan tertarik dengan wanita itu. Sudah ada wanita yang membuat jantungnya tidak yaman. Yah, walaupun sangat terlarang.

[ Maafkan aku, besok aku harus kembali ke rumah. Orang Tua ku sedang sakit. Jadi maaf, tidak bisa menemui mu ]

[ Keluarga mu sakit? Apakah boleh aku menemani mu? ]

[Maaf, bukan aku menolak dan melarang mu. Hanya saja aku belum siap membawa wanita kerumah. Lagian aku takut keluarga mu tahu kamu dekat dengan pria biasa seperti ku. Mereka pasti akan melarang mu ]

Rosetta diam, benar yang di katakan Allan. Jika keluarganya tahu, sudah paati mereka akan melarangnya karena tahu Allan bukanlah pria berkelas.

[ Baiklah. Jika nanti kamu kembali hubungi aku ]

Setelah bertukar pesan dengan Rosetta. Allan membuka beberapa informasi yang di dapatkannya selama mendekati wanita itu. Ya, Allan menaruh Alat di ponsel Rosetta, sebuah alat penyadap bunglon yang bisa di tempel dan menyerupai benda tersebut, membuat siapapun tidak akan curiga bahwa dirinya di mata-matai secara tidak langsung.

"Dasar wanita bodoh."

Allan memasang Headset di telinganya dan mendengar setiap percakapan Rosetta di Markas Mafia Cammora bersama bawahannya. Saat mendengar apa saja informasi yang di dapat, Allan tersenyum menyeringai.

"Akan aku beri kejutan untuknya nanti,"

Allan mendengar bahwa Rosetta akan mengirimkan penyusup di Markas Wilayah Bagian Baratnya. Allan akan bermain-main kemudian Boom....Allan akan menghancurkannya dan mengambil alih Mafia Cammora, menjadikan mereka budaknya.

Allan mengirimkan pesan kepada Varen, memberitahukan tentang penyusup yang akan di kirim Rosetta. Varen mengangguk dan menyetujui rencana Tuannya.

.

.

Esok hari Allan dan Varen kembali. Allan tidak langsung pulang ke kediaman Nicolas, melainkan pergi ke kediaman Smith karena Varen harus lebih dulu menyiapkan berkas kerjasama mereka bersama perusahaan M'Rcel Crop's yang di pimpin oleh Bara Marcel.

"Sudah?" tanya Allan sambil mengancingkan Jas mahalnya.

"Sudah Tuan,"

Allan mengangguk dan mereka pergi ke Perusahan AL'V COMPANY. Tidak membutuhkan waktu lama, mereka akhirnya sampai.

Sesampainya di perusahaan mereka di sambut beberapa karyawan yang sudah di tugaskan untuk menyambut kedatangan Bos baru mereka. Allan memang belum memperkenalkan diri di hadapan seluruh karyawannya, ia begitu malas untuk basa-basi akan hal itu. Pikirnya lama kelamaan mereka juga akan tahu siapa dirinya.

"Selamat datang Tuan Allan, Tuan Varen,"

Allan hanya mengangguk saja tanpa memberikan jawabannya. Terus berjalan menuju ruangannya berada. Setelah sampai tak lama kemudian Orang yang tunggu-tunggu pun tiba, Bara Marcel beserta Asistennya.

"Silahkan Tuan Bara," Ucap Varen mempersilahkan tamunya untuk duduk.

"Terimakasih Tuan Varen." jawab Bara dengan senyumannya.

Allan dan Bara saling duduk berhadapan di Sofa ruangan tersebut, membahas kerjasama mereka yang berlangusng sejak di pimpin oleh Levi, meminta Perusahan AL'V COMPANY memasok berlian lebih banyak di perusahaannya. Bara berharap Allan menyetujui permintaannya karena tahu Berlian Dari Perusahan AL'V COMPANY memiliki kualitas yang tinggi.

"Bagaimana Tuan?"

"Tuan Bara, anda tahu bukan bahwa Berlian milik kami memiliki nilai tinggi. Jika anda meminta kami memasok lebih banyak dan nilainya seperti anda tunjukan, bukankah anda ingin menjatuhkan saya," Bara diam, memang apa yang di katakan Allan benar adanya. Dengan nilai rendah itu sudah jelas dirinya ingin mendapatkan hasil lebih banyak.

