NovelToon NovelToon
Just Married

Just Married

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Tamat
Popularitas:86.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Cantik

Para tamu undangan telah memenuhi ruangan, dan Hari H berada di depan mata. Hanya tinggal menanti sepasang calon mempelai mengucap janji suci, pernikahan pun sah di mata publik dan agama.

Namun, apa jadinya jika kedua calon mempelai tak kunjung memasuki acara? Pesan singkat yang dikirim hampir bersamaan dari kedua mempelai dengan maksud; berpisah tepat di hari pernikahan mereka, membuat dua keluarga dilanda panik dan berujung histeris.

Demi menutupi kekacauan, dua keluarga itu memojokkan masing-masing anak bungsu mereka yang kebetulan usianya hampir seumuran.

Sharon dan Alaska. Dua orang yang tak pernah terduga itu mau tidak mau harus menuruti perintah keluarga.

Fine! Hanya menikah!

Tahukah jika Alaska sudah punya pacar? Setelah hari ini menikah bersama Sharon, besok Alaska akan langsung membubarkan pernikahan gila ini!

Namun, keinginan itu seolah pupus saat mereka berdua malah menghabiskan malam pertama mereka, selayaknya pasutri sungguhan.

Sial.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Tawaran Dan Taruhan

Senyuman indah yang terpatri di wajah Sherly, diharuskan luntur dan berganti datar. Dadanya mendadak berdenyut ngilu, saat sebuah postingan seseorang yang amat Sherly kenali, lewat di beranda IG-nya.

Diam-diam Sherly tertawa miris meratapi sebuah postingan dengan latar butik itu. Sebuah gaun pengantin berwarna putih cantik yang melekat di tubuh seorang wanita disertai caption bahagia, membuat Sherly tanpa sadar menjatuhkan air matanya.

"Semudah itu, ternyata." Air mata lagi-lagi membasahi wajah Sherly.

Jujur saja, hatinya masih amat sakit ketika mengingat Gibran, pria yang sangat dia cintai itu memilih membubarkan pernikahan mereka demi wanita lain yang tak lain ialah selingkuhannya.

Ya. Postingan yang lewat di beranda IG Sherly tak lain ialah postingan milik Vilia, wanita selingkuhan Gibran yang saat ini tengah mengandung.

Memposting potret setengah dari dirinya mengenakan gaun pengantin, Sherly lantas berspekulasi jika Gibran akan segera menikahi Vilia.

"Lo jahat, Bran! Bisa-bisanya lo hamilin cewek itu, disaat gue sendiri udah lo nodai. Lo enak nggak ninggalin jejak. Sementara gue? Laki-laki mana yang mau sama cewek bekas kayak gue?" Sherly lagi-lagi tertawa miris. Air mata kembali jatuh tanpa diminta.

"Sherly? Kamu kenapa?" Sahutan tak terduga dari Stevan, sanggup menyadarkan Sherly.

Sherly yang pada dasarnya masih sibuk meratapi postingan Vilia di IG, dengan cepat langsung mematikan handphone dan mengusap kasar sisa air mata di wajahnya.

Dirasa cukup, Sherly mulai menghadap Stevan. Senyuman manisnya menyungging walau dalam hatinya teramat terluka.

"I-iya, Pak? Em, semuanya sudah, ya? A-ada yang ketinggalan? Em, gi-gimana kalau saya aja yang nyetir?" Jantung Sherly dibuat berdegup resah saat tatapan dingin Stevan begitu dalam dan menusuk. Ditambah dengan kedua kakinya yang terus melangkah menghampiri Sherly, semakin membuatnya bergerak gelisah di tempat.

"Buku catatan yang kemarin saya kasih plus jadwal dari Intan, udah kamu bawa?" Tanya Stevan. Masih dengan tatapan dingin khasnya.

"U-udah, kok, Pak! Barusan udah saya cek."

