Mencintai Sekali Lagi

Episode kali ini panjang ya guys setara 3 episode,jadi harap baca perlahan dan penghayatan terima kasih,🤗

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Mobil memasuki area perusahaan gedung pencakar langit,gedung yang paling tinggi di antara gedung-gedung lain di sekitarnya dengan interior yang juga lebih mewah dan megah.

Setelah mobil berhenti sang supir keluar dengan cepat dan membukakan pintu untuk Lily yang duduk di kursi belakang.

"Terimakasih"

"Silahkan nyonya", ujarnya kemudian menutup kembali pintu mobil itu.

"Saya akan menunggu di sini nyonya, Nyonya silahkan masuk dan temui resepsionis yang ada di dalam dan tanya dimana ruangan CEO"

"Baik saya mengerti",jawab Lily akan melangkah pergi namun supir itu kembali menghentikan nya.

"Oh iya nyonya,saya ingin mengingatkan nyonya agar tidak menyerahkan dokumen itu ke tangan siapapun,atau memberikan nya ke karywan lain ujar di titipkan, dokumen itu harus nyonya yang memberikan itu ke tangan tuan Nolan"

Lily sedikit memperhatikan dokumen di tangannya."Ini dokumen yang sangat penting?", ucapnya sedikit bertanya.

"Sebenarnya setiap dokumen untuk meeting memang selalu di jaga dengan sebaik mungkin nyonya, dan setiap dokumen itu selalu penting dan bersifat rahasia untuk tuan Nolan",jawab supir itu membuat Lily mengangguk mengerti kemudian akhirnya berjalan ke arah pintu masuk.

Beberapa langkah lagi Ia akan masuk ke pintu masuk yang terbuka otomatis, tiba-tiba seorang wanita dengan perawakan tinggi bak model tiba-tiba menyela nya dengan sedikit kasar bahkan menabrak bahunya kemudian berlalu pergi begitu saja tanpa melihat ke arah nya.

Ia menatap datar ke arah wanita yang sudah berlalu pergi itu dengan sedikit menghela nafas kemudian melangkah ikut masuk,namun sebelum itu seorang security menahan nya."Maaf nyonya anda siapa,apakah bisa menunjukkan tanda pengenal anda dan apa keperluan anda kemari?"

"Saya Liliana Fernandes Regantara,saya ingin mengantarkan dokumen ini kepada Pak Nolan selaku CEO di sini",jawab Lily menunjukkan dokumen di tangannya.

Security itu melihatnya kemudian mengingat kalau sebelumnya Resepsionis mengatakan kalau akan ada penjaga dari rumah CEO yang datang untuk mengantarkan dokumen penting untuk meeting,"Oh silahkan", ujarnya kemudian membiarkan Lily masuk dengan berfikir kenapa ada penjaga wanita di kediaman CEO terlebih dia terlihat tidak seperti wanita yang kuat atau strong.

"Terimakasih", ucapnya kemudian masuk dengan melangkah melihat ke arah meja resepsionis yang tidak jauh dari pintu masuk, dan ketika Ia hampir dekat dengan meja resepsionis samar Ia melihat wanita yang tadi menabraknya ada di meja resepsionis dan tampak berbicara serius,namun Ia tidak perduli berfikir kalau dia memang karyawan di sana atau klien dan semacamnya,jadi Ia berbicara pada Resepsionis lain.

"Halo nyonya ada yang bisa saya bantu?",tanya Resepsionis itu dengan sopan dengan senyum ramah.

"Saya ingin mengantarkan dokumen penting milik tuan Christopher Nolan, untuk meeting hari ini", jawabnya menunjukkan dokumen di tangannya.

