TOLONG DI PERSIAPKAN MENTAL UNTUK MEMBACA CERITA INI YA KAWAN KAWAN...
Cerita ini menceritakan tentang Rere yang berumur 17 tahun mengalami kekerasan dan penculikan secara brutal, konflik hebat dan berat.
.....
Semilir angin sejuk dirasakan Rere ketika mobil sudah berjalan. Dia sama sekali tidak bisa mencerna semua kejadian 10 menit yang lalu. Tamparan Ben di pipinya sekarang terasa panas, namun entah kenapa rasa itu sekarang menghangatkan hatinya. Perilaku Ben yang kasar sekaligus lembut tadi benar-benar menggugahnya. Rere juga tidak bisa memutar otaknya untuk bertindak lebih lanjut. Rasa luar biasa lelah menggerogoti tubuhnya sekarang. Kedua kelopak matanya yang indah itu sekarang terasa berkilo-kilo beratnya. Rere memejamkan mata mencoba mempelajari apa yang sekarang dirasakannya dalam hati. Dia bahkan sempat merasakan Ben membelai rambutnya sambil berbisik “I’m really sorry Re…” sebelum dia terlelap tertidur terbawa alam bawah sadarnya untuk mengistirahatkan hati dan tubuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MegaHerdian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Konflik berat.
Albie sungguh tersiksa melihat kejadian tersebut. Dia terus berteriak-teriak menyumpahi kata-kata kotor kepada Ben.
Sampai akhirnya Ben tersadar saat Albie meneriakan "KALO LO SAMPE PERKOSA DIA!!! GUE SUMPAH, GUE BAKAL HABISIN KELUARGA LO. GUE JUGA BAKAL PERKOSA ADIK PEREMPUAN LO!!!!" Ben menghentikan ciuman dahsyatnya. Kemudian dia terdiam. Selama 2 detik dia berfikir sampai dengan sangat tiba-tiba dia terbangun dan melepaskan Rere yang langsung otomatis terjatuh lunglai di tanah, berjalan menghampiri Albie..
"Denger ye, gue punya penawaran menarik buat lo." Seru Ben pelan di wajah Albie dan teman-teman Ben.
"Emang perjanjiannya gue gak boleh nyakitin elo dan gue gak boleh make dia kalo dia masih perawan. And guess what ?…She is a virgin…jadi emang gue gak boleh make dia" katanya sambil menoleh sebentar-sebentar ke arah Rere yang terduduk lemas di tanah sambil memegangi kakinya.
"Taaaaaapiiiiiiiiiiiiiii…" lanjut Ben dengan nada panjang, "Cewe idaman lo ini bener-bener OK banget bro… gue gak bisa nahan kalo ngeliat dia… temen-temen gue juga… mereka niatnya mau make cewe lo virgin atau gak virgin. Jadi apa boleh buat!??" Ben mengangkat bahunya santai, seolah itulah yang memang akan terjadi ada ataupun tanpa keberadaan Albie.
"Cuman gue masih punya hati bro…Penawaran gue, berhubung dia itu cewe idaman lo, gue mau lo pake dia duluan. You take her virginity… abis dia udah gak virgin lagi, baru gue and temen-temen gue gantian yang make dia… Kan jadinya gue gak melanggar kontrak. Kalo lo dah pake dia, berarti kan dia udah gak perawan lagi. Jadi kita-kita bisa make dia… he…he… gimana?" Ben menjelaskan dengan tersenyum sinis.
Rere tersentak kaget, rasa takut menghinggapi. walaupun ada Albie, sepertinya sesuatu yang buruk tidak akan terelakkan di tambah mereka sudah kalah jumlah.
Rere bahkan sudah tidak sanggup menopang badannya, dia bahkan sudah tidak sanggup untuk melawan lagi, dia hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"JANGAN MIMPI LO BANGSAT!!!!!" Albie nampaknya geram sekali dengan pernyataan Ben. Rere juga terkejut dengan rencana itu. Dia sampai meringkuk melingkar sambil berusaha menahan sakit di kakinya.
Ben nampaknya sudah yakin dengan keputusannya. Lalu dia berjalan mendekati Rere, sedetik kemudian dia merangkul dan membopoh Rere masuk ke dalam kompleks sekolah.
Rere merasakan sakit yang luar biasa, dia benar-benar tidak bisa menggerakkan kakinya lagi di tambah perutnya yang sakit luar biasa. Ben menyadari akan hal itu dia langsung memangku Rere untuk mempercepat langkahnya.
“Come on guys… Bawa tuh si Albie…” Ben memerintahkan teman-temannya yang masih menjepit Albie. Mereka pun langsung menggeret Albie mengikuti Ben.
Ben rupanya menuju ke salah satu ruang kelas yang belum (lupa) dikunci pak Somad. Rere mengenali dia masuk ke ruang BP.
Perasaan Rere semakin tidak enak saat Ben mendudukkan dirinya di salah satu sofa yang ada di sana, di sisi lain Albie masih terus memberontak mencoba melepaskan diri dari tahanan ke tiga teman Ben, namun upaya nya nihil tenaga dia tak sebanding dengan mereka, jelas jauh Albie sendiri sedang-kan mereka bertiga sigap mencekal Albie dengan kuat.
Rere sesekali menatap ke arah Albie mencoba menjelaskan isi hatinya yang takut "Albie.." lirih Rere, dia menggigit bibir bawahnya kuat, perasaan nya semakin kalut.
Hebatt bgt km thor..sehari 2x ..
aq ma suami sminggu 2x atau kadang sminggu 1x..sama2 repot,sama2 pasif mainnya,kpn2 bagi tips ya thor hehehehe
gmn baiknya tuh 2 bocah deh thorr..tinggal urus sj..aq sediain sesaji sama like yg bnyk dehhh
thooor bikin rere bahagia kasian