NovelToon NovelToon
Merindukan Cinta Suami

Merindukan Cinta Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sanayaa Irany

Pernikahan adalah ibadah terpanjang suami istri.. Dalam pernikahan kita harus bisa menjaga hubungan tetap harmonis agar awet dan langgeng..
Tapi bagaimana, saat usia pernikahan menginjak usia 15 tahun, jika suami kita, tidak peduli lagi?
Jangankan kata cinta...
Perhatian kecil saja sudah sulit di gapai..
Alin.. perempuan berhijab berusia 35 tahun, meratapi rumah tangga nya yang sudah tak harmonis lagi seperti dulu..
Suami nya menjadi dingin sejak 6 bulan yang lalu..
Alin berusaha mengoreksi diri sendiri apakah ada yang salah dengan diri nya, mempercantik dirinya, membuat dirinya lebih menarik lagi dihadapan suami..
Namun sebab Dery tak menoleh padanya lagi, bukan lah sebab Alin tak menarik lagi, melainkan karena ada cinta lama nya Renata yang datang kembali dalam hidup suami nya..
Apakah perceraian jalan terbaik..
Atau bertahan menahan luka, demi sebuah cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanayaa Irany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.32 Sakit hatinya seorang anak

“Mas ayo! mereka sudah besar, Nimas masih kecil!” teriakan Renata menggema, Nimas masih merintih kesakitan sedangkan Rafi juga sama.

“Tapi, Rafi..” Dery memandang Rafi yang sedang di bantu duduk oleh Rafa dan temannya, lalu penjaga gerbang sekolah juga turut datang membantu Rafi.

“Rafi, kamu gak apa-apa?” tanya Rafa panik. lutut Rafi seperti nya berdarah, begitu juga dengan siku nya. Ia meringis kesakitan menahan perih nya kulit yang bergesekan dengan aspal jalanan tadi.

“Perih kak!” jawab nya dengan sesekali melihat luka nya.

“Ini luka nya agak dalam loh den, kita langsung ke klinik aja ya?”

“Abi..” lirih Rafi, ia menatap Abi nya dari seberang jalan, ia yakin kalau tadi Abinya melihat kejadian itu, tapi kenapa Abi nya tidak datang untuk menolong. Betapa hancur hati Rafi, saat Abi nya lebih menggendong Nimas masuk kedalam mobil, daripada melihat keadaan diri nya. Lalu secepat kilat mobil Pajero putih itu pergi dari pelataran sekolah.

Tes.. Rafi menunduk dan meneteskan air mata nya. Sesakit itulah kala kita tidak dipedulikan Ayah kandung sendiri.

“Rafi kenapa nangis? sakit banget ya..” tanya Alvian. Rafa juga panik melihat adik kembar nya seperti ini. Tanpa sengaja dia mengikuti arah mata Rafi tadi dan melihat kalau Abinya ternyata lebih mementingkan nasib gadis kecil itu ketimbang adik nya yang saat ini sedang terluka.

Terkepal tangannya menahan amarah, meskipun ia masih berusia 13 tahun, tapi rasa kecewa nya pada Ayah nya kembali mendominasi.

“Kenapa kau memperdulikan Abi, Raf? ada aku disini.. Ayo kita ke klinik dulu, kita obati luka mu!”

“Iya Den Ayo.. Bapak bantu ya..”

Rafa mengangguk, sedang kan si Rafi masih belum bereaksi. Tapi mendengar kata klinik, kalau sampai dia dibawa kesana, lalu pihak klinik pasti akan menelpon Umi nya, sudah dipastikan perempuan yang melahirkannya kedunia itu akan panik luar biasa.

“Pak Tono, jangan ke klinik ya.. ke UKS aja masih bisa gak ?” tanya Rafi dengan mengusap pelan air mata nya.

“Kenapa ke UKS, Raf? luka mu agak dalam.. baiknya ke klinik aja!” kekeuh Rafa.

“Iya bener.. takut nya obat di UKS masih kurang memadai, nanti luka mu bisa infeksi, aku punya uang kok Rafi.. ini tadi hasil penjualan donat di tempat Bu Miska, bisa kamu pake dulu..”

“Bukan soal uang Al, dan kak Rafa.. aku takut nanti umi khawatir, umi lagi kerja kan untuk masa depan kita, jangan ganggu umi hanya karena masalah kecil ini, ke UKS aja ya..”

Dalam hati, benar juga kata Rafi.. Umi nya pasti panik, dan langsung kemari. Mereka tak ingin membuat Ibu nya panik seperti itu. Jadi Rafa memutuskan untuk menuruti keinginan adik nya.

“Ya sudah lah den, ayo cepetan kita kesana, bapak sudah hubungi guru yang bertugas di UKS, dia sudah standby disana!”

Akhirnya, dengan dibantu pak Tono, Rafa digotong masuk kedalam UKS, kata guru yang bertugas disana, luka Rafi memang lumayan dalam, tapi masih bisa diobati di UKS. Setelah luka nya diperban, Rafi disuruh istirahat di ruangan UKS, pasti setelah ini tubuh nya akan terasa sakit semua. Ia diminta untuk meminum obat pereda nyeri, lalu istirahat.

Rafa ikut menemani disana, sedangkan Alvian sudah masuk lebih dulu ke kelas.

“Rafi, apa yang kamu rasain sekarang?” tanya sang kakak yang duduk disamping ranjang adik nya.

“Kalau sekarang masih biasa aja kak, perih sedikit dari luka nya..”

