NovelToon NovelToon
Di Jodohkan Dengan Baby Sitter

Di Jodohkan Dengan Baby Sitter

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Menikah Karena Anak
Popularitas:143.8k
Nilai: 4.3
Nama Author: mommy Ziah

"Sekarang kita memang sudah menikah, tapi bukan berarti kamu berhak atas diriku! Semua ini aku lakukan atas kemauan kakek dan Putri ku. Karena bagiku kau tetaplah baby sitter putri ku! Camkan itu!" ucap Revan dingin.

Deg
Sakit itulah yang di rasakan oleh Anin, mendengar ucapan mantan majikannya barusan yang sekarang sudah menjadi suaminya itu. Kalau memang tidak suka dengan perjodohan ini kenapa lelaki itu harus menerimanya.
"Saya tahu tuan, saya sadar diri siapa saya." balas Anin.

Bagaimana dengan kisah mereka berdua? jangan lupa mampir ya ke novel baru Author.. hanya di Novel Toon 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Ziah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Bos..!" panggil Dian. "Bos..!" panggil Dian lagi karena Revan diam saja hanya menatap laptop tapi pandangannya kosong sepertinya lelaki itu sedang melamun. "Bos..!" panggil Dian yang ketiga kalinya sembari meletakkan berkas tepat di atas laptop Revan dan Revan langsung tersadar dari lamunannya.

"Ada apa?!" tanya Revan bingung.

"Bos itu yang kenapa? Sedari tadi saya sudah panggil bos, tapi bos malah melamun." jawab Dian.

"Masa' sih." Dian mengangguk.

"Ada apa lagi bos? Sepertinya masalahnya berat amat. Apa masih soal yang kemarin?!"tanya Dian.

"Saya masih bingung Yan.."

"Kenapa mesti bingung sih bos. Sudah menikah saja dengan Anin, anggap saja ini memang takdir dari Allah yang harus bos jalani." saran Dian. "Mungkin memang bos tidak berjodoh dengan Mbak Gladies." tambah Dian lagi.

"Ini tidak segampang itu Yan.."

"Terus maunya bos gimana?" tanya Dian lagi. "Tapi itu terserah bos saja sih. Kalau bos tetap ingin menikah dengan mbak Gladies, ya bos harus siap kehilangan kakek Ray dan Yuna." ujar Dian.

"Oh iya kamu ngapain ke ruangan saya ?!" tanya Revan. Kemudian Dian menunjuk berkas yang ada di depan Revan.

"Itu berkas yang kemarin bos minta dan tinggal ditanda tangani saja." ucap Dian. "Kalau gitu saya balik ke ruangan bos, masih banyak pekerjaan harus di selesaikan." pamit Dian pada bosnya.

"Oke." sahut Revan. Setelah Dian keluar dari ruangannya, Revan kembali melanjutkan pekerjaan juga.

Saat sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya, Revan di kejutkan dengan pintu ruangannya yang terbuka. Dan muncullah wanita cantik berjalan masuk kedalam ruangannya. Revan langsung tersenyum ketika melihat siapa yang masuk kedalam ruangannya.

"Sayang kamu nyebelin!" Rajuk wanita itu dengan manja sembari berjalan mendekat ke Revan. Kemudian wanita itu mengalungkan tangannya ke leher Revan dengan manja dari belakang kursi Revan.

"Nyebelin?!" tanya Revan bingung dan wanita mengangguk.

"Kenapa gak nemuin aku kalau kamu sudah pulang dari luar kota, hubungin aku aja gak ada." ucapnya manja.

Revan menghela nafasnya, bukan maksud ingin mengabaikan Gladies hanya saja saat ini dia masih di pusingkan dengan permintaan putri maupun kakek nya untuk menikah dengan Anin. Dia juga lagi mikir bagaimana memberitahukan soal ini pada wanita yang dicintainya ini. Ya wanita yang masuk keruangan Revan adalah Gladies.

"Apa kamu sudah tidak mau bertemu dengan ku lagi, sayang.." ucap Gladies yang kemudian melepaskan tangannya dari leher Revan, lalu berjalan ke samping Revan dan wanita itu langsung duduk di pangkuan Revan.

"Bukan begitu sayang, pulang dari luar kota pekerjaan saya sangat banyak jadi belum sempat bertemu dengan kamu." jawab Revan berbohong. "Sayang jangan begini, ini kantor sayang.. Kamu duduk di sofa gih, biar saya selesaikan pekerjaan saya dulu baru kita makan siang bareng." ucap Revan yang sedikit tidak nyaman sebab Gladies duduk di pangkuan nya. Masalahnya ini kantor, ia tidak nyaman kalau seperti ini dilihat oleh karyawan nya.

