NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Nisa

Perjalanan Cinta Nisa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Syari Ba

Lupa ingatan?

Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.

" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.

Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari tau 2

Sang petani yang di tanya oleh Wafa berhenti mencangkul lalu melihat ke arah Wafa.

" Ya tuan, anda berbicara dengan saya?" Ucap Nya memastikan.

" Benar,,,,saya ingin bertanya pada bapak" Ucap Wafa.

Petani itu mengangguk lalu mengajak Wafa untuk berteduh di gubug tidak jauh dari tempat nya tadi berdiri.

" Pak,,,apa di sekitar sini ada desa terdekat?...desa yang mengarah dari jalur sungai di sana...?" Ucap Wafa menunjuk ke arah sungai.

" Tidak ada,,,,,dari aliran sungai itu hanya ada perkebunan saja,,,tidak ada desa yang dekat dekan sungai" Jawab Sang Petani.

Wafa mengangguk mengerti dan berterima kasih pada petani yang telah meluangkan waktu nya karen telah menjawab pertanyaan dari diri nya.

Rumah sakit.....

" Sekarang tidurlah agara kondisi mu cepat pulih" Ucap Mama Zahra menyelimuti tubuh Nisa.

Nisa menurut lalu memejamkan mata nya.

Mama Zahra beranjak dari tempat duduk nya untuk bergabung di sofa bersama suami dan juga putri nya.

" Seperti nya liburan keluarga kita kali ini gagal" Ucap Mama Zahra berbicara pelan.

" nggak papa Ma,,,lain kali kita bisa pergi liburan lagi....tinggu kak Nisa pulih dulu, baru kita pergi bersama - sama, ajak Liam juga nanti..." Ucap Vani tersenyum.

" Jadi kita beneran akan mengadopsi nya?" Tanya Papa Arga.

" Tentu dong..."Mama Zahra dan Vani kompak menjawab.

" Papa setuju kan...?" gantian Mama Zahra yang bertanya.

" Kalo papa setuju saja, lagian Mama sama Vani kayak nya menyukai gadis itu untuk menjadi bagian dari keluarga kita,,,jadi papa nggak masalah jika Nisa menjadi putri Papa,,,,,tapi seperti nya Wafa yang tidak akan menyetujui nya..." Ucap Papa Arga.

" Tenang saja, nanti Mama yang akan bicara sama dia..." Ucap Mama Zahra.

Wafa sudah kembali ke penginapan, karena tidak ada hasil yang di temukan. Nanti setelah kembali ke kota nya baru akan berkunjung ke rumah Nisa, untuk memberitahu jika Nisa berada di keluarga nya kini.

Mungkin saja ibu Nisa sedang mencari keberadaan Nisa kini. Meskipun ibu Nisa sering memarahi Nisa, siapa tau ibu Nisa kini tengah mencari putri nya yang menghilang.

Biasa nya semarah - marah nya seorang ibu pada anak nya, pasti akan menyayangi putri kandung nya sendiri.

Wafa segera mengambil pakaian ganti milik Mama, Papa, dan juga adik nya. Untuk Wafa sendiri akan kembali ke rumah sakit sore nanti, sekalian membersihkan diri terlebih dahulu.

Suara ponsel Wafa terdengar.

" Halo Mah,,, ada apa...?" Ucap Wafa mengangkat telpon dari Mama nya.

" Kamu udah jalan ke sini...?"

" Belum Mah, aku masih ada di penginapan...sore nanti aku baru ke rumah sakit " Ucap Wafa memberitahu.

" Ya udah kalau gitu, jangan lupa pakaian ganti nya" Ucap Mama Zahra mengingatkan.

" Iya, aku nggak lupa" Panggilan telpon pun di akhiri.

Wafa meletak kan ponsel milik nya lalu mengambil laptop yang ia bawa.

Untung saja laptop nya tidak ia tinggal, Jadi diri nya bis sambil mengerjakan pekerjaan kantor.

Lagi - lagi ponsel Wafa berdering. Padahal belum ada semenit Wafa bertelepon. Siapa lagi orang yang menelpon nya kini.

