NovelToon NovelToon
Vampire Freak

Vampire Freak

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Time Travel / Vampir / Dunia Lain
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Demi bisa mendekati cinta sejatinya yang bereinkarnasi menjadi gadis SMA. Albert Stuart rela bertransmigrasi ke tubuh remaja SMA yang nakal juga playboy yang bernama Darrel Washington.

Namun usaha mendekati gadis itu terhalang masa lalu Darrel yang memiliki banyak pacar. Gadis itu bernama Nilam Renjana (Nilam), gadis berparas cantik dan beraroma melati juga rempah. Albert kerap mendapati Nilam diikuti dua sosok aneh yang menjadi penjaga juga penghalang baginya.

Siapakah Nilam yang sebenarnya, siapa yang menjaga Nilam dengan begitu ketat?

Apakah di kehidupannya yang sekarang Albert bisa bersatu dengan Cinta sejatinya. ikuti kisah Darrel dan Nilam Renjana terus ya...

Novel ini mengandung unsur mitos, komedi dan obrolan dewasa (Dimohon untuk bijak dalam membaca)

Cerita di novel ini hanya fiksi jika ada kesamaan nama dan tempat, murni dari kreativitas penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 : Bulan Purnama

Setelah Megan pamit pulang. Nilam membuka kembali kotak perhiasan peninggalan papanya.

"Stop! Nilam, jangan dipakai!" cegah Darrel. Ia langsung menyambar tusuk konde yang baru saja akan dipakai Nilam.

Trang...

Tusuk konde itu jatuh terpental membentur dinding. Nilam terpaku melihat patahan tusuk konde terbelah menjadi tiga dan semuanya mengeluarkan api yang berbeda.

Nilam dan Darrel bertukar pandang.

"Jauhi dokter itu mulai sekarang, Nil. Dia bukan manusia dan dia berniat mencelakakan mu," ungkap Darrel.

"Pikiran kamu itu terlalu negative, Rel! Tusuk kondenya tidak akan patah kalau tidak dilempar olehmu!" bentak Nilam

"Kamu tidak lihat patahannya mengeluarkan api?" sahut Darrel

Nilam mendengus kesal, ia juga heran mengapa sampai mengeluarkan api. Tapi ia sangat tertarik dengan benda tersebut, sebuah aroma sangat ia kenali saat tusuk konde tersebut hampir menyentuh rambutnya.

Aroma kerinduan.

"Sudahlah, sekarang sudah malam lebih baik kamu pulang. Aku lelah."

"Kamu nggak kasihan aku pulang malam sendirian. Ijinkan aku menginap di sini, Nil," rengek Darrel, ia langsung memposisikan tubuhnya berbaring di sofa berukuran panjang 150cm. Kaki Darrel sampai tergantung karena tinggi badan Darrel melebihi ukuran sofa.

"Ngga bisa, pulang sana kamu!" usir Nilam dengan wajah memberengut.

"Aku akan beri uang tutup mulut untuk pak RT biar kita tidak diganggu." Darrel pura-pura memejamkan mata.

"Darrel!" jerit Nilam. "Bukan hanya ngga boleh lelaki bermalam di sini, tapi aku lagi kesal sama kamu. Kamu sudah merusak barang peninggalan papaku!" gerutu Nilam lalu menarik tubuh Darrel agar bangun dan segera pulang.

Darrel menggeliat dan pura-pura mendengkur membuat Nilam mendengus kesal.

"Rel, kalau kamu seperti ini lebih baik aku berhenti bekerja di kantor kamu. Lama-lama kamu seenaknya padaku, mentang-mentang aku hanya bawahanmu,"

Darrel langsung berdiri dari tidurnya, ia mengusap belakang lehernya sambil menunduk malu. "Iya aku pulang." Darrel melangkah keluar pintu rumah Nilam.

Baru saja Nilam berbalik untuk menutup pintu, Darrel memeluknya dari belakang. Tangan Darrel melingkar di bahu Nilam dari belakang.

"Jangan menjauh dariku, aku akan ganti tusuk konde dengan yang lebih bagus. Jauhi dokter Megan, aku cemburu Nil."

Degh!

Pipi Nilam merona.

Meski sikap Darrel sudah dengan jelas menunjukkan ketertarikan dan menginginkan lebih dari sekedar teman... Tapi dicemburui adalah sesuatu yang berbeda.