"Ish, Kamu nyebelin! Aku kan mau bermesraan sama kamu." kesal Gladies yang langsung beranjak dari pangkuan Revan lalu dia berjalan menuju sofa. Revan hanya tersenyum menanggapi nya.

***

Tiga hari telah berlalu dan selama tiga hari itu juga Revan terus berpikir tentang keputusan apa yang harus dia ambil. Dan dia sudah memutuskan apa yang harus dilakukannya.

"Apa yang mau kamu bicarakan Van?" tanya Kakek Ray.

Saat ini Revan mengajak Kakek Ray, Anin dan juga putrinya untuk duduk di ruang tv karena ada yang mau dia bicarakan pada mereka perihal keputusannya. Revan menatap mereka satu-persatu kemudian dia menghela nafasnya ketika ia menatap putrinya yang masih menunjukkan Wajah jutek padanya. Dia merindukan putrinya yang selalu manja padanya.

"Van apa yang ingin kamu bicarakan?! Apa kamu sudah memutuskan permintaan kami?!" tanya kakek Ray lagi.

"Iya kek, Revan sudah memutuskan dan Revan akan_-" Revan menghentikan ucapannya sejenak. Kakek Ray langsung menatap Revan dengan serius menunggu kelanjutan dari ucapan Revan, sementara Anin menundukkan kepalanya jantungnya berdetak kencang menunggu juga keputusan apa yang akan di ambil oleh Revan. Akan kah lelaki itu menikahinya atau tidak. Yuna sendiri, masih jutek melihat papanya. "Revan memutuskan akan setuju menikah dengan Anin," ucap Revan akhirnya mengatakan keputusannya untuk menikahi Anin demi kakek dan putrinya.

Kakek dan Yuna yang mendengar itu langsung tersenyum lebar. Yuna langsung berlari memeluk papanya. Sedangkan Anin jantungnya semakin berdetak kencang mendengar keputusan Revan barusan. Dia tidak tahu apakah ini keputusan yang tepat atau tidak dan dia juga tidak tahu akan seperti apa kehidupannya kedepan, ketika sudah menikah dengan Revan. Apakah Revan akan menerima dirinya sebagai istrinya atau hanya sekedar pernikahan diatas kertas saja karena pernikahan ini bukanlah kemauan dirinya dan juga Revan tetapi kemauan kakek Ray dan Yuna.

"Papa benaran mau menikah sama aunty Anin, jadikan aunty Anin mama Yuna?!" tanya Yuna memastikan kembali perkataan Revan.

"Iya sayang.. Papa akan turutin kemauan kamu." jawab Revan membalas pelukan dari Yuna. Akhirnya dia bisa memeluk putri tercintanya lagi.

"Kamu serius Van mau menikahi Anin?!" tanya sang kakek yang juga memastika kembali keputusan Revan. Revan pun melepaskan pelukannya pada putrinya kemudian mendudukkan Yuna di sampingnya.

"Iya kek, Revan sudah memutuskan akan menikahi Anin." jawab Revan. "Tapi ada syaratnya." lanjut Revan.

"Syarat?!" Revan mengangguk.

"Apa syaratnya?!" tangan kakek Ray.

1
sunshine wings
Nah loo.. Bucinnya Revan ga ketulungan.. 🤣🤣🤣🤣🤣♥️♥️♥️♥️♥️
Pasrah
ada "kelakuan bapak satu ini modusnya minta ampun dulu aja jual mahal, sekarang aja beh
Kasih Bonda
next thor semangat
Mutiara Sitepu
Buruk
Pasrah
makasih ya thor udah update, sehat terus di tunggu lagi lanjutannya 💪🌹🌹🥰
Pasrah
ngaku aja kalau cemburu biar suami nya tau kalau istrinya juga mencintai nya
Kasih Bonda
next thor semangat
alhusna name
duuuhhh, pak revan aktif banget ya
harwanti unyil
itu namanya senjata makan tuan
harwanti unyil
semoga anin nya menjaga jarak dn tak mau perduli biar tau rasa
alhusna name
bahagia selalu buat kalian 🥰🥰🥰
muhammad alwi mufti
Kecewa
Syarifah
semoga Anin cepat hamil ya
Pasrah
lanjutkan lagi OK 💪💪🌹🌹🌹
Pasrah
semoga mereka sekeluarga selalu bahagia dan sejahtera
Kasih Bonda
next thor semangat
Lhisa Amira Nhatasya
nnti kmu bucin sm anin, awas anin bkin si revan klepe2k
Adila Ahmad
bgs
Kasih Bonda
next thor semangat
Pasrah
semoga Revan dan Anin secepatnya di karuniai seorang bayi dalam pernikahan nya 👍💪🌹🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!