Terdengar helaan napas dari Stevan pun diiringi dengan tubuhnya yang perlahan menjauhi Sherly. "Ya sudah, tunggu apa lagi? Ayo, turun!"

"Biar saya yang-"

"Nggak usah! Kamu habis nangis, nanti nggak konsen. Bahaya! Masih untung kalau cuman drama salah jalan." Stevan menyela cepat, tanpa sedikit pun berniat menoleh maupun sekadar melirik Sherly yang berjalan di sampingnya.

Sherly menunduk segan. Ternyata, Stevan melihat semuanya.

"Maaf, Pak Stevan! Lain kali saya akan lebih profesional lagi untuk tidak membawa masalah pribadi ke dalam pekerjaan."

"Hm. Semoga kamu tidak terus berlarut sama mantan kamu yang berengsek itu."

...****...

Ketika hendak meraih minuman dingin dari dalam lemari pendingin di salah satu kantin kampus, gerakan tangan Sharon terhenti saat sebuah tangan kekar meraih lebih dulu minuman yang sudah hendak dia ambil.

Karena Sharon adalah tipikal cewek yang tidak suka miliknya direbut lebih dulu oleh orang lain, sepasang netranya mulai menyipit tajam. Emosinya ikut melonjak saat mengetahui, siapa pemilik sebenarnya dari tangan kekar itu.

"Setan!"

Laki-laki yang tak lain ialah Hengki, mantan pacar Sharon yang kedapatan selingkuh dengan mahasiswi di kampus sebelah, tertawa remeh seraya menatap Sharon dari atas sampai bawah.

"Wah, wah! Denger-denger lo udah jadi bini orang, ya Shar? Cepet amat. Padahal kita putus belum lama, lho, Shar? Jangan-jangan, lo hamil, lagi!" Dengan tampang tanpa dosa, Hengki terkekeh sarkas, masih menatap tampilan Sharon dengan tidak tahu malu.

Setelah beribu-ribu purnama Sharon tidak melihat bahkan mendengar kabar soal Hengki, kini laki-laki itu berdiri dan menghadap Sharon.

Menyebalkan!

Kenapa juga harus menampakkan diri lagi?

Mencoba untuk tidak terpancing emosi, Sharon lantas tertawa remeh. Satu tangannya dengan gesit meraih minuman dingin di tangan Hengki yang hendak dibuka penutup botolnya.

"Ups! Ini punya gue! Diharap untuk sadar siri." Tak ingin memperpanjang lagi, Sharon bergegas menuju kasir. Sayangnya, langkahnya terlahau oleh Hengki yang dengan tidak sopan menarik tasnya.

"Jujur sama gue, diapain aja lo sama si Alaska, sampe harus ada acara nikah dadakan segala?" Tatapan Hengki berubah tajam, namun hal itu tak lantas membuat Sharon takut dan menciut. Dengan cepat Sharon menghempas kasar tangan Hengki yang masih setia mencengkram tasnya.

"Gak usah sok-sokan jadi pahlawan deh, lo! Emang lo pikir, lo siapa berhak bertanya kayak gitu sama gue? Lo pikir, lo tahu segalanya tentang gue? Lo sama gue udah nggak ada hubungan apa-apa, kalau lo lupa!"

Hengki terdiam. Dia tidak tahu harus menjawab bagaimana lagi. Sejujurnya, Hengki menyesal telah menduakan Sharon. Wanita cantik selingkuhannya ternyata tak lebih hanya sekadar menginginkan hartanya.

Bisa dibilang, Hengki bukanlah orang sembarangan. Papanya seorang direktur eksekutif sedangkan ibunya seorang sosialita kelas atas. Tak heran jika sikap Hengki seringkali sombong dan terus meninggi.

Dirasa tidak ada lagi pembicaraan yang harus dikatakan, Sharon melanjutkan langkahnya untuk membayar minumannya.

Lagi. Hengki menghentikan langkah Sharon. Bukan dengan menarik tasnya seperti sebelumnya, melainkan dengan menarik halus pergelangan tangan Sharon, sampai membuat perempuan itu menoleh bingung pada Hengki.