"Tuan Allan, bukan maksud saya ingin menjatuhkan anda. Hanya saja Berlian itu belum kami olah kembali, sedangkan biaya pengolahan Berlian menjadi perhiasan yang indah memerlukan biaya yang sangat tinggi. Saya hanya ingin kita mendapatkan hasil sama-sama. Jadi saya mememberikan harga itu kepada anda, bukankah anda sudah mendapatan untung yang besar dengan harga yang itu?"

Allan mengangguk. "Saya tahu maksud anda. Tapi apa anda pikir saya semiskin itu sampai tidak mampu mengolah Berlian saya menjadi perhiasan seperti yang anda lakukan. Jika saya mau, saya tidak ingin memasok berlian keperusahan anda melainkan mengolahnya sendiri dan menghasilkan lebih banyak uang untuk perusahaan saya,"

Bara kembali diam. Jika Allan benar melakukannya, bukankah perusahaannya bisa hancur. Ini tidak bisa di biarkan.

"Tuan,"

"Sepertinya kerja sama ini tidak perlu di lanjutkan, lebih baik akhiri saja saat ini juga. Saya tidak bisa melanjutkan kerjasama ini lagi dengan Anda. Dan silahkan keluar, pintu terbuka lebar untuk anda," Ucap Allan kesal. Beraninya Bara ini ingin mempermainkannya dengan menipunya. Apa Bara pikir dirinya bodoh dan mudah di bodohi. Tidak, Allan adalah pria cerdas. Jangan harap bisa menipunya.

"Tuan Allan, kita bisa bicarakan ini dengan baik-baik. Saya akan merubahnya kembali dan membuat anda lebih mendapatkan hasil yang besar."

Allan tidak menggubrisnya, malas dengan orang yang seperti ini. Varen yang melihat Tuannya tidak tertarik dengan Bara, meminta mereka untuk segera keluar dari ruangan.

Bara yang di perlakukan seperti itu sangat kesal dan marah. Beraninya anak muda itu memperlakukannya seperti ini. Jika itu Levi pasti akan mudah untuk di bodohi. Tapi sekarang.....

Aargh....sialan!

Levi sebenarnya bukanlah bodoh, ia tahu bahwa dulu di bodohi oleh Bara. Hanya saja Levi yang malas mengurus hal itu membiarkan saja apa yang lakukan Bara. Menurutnya walaupun Bara melakukan hal itu, kekayaannya tetap tidak akan pernah berkurang.

Ya, bagaimana berkurang. Pemasokan dana untuknya mengalir deras dari setiap sudut bisnis gelapnya. Bahkan hasil yang di dapat dari bisnis gelapnya lebih banyak dari pada hasil perusahaannya.

1
Dzaky Rafif santoso
kapan up nya
merry jen
akhirr y ingtt jgg siapa sbnry jati dri Allan ,,berhrp yg disiksa itu bukan orgtua yy ,,tp dugann SII itu kemungkinan orgtua y Allan klo ia cpt selmtnn kn kedua orgtua muu gntiin kmu siksa org yg UD siksa orgtua mu LAN
merry jen
aduh moga dua orgtua itu bukn orgtua y Allan y kak ,,klo ia kshnn bgtt dechh dsiksa berthn thn
merry jen
kerenn si allann hjrr lann tu roseta
merry jen
lnjtt ,jgn dipshknn psgnn alln dan mich ,
merry jen
slh cr lwnn broo
merry jen
lnjttt kakk
merry jen
klo kmu dktt dgnn Rosetta bgmnn dgnn adikmuu itu si alnn
Mama Muda: itu hanya siasatnya saja. Allan tetap dengan Michaela
total 1 replies
Bunda Sasa
lanjut yuk.
merry jen
jhtt bgttuu tuu org mukull pala nya si allann smpaii hilng ingtnn
merry jen
bajingnn sialan ,,SM ajj nybut namamu sndri alllan ,😂😂😂😂
Bunda Sasa
semangat kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!