Resepsionis itu merupakan Resepsionis yang di tugaskan Jack sebelumnya kalau akan ada orang yang mengantarkan dokumen penting untuk meeting,Ia melihat penampilan Lily dari atas hingga bawah dan bertanya-tanya dalam hatinya siapa wanita di hadapannya sekarang ini kenapa bisa mengantarkan dokumen dari kediaman CEO,apakah dia adik perempuan atau sepupunya CEO?,pikirnya tapi kemudian mengingat kalau CEO tidak punya siapa-siapa pun dalam hidupnya baik itu kerabat."Kalau begitu siapa wanita ini,dia masih muda cantik pula, penampilan nya juga menarik dan elegan jelas bukan pekerja di kediaman CEO,"gumamnya dalam hati.

Hingga Resepsionis lain melihat ke arah Lily karena mendengar pembicaraan mereka, mereka juga jadi bertanya-tanya siapa Lily kenapa bisa mengantarkan dokumen yang katanya tertinggal di kediaman CEO.

Lily sedikit mengerutkan keningnya kenapa perhatian semua orang di sekitarnya jadi melihat ke arahnya bahkan perasannya saat ini mereka sedang memperhatikan penampilannya,namun Ia tidak perduli karna Ia yakin kalau tidak ada kesalahan apapun dengan pakaian ataupun make up-nya."Maaf,boleh tunjukkan pada saya lift mana yang bisa saya gunakan untuk sampai ke ruangan CEO,karna beliau mengatakan kalau dokumen ini harus sampai di tangan melalui saya"

"Siapa kamu?!"

Seorang wanita yang tak lain dan tak bukan adalah Melani menghampiri Lily dengan melipat kedua tangan di depan dada dengan tatapan penuh selidik dan tidak suka, memperhatikan penampilan Lily dari atas hingga bawah.

"Maaf saya tidak ada urusan dengan anda,permisi",ujar Lily akan mengabaikan nya dan akan mengikuti resepsionis yang sudah akan menunjukkan lift untuk sampai di lantai tempat ruangan Ceo berada.

Namun Melani justru menahan pundaknya dan sedikit mendorong nya ke belakang."Beraninya kau mengabaikan ku?,apa kau tidak tau siapa aku?!", tanyanya dengan nada suara naik satu oktaf membuat Lily menaikkan alisnya berfikir ada apa dengan wanita di hadapannya itu.

"Apakah anda mempunyai masalah dengan saya?", tanyanya dengan tegas dan tatapan cukup tajam karena beberapa saat lalu wanita itu jugalah yang menabrak nya di pintu masuk.

"Beraninya kau, sebaiknya kau serahkan dokumen itu pada ku dan biarkan aku yang memberikan dokumen itu ke tangan calon suami ku",ujar Melani meletakkan tangannya di udara meminta dokumen di tangan Lily.

"Tidak bisa maaf,saya tidak peduli anda siapa.Bu Resepsionis tolong antarkan saya di lift mana saya bisa sampai ke ruangan CEO", ujarnya mengabaikan Melani yang Ia tidak sukai dengan tata bicaranya yang tidak sopan dan terkesan sombong.

"Kau tidak dengar!?,aku adalah Melani calon istri tuan Christopher Nolan?,apa kau tidak punya sosial media sehingga tidak tau aku siapa?",Melani tersulut emosi dengan sikap tenang namun terkesan menekan seperti Lily membuat nya tidak senang dan merasa seperti di tantang.

Lily sama sekali tidak terpengaruh Ia yakin kalau wanita itu hanya mengada-ada saja karna tidak menyukai kehadiran nya,Ia mengerti bagaimana wanita karna jauh sebelum ini Ia juga pernah mengalami hal yan sama saat datang ke kantor kakaknya beberapa wanita itu juga mengaku-ngaku sebagai calon istri kakaknya tanpa tau kalau dirinya adalah adik kandung dari laki-laki yang mereka katakan adalah calon suaminya.

"Oke baiklah saya tau, tapi tetap saja dokumen ini tidak bisa berpindah tangan ke tangan siapapun selain saya yang mengantarkan nya langsung ke tangan CEO"

"Jadi tolong jangan halangi jalan saya,atau saya akan mengatakan masalah ini kepada CEO", ujar Lily berbicara dengan tegas kali ini dengan tatapan yang serius dan penuh penekanan hingga membuat wanita di hadapannya itu berubah raut wajahnya begitu pun dengan sikap arogannya.

