NovelToon NovelToon
Antara Ada Dan Tiada

Antara Ada Dan Tiada

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:356
Nilai: 5
Nama Author: Sazzzy

"Apa yang kamu bicarakan Lin Yi? A-aku sudah kotor sejak kecil haha, dan kamu, dan kalian kenapa masih tertarik pada perempuan sepertiku? Sepertinya kalian kurang berbaur ya, diluar sana masih banyak loh gadis yang lebih dariku dari segi fisik dan mental, so, kerjasama kita bertiga harus profesional ya!" Sebenarnya Safma hanya mengatakan apa yang ada dalam pikirannya, walaupun Safma sendiri tidak terlalu paham dengan maksud dari kalimatnya secara mendalam. Tidak ada airmata dari wajah Safma, wajahnya benar-benar pintar menyembunyikan emosinya.

"Safma!" Sudah habis kesabaran Lin Yi, kemudian menarik tangan Safma pelan juga tiba-tiba namun dapat membuat gadis itu terhuyung karena tidak seimbang. "Jangan bicarakan hal itu lagi, hatiku sangat sakit mendengarnya. Kamu terlalu berharga untukku, Please biarkan aku terus mencintaimu!" Lirih Lin Yi dibarengi air mata yang mulai berjatuhan tanpa seijinnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sazzzy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kiss

"Pergilah bekerja River, jangan lupakan niat awalmu datang bersamaku kesini karena apa." Putus Safma mencoba untuk tersenyum walaupun terlihat kaku.

Menghela nafas berat, "Baiklah, aku akan pergi bekerja, sekali lagi maafkan aku." Lirih River dengan segala rasa bersalahnya. Kemudian melenggang pergi meninggalkan dua insan beda gender itu dengan lesu, daripada cemburu melihat Safma dipeluk oleh Lin Yi, perasaan bersalah lebih dominan menggerogoti hati River.

"Hem." Balas Safma masih mencoba tersenyum dan mencoba membebaskan diri dari Lin Yi yang erat sekali mendekapnya.

Kini tinggallah dua insan berbeda gender dengan pikiran masing-masing yang rumit. Safma menoleh pada Lin Yi, "Aku rasa, aku tidak pernah melarang dirimu untuk mencintai seseorang sepertiku, aku hanya ingin menyadarkan perasaan mu bahwa mencintai diriku itu hanya akan menyakitimu dan meninggalkan kamu luka saja. Sebelum semakin jauh dan semakin dalam, tolong pikirkan perkataan ku ini baik-baik." Tatapan Safma menatap mata Lin Yi yang juga sedang menatapnya dalam dekapan pria muda itu.

Yah, mereka seperti saling memblokir pandangan dari masing-masing pihak.

Sedangkan Lin Yi menatap mata indah Safma seakan mencari emosi disana, namun dirinya tidak dapat menemukannya. "Berbicaralah sekali lagi, berbicaralah sekali lagi dan aku akan mencuri ciuman pertamamu sekarang juga!" Gertak Lin Yi seakan tak main-main dengan penuturannya.

Mengerlingkan matanya, benar-benar menggoda iman, "Daripada mencuri ciuman pertamaku, kenapa tidak membelinya saja? Berani?" Smirk Safma menatap mata Lin Yi dengan remeh. Jiwa penuh tantangan Safma bergejolak, gadis itu tidak pernah bermain kata juga ucapannya. Dan tantangan yang dirinya ucap juga merupakan atas dasar kesadarannya, toh daripada dicuri mending dapat cuan dari itu kan? "Tidak ada yang gratis di dunia ini." Lanjut Safma santai.

Loh, kok jadi jual beli begini? Pikir Lin Yi seakan ngebug dengan diam saja merespon ucapan menantang dari Safma.

Unik dan beda dari yang lain, itulah Safma dan daya tariknya. Gadis itu seperti memiliki magnet yang seolah-olah membuat orang lain ingin mendekatinya tanpa susah payah terlihat menarik dan dibuat-buat. Gadis yang murni dengan segala tindakannya.

"Kamu ingin ciuman pertamamu dibayar daripada dicuri olehku?" Tanya Lin Yi sekali lagi, mencoba memastikan dengan mata menyelidik.

Mengangguk mengiyakan, "Walaupun terdengar murahan, jika dipikir kembali, daripada aku memberimu gratis, mending kamu membayar ku atas ciuman pertamaku yang menurutku berharga." Berani Safma, seperti benar-benar tak main-main dengan kalimatnya.

Mendengar itu, membuat Lin Yi terkekeh geli, "Kamu serius?" Masih berharap gadis didepannya ini bercanda.

Namun apa dikata, gadis itu menggelengkan kepalanya seakan menunjukkan bahwa perkataannya itu serius.

Meneguk salivanya kasar, Lin Yi masih berfikir keras, cium atau tidak masih berputar seperti spin yang berputar terus-menerus. "Karena ciuman pertamamu berharga, aku akan membayarmu dengan seluruh sahamku yang ada di agency entertainment X, setuju?" Tawar Lin Yi.

Oh ayolah, Lin Yi juga manusia, walaupun ia juga belum pernah merasakan yang namanya kissing, sungguh Lin Yi ingin merasakan bibir gadis itu sekarang dan untuk pertama kalinya, tapi entah kenapa Lin Yi setuju saja dengan syarat harus membayar apalagi dengan salah satu saham miliknya itu, walaupun gadis itu hanya berbicara soal bayar membayar sih.

