NovelToon NovelToon
Benih Peninggalan Perampok

Benih Peninggalan Perampok

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: christinsenia seranica

Nina Melani merupakan seorang wanita yang ditinggalkan oleh suaminya untuk merantau ke negeri seberang.
Beberapa bulan setelah ditinggalkan suami untuk bekerja di luar negeri, Nina tampak hidup sendiri disebuah rumah yang jauh dari penduduk.
Suatu ketika, Terjadi perampokan dirumah Nina. Salah satu dari perampok itu tidak hanya menguras harta Nina, Namun juga merenggut kehormatan Nina.
Akibat dari kejadian itu, Tumbuh benih sang perampok itu dirahim Nina. Lalu, Hal tersebut sampai di telinga sang suaminya sampai Nina diceraikan oleh suaminya itu.
Setelah Nina resmi bercerai dengan suaminya itu, Nina dipertemukan kembali dengan pria yang merenggut kehormatannya itu dalam kondisi yang berbeda.
Bagaimana kisah Nina selanjutnya!
Baca kelanjutannya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

Nina benar-benar tak menyangka jika akan tumbuh janin dari hasil kejadian di malam itu. Wanita cantik itu masih belum mau terima tentang berita kehamilannya itu.

Perlahan-lahan, Air mata Nina tampak menetes di raut wajah cantiknya itu. Haris yang melihat Nina menangis, Seketika langsung memeluk Nina.

"Kamu kenapa menangis? Bukankah seharusnya kamu bahagia mendengar berita kehamilanmu ini!" Ucap Haris.

"Aku hanya terharu kok mas," Dusta Nina.

Wanita cantik itu takkan mungkin mengatakan yang sebenarnya pada Haris. Terlebih Nina tahu jika Haris akan segera menikah, Wanita cantik itu tak mau menjadi penghancur pernikahan antara Haris dengan Kinan.

Sementara itu, Haris sebenarnya tampak kepo dengan ayah dari bayi yang di kandung Nina. Namun, Haris tak mau Nina tersinggung jika menanyakan hal tersebut, Sehingga Haris pun memilih untuk tidak mengungkit hal tersebut.

Sementara itu, Kinan yang melihat kedekatan antara Haris dan Nina tampak kesal. Kinan benar-benar tak suka melihat kedekatan mereka. Wanita yang mengenakan rok mini itu tak mau jika Nina menjadi penghalang pernikahannya dengan Haris.

Ketika Nina tampak mengamati keduanya itu, Tiba-tiba Maya mendekat ke arahnya.

"Sayang, Kamu ngapain disini?" Tanya Maya.

"Aku sedang mengawasi wanita itu!" Tunjuk Kinan ke arah Nina.

"Mama juga enggak suka melihat kedekatan mereka!" Ucap Maya pada anak angkatnya itu.

"Terus rencana mama apa?"

"Kamu tenang saja, Kamu fokus pada persiapan pernikahanmu! Biar wanita itu mama yang urus!" Ucap Maya.

"Ya sudah ma, Aku percayakan semuanya pada mama!" Kata Kinan

Setelah Maya sempat berbincang dengan anak angkatnya itu, Wanita paruh baya itu tampak berjalan ke arah Haris.

"Haris, Seharusnya kamu mendiskusikan persiapan pernikahanmu dengan Kinan! Atau paling enggak kalian pendekatan dulu, Agar lebih dekat!" Ucap Maya.

"Bukankah pernikahannya satu bulan lagi, Jadi kan masih banyak waktu untuk mempersiapkannya!" Ucap Haris dengan santainya.

"Walaupun pernikahan kalian masih lama, Paling tidak kamu pendekatan dulu dengan Kinan!"

"Bukankah pernikahan ini terjadi hanya karena wasiat Esti, Jadi untuk apa dilakukan pendekatan!"

"Kamu jangan kurang ajar ya Haris! Kamu enggak sadar jika semua fasilitas yang kamu miliki sekarang semuanya milik Kinan!" Maya tampak emosi.

"Aku tahu itu, Tapi aku menikahi Kinan bukan karena harta peninggalan Esti! Tetapi demi Ayla!" Ucap Haris dengan tegas.

Disaat Haris dan Maya tampak berdebat disana, Nina pun mencoba menjadi penengah antara keduanya.

"Mas, Benar yang dikatakan tante Maya! Akan lebih baik kalau mas mendiskusikan pernikahan mas dengan Kinan!" Saran Nina.

"Tapi Nin, Waktunya masih lama! Kan rencana pernikahan itu bisa di diskusikan lain waktu!" Haris bersikeras mempertahankan pendapatnya.

"Tapi mas, Kasihan Kinan! Pasti dia menunggu mas dibawah!" Ucap Nina.

"Ya sudah kalau begitu, Mas turun ke bawah dulu ya temui Kinan!"

Setelah itu, Haris tampak berjalan ke bawah untuk menemui calon isterinya itu. Sementara Nina, Entah mengapa hatinya merasa sangat sakit melihat Kinan bersama Haris.

