Menanti Janji

***

Juna membuang nafasnya kasar sambil memejamkan mata, benar-benar dia merasa pusing sekali. Kepalanya terasa berdenyut kencang, belum juga mampu memahami isi hati kekasihnya, kini Sri malah datang ikut-ikutan menambah beban pikirannya. Akh, jadi cewek kok gini banget sih?

"Sri, bukan itu maksudku. Baiklah silahkan duduk dulu, kamu harus paham klo aku gak ingin membuang-buang waktu. Coba pahami sebentar! " ucap Juna kembali membaik-baiki sebisa mungkin, melihat Sri yang semakin cemberut dia bahkan tidak bisa bersikap dingin lagi.

"Udah lah, aku jadi gak mood! "

Sementara Sri semakin merengek, dia bahkan tidak menuruti perintah Juna. Tetap setia berdiri sambil melipat kedua tangan di dada. Pokoknya dia ngambek, titik!

"Astaga, apa aku ada salah sampai kamu segitunya? " tanya Juna yang masih polos, dia terlihat bingung karena Sri yang sudah sangat ngambek padanya. Padahal jika dipikir-pikir Juna belum berbuat apa-apa, tidak mungkin hanya menegur seperti itu sudah ngambek! Please Sri kamu bukan anak-anak lagi, ngambeknya tolong di kondisikan!

"Yah kak Juna salah, gak seharusnya terlalu cuek sama tamu! " ucap Sri blak-blakan langsung, pria seperti Juna ini tidak peka meski pun sudah dikasih kode. Sampai Sri mati-matian menarik perhatian nya sejak tadi tapi tidak paham juga.

"Baik lah, aku minta maaf! Sekarang silahkan duduk Sri! "

Juna sebenarnya bukan cuek, dia hanya ingin menjaga jarak karena sudah sangat deg-degan berada di dekat Sri. Jantungnya juga sedari tadi tak berhenti serasa mau copot, Jika begini bagaimana bisa dia tenang?

"Nona Sri silahkan duduk! "

Karena tidak ada pergerakan sama sekali kepada wanita itu, Juna sampai kehabisan kata-kata sehingga terbesit dipikiran nya mengucapkan kata nona agar Sri bereaksi.

Dan benar saja, saat mendengar kata Nona Sri jadi salting . Memandangi wajah Juna dengan setengah menunduk sambil menyunggingkan senyum. Hatinya terasa melayang di atas awan-awan sekarang, akhirnya pria itu mampu membuat hati nya meleleh! ah So sweet!

"Huh kayak gini kek dari tadi kan udah senang! batin Sri, lalu dengan malu-malu dia menarik kursi dan duduk.

Melihat pemandangan yang gemas ini Juna tak bisa lagi menahan senyumnya, dia semakin terkesan bahkan sikap Sri benar-benar membuat suasana hatinya sangat cerah hari ini.

"Jadi sekarang lebih suka dipanggil nona Sri atau bagaimana,? " tanya Juna lagi malah memancing keributan, rasanya belum puas saja jika hanya sampai disitu Sri akan ngambek padanya. Dia harus mencari cara, biarkan saja lah perdebatan ini tiada akhir. Sepertinya sangat seru juga!

"Terserah kak Juna, udah lah aku capek! "

Tampaknya Sri sangat malu sekali, lihatlah pipinya bersemu merah. Diam-diam dia mengulum senyum, sebisa mungkin dia menyembunyikan wajahnya agar tidak ketahuan oleh pria itu.

Tapi bagaimana pun juga Juna bisa menebak, dia malah ikut mengulum senyum saat pandangan nya tertuju diwajah Sri. Aduh gemesnya, dia makin cantik klo tersipu malu-malu seperti ini!

Hais, tapi jika dipikir-pikir kok mereka seakrab kayak gini yah? Padahal baru juga bertemu tapi berasa sudah bertahun-tahun saling mengenal. Ah atau jangan-jangan, mereka saling suka sama suka kali yah? Hadeuh, jangan sampai deh pokoknya! Mending dari sekarang Juna harus jaga jarak, Kasihan tuh Nara bakal sakit hati lagi klo dia tau!