Melani menatap kesal wanita di hadapannya itu dengan tatapan tak senang, baru kali ini Ia merasa tertekan di depan wanita lain yang notabene nya baru pertama kali Ia temui dan Ia tidak tau siapa,namun dari tatapan dan cara berbicara jelas Ia tau kalau wanita itu pasti bukan orang sembarangan."Selama ini aku juga sudah bertemu dengan anak-anak dari kalangan atas tapi aku selalu percaya diri di hadapan mereka dan tak pernah merasa tertekan seperti ini, sebenarnya siapa wanita itu kenapa dia mempunyai aura yang tidak biasa", gumamnya kemudian menatap ke arah Lily yang sedang memasuki lift.

Sementara Lily,Ia memasuki lift umum dari pada lift khusus CEO padahal Resepsionis ramah itu baru saja menyuruh nya untuk menggunakan lift khusus CEO saja tapi Ia menolak.

Hal itu membuatnya hati Melani sedikit tenang karna jika tidak masuk ke dalam lift khusus CEO itu artinya wanita itu bukan orang penting bagi Nolan."Aku terlalu memandang tinggi dirinya"

***

"Jadi bagaimana tuan Anthony?, apakah anda masih berfikir kalau saya masih mau menikah dengan putri kalian?,setelah fakta yang tersebar di media?", tanya Nolan dengan senyum smrik melihat kemarahan pada Anthony saat ini.

Anthony menekan amarahnya,Ia yakin kalau Nolan lah yang sudah menyebar berita tentang Putrinya itu.

"Tuan Nolan saya tau kalau ini semua adalah ulah anda,saya minta sekarang juga anda hapus semua Video dan data-data yang anda sebarkan ke media sosial mengenai putri saya", ucapnya mengalihkan pembicaraan dengan terus menahan amarahnya melihat sikap Nolan yang santai dan arogan dengan tatapan yang merendahkannya.

Nolan terkekeh smrik,"Tuan Anthony sebelumnya anda begitu arogan dengan kemampuan anda yang merusak reputasi orang lain dan ingin menghancurkan nya, sekarang anda marah pada saya karena melakukan hal yang sama seperti yang anda lakukan?"

"Saya minta anda untuk segera menghapus berita miring tentang putri saya tuan Nolan karna itu semua palsu dan tidak benar adanya, sebaliknya anda benar-benar selingkuh dari putri saya",ujar Anthony dengan mengepal tangannya di bawah meja.

Nolan masih dengan wajah tenang nya dan senyum smrik menatap Anthony seolah baru saja mengatakan kebohongan yang sangat besar,"Apakah perlu saya menyebarkan faktanya dan bukti-bukti lainnya?"

Wajah Anthony seketika memucat,"Kenapa anda melakukan ini tuan Nolan, jelas-jelas putri saya adalah calon istri anda kenapa?"

"Karna saya tidak menginginkan pernikahan ini dan juga tidak ingin menyerahkan putra yang sudah saya jaga jatuh ke tangan keluarga Vernon",jawab Nolan kali ini dengan tatapan serius dan wajah dingin."Selain itu saya tidak ingin pasangan yang mempunyai kasus narkoba dan pembunuhan dan mempunyai banyak kasus lainnya dan bersembunyi di balik wanita yang sempurna"

Deg...

"Kenapa dia bisa tau hal ini, jelas-jelas semuanya tersimpan selama ini dan tidak pernah di ketahui siapapun"

"Saya hanya ingin dua hal jika tidak ingin kasus ini semakin menyebar dan saya sebarkan bukti-bukti yang aktual dan terpercaya", tambah Nolan melihat keterdiaman Anthony.

