NovelToon NovelToon
Gadis Kecil Om Tampan

Gadis Kecil Om Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: Cici Novita

"Raj," tiba-tiba Oliv mendekatkan bibirnya di telinga Raj. Bermaksud agar ia bisa mendengar perkataannya dengan jelas.

"A..pa?" jawabnya sedikit kikuk. Bagaimana tidak, jika hembusan nafasnya menggelitik telinga.

"Kamu jangan galau terus, apa gak sebaiknya kamu balas dia dengan cara bikin dia panas ke." usul Oliv yang absurd.

"Bikin panas gimana?" tanyanya datar seperti tidak tertarik dengan usul darinya.

"Bikin dia cemburu, dengan pamer pacar baru di depannya. Buat dia menyesal telah mengkhianati kamu."

"Tapi aku gak punya pacar baru."

"Sama aku aja." jawab Oliv enteng.

"Kamu mau jadi pacar aku?" sejak awal pertanyaan Raj selalu saja datar, tetapi menjurus.

"Iya, secara aku gak kalah cantik dari dia, yang pasti aku lebih muda darinya." dengan bangganya Oliv memuji dirinya sendiri sembari mengibaskan rambutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cici Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14

"Woy... tungguin gue..." Teriak Vika. Tapi tidak mereka hiraukan.

***

"Nah gini kan seimbang dengan belanjaannya si Vikachu." Ujar Wulan merasa puas karena telah membuat kedua sahabatnya happy.

Sebenarnya Oliv mampu untuk membayar belanjaannya sendiri, ia juga sama memiliki black card dari Daddy nya. Namun ia tidak ingin membuat sahabatnya kecewa.

"Ayo kita makan dulu, Vika sudah menunggu di atas."

Benar, karena Vika di tinggal. Akhirnya ia memilih untuk menunggu mereka sambil makan. Sedangkan belanjaanya sudah ia masukan kedalam mobil di bantu oleh penjaga yang ia bayar.

Ya, berbeda dengan Olivia. Wulan lebih suka membawa mobil di bandingkan dengannya.

Sementara itu, motor metik milik Olivia dan motor KLX milik Vika, yang mereka pakai saat pergi ke sekolah tadi. Mereka titipkan di pos satpam sekolah.

Setelah lelahnya berkeliling belanja, kini mereka bertiga tengah duduk mengelilingi meja makan bundar yang di atasnya sudah tersaji makanan dan minuman yang telah mereka pesan.

Tetapi kala itu juga Olivia seperti merasakan dejavu. Teringat ketika Rajendra menunggunya di cafe saat ia sedang bersama teman-temannya waktu itu. Namun kali ini berbeda, tidak ada Rajendra yang menunggunya.

"Woy, minumannya di minum jangan di aduk-aduk terus." Vika membuyarkan lamunan Olivia.

Oliv merogoh ponsel yang ada di dalam tasnya. Setelah hampir seharian ia tidak membuka ponselnya. Tidak ada notif spesial, yang ada hanya chat dari Mom Sinta agar Olivia selalu berhati-hati.

Ia scroll sosial medianya, dan tidak sengaja terlihat story Rajendra muncul di berandanya. Postingan yang berisi foto bergambar dua gelas es kopi.

Teringat dengan omongan temannya saat di parkiran sekolah tadi pagi. Bahwa Rajendra sedang bersama cewek.

Seketika mimik wajah Olivia berubah menjadi sendu.

"Padahal jelas-jelas kemarin seperti enggan berpisah denganku. Ternyata aku saja yang terlalu kepedean." Batinnya.

"Kenapa dia harus menghidariku? Mommy hanya menyuruhnya untuk tidak mengantarku ke sekolah lagi, bukan menghindariku dan seperti putus hubungan. Bahkan tidak ada satu Chat pun masuk darinya. Biasanya juga dia selalu mengirim chat meski itu tidak penting. Ahh... atau memang benar aku adalah pengganggu dalam hubungannya." Oliv terus berperang dengan batinnya.

Ia tidak tahu, kalau di sisi lain sebenarnya yang terjadi adalah Rajendra juga sedang memikirkan dirinya. Ia tengah berperang dengan perasaannya yang tidak jelas. Dan kalau saja Olivia tahu, bahwa gambar 2 gelas es kopi itu ia sedang meminumnya bersama dengan Jack. Namun memang kali ini ia iseng untuk mempostingnya.

Dan tadi pagi memang Rajendra membawa seorang wanita menaiki motor. Tetapi itu tidak seperti yang di bayangkan oleh Olivia. Wanita itu adalah wanita paruh baya, yang terpaksa Rajendra harus membawanya naik motor karena wanita itu terlihat lemah dan sedang sakit. Tentu ia menolong dan membawanya ke rumah sakit.

Jadi apa yang di katakan oleh temannya itu adalah bohong. Rajendra tidak bersama wanita cantik seksi, melainkan dengan wanita sakit.

"Oliv kenapa Vi?" Wulan yang sedari tadi memperhatikan Olivia yang melamun dan terlihat murung. Berbisik kepada Vika yang sama dengan dirinya sedang memperhatikan Olivia juga. Mereka merasa simpati kepada sahabatnya itu.

"Oliv, are you okay?"

Olivia lantas tersadar saat Wulan menggoyangkan lima jari tangannya di depan netranya.

