Cinta Karang Samudra (Season 2)

"𝘔𝘢𝘢𝘧 𝘣𝘶, 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘪𝘣𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯"

"𝘕𝘨𝘨𝘢.. 𝘋𝘰𝘬 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘺𝘢, 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵! "

"𝘒𝘢𝘮𝘪 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩. 𝘔𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘯𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘵𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘦𝘩𝘦𝘯𝘥𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘪𝘯... 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘪𝘣𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯! "

"𝘕𝘨𝘨𝘢.. 𝘈𝘯𝘢𝘬𝘬𝘶. 𝘈𝘢𝘢𝘢𝘢... 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘪𝘣𝘶! "

𝘠𝘶𝘺𝘶𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘨, 𝘥𝘪 𝘴𝘶𝘥𝘶𝘵 𝘳𝘶𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘯𝘢𝘱𝘢𝘴. 𝘉𝘢𝘺𝘪 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘪𝘭 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘶𝘵𝘶𝘱 𝘮𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘺𝘶𝘺𝘶𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘣𝘢𝘺𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵. 𝘓𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘯𝘥𝘰𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯-𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘺𝘶𝘺𝘶𝘯. 𝘉𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘬𝘦 𝘳𝘶𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘺𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵. 𝘐𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘶 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘯-𝘱𝘦𝘭𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘰𝘬𝘵𝘦𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘸𝘢𝘵 𝘵𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘢𝘯𝘨, 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢 𝘮𝘢𝘯𝘪𝘬 𝘺𝘶𝘺𝘶𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘳𝘢𝘯𝘫𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘩𝘶𝘴𝘶𝘴 𝘣𝘢𝘺𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘣𝘢𝘺𝘪 "𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘥𝘪𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘰𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘳𝘪𝘴𝘵𝘢" 𝘠𝘶𝘺𝘶𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘺𝘪 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘪𝘭 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘦𝘯𝘪𝘴 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘮𝘪𝘯 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘬𝘦 𝘢𝘳𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢.

𝘐𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵, 𝘣𝘢𝘺𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘶𝘩 𝘣𝘢𝘺𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘯𝘢𝘱𝘢𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘬𝘦 𝘳𝘢𝘯𝘫𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘺𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘺𝘶𝘺𝘶𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘨𝘦𝘨𝘢𝘴 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘢. 𝘐𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘶𝘮 𝘣𝘢𝘺𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘦𝘭𝘪𝘮𝘶𝘵 𝘣𝘪𝘳𝘶 𝘮𝘶𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵, "𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯, 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘪𝘣𝘶! 𝘐𝘳𝘴𝘺𝘢𝘥 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘪𝘣𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘮𝘱𝘢𝘯" 𝘠𝘶𝘺𝘶𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘺𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵.

Akash memejamkan, mata kecilnya membuat zenny tersenyum ia menaruh bayi lelaki tersebut ke ranjang bayi yang ada di kamarnya tadi ia meminta bi ria sebagai babysitter aksh mengambil, ranjang bayi dan memindahkan nya ke kamarnya dan irsyad

Krekkk!

Zenny, menoleh ke arah pintu yang terbuka irsyad berdiri di depan pintu lalu. Menutup kembali pintu nya langkahnya berhenti tepat di ranjang bayi tersebut, mengulurkan tangannya membiarkan sang istri mencium tangannya. Lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi pastinya begitu keluar kembali zenny sigap mengulurkan kaos dan celana bahan. Milik irsyad "makasih sayang " Ucapnya sembari memakai baju "Love you! " Sahutan zenny membuat irsyad yang. Sedang memakai baju tersebut terdiam, mendengarnya "tadi ngomong apa?.. Coba ulangi! " Pinta Irsyad menghampiri nya yang sedang duduk di atas ranjang,

"Ulangi apaan? " Tanya zenny tangannya bergerak menarik selimut lalu menutupi badan nya sebatas dada. "Tadi ngomong apaan? Pas abang bilang makasih? " Tanya irsyad mendesak "sama-sama! " Sahut zenny lalu membaringkan badannya di ranjang "eh ngga tadi ngga ngomong gitu! " Protes Irsyad lalu menaiki kasur "Stt!! Akash lagi bobo nanti, bangun salah abang ya! " Peringat zenny sekilas melirik ke ranjang bayi tersebut.