Anthony juga tak langsung menjawab,Ia berfikir apa yang akan di inginkan Nolan sebagai gantinya, sebenarnya Ia sudah menebak namun Ia berharap kalau itu tidak benar,Ia menatap Nolan seolah bertanya sehingga membuat pria di hadapannya itu kembali dengan senyum smrik nya.

"Hanya hal kecil,pertama saya ingin pernikahan di batalkan dan kedua saya ingin hak asuh putra saya jatuh ke tangan saya,hanya itu", ujarnya santai.

Anthony seketika berdiri dan panik,jelas Ia tidak ingin kehilangan seorang Nolan yang jelas-jelas adalah sebuah berlian jika sampai mereka kembali menjadi satu keluarga, terlebih sekarang ini Nolan sudah hidup sendiri dan tidak akan sanggup mengurus perusahaan dan usaha sebanyak itu yang di tinggalkan oleh keluarga nya."Tidak,tidak bisa pertunangan sudah siap dan undangannya juga sudah di sebar dan tidak lama lagi pernikahan akan menyusul,anda jangan mempermainkan kami tuan Nolan,apakah anda tidak sadar jika pernikahan batal tidak hanya mempermalukan keluarga saya tapi ini juga akan mempermalukan anda tuan Nolan pikirkan dengan baik"

"Tidak ada yang perlu ku khawatirkan, menikah atau tidak sama sekali tidak ada keuntungan bagi ku.Jangan coba mempermainkan ku"

Anthony merasa ketakutan dengan tatapan Nolan yang tiba-tiba berubah seolah ingin membunuhnya ketika mengatakan hal itu,seolah dia benar-benar sedang mengancamnya akan membunuh dirinya jika sampai melakukan hal itu.

"Tuan Jack",perintah Nolan pada tuan Jack yang memang sejak tadi berada di sana.

Tuan Jack kemudian meletakkan sebuah dokumen di hadapan Anthony dan membuka nya untuk di baca."Harap baca tuan Anthony dan pahami isinya sebelum di tanda tangani", ucapnya kemudian meletakkan pulpen juga, tadinya mereka ingin datang ke tempat itu dengan tangan kosong namuns setelah berfikir dan mempertimbangkan semuanya mereka akhirnya membawa surat-surat yang memang sudah di siapkan saat menyusun rencana beberapa waktu lalu.

"Setelah menandatangani nya aku berharap untuk anda tuan Anthony untuk berfikir dua kali jika ingin melawan ku".

Anthony benar-benar tidak rela jika harus melepaskan Nolan untuk menjadikan menantu nya,tapi di sisi lain nama baik putri nya sedang dalam ambang ke hancuran jika sampai semuanya terbukti benar di hadapan publik dan Ia tidak ingin putri kesayangannya hancur,karir yang sudah di bangun dan di jaga selama ini akan hancur dan jatuh setelah sekian lama, sudahlah Nolan bisa di fikirkan jalan lain untuk menjadikan nya menantunya yang terpenting nama baik putri nya dulu."Aku akan menandatangani ini tapi kau juga akan menjadi suami putri ku tuan Nolan,dan semua yang menjadi milik mu cepat atau lambat akan menjadi milik ku juga setelah kau menikah dengan putri ku"

Setelah perbincangan dan berbagai pertimbangan Anthony akhirnya menandatangani surat perjanjian pembatalan pernikahan dan surat kuasa penuh atas Theo dan hak asuhnya yang jatuh di tangan Nolan.

"Anda jangan berfikir kalau saya sudah kalah tuan Nolan,saya belum kalah dan saya Anthony Vernon tidak pernah mengenal apa itu kata kalah saya akan menang bagaimanapun caranya", ucapnya dengan tatapan teguh dan yakin melihat kepergian Nolan dan juga Jack.

***

Sementara itu Lily sampai di ruangan Nolan dan duduk di sofa tamu,tadi seseorang yang Ia temui di luar yang tak lain adalah asisten Jack mengatakan kalau saat ini Jack dan Nolan sedang keluar dan beberapa saat lagi mungkin akan kembali,jadi Ia akan menunggu di sana.

