NovelToon NovelToon
Become The Duchess Of Lala Land

Become The Duchess Of Lala Land

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Time Travel / Dunia Lain / Masuk ke dalam novel
Popularitas:103.3k
Nilai: 5
Nama Author: Harsie Alive

Hahh.... hahh...

arrkkkkhh!! Ampun!! ampun!! sakit sekali!!

kumohon, aku mohon ampun buuu....

Suaraku bergetar memohon ampun pada ibu Tiriku yang menjambak rambutku dan menampar wajahku berkali-kali. Tatapannya yang tajam dan pukulannya yang kasar tak akan ku lupakan bahkan sampai aku mati.

ini kah takdirku? aku hanya ingin hidup bahagia, meski hanya sehari saja. Jika aku hidup kembali, kumohon Tuhan, Langit, Dewa atau apapun itu, kumohon berikan aku setetes kebahagiaan agar dahagaku terpuaskan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perbatasan

Sir Nilar memijit pelipisnya sambil menghela nafas berat.

"Shuvin, kenapa kau membuat semua ini rumit, kenapa tidak jelaskan saja apa yang sebenarnya terjadi, dan kenapa kau bersikeras memisahkan Evan dengan jalang itu!?" Batin Sir Nilar yang tahu segalanya.

Dia tahu apa yang tidak diketahui oleh Evan, sebab Sir Nilar juga dekat dengan Shuvin.

Sir Nilar melemparkan pandangannya ke arah langit sambil menghela nafas kesal," apa kau sudah cukup mendengar pembicaraan kami? Aku sedang ingin sendiri Putri Nora!" Ucapnya sambil melirik sinis pada gadis bangsawan di balik pilar bangunan yang sejak tadi mendengar percakapan mereka.

Sebagai pengingat, Evan tidak menggunakan kemampuannya di sini, kepalanya bisa pecah jika mendengar isi pikiran semua orang.

Gadis bergaun kuning dengan bordiran yang sangat ramai itu keluar dari persembunyiannya sambil tersenyum dibalik kipas bunga-bunga miliknya.

"hahahah..... Sungguh sial nasib Shuvin, ingin menyelamatkan seorang Duke yang sombong tapi dia malah berakhir dihina dan ditinggalkan!" Ucapnya sambil tertawa jahat.

"Hah... Nora... Jangan begini sayang, kasihanlah sedikit pada sahabatmu itu, dia terlalu bodoh sampai menyembunyikan semuanya dari Evan, padahal jika dia beritahu kalau perempuan itu adalah mata-mata kerajaan York, Evan pasti menoleransi segal tindakannya!" Terang Sir Nilar sambil menggenggam tangan Nora, istrinya.

Nora tersenyum sambil menepuk lengan suaminya," tenanglah sayang, Evan punya mata dan telinga, dia tidak akan sampai sebodoh itu, ucapannya tadi tak lebih hanya karena rasa kesal"

"Dan satu lagi, pesta ini diadakan, kau tahu sendiri tujuannya, untuk mengetahui perkembangan peredaran uang palsu!" Ucapnya dengan suara berbisik.

Sir Nilar mengangguk pasrah, dia sudah lelah menghadapi kekonyolan Evan yang selalu menyudutkan Shuvin bahkan sejak mereka bertunangan. Tapi ujung-ujungnya Evan akan datang ke kediaman Sir Nilar dan Nora, mengganggu malam romantis mereka dan meraung-raung kesal di sana.

Di tempatnya berdiri Evan terdiam membeku saat mendengar ucapan Nora, tentang alasan Shuvin memaksakan pernikahan ini.

Tangannya gemetar saat mendengar bahwa wanita pelayan yang membuatnya sempat jatuh hati itu adalah seorang mata-mata dan Shuvin yang berkali-kali memintanya berhenti mendekati pelayan itu ternyata menyelamatkan nya dari orang jahat.

"Shuvin melakukan itu!?" Evan menghampiri pasangan suami istri itu dan menatap nanar ke arah mereka.

Lady Nora dan Sir Nilar saling menatap dengan wajah terkejut, tak menyangka Evan akan mendengar ucapan mereka.

"Evan...

"Katakan padaku, katakan kebenarannya!!" Ucap Evan penuh amarah.

"Apa yang sebenarnya terjadi!? Dan apa yang Shuvin lakukan!?" Tanya Evan.

Sir Nilar menatap istrinya, dia ragu apakah dia harus memberitahu rahasia Shuvin atau tidak.

Nora mengangguk lembut sambil tersenyum meyakinkan suaminya.

" Baiklah, Evan, sudah saatnya kau mengetahui kebenarannya, sebelum kau menyesali semuanya," Sir Nilar membawa pria itu untuk berbicara serius di ruangan tersembunyi gedung pesta itu.