"Apa lagi?" Sharon bertanya ketus. Tangannya sudah hendak kembali menepis tangan Hengki, namun laki-laki itu malah semakin mengeratkan genggamannya.

"Maafin gue, Shar! Gue salah, lo mau 'kan maafin gue? Please, cerai sama Alaska! Kalian nggak bener-bener saling cinta 'kan?"

"Ish!" Emosi Sharon kembali melonjak. Ucapan Hengki selanjutnya, sudah cukup membuat Sharon geram.

"Lo tahu apa soal gue sama Alaska? Sembarangan nyuruh gue cerai. Emang lo siapa?" Nada suara Sharon terdengar sedikit meninggi. Tatapan matanya pun ikut mengkilat menahan emosi.

"Ya, gue ngomong kayak gini karena aneh aja!? Kita baru putus seminggu waktu itu, tapi tiba-tiba aja gue denger kabar soal pernikahan lo sama cowok lain. Kalau bukan karena dijodohin, gue rasa nggak mungkin lo bisa nikah sama dia!"

"Mungkin aja, 'kan lo nggak tahu."

Baik Sharon maupun Hengki, keduanya dibuat menoleh ke arah sumber suara. Begitu tahu siapa yang baru saja menyela pembicaraan di antara mereka, Hengki lantas berdecih. Menatap kesal seorang laki-laki yang tak lain ialah Alaska.

"Mantan pacarnya istri gue, ya? Kenalin, suaminya. Alaska!" Dengan seulas senyuman manis, Alaska berdiri di hadapan Hengki dengan jarak tak lebih dari dua meter. Salah satu tangannya sengaja dia sodorkan, ala-ala hendak menjabat tangan perkenalan pada orang baru.

Tarikan napas Hengki mulai memberat. Dahinya mengerut dan kepalan tangannya mengeras tanpa sadar.

Karena kesal, Hengki menyingkirkan tangan Alaska dengan begitu kasar. Dagunya sengaja dinaikkan, seolah tengah menantang Alaska.

Alaska tertawa singkat dengan kepala yang sedikit menoleh ke samping. Tak berlangsung lama, fokus Alaska kembali pada Hengki. Raut wajahnya pun berganti serius.

Sharon yang masih berdiri kaku di belakang mereka mulai panas dingin. Perasaannya mengatakan bahwa, akan terjadi hal buruk di antara Alaska dan juga Hengki.

"Jauhin istri gue!" Alaska berucap to the point. Beberapa mahasiswa pun mahasiswi yang berada di sekitar kantin, mendadak berdiri mengerumuni.

Astagaaa! Mereka nggak akan saling hajar 'kan? Batin Sharon, gelisah.

"Oh, ya? Emang kalian beneran nikah? Kok, gue ngerasa ada bau-bau modus penipuan di sini." Hengki tak mau kalah. Laki-laki itu mengendikkan bahunya lalu menoleh pada Sharon. "Shar!" Panggilan dari Hengki, membuat Sharon tersentak.

"Lo nggak bener-bener cinta sama dia 'kan? Lo pernah bilang; kalau lo cinta mati sama gue!"

"Halu lo!? Kapan gue bilang begitu?" Sharon semakin ketar-ketir, apalagi ketika melihat tatapan tajam Alaska yang beralih padanya.

Tidak lama memang, namun hal itu sudah cukup membuat Sharon dag dig dug tidak karuan.

"Heh!" Mulai geram, Alaska mendorong bahu Hengki hingga kedua laki-laki yang usianya berpaut satu tahun itu kembali saling berhadapan.

"Apa!" Hengki balas mendorong bahu Alaska, jauh lebih kasar.