"Tapi tusuk konde itu milik papaku, Rel. Pasti ada maksud tertentu benda itu kembali padaku," lirih Nilam.

"Benda itu bukan yang asli, percaya padaku. Dia hanya ingin memisahkan aku dengan kamu, Nil."

Hembusan napas Darrel di belakang telinganya sangat mengganggu konsentrasi Nilam, dia merasakan bulu kuduknya berdiri saat itu. "Rel, bisa tidak kamu lepaskan pelukan ini. Dadaku sesak." Nilam berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukan Darrel.

"Tunggu lima menit lagi, aku butuh kekuatan darimu sebelum berjuang," ucapnya nyaris seperti bisikan.

"berjuang? Kamu mau ngapain?" tanya Nilam dengan kening mengernyit dalam.

"Diam lah sebentar, kita rasakan detak jantung kita bersama," lirihnya.

Dada Darrel menempel di punggung tipis milik Nilam, suara detak jantung mereka saling memberi signal dan setiap detaknya menghantam dinding dada. Suara detak jantung mereka seakan menyatu dalam satu melodi, percikan-percikan api kecil seakan berderak pelan merambat di sudut hati. Menebarkan cahaya lembut yang saling berusaha bertaut .

"Apa kamu merasakannya?" bisik Darrel.

"Merasakan apa?" jawab Nilam dengan suara serak dan berat. Wajahnya semakin merona, entah apa yang ia rasakan saat ini, mengapa detak jantung Darrel begitu jelas nyaring terdengar, seakan gerakan jantung menyentuh tubuhnya dengan cara yang menggairahkan.

"Apa yang kamu lakukan padaku, Rel. Mengapa ... mengapa aku semakin terikat padamu?" bisik Nilam nyaris seperti desahan.

"Aku sedang membagi perasaanku padamu, Nilam. Aku ingin kamu tahu, seluruh jiwaku menginginkan kamu." Nilam ingin membalik tubuhnya agar berhadapan dengan Darrel. Namun, pria itu menahan tubuh Nilam dengan kuat. "Jangan berbalik, aku semakin tidak tahan melihat wajahmu nanti."

Mengapa begitu?

Karena Darrel sedang berubah wujud menjadi dirinya yang sesungguhnya. Pria berumur ratusan tahun dengan tampang menakutkan, dua taring yang tajam berkilauan juga telinganya yang meruncing ke atas.

Sungguh! Darrel tidak tahan ingin menghisap darah segar Nilam saat itu.

Malam itu adalah bulan purnama penuh, waktu yang bisa melemahkan Darrel jika tidak menghisap darah manusia. Namun di luar sana, Megan dengan para prajuritnya sudah menunggunya untuk bertarung.

Darrel seperti pengecut yang bersembunyi dibawah perlindungan rumah Nilam.

Saat itu ia dalam posisi sulit, dia tidak mungkin menghisap darah Nilam untuk kepuasan sesaat, ia ingin menjadikan Nilam permaisurinya dengan pernikahan yang sah di kerajaan vampire. Udara ruangan dipenuhi aroma Nilam, aroma herbal yang asing dan menggugah selera.

Darrel bergumam membacakan mantra dari bahasa Gaelik kuno, keringat di sekujur tubuhnya semakin deras seiring perang batin dalam dirinya yang menerjang begitu hebat, antara keinginan menjaga Nilam atau menodai aliran darah Nilam untuk kepuasan sesaat.

Tiga sosok sudah berada di belakang tubuh Darrel dengan membawa seorang tuna wisma yang akan dijadikan santapan Darrel di malam bulan purnama.

"Lepaskan gadis itu, kami butuh keturunan abadi untuk melanjutkan perjuangan kita, Darrel." Bisikan halus terdengar dengan bahasa Gaelik kuno yang dihembuskan Albert VII Stuart, tetua kerajaan vampire di Scotlandia.

Darrel meniupkan mantra kuno di telinga Nilam hingga gadis itu tertidur dalam pelukannya. Lalu ia membawa Nilam ke kamar dan merebahkan dengan lembut tubuh sintal Nilam. "Tidurlah sayang, aku akan menunggu malam pernikahan kita tiba."