...****************...

Sir Nilar, Nora dan Evan kini duduk bersama dalam ruangan bernuansa creme itu.

"Pernikahan ini terjadi karena Shuvin ingin menyelamatkan mu dari rencana Putra mahkota untuk menjebak mu dalam pemberontakan!" Terangnya.

Mata Evan membulat sempurna saat mendengar kata pemberontakan. Yang benar saja, apa Putra mahkota sebegitu takutnya dengan kehadirannya sampai dia menyusun rencana gila itu!?

Sejak awal putra mahkota Kekaisaran Chester sudah tahu bahwa pelayan kekaisaran itu adalah mata-mata kerajaan York, saat dia melihat Evan dekat dengan pelayan itu, dengan sengaja dia tetap diam dan membiarkan Evan terjebak hingga bisa masuk perangkapnya.

Shuvin yang sering melakukan perjalanan rahasia keluar kekaisaran tanpa sengaja mendengar rencana jebakan itu terbongkar dari ajudan prajurit kekaisaran York saat dia berkunjung ke kerajaan itu.

Dengan panik Shuvin menghampiri Evan yang semakin hari semakin dekat dengan mata-mata itu. Shuvin memperingatkan Evan tetapi karena citra Shuvin sudah sangat jahat di mata dunia, Evan tidak percaya dan berpikir bahwa Shuvin hanya berusaha menghancurkan hidupnya.

Akhirnya panjang cerita, Shuvin membuat permintaan pada kaisar di hari ulangtahunnya, yakni sebuah pernikahan dengan Duke of Lala Land yang pada akhirnya menghancurkan banyak hal.

Pertama menghancurkan rencana pangeran mahkota alias kakaknya sendiri, kedua menghancurkan rencana kerajaan York dan ketiga menghancurkan kisah percintaan manis antara Duke dengan pelayan rendah.

Brakkk!!!!

Evan memukul meja saat mendengar semua penjelasan itu. Bagaimana bisa dia baru mengetahui kenyataan itu sekarang, saat dia jelas-jelas menunjukkan niat ingin membunuh Shuvin agar kekaisaran berduka.

"Jadi... Selama ini Shuvin melakukan semua itu untukku!? Tapi kenapa!? " Tanya Evan tak percaya.

"Siapa yang tahu pikiran Shuvin, dia mungkin pernah tertarik padamu, atau mungkin saja Shuvin ingin menunjukkan pada keluarga kekaisaran bahwa dia juga punya kekuatan, ingin diakui, tetapi kau lihat sendiri betapa kejamnya kekaisaran pada Shuvin! " Terang Nora.

Evan memijit pelipisnya, kesalahpahaman yang dia alami telah menimbulkan masalah besar. Belum lagi, saat ini dia telah meninggalkan sang Duchess di desa paling berbahaya di wilayah kekuasaannya.

"Sialan, aku harus kembali ke Green Village!" Ucapnya kesal.

"Lah, lalu pestanya bagaimana?" Tanya Sir Nilar.

Evan menghentikan langkahnya, tujuannya di sini juga penting, apa yang harus dia lakukan?

"Aku minta bantuan kalian, aku harus melihat istriku, dia berada di desa perbatasan, aku khawatir terjadi sesuatu!" Ucap Evan pada pasangan Marques itu.

Sir Nilar dan Nora saling menatap dengan senyuman geli di wajah mereka, " pergilah, kami akan menangani pesta ini!" Ucap mereka.

Evan menghela nafas lega, tanpa basa-basi dia pergi dari bangunan itu dan bersiap kembali ke Green Village yang membutuhkan waktu tiga hari perjalanan dari Betevia.

"Sepertinya, kisah mereka akan dimulai sayang," ucap Sir Nilar sambil memeluk istrinya dari belakang.

"Hmm... Kau benar, aku tak sabar menunggu teman bermain anak kita," ucap Nora seraya mengusap perutnya. Wanita itu sedang mengandung, usianya baru dua bulan.

Sementara itu, kembali ke Green Village. Penyelidikan yang dilakukan Shuvin dan para pelayan telah selesai dilaksanakan. Selama tiga hari mereka melakukan survey besar. Dan selama itu juga, Shuvin bolak-balik mengunjungi setiap sudut desa dengan memacu kuda perangnya.

Belum lagi di perbatasan, keadaan tampaknya semakin menyenangkan, seperti hari ini, kejadian tak biasa antara dua benteng itu membuat semua prajurit melongo tak percaya.

"He-Hey, apa ini tak masalah? Bisa-bisanya Duches duduk santai di atas tanah sambil berbicara dengan pangeran mesum itu!" Bisik Han pada Kepala Ksatria, Tristan.

Tristan menatap tajam pada dua mahluk ajaib yang sedang minum dengan santai di masing-masing posisi mereka.