"Baiklah, jadi bagaimana apakah nona Sri tidak ngambek lagi? " Juna memperlihatkan sisi ramahnya sekarang, dia bahkan terlihat semakin nyaman bercanda seperti ini. Padahal tadi sudah membulatkan tekad bahwa dia harus menjauhi Sri, tapi apa boleh buat ini ibaratnya sudah lain dimulut juga lain dihati.

Ah bahaya -bahaya! 😁😁😁

"Udah ah kak Juna jangan bercanda malu," sahut Sri semakin tak berkutik, tadinya dia menebarkan pesona juga menggoda dan mencari perhatian Juna. Sudah masuk perangkapnya eh malah jadi deg-degan sendiri, ah assyyuuu! 🤣

Sri memberanikan untuk mengangkat wajahnya, sedikit mencuri-curi pandang menatap Juna. Pria itu tetap terlihat tampan, hati Sri semakin lengket apa lagi sekarang dia banyak becandanya. Astaga wanita mana yang tidak tergila-gila pada pria seperti ini?

"Ya udah sih, jadi sekarang udah mau ngobrol kan?" tanya Juna, padahal sebenarnya pikirannya telah berkecamuk saat ini. Bagaimana tidak, berada dalam satu ruangan bersama dengan seorang wanita hawanya semakin panas. Apa lagi melihat lekuk tubuh Sri yang sangat indah sungguh membangkitkan hasratnya, jika boleh jujur sebenarnya dia sudah tidak tahan berada disana bersama Sri. Aduh bang banyak-banyak istifar dong biar otaknya gak oleng! 🤭

"Padahal kita lagi ngbrol loh kak, apa lagi coba? "

"Ah iyah sih, tapi apakah ada yang lebih berfaedah dari ini? "

"Tau ah kak, aku pusing! "

Sri menarik nafasnya sangat berat, ternyata asyik juga pria ini. Lihat lah dia suka sekali dengan perdebatan, ah bagaimana bisa Sri cepat-cepat pergi dari sini sementara Juna semakin membuatnya betah saja!

"Oke, tapi apa boleh nona Sri berlama-lama diluar? bukankah nona juga mengurus kantor pak Hamdi? " tanya Juna mulai mencari pembicaraan yang sedikit nyambung, biar suasana tidak terasa tegang lebih baik nanya-nanya seperti ini saja.

Namun Sri tidak menjawab nya, wanita itu malah mengerucutkan bibir sambil memutar bola matanya malas. Lagi-lagi, kata nona nona itu membuat nya semakin kesal. argh!

Juna menyadari jika Sri kembali cemberut, alhasil pria itu bersorak hore dalam hati. Akhirnya dia cemberut lagi, ah senangnya!

"Kenapa lagi yah, apa aku salah ngomong? " tanya Juna sambil menggaruk tekuknya, pura-pura tidak tau saja lah. Pokoknya dia harus menjahili Sri dulu!

"Jelas kak Juna salah ngomong lagi, " balas Sri dengan jutek bahkan wanita itu kembali dengan raut wajahnya yang semula.

"Astaga, oke-oke aku minta maaf, please maafin yah janji gak bakal ulangi lagi! " ucap Juna berpura-pura sedih sambil menautkan kedua tangan didepan. Sama persis seperti yang dilakukan Sri sebelum nya.

"Hais kak Juna!!! " melihat kelucuan Juna, Sri terkekeh sendiri. Tidak habis pikir ternyata pria ini sangat membuatnya klepek-klepek! Sudah lah klo kayak gini gak jadi ngambek lagi, hehe!

"Dimaafkan tidak? "tanya Juna masih pura-pura sedih, padahal hatinya sudah semakin mendesir menatap Sri dari jarak dekat.

"Iyah, iyah di maafin! Ih kak Juna kok asyik banget sih?" dan lagi-lagi Sri dibuat semakin terjun ke bulan melihat tingkah lucu pria itu, ah syuukaa sekali cowok seperti ini!

"Huh, aku jadi tenang sekarang! " ucap Juna membuang nafas sambil mengelus dada, akhirnya perbincangan mereka semakin asyik aja, siapa sih yang tidak betah jika senyambung ini?

***

BERSAMBUNG...