Gadis tuna wisma yang dibawakan para pengawal Darrel kini menjadi santapan lezat Darrel di atas atap rumah Nilam. Tubuh gadis itu berubah memutih karena Darrel menghisap habis darahnya. Hampir saja ia mencelakai kekasihnya yang sangat ia cintai.

Di tempat pertarungan yang di janjikan.

"Kemana manusia kampret itu!" geram Megan yang kini sudah berubah wujud menjadi manusia kera putih.

"Kita serang saja dia di rumah itu, Raden," seru pengawal Megan.

"Tidak, kita tunggu dia di sini. Aku tidak ingin para manusia kampret dari berbagai negara mengendus keberadaan Nilam. Mereka bisa saja menghianati rajanya sendiri untuk mengambil sari madu dari tunanganku." Megan berdiri tegak menatap bulan purnama. Senyuman di bibirnya semakin melebar seperti menyeringai. "Malam ini, kamu harus tumbang di tanganku."

Ribuan kelelawar datang bergerombol membentuk seperti gulungan awan hitam di langit. Gulungan itu terpecah menjadi tiga bagian. Satu bagian bergerombol menutupi cahaya sinar bulan purnama dengan berlapiskan tabir hitam yang pekat, membuat malam berubah menjadi gelap gulita tanpa celah cahaya.

Satu gerombolan membentuk perisai dengan membentuk ring menjadi tujuh lapis. Dan satu gerombolan lagi membentuk barisan dimana Darrel ada di tengahnya.

"Raden, jumlah mereka lebih banyak dari kita." Anak buah Megan terlihat panik dan menghitung jumlah pasukan Darrel yang nyaris tidak bisa terhitung karena terlalu banyaknya.

"Aku sudah tahu kelemahan mereka." Megan berbalik menghadap para pasukannya.

"Raden Ambar, aku minta lebih banyak pasukanmu dari alas Purwo."

"Raden Dewantoro, aku minta pasukanmu dari pantai selatan."

"Baik Raden." Kedua sahabatnya langsung melesat pergi untuk memanggil para pasukannya.

Darrel menyeringai, melihat lawannya hanya berjumlah ratusan. Dia menghunus pedang Rapier sepanjang satu meter berbilah bermata dua dengan bentuk yang ramping dan runcing yang terbuat dari emas dan perak murni abad ke-5.

Taringnya semakin berkilau denga seringai yang menyeramkan. Dengan lantang ia teriakan, "Seraaannngg... !"

1
Abu Yub
Iklan buat dek dee yang imut.biar cepat gajian/Facepalm//Facepalm/
Abu Yub
Iya, bekerjalah. masak tidur/Curse/
Abu Yub
Sehari pun aku tunggu kok
Abu Yub
Huss..udah basi, ngak ngaruh/Tongue/
Abu Yub
Kata kata yang mana, hah/Curse/
Abu Yub
iya ada apa kamu memanggil saya, cepat katakan/Curse/
Abu Yub
Jangan tanyak saya, saya baru datang
R 💤
🌹 untukmu thorr
Aksara_Dee: terima kasih kaka ❤️❤️🌹
total 1 replies
R 💤
merinding discooo ya Re..
Aksara_Dee: gemeter
total 1 replies
R 💤
Aaa ngomong aja udah ngebet ya kan
Aksara_Dee: udah pengen 'punya keluarga' bilang aja pengen bikin anak 🤣🤣
total 1 replies
R 💤
Hahahah anjayyyy,, sat set brehhh
Aksara_Dee: kesempatan gak DTG dua kali kata Dirga
total 1 replies
R 💤
betul sekali ituuu
R 💤
wadoh, nanggung nih thorrr
R 💤
mau dekat resiko,, berjauhan kangenn ...
R 💤
Jangan-jangan Darell........
Proposal
MAKACII KAKA🔥 DITUNGGU BALASAN LIKENYA YAA 💫🥰🙂‍↔️
Aksara_Dee: ok saling dukung ya ka
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
euis sedih, mendadak Dirga menjadi megan.
Aksara_Dee: Euis blm tau ka
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
pertama? horeeeeee
Aksara_Dee: kaa...terima kasih ya slalu hadir di novelku 🩷🩷
total 1 replies
Agustus78
Mampir lagi KK🙏
Teteh Lia
Apa ini...? ya ampun... ya ampun ...
aku yang polos ini... pengen ngintip dikit 🙈🤭
Aksara_Dee: ngintip banyak jg gpp kaka ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!