“Kenapa kamu bisa meleng gitu sih? harus nya tahu kalau ada motor lewat, untung saja cuma lecet sedikit, kalau kamu kenapa-kenapa gimana? umi pasti kepikiran Raf..”

“Iya aku tahu, maaf kak.. tadi tuh aku..” kalimat Rafi terhenti, ia ragu ingin melanjutkan atau tidak, tapi Rafa itu seperti Abinya yang punya kecenderungan lebih tegas dalam bicara, tapi hatinya lebih seperti umi nya yang hangat da lembut.

“Kenapa gak dilanjutin?”

“Udahlah kak, namanya juga musibah kan.. gak ada yang tahu, ini aku lagi mikirin gimana cara nya kasih tahu umi pelan-pelan, biar umi gak panik!” Rafi mengalihkan pembicaraan agar sang kakak tidak membahas tentang keberadaan Abinya disana tadi.

“Kau melihat Abi disana kan?”

“Da-ri mana kau tahu?”

“Aku gak buta Raf! aku bisa liat kalau Abi gak peduli meski kamu jatuh di hadapannya, dia lebih mentingin gadis kecil itu ketimbang kita!”

Hening, tak ada jawaban dari Rafi, karena sejujurnya itulah yang ia rasakan saat ini. Kecewa, marah jadi satu. Tapi bagaimana pun dia , Dery tetap lah Abi nya kan. Bagaimana seorang anak harus bersikap pada ayah nya yang seperti itu?

“Sudahlah! gak ada gunanya juga bahas Abi, dari dulu memang dia kurang peduli sama kita, selama kita sekolah.. busa dihitung pakai jari banyak nya Abi mengantar kita ke sekolah, sisanya Umi semua! padahal umi juga kerja kan?”

Rafi tidak menjawab lagi, ia masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

*

Dikantor, Alin merasakan Tidka enak sejak pagi tadi. Niat nya ingin bicara pada Putra menguat begitu saja. Sampai tiba jam makan siang, ia melihat ponsel nya dan ada motif pesan dari Meri, ibunya Alvian.

[Siang Lin, aku turut sedih dengan apa yang menimpa Rafi ya.. semoga dia lekas pulih!]

deg!

Apa ini? kenapa dengan Rafi.

sambil bergetar, Alin langsung menelpon Meri.

“Halo?? Apa maksud mu Mer?”

(Loh, kamu gak tahu Lin, kalau tadi Rafi di serempet sama motor, aku yang kasih tahu Bu Miska!) Jawab Meri dari ujung telepon.

“Apa?? aku gak tahu Mer.. aku malah baru tahu dari kamu!” lemas lutut Alin, hingga ia langsung luruh ke lantai.

“Bu Alin!” Putra langsung lari menghampiri Alin yang sudah terduduk lemas dilantai.

(Duh maaf ya Lin, bukan maksud bikin kamu panik.. tapi aku pikir kamu tahu..) Meri menyesal mengabari Alin yang rupanya belum tahu kondisi anak nya.

“Gak apa-apa, kamu tahu dimana Rafi sekarang?”

(Tadi kata Bu Miska, dia masih di UKS!)

Alin langsung menutup teleponnya dan memasukannya ke tas.

“Anda gak apa-apa Bu?” tanya Putra yang ikutan panik melihat Alin seperti itu. Alin menatap Putra sekilas, lalu bangkit dan hendak keluar.

Namun, tangannya dicekal oleh Putra.

“Tunggu dulu Bu, bisa jelaskan ke saya ada apa?” tanya Putra masih berusaha mencari tahu.

“Anak saya terserempet motor pak Putra, saya mau kesana sekarang!”

“Saya ikut, biar saya yang nyetir! gak baik ibu bawa mobil dalam keadaan seperti ini.” Alin tak menjawab, namun ia mengikuti langkah Putra yang berjalan cepat menuju parkiran.

Setelah mereka sampai di mobil, Putra langsung melajukan mobil milik Alin dengan kuantan cepat. Setelah menanyakan dimana alamat sekolah anak-anak nya.

1
Jihat Purnamasari
Luar biasa
Jihat Purnamasari
Buruk
Ani Yuliana
pengajar pesantren sikapnya dbikin seperti itu thor 😢
Nurlaila Hasan
ruuuaaarrrr biasa
Mukmini Salasiyanti
ahhhh
sakit banget
April
Luar biasa
Magdalena Sarkol
makanlah dan kenyanglah cinta pertama mu itu Geri.
Junita Junita
silah kan maaas😁
Junita Junita
mampus kau Dery, mamam tu cinta pertama..👍
Junita Junita
mamfus lho...makan tu cinta..
⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 🔰 Nabila ™
astaghfirullah pernah di posisi begini, sakitnya tuh disini
Julik Rini
curiga ni
Magdalena Sarkol
dasar laki-laki kalau sudah banyak uang.kenapa g nikah aja dengan cinta pertama mu.hu
tuti sriyono
Luar biasa
penjaga Hati
kirain anaknya Raka 🤣
MashMellow🍭
kifarah dalam Islam xda istilah karma
Ni Ketut Wirasih
bagus banget ceritanya. baca ampe tamat
Vina Eka Wahyuni
ciehhh PD kepincot janda cantik q SK critanya lnjuttt
ibeth wati
padahal Rara baik seperti pak kemal kasian tak jadi berjodoh dgn raka
Vina Eka Wahyuni
jalang kok bangga GK th diri tu Renata lhat aja karma di bayar kontan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!