Tawa singkat lagi-lagi terdengar dari mulut Alaska. "Sharon, istri gue! Lo cuma mantan pacarnya. Kurang jelas? Lo tuh cuma MANTAN PACARNYA! Dan gue, SUAMINYA! Sekali lagi lo berani deketin istri gue, gue nggak keberatan adu jotos sama lo!" Nada bicara Alaska mulai meninggi. Dengan cepat Sharon menarik lengan Alaska untuk menjauh.

"Alaska! Udah, ya? Orang-orang pada lihatin, kamu nggak malu?" Seolah tuli, Alaska tak mengindahkan ucapan Sharon yang memintanya untuk mundur. Laki-laki itu justru semakin terbawa emosi lagi, saat gelak tawa terdengar dari mulut Hengki.

"Siapa takut? Sekalian sama nyewa ring tinju, gue siap jabanin!"

"Ha-hahh? Jangan! Alaska, please, jangan didengerin! Gue nggak izinin lo buat terima tantangan dia!" Sharon semakin dibuat ketar-ketir lagi.

Sesekali, Sharon akan melayangkan tatapan nyalangnya terhadap Hengki. Namun, bukannya marah atau bagaimana, Hengki malah tersenyum puas seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Oke! Kumpulin satu kampus buat jadi penonton juga gue okeh!" Jantung Sharon rasanya sudah mau copot. Kedua bola matanya memelotot tak percaya akan jawaban spontan dari Alaska.

"Enggak! Lo mau bikin gue jadi janda, hah? Enggak, pokoknya gue nggak izinin!"

Tatapan Alaska beralih pada Sharon. Emosinya kian menggebu saat sedari tadi, Sharon selalu melarangnya. "Lo se-enggak percaya itu sama kemampuan gue? Lo belain dia?"

Sharon mengernyit bingung sekaligus frustasi. Niat hati ingin mencegah Alaska, justru Sharon sendiri malah balik dimarahi olehnya?

"Bu-bukan gitu ... Lo nggak tahu si Hengki itu kayak gimana!? Dia itu-"

"Tenang aja! Gue nggak akan bikin lo jadi janda. Enak aja nanti lo diambil sama dia! Lo, punya gue!" Ucapan penuh penekanan dari Alaska, sukses disambut riuh oleh para mahasiswa dan mahasiswi yang sibuk menonton mereka.

Bisa dibilang, jumlah para mahasiswa yang saat ini mengerubuni semakin bertambah banyak. Berbagai gosip baru pun mulai bermunculan seputar Sharon, Alaska dan juga Hengki.

Mereka sibuk membicarakan soal betapa kerennya Alaska yang tidak suka Sharon diganggu oleh Hengki yang notabene adalah masa lalu Sharon. Tak hanya soal itu. Mereka juga mulai tak sabar untuk menonton pertunjukan hebat dari seorang suami yang memperjuangkan istri, melawan mantan pacar berengsek yang dengan tidak tahu malu meminta mantan pacarnya yang telah menikah untuk bercerai dengan suaminya.

"Malem ini jam delapan, gue tunggu di Galaxy Boxing Camp! Lo tahu lokasinya 'kan?" Hengki berucap lantang, menyebutkan waktu dan lokasi tempat yang akan mereka jadikan sebagai ring adu kekuatan.

Alaska menyeringai. "Kecil. Lihat aja, lo bakal habis sama gue!"

Terdengar gelak tawa dari mulut Hengki. "Harusnya gue yang ngomong gitu. Kalau lo kalah, cerain Sharon! Berani, nggak?"

Kedua bola mata Sharon sudah berkaca-kaca. Tatapannya mulai melemah ketika menatap Alaska. Batinnya terus meramalkan berbagai harapan dan doa, agar Alaska tak menjadikannya barang taruhan yang diinginkan Hengki.

"B*ngsat lo! Berani-beraninya lo jadiin istri gue taruhan. Terserah lo mau ngomong apa, tapi yang jelas, gue nggak izinin lo jadiin dia barang taruhan!"

Alaska!