Shuvin dan Aaron tampak cocok satu sama lain, sepertinya kedua orang ini menemukan seseorang yang bisa mereka ajak bicara dengan normal.

"Jadi bagaimana tawaranku pangeran Aaron yang mesum? Bukankah ini akan menguntungkan!?" Tanya Shuvin.

Aaron tersenyum sinis melirik Shuvin," Apa seorang pendekar wanita seperti dirimu bisa dipercaya? Aku bahkan tidak tahu siapa dirimu, bagaimana aku bisa mempercayai ucapanmu kalau Green Village bisa berdamai dengan Dataran Kiros?" Ucapnya masih ragu.

Shuvin tersenyum sinis," kalau begitu bagaimana kalau keputusan ini kita tentukan dengan duel sesama pendekar, " Shuvin berdiri sambil menatap nya dengan tatapan menantang.

Merasa dirinya diremehkan, Aaron juga berdiri, perawakannya yang tinggi besar membuat Shuvin terlihat kerdil. Mereka seperti kisah Goliat dan Daud yang sedang berperang ribuan tahun lalu.

"Gadis kecil seperti dirimu bisa apa!? Sekali pukul pun. Kau pasti menangis!" Ejeknya.

Shuvin tertawa geli," ohh ayolah, apa pangeran Aaron takut kalah melawan perempuan? Gadis-gadis di desa kami sangat kuat, dan lagi... " Shuvin mendekatkan bibirnya ke telinga Aaron.

"Aku seorang Duchess yang dicampakkan suami dan keluargaku, hanya dengan dendam itu saja aku bisa membuatmu kelabakan!" Ucapnya dengan nada dan tatapan super licik.

"Du-duchess!??" Mata Aaron terbelalak tak percaya.

"Ka-kamu sudah menikah!?"

"Bagaimana bisa? Padahal aku ingin menjadikanmu selirku!!" Protesnya sambil mengacak-acak rambutnya tak percaya.

"Pfdthh bahahahahahah.... Siapa juga yang mau dijadikan selir dasar goblok!" Ejek Shuvin.

"Goblok!? Apa itu goblok? Kenapa bahasamu aneh sekali? Kau seperti keluar dari dunia lain!" Ucap Aaron heran.

Shuvin tertawa geli," lihatlah, bahkan negeri kalian pun tidak tahu apa itu goblok, bukankah sudah jelas keunggulan Green village kami!?" Ucap Shuvin dengan angkuhnya.

Aaron mengeraskan rahangnya," dasar tidak tahu diri!"

"Kalau begitu!" Aaron mengeluarkan pedangnya dan mengangkatnya tinggi ke atas.

" Seminggu lagi, kita akan adakan duel, kau pilihlah ksatria terbaik negerimu, dan aku memilih milikku, kita akan adalah duel antar kesatria dan diakhiri duel antara kau dan aku!"

"Ahh jika kau takut, kau boleh mundur dan meminta perwakilan!" Tantangnya.

"Setuju!" Shuvin balas dengan mengangkat tangannya ke atas sambil tersenyum jahat.

Jadilah kesepakatan konyol antar dua manusia keras kepala yang entah akan diakhiri seperti apa nantinya.

1
Ririn Santi
kecolongan lg deh
Ririn Santi
hahahaha.......gak kuat ketawa, sakit perutku guling guling
Ririn Santi
pangeran kodok udah se frekuensi dg si gadis random
Nur Hayani
terharu sekali melihat keluarga Evan apalagi istrinya shuvin
Ririn Santi
benar" menegangkan
Ririn Santi
hahaha..... wir bang Toyib pulang
Ririn Santi
hais kurang kerjaan bgt , ngapain coba pakai ngicipin bulu pengerat begitu sih
Ririn Santi
kampret, Cok, hah ....random bgt si sulvin ini
Ririn Santi
haaaah .. sak karepmu lah shuv...shuv....
Ririn Santi
buat si duke kejedug dan menyesal sedalam dalamnya shuv
Ririn Santi
hahaha .....
hancur...hancur hatiku...😁😁😁😁
Ririn Santi
terharu, jd pingin nangis hiks...hiks....
Ririn Santi
toeng....toeng....
Ririn Santi
pada kagok pelayannya😁
Putri Kemuning
akhirnya.....
terimakasih thor sudah membuat karya ini
Nsaa Indri
the end .bahagia deh
Musdalifa Ifa
seru
mobilbutut11
Author semangat yaaa cepet² up kalo bisa bikin season 2 pliss harus sih ini,AYO SEMUANYAAA DUKUNG TERUS AUTHOR SIAPA TAU DIBIKININ SEASON 2/Pray/

SEHAT² SEMUANYA/Smile/
✨rossy
mampirrrrrr
Bintang Juing
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!