"Dek! Love you gitu? " Pinta Irsyad "mau bobok! " Sahut zenny menutup kedua matanya

"Ck!! Jangan bobo dong! " Pinta Irsyad

"Besok aku sekolah, bang udah jam 2 malam nanti aku bangun nya kesiangan"

"Dek enaknya main.. Jam segini " Cetus irsyad membuat zenny berkerut dahi lalu membuka matanya "main?" Tanya zenny

"Ya main, mau? " Tawar irsyad

"Bang... Setelah aca nikah sama pak alex baru kita main" Sahut zenny lalu menutup matanya. Membuat irsyad terdiam "maksudnya? .. Kamu beneran? " Tanya Irsyad menggebu "ya! " Sahut zenny

"Yesss!! Akhirnya, abang ngga sabar! "Seru irsyad lalu tidur di samping sang istri " Abang akan menanti itu sayang. "

"𝘙𝘰𝘴𝘦!, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘪... 𝘒𝘦𝘵𝘶𝘳𝘶𝘯𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 **** 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘶𝘳𝘶𝘯𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘯𝘺𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶𝘵𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶! "

"𝘛𝘢𝘱𝘪.. 𝘗𝘢 "

"𝘒𝘶𝘵𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘶𝘳𝘶𝘯𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨, "

"𝘛𝘢𝘱𝘪.. 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬? "

"𝘒𝘢𝘮𝘶, 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘶𝘵𝘶𝘬"

"𝘈𝘬𝘶, 𝘢𝘫𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘶𝘳𝘶𝘯𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘪𝘵𝘶.. 𝘛𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶? 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 ****! 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨? "

"𝘚𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘬𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪 𝘬𝘦𝘵𝘶𝘳𝘶𝘯𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 **** 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘳𝘪𝘸𝘢𝘺𝘢𝘵 𝘢𝘭𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘤𝘢𝘯𝘨, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘵𝘶𝘳𝘶𝘯𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘬𝘦𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘯𝘢𝘮𝘢 ******! "

"𝘒𝘢𝘤𝘢𝘯𝘨? "

"𝘠𝘢𝘱! "

Zenny terbangun dari mimpinya, ia menoleh ke samping nya. Irsyad sedang tertidur dengan sangat pulas ia mengigit bibir dalamnya bayangan itu masih lekat sekali.

"Siapa orang itu?, aku harus mencari keturunan dimana?... Sedangkan nama keluarganya di ingatan aku tidak ingat?... Aku harus apa? " Gumam zenny penuh ketakutan.

"Kata papa, kakeknya bernama siapa ya?.. Akh! Ngga ingat! " Kesal zenny

"Aku harus cari tahu, agar semuanya tuntas.. Aku bisa terlepas dari kutukan ini.. Dan" Zenny terhenti ketika. Menatap irsyad yang tengah tidur "bisa menjadi diriku sendiri, bersama nya kalau dia sungguh mencintai ku selayaknya rose Elbert! " Gumam zenny rasa sakit itu begitu kontras dengan kebahagiaan nya.

"Apakah dia akan menerima ku? ... Dan memaafkanku kalau aku berbohong samanya, selama ini? " Batin zenny lalu mengusap pelan irsyad. "Keturunan keluarga Altha . .. Yap keluarga altha " Gumamnya

“𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘶𝘳𝘢-𝘱𝘶𝘳𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘶 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘯𝘥𝘪𝘸𝘢𝘳𝘢”

_𝘻𝘦𝘯𝘯𝘺 𝘢𝘳𝘳𝘢𝘴𝘺𝘢_