Ia tersenyum memperhatikan interior ruangan itu yang memang mempunyai konsep yang keren dan modern, sebagai penyuka seni dan desain jelas Lily selalu selektif dalam hal seperti itu.

Ia kemudian melihat alroji nya,"ini sudah hampir satu jam aku menunggu,apa sebaiknya aku tinggalkan dokumen ini di sini saja?,tapi bagaimana nanti kalau ads orang masuk dan mengambil dokumen ini"

"Tidak, sebaiknya ku tunggu saja aku tidak ingin ada masalah,ini adalah dokumen penting", ujarnya kemudian duduk dengan tenang di sofa.

Sementara itu di lantai bawah di depan meja resepsionis Melani masih protes karena dirinya tidak bisa pergi ke ruangan Nolan dan wanita asing tadi bisa dengan mudahnya masuk ke ruangan Nolan hanya dengan alasan mengantarkan dokumen,Ia jadi berfikir seharusnya Ia datang ke tempat itu juga dengan alasan ingin mengantarkan dokumen.

"Dasar tidak berguna,apa kalian tidak tau siapa aku?,aku adalah calon istri tuan Nolan CEO kalian jika nanti aku menjadi istri tuan Nolan aku pasti akan memecat kalian", ancamnya.

Namun ketiga resepsionis itu tidak menanggapi, karna sebelumnya ketiga resepsionis sebelum mereka di pecat karna membiarkan wanita itu masuk ke ruangan CEO,sehingga security dan tiga resepsionis langsung di pecat pada saat itu juga.

Alhasil Melani menunggu di lobi menunggu kedatangan Nolan atau menunggu jadwal bertemu dengan Nolan yang mempunyai jadwal sibuk,namun apapun akan Ia lakukan untuk berbicara dengan Nolan tentang berita miring tentang dirinya yang saat ini tersebar,Ia tidak ingin karna hal itu pernikahan nya akan batal."Aku harus menjelaskan pada tuan Nolan kalau berita itu tidak benar,jangan sampai dia percaya dengan berita itu karena kalau tidak aku akan hancur, harapan ku untuk menjadi wajah yang paling beruntung menikah dengannya akan pupus"

Melani tidak tau kalau sebenarnya Nolan lah yang sudah menyebarkan fakta tentang dirinya yang selama ini tidak pernah tersebar.

Hingga setelah beberapa saat Nolan dan Jack tiba-tiba muncul dan akan segera masuk ke lift khusus CEO, beruntung Ia melihat merek sehingga dengan cepat Ia menghampiri nya dan menghentikan nya sebelum masuk ke dalam lift itu dan meninggalkan nya.

"Tuan Nolan saya ingin berbicara penting dengan anda", ujarnya dengan wajah menyedihkan dan benar-benar Kasihan.

Nolan menatap nya dengan dingin dan datar kemudian menarik tangan nya yang tersimpan di saku untuk melihat waktu di arloji nya yang terpasang di tangan kirinya."Aku sibuk dan tidak punya waktu"

"Ku mohon tuan Nolan sebentar saja,hanya sebentar setelah itu anda bisa pergi"

Nolan kemudian melihat ke arah Jack,yang kemudian Jack mengerti dan lebih dulu masuk ke lift meninggalkan Nolan dan Melani berbicara berdua.

"Tuan Nolan kita berbicara di kantin saja bagaimana?", tanyanya dengan mata merah dan lemah letih lesu.

"Kita berbicara di sini", ucapnya kemudian melihat arloji nya lagi."Lima menit"

Melani terkejut,kenapa Nolan begitu dingin padanya seperti ini."Tuan Nolan kenapa anda bersikap seperti ini pada saya?,saya adalah calon istri anda seharusnya sebagai calon istri anda saya bisa masuk tanpa izin kemari dan bisa pergi bersama menghabiskan waktu", ujarnya menangis dengan penuh kasihan.

"Maaf Nona Melani tapi kita tidak akan pernah menikah"

Bersambung...