Di Jodohkan Dengan Baby Sitter
Seorang gadis cantik mulai sibuk dengan pekerjaannya, seperti biasa gadis itu setiap pagi akan sibuk menyiapkan keperluan lelaki paruh baya yang lumpuh akibat terkena stroke. Dia adalah kakek Ray Maherza. Selain sebagai perawat kakek Ray, ia juga menjadi baby sitter seorang gadis cantik berusia lima tahun lebih bernama Yuna Adiva Maherza. Cicit dari kakek Ray, dan putri dari Pengusaha terkenal Revan Malvino Maherza dan dia cucu dari kakek Rey.
"Aunty Anin pakaian sekolah Yuna mana?!" teriak anak gadis yang sangat menggemaskan itu pada Anin si baby sitter cantik.
"Iya sayang sebentar.." sahut Anin yang masih sibuk membuatkan sarapan untuk Yuna.
"Kok lama banget si aunty?!"
"Maaf princess nya aunty, tadi aunty lagi buatin sarapan dan bekal buat kamu." jawab Anin sembari tersenyum menatap Yuna yang lagi cemberut. "Ih princess papa Revan jelek kalau ngambek gitu! Entar cantiknya di ambil sama ibu peri loh!" goda Anin.
"Ibu peri kan udah cantik, ngapain ambil kecantikan Yuna lagi?!" tanyanya menggemaskan.
"Biar ibu peri semakin cantik dong..!" sahut Anin.
"Masa' sih aunty? Kok Yuna gak tahu ya..?!" tanyanya penasaran.
"Iya dong.." ucap Anin lagi. "Mau pakai sendiri apa aunty pakaikan?!" tanya Anin dengan lembut.
"Yuna mau Aunty yang pakein ..!" jawab Yuna. Anin pun memakaikan pakaian seragam sekolah Yuna.
Anin sendiri mengurus Yuna sejak Yuna masih berusia tiga tahun yang sudah di tinggal oleh mamanya. Anin sangat menyayangi anak kecil, jadi dengan mudahnya ia bisa dekat dengan Yuna. Padahal pengasuh Yuna sebelum Anin, tidak tahan dengan kenakalan Yuna. Mereka bilang Yuna anak yang lasak. Jadi mereka tidak sanggup menjaganya. Tapi menurut Anin Yuna adalah anak yang terlalu aktif makanya gadis kecil itu tidak bisa diam. Ada saja yang dia lakukan yang bikin orang kesal. Tetapi setelah usianya jalan 6 tahun, Yuna tidak lagi seperti itu. Ia malah anak yang sangat pandai dan Yuna paling suka menggambar.
"Oke sudah selesai. Saatnya Princess sarapan.." ucap Anin.
"Terimakasih aunty." Anin menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Mereka pun keluar dari kamar dan berjalan menuju meja makan.
"Sayang Aunty antar sarapan ke kakek buyut dulu ya.."
"Iya aunty." sahut Yuna.
"Kakek saatnya sarapan.." ucap Anin ketika sudah masuk ke kamar kakek Ray.
"Iya Anin, terimakasih." sahut Kakek Ray sembari menjalankan kursi rodanya menuju meja yang ada di kamarnya dan Anin sudah meletakkan sarapannya maupun obatnya ke meja tersebut.
"Apa cicit saya sudah berangkat sekolah Nin?!" tanya kakek Ray.
"Belum kek, Yuna lagi sarapan." jawab Anin.
"Terimakasih Anin, kamu sudah mengurusnya dengan sangat baik." ucap Kakek Ray.
Anin tersenyum menatap kakek Ray, "Anin sangat menyayangi Yuna kek. Lagian Anin sangat menyukai anak kecil dan Anin juga suka mengurus Yuna seperti anak Anin sendiri." ungkap Anin.
"Kamu sangat tulus Anin, pantas gadis kecil itu mudah luluh dan nurut dengan kamu. Berbeda dengan ibu kandungnya sendiri yang meninggalkannya begitu saja tanpa perasaan. Padahal saat itu Yuna yang malang sangat membutuhkan peran seorang ibu." ucap Kakek Ray sedih.
"Mungkin suatu hari nanti ibu Yuna akan datang meminta maaf pada Yuna kek. Karena seorang ibu tidak akan pernah bisa melupakan anak yang sudah bersusah paya ia kandung dan lahirkan." ujar Anin.
"Kita lihat saja nanti Nin, saya yakin saat itu tiba Revan tidak akan pernah mengijinkan wanita itu bertemu dengan putrinya." sambung kakek Ray lagi. Anin hanya tersenyum tipis mendengar ucapan kakek Ray.
"Ya sudah kek, jangan terlalu di pikirkan soal itu. Kakek tidak boleh berpikir yang berat-berat." ucap Anin menghentikan pembicaraan ibu kandung dari Yuna. "Kalau gitu Anin tinggal dulu ya kek?! Anin mau antar Yuna ke sekolah dulu." pamit Anin.
"Baiklah Nin." ucap Kakek Ray.
Setelah itu Anin pun kembali ke ruangan meja makan menemui Yuna yang baru selesai sarapan.
"Princess nya aunty udah siap sarapannya?!" tanya Anin.
"Udah aunty." jawab Yuna.
"Oke saatnya kita berangkat ke sekolah..! jangan lupa pamitan dulu dong dengan kakek buyut." ucap Anin sembari mengambil tas Yuna.
"Oke Aunty." Yuna langsung melipir ke kamar kakek Ray.
"Kakek..!" teriak Yuna sambil masuk ke dalam kamar. Kakek Ray tersenyum mendengar teriakan cicitnya.
"Wah princess kakek sudah rapi dan cantik. Mau berangkat sekolah?!" tanyanya.
"Iya kek." Yuna langsung memeluk kakek Rey.
"Belajar yang rajin ya.."
"Oke, kakek.." ucap Yuna mengacungkan jempol nya. "Kakek buyut, apa papa akan pulang hari ini?!" tanyanya sedih sebab ia sudah hampir satu Minggu tidak bertemu papanya.
"Tidak sayang.. Mungkin dua hari lagi papa akan pulang." jawab sang kakek.
"Papa sibuk terus ya kek.."
"Papa kan lagi kerja sayang.. Biar bisa buat beli mainan Yuna." ujar kakek Ray. " Yuna suka boneka kan? Pasti nanti papa pulang dari luar negri papa bawain boneka untuk Yuna." tambah Kakek Ray lagi.
"Beneran kek?!" Kakek Ray mengangguk.
"Hore.. Papa bawa boneka baru..!" sorak Yuna senang. "Yuna sekolah dulu ya kek..!" pamitnya yang kemudian mencium punggung tangan kakek Ray.
Yuna pun keluar dari kamar setelah berpamitan dengan kakek Ray. "Sudah pamitan sama kakek buyut?!" tanya Anin saat melihat Yuna berjalan menghampirinya.
"Sudah Aunty. Ayo berangkat, nanti Yuna telat loh kalau lama." Yuna langsung menarik tangan Anin keluar dari rumah. Anin hanya tersenyum melihat tingkah Yuna. Anin begitu sangat menyayangi Yuna, padahal Yuna bukan anak kandungnya. Tapi ia begitu tulus mengurus Yuna seperti anaknya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Muawanah
aku mampir kak,lgsg pencet tombol subscribe ya
2024-07-10
0
LISA
Aq mampir Kak
2024-05-01
0
Pasrah
semangat terus berkarya ya thor
2024-02-01
1