"Eh!. Aku nggak apa-apa kok." Jawabnya sembari tersenyum yang di paksakan.

"Kamu sakit? Gak enak badan?" Imbuh Vika.

"Hmm... mungkin sedikit kelelahan." Jawabnya lesu.

Mendengar Olivia sudah merasa kelelahan hingga menjadi murung, mereka berencana langsung pulang setelah makanannya habis. Bagaimana tidak lelah, seharian ini dari pagi sekolah hingga sore mereka full aktivitas.

"Oke-oke... kita pulang sekarang langsung istirahat, pokoknya jaga kesehatan jangan sampai ada yang sakit di antara kita. Camping tahun ini kita happy bersama." Celoteh Vika sembari membenahi barang bawaannya yang banyak.

Beberapa menit perjalanan tidak lupa mampir lagi di sekolah untuk mengambil motor Olivia dan Vika.

"Oliv, kamu nggak apa-apa pulang sendiri? Atau mau aku anterin?" Ujar Wulan yang merasa sedikit khawatir dengan keadaan sahabatnya itu. Begitulah mereka, tahu saatnya bercanda dan saatnya serius, kadang bicara begitu lembut juga sopan, kadang bicara santai dan sedikit kasar.

"Nggak apa-apa, aku bisa sendiri kok!"

Tidak mungkin Olivia harus merepotkan Wulan yang rumahnya sangat berlawanan arah dengan rumahnya.

Olivia mendesah lemah, menyadari bahwa sudah lama sekali ia tidak pernah pulang sore sendirian. Ia sudah terbiasa dengan kehadiran Rajendra di setiap langkahnya.

Mom Sinta juga sudah beberapa kali menelpon putrinya itu untuk menanyakan keberadaannya. Ia khawatir karena putri sulungnya belum pulang juga. Selama ini ia tidak terlalu khawatir karena selalu ada Rajendra bersamanya, tetapi kini...

Dua hari berlalu, Olivia sungguh tidak pernah melihat atau bertemu dengan Rajendra lagi, bahkan berkirim chat saja juga tidak. Padahal hari ini adalah keberangkatan Olivia pergi camping.

Mom Sinta dan Fionna ikut serta mengantarkan Olivia ke sekolah untuk berkumpul terlebih dahulu sebelum pergi bersama-sama menaiki Bus.

"Oliv sini..." Wulan melambaikan tangannya saat melihat Olivia yang baru saja turun dari mobilnya. Kemudian ia menghampirinya sembari mendorong koper merah muda miliknya.

"Vika mana?" Tanya Oliv sembari celingukan.

"Belum datang."

"Jangan-jangan belum bangun dia!" Tebaknya.

"Gak mungkin, soalnya dia paling bersemangat. Kemarin saja udah pasang alarm 10 biar gak kesiangan katanya." Ujar Wulan terkekeh.

"Barang bawaan kamu cuma segitu Liv?" Tanyanya sembari melihat koper yang di bawa oleh Olivia.

"Hmm." Oliv menjawabnya dengan anggukan.

"Kok barang gue gak cukup sekoper ya? Masih harus nambah ransel juga nih!" Imbuh Wulan sembari menunjukan ransel yang tengah di gendongnya. "Padahal gue cuma pilih-pilih yang penting-pentingnya saja. Sebenarnya masih banyak barang yang ingin gue bawa."

"Hai gaeess....." Vika berteriak sambil berlari dengan dua koper di kedua tangannya.

Wulan dan juga Olivia menengok kearah suara yang familiar itu. Mereka berdua melongo saat melihat banyaknya barang bawaan Vika, yang banyaknya bukan main.

"Ppiuhh... gue gak terlambatkan!" Vika membuang nafasnya lega.

"Lu berencana pindahan ke hutan? Sampai bawa banyak barang gitu." Ketus Wulan saat melihat Vika dengan dua koper besarnya.

"Jangan salah. Karena kita mau ke hutan jadi harus punya banyak persiapan. Mulai dari alat perlindungan dan keamanan, baju-baju hangat, makanan, dan yang paling penting skincare en bodycare." Ujarnya dengan penuh semangat.

"Anak-anak saatnya kita berangkat, silahkan menaiki Bus dan duduk di tempatnya masing-masing dengan tertib." Ibu pembimbing sudah memberi instruksi menggunakan speaker.

"Oliv pergi dulu ya Mom," ia mencium tangan orang tuanya untuk berpamitan. Tidak lupa berpamitan kepada Fionna juga.

"Hati-hati sayang, selalu kasih kabar ke Mommy ya!"

"Jangan khawatir Mom. Oliv akan jaga diri." Lantas ia melambai-lambaikan tangannya. Karena Bus akan segera melaju.

1
anonymous
up lagi dong thor yg banyak 😍😔
anonymous
up lagi dong thor 😔
harwanti unyil
terpeso aku
harwanti unyil
kn jadi bingung sendiri
harwanti unyil
jika punya mertua seperti mommy sekar enak kali ya
Anonymous
Up tbr
Anonymous
Upnya jgn lama thor
anonymous
up yang banyak dong tor😍
Anonymous
Up tor
Anonymous
Ntor kok gk pernah up
Anonymous
Up yg banyak tor
Anonymous
Kok gk pernah up tor
Anonymous
Up ntor
Anonymous
Up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!