^^^To be continued...^^^

1
it's me again
gila...... gaskeun
zuell_ell
sangat bagus banget ,,, nggak belibet langsung sat set dan happy ending
Mey Noona: terima kasihhhh🥰⚘
Yuk, ditunggu di lapak anaknya Sharon & Alaska dengan judul STILL BY YOUR SIDE~ masih ongoing dan dijamin seru jugaaaa... yang lain udah pada ke sana lho, yuk rameinnnn🤭🤗🤗🤗 klik aja profil Mey biar cepettttt😆✌
total 1 replies
zuell_ell
author pinter banget sih ,,, milih visualnya itu kan Sehun EXO ,,, lanjutkan thor
zuell_ell: iya kak
Mey Noona: t-tapi ... itu younghoon The Boyz🤧😅 klo di sequelnya itu baru sehun exo. yuk, cekout! judulnya Still By Your Side (anaknya Alaska sama Sharon dan bisa dibaca terpisah) mau baca yg mana-mana dulu juga bolehhh~
total 2 replies
Jana
Bagus, menikah usia muda yg selalu byk cerita sedih, suka kdg lbh dominan ego masing2, godaan2 jg. Tetapi seiring berjalannya waktu sikap dewasa mampu mengkokohkan kekuatan dlm rumah tangga.

happy ending 👍
Mey Noona: aaakkk! terima kasih atas ulasannya ... Mey lgi ada rencana bkin sequelnya nih, semoga dalam waktu dekat selesai, ya. Kalau udah ada info lebih lanjut jangan lupa mampir lagi~👋😭❤
total 1 replies
Jana
kenapa ga coba curhat aja sih sm mama
Jana
pernah diposisi Lea 😊😊
Mey Noona: iyakah? aku malah pernah di posisi Sharon diselingkuhin🤣😭
total 1 replies
Jana
whaattt😅
Istrinya Kim Mingyu
semoga ada s2🤭
Mey Noona
EPS 51 UDH AKU UP DARI PUKUL 2 PAGI, YAA! TAPI SAMPAI SEKARANG MSH REVIEW JUGA, MUNGKIN EDITORNYA BANYAK KERJAAN WKWK. DITUNGGU!~/Slight//Yawn/
Mey Noona: ralat, jam 1 pagi mksdnya/Sleep/
total 1 replies
Anya
takut nakal kyk driny psti/Sleep/
bulu jetek juki
nggk sekalian 12 biar bisa bkin tim sepqk bola?
Mey Noona
Hi!~ EPS 48 BARU UPLOAD, TINGGAL NUNGGU SELESAI REVIEW DARI EDITOR, YA! DITUNGGU .../Pray//Kiss/
Istrinya Kim Mingyu
dasar ratu drama!!! sengja psti!!! udhlh mati y mati ngapain pke acra tlp alaska sgl
Mey Noona
eps 47 baru upload, ya~ tunggu selesai review, semoga nggk terlalu lama/Ok/
Ayu Ning Ora Caantiikk
biasa mood orang hmil brubh ubah
Helda Watie
mungkin ini permulaan nya akn terjadi sesuatu pada keretakan hubungan suami isteri antara alaska dan shahrom..aku rasa alaska akn lebih perhatian kpd alina..bekas mantannya..tetapi bagaimana dng sharon.yg bgelar isteri dan ibu..seandainya ini terjadi.aku tak sanggup hadapi novel ini lagi..selalu sahaja jln cerita nya san isteri mengalah dan sang suami akn meminta maaf..seandai nya begini lh nanti..aduh2 parah2..harap jln cerita nya nanti tidak seperti itu..wahai sang penulis...
Ghania-chan
jgn sampe alaska jdi peduli sma s alina pokonyaaaa/Panic/
Anya
duhduh,,, papa muda 1 ini mkin meresahkan aja/Kiss/
Ghania-chan
kalo kata thv: jangan bapeureu😭🙏🤣✌
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Mey Noona: mksihhh ... eps 44 msh review ya~
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!