Dan jika dipikirkan kembali, Lin Yi tidak akan merasa rugi akan hal itu, terlepas dari masa lalu Safma.

"Ya." Putus Safma terdengar tegas.

Akhirnya Lin Yi mengambil ponselnya disaku celananya, lalu mengotak-atik layar hingga menampilkan sesuatu yang melunasi bayaran atas ciuman pertama mereka. "Done."

"Hem." Balas Safma kemudian.

Entah darimana dan kenapa, tiba-tiba saja atmosfer ruangan menjadi dingin, Lin Yi merasa gugup sendiri sedangkan Safma, lihat wajah gadis itu yang tidak menampilkan raut wajah emosi apapun.

Baiklah-baiklah!

Okay, Lin Yi mulai mendekatkan wajahnya pada Safma, "Boleh dimulai sekarang?" Tanyanya gugup nan ragu. Tangan kiri kian merapatkan pegangan di pinggang Safma.

"Tahun depan juga boleh." Jengah Safma.

Nyengir karena balasan Safma, deretan giginya terlihat jelas didepan wajah Safma. "Boleh jujur tidak?" Tanya Lin Yi lagi, matanya mengikuti gerak iris mata Safma.

"Why?"

"Sebenarnya ini juga akan menjadi ciuman pertamaku." Menuturkan fakta malu-malu singa.

"Hem, aku tidak tahu harus bereaksi apa mendengar fakta itu." Datar Safma.

Dan srekkk!

Entah sejak kapan tiba-tiba saja Safma sudah duduk di atas meja pantry, membuat keduanya hampir sejajar walaupun sebenarnya masih tinggian Lin Yi. Bagaimana tidak, Safma memiliki tinggi badan hanya 150an cm dan Lin Yi? Lin Yi memiliki tubuh tinggi sekitar 196 cm. Sangat tinggi.

Kini Lin Yi mengurung Safma diantara dua tangannya yang memegang meja pantry dikedua sisi Safma. "Darling, are you ready to experience our first kiss?" Lirih Lin Yi tepat didepan wajah Safma, yah, jarak wajah mereka tinggal beberapa centimeter lagi.

Dan seperti yang biasa Safma baca dan tonton di novel, komik juga drama. Kedua tangan Safma diletakkan di leher Lin Yi, "Go for it!" Tanpa sadar Safma menampilkan smirk diwajahnya.

Hal itu membuat Lin Yi tertegun sejenak, lanjut atau tidak ya?

Jika dilanjutkan, apakah setelah ini mereka akan canggung?

Jika dihentikan, apakah setelah ini mereka akan kembali normal ... Ah tidak, maksudku apakah Lin Yi akan kepikiran terus menerus?

Ah bingungnya ...

Okay, Lin Yi sudah memutuskan untuk melanjutkan hal ini, benar, tidak mungkin kan dia melakukan hal setengah-setengah.

Lin Yi memiringkan kepalanya perlahan dengan perasaan agak ragu dan gugup bukan main, terus mendekati wajah Safma, ah, lebih tepatnya mendekatkan bibir mereka.

Hening.

Benar, kedua bibir manusia itu sudah bertemu satu sama lain.

Safma diam saja, seakan menunggu reaksi Lin Yi selanjutnya.

Sedangkan Lin Yi, dia seakan membeku, seakan berada di freezer dengan minus yang membuat tubuhnya kaku, bibir keduanya hanya menempel saja tanpa ada pergerakan yang berarti.

Mata Lin Yi yang tadinya terpejam, kini mulai terbuka seiring napasnya yang tertahan. Kemudian salah satu tangannya memegang tengkuk leher Safma, menekan kearahnya. Lalu bibir Lin Yi mulai bergerak perlahan, dengan sangat amatir mengikuti instingnya untuk pertama kalinya.

Bibirnya terus-menerus bergerak mengulum bibir Safma intens, Lin Yi sadar betul ini hal pertama bagi mereka dan karena Safma memberikannya dengan tidak percuma, tentu saja Lin Yi tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk merasakan bibir gadis cantik dan manis itu untuk pertama kalinya.

Kembali menekan tengkuk leher Safma, Lin Yi mencoba memperdalam ciumannya.

Disini tidak ada pergerakan dari Safma, gadis itu hanya diam dan seakan pasrah saja atas perlakuan dari Lin Yi.

Mereka berdua, ah maksudnya adalah Lin Yi, pria muda itu terlihat antusias dan aktif bermain bibir sedangkan Safma terlihat pasif saat bibirnya dimainkan. Benar-benar tidak ada balasan apapun dari Safma, sejujurnya agak nyeri tertancap di hati Lin Yi, tapi mau bagaimana lagi.

Dan siapa sangka, tiba-tiba saja tangan Safma gantian ikut menarik tengkuk leher Lin Yi spontan. Semakin memperdalam ciuman mereka, Safma ikut mencari kenikmatan disana.

Mendapat respon positif dan seakan lampu hijau menyala secara perlahan, Lin Yi makin merapatkan tubuh mereka berdua. Atmosfir pun berganti dari dingin, lalu hangat dan sekarang agak panas dan gerah yah. Apalagi kini lidah mereka bermain, saling membelit lidah dan mengabsen gigi masing-masing.

Beberapa menit kemudian, setelah tautan bibir mereka terlepas satu sama lain, mereka berdua ambruk dalam pelukan masing-masing, mencoba mengambil nafas yang seolah-olah hilang di paru-paru mereka.

"Ugh!" Suara lenguhan kecil Safma keluarkan.

"Ssshh!" Desis Lin Yi diakhir ciumannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!