"Aku enggak boleh begini, Mas Haris itu bukan siapa-siapa aku!" Gumam Nina.

"Aku enggak boleh jatuh cinta sama mas Haris, Aku enggak mau jadi penghancur hubungannya dengan Kinan!" Nina tampak bingung dengan perasaannya itu.

Di saat Nina tampak hanyut dengan perasaannya itu, Tiba-tiba si gadis kecil Ayla mendekat ke arahnya.

"Tante kok kelihatan sedih?" Tanya si kecil Ayla

"Tante enggak apa-apa kok, Tante hanya lagi kangen sama kampung tante!"

"Tante kangen sama kampung halaman tante! Ayla jadi kepengen deh kesana!" Seru si gadis kecil itu.

"Kamu emang mau main ke kampung!"

"Mau banget tante!"

"Ya sudah, Kapan-kapan kita kesana ya!"

"Baik tante,"

Nina pun langsung memeluk gadis kecil itu. Entah mengapa, Nina merasakan hubungan batin yang sangat kuat dengan anak itu. Meski keduanya tak ada ikatan keluarga, Namun Nina merasa hubungan batin Nina dengan gadis kecil itu sangat erat.

Ketika mereka tampak berpelukan disana, Tiba-tiba Kinan mendekat ke arah mereka.

"Ayla, Main sama tante yuk! Kan tante ini punya hubungan keluarga denganmu!" Ucap Kinan.

"Enggak tante, Ayla mau main sama tante Nina aja!" Ayla tampak menolak ajakan Kinan itu.

"Kamu enggak mau main sama tante ya! Padahal tante kepengen sekali main sama kamu!" Kinan tampak merayu Ayla.

"Ayla kan sudah bilang tante, Ayla maunya main sama tante Nina bukan tante Kinan!" Teriak Ayla.

"Tante sedih lo kalau kamu enggak mau main sama tante!"

"Tante main sendiri aja deh, Ayla mau main dulu sama tante Nina!"

Lalu gadis kecil itu tampak mengajak Nina untuk bermain diluar. Perbuatan Ayla itu sungguh membuat Kinan sangat kesal.

"Awas kamu Nina, Kan aku buat kamu enggak betah tinggal disini!" Gumam Kinan.

Kemudian, Kinan tampak berjalan dengan raut wajah yang tampak kesal. Sementara, Maya yang melihat anak angkatnya itu tampak kesal langsung mendekat ke arahnya.

"Sayang, Kamu kenapa sih? Kok terlihat kesal!" Ucap Maya pada anak angkatnya itu.

"Bagaimana enggak kesal coba ma, Ayla menolak untuk bermain denganku! Dia lebih memilih main bersama wanita enggak jelas itu!" Ungkap Nina.

"Sayang, Kamu sabar dulu! Nanti, Setelah kamu resmi menikah dengan Haris, Baru kita singkirkan wanita itu!" Ucap Maya.

"Tapi ma, Kalau begini terus aku enggak akan bisa mendekati Ayla!"

"Kalau masalah itu kamu tenang saja, Mama sudah punya solusi untuk itu!"

"Apa itu ma?"

"Sudah, Kamu fokus saja sama si Haris! Urusan Ayla, Mama yang urus!"

"Baik ma,"

Seusai berbincang-bincang dengan Maya, Wanita dengan pakaian sexi itu tampak berjalan ke kamar Haris, Lalu berbaring di tempat tidur Haris. Beberapa saat setelah itu, Terlihat Haris keluar dari arah kamar mandi yang ada di kamarnya. Haris yang melihat Kinan sedang tidur di tempat tidurnya itu, Tampak kaget.

"Sedang apa kamu disini!" Ucap Haris pada Kinan.

"Aku capek mas, Jadi tidur disini deh!"

"Aku enggak suka ya kamu sembarang masuk kamarku!"

"Kok sembarangan sih mas, Kan sebentar lagi kita akan menikah! Jadi, Kamar ini nanti juga akan jadi kamarku!" Ucap Kinan dengan santainya.

"Keluar kamu dari sini! Kamu itu baru calon isteri aku, Bukan isteri syahku!" Teriak Haris.

"Mas kok gitu sih, Padahal aku hanya istirahat sebentar disini!"

"Cepat keluar, Atau aku akan sangat marah!"

"Baik mas, Aku akan keluar!"

Setelah itu, Kinan tampak keluar dari ruangan itu dengan raut wajah kesalnya. Kinan tak menyangka jika tak mudah mendekati Haris.

"Sial, Dia mengusirku!" Ucap Kinan dengan raut wajah kesalnya.

Maya yang melihat anak angkatnya itu tampak kesal, Langsug mendekat ke arahnya.

"Kamu kenapa lagi sayang!"

"Aku di usir ma, sama mas Haris!"

"Sudah, Kamu tenang! Mama punya rencana yang sangat bagus!" Ucap Maya.

"Apa itu?"

"Nanti juga kamu kan tahu!"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!