" Ck....." Wafa berdecak sebal. Kini sekertaris sekaligus sahabat nya yang menelpon.

" Pergi kemana lo,,,kenapa nggak berangkat ke kantor" Ucap Sahabat nya yang bernama Bisma. Kebetulan sekali Bisma adalah sekertaris Wafa.

" Tidak sopan berbicara pada atasan, akan di potong gaji....tidak bisa mengatur jadwal atasan dengan benar....bisa segera mengundurkan diri setelah atasan kembali" Ucap Wafa datar dari sebrang telpon.

" Ah,,,saya cuman bercanda saja,,, jangan di masukin ke hati,,,,saya akan segera mengatur jadwal anda" Ucap Bisma.

" Kalau gitu segera bekerja kembali, ini masih jam kerja..." Ucap Wafa melihat jam tangan di pergelangan tangan nya.

Bisma menatap layar ponsel nya. Dasar sahabat nya ini songong sekali, mentang - mentang jadi atasan nya. Bisma tersenyum meskipun di hati nya kesal karena sahabat nya ini selalu seperti ini di waktu kerja. Tidak ada rasa belas kasihan sedikit pun sebagai sahabat di waktu kerja.

" Saya akan tutup telon nya,,sampai bertemu kembali di kantor,,,,,nikmati liburan anda...."

" Dasar atasan bangke...." Ucap Bisma lantang dan langsung mematikan panggilan telpon nya. Karn kalau tidak, bisa di perkirakan apa yang akan terjadi nanti nya.

" Apa kamu bilang....?"

Wafa belum sempat memaki Bisma karen omongan terakhir nya tadi. Tapi panggilan sudah di matikan saja oleh Bisma.

" Awas saja bocah ini,,,akan aku beri pelajaran setelah aku kembali" Ucap Wafa menyeringai, lalu pandangan nya kembali menatap ke arah layar laptop.

Beberapa saat kemudian Wafa teringat jika Nisa tidak memiliki baju ganti. Di tutup nya laptop nya kembali lalu beranjak pergi keluar dari kamar. Tidak lupa membawa pakaian ganti yang sudah di siapkan.

Wafa melajukan mobil nya, pelan mobil ia kendarai mencari mall terdekat atau toko baju di sekitar penginapan. Tak jauh dari sana, Wafa memarkir mobil nya lalu turun dari mobil.

" Selamat datang tuan, Ingin mencari apa?" Tanya seorang karyawan toko.

" Saya ingin mencari satu set pakai wanita beserta dalaman nya sekalian" Ucap Wafa tanpa ada rasa malu mengatakan nya.

" Baik tuan, mari ikuti saya ke sebelah sini" Ucap nya.

Wafa memilih - milih beberapa pakaian.

" Tolong bungkus yang ini, untuk dalaman nya bisa di bungkus secara terpisah" Ucap Wafa lalu duduk di kursi yang di sediakan, sembari menunggu pesanan nya di bungkus setelah selesai membayar.

Pesanan sudah selesai di bungkus, Wafa keluar dari toko baju. Sebelum kembali ke mobil, Wafa mampir ke kafe untuk membeli kopi dan roti.

" Terima kasih,,silahkan datang kembali"

Apa yang di rasa ingin di beli Wafa, kini sudah terbeli semua. Wafa kembali ke mobil nya, tidak lupa meletak kan barang belanjaan nya ke dalam bagasi mobil, kecuali kopi dan roti nya.

.......

" Akhirnya rencana kita berhasil Bu, kita berhasil menyingkirkan Nisa" Ucap Tias bersorak senang.

" Pelan kan suara mu, nanti kita rayakan saat kita sudah sampai di rumah,,,,kita harus berpura - pura dulu di sini" Ucap Bu Yuli.

Nenek Nisa sangat sedih karen kehilangan cucu nya. Orang - orang yang mencari nya pun tidak ada yang menemukan Nisa sama sekali.

" Maaf Nek, kami tidak menemukan cucu nenek, kita akan memanggil tim pencarian untuk mencari cucu nenek" Ucap salah satu orang.

Nenek Nisa menangis tersedu- sedu.

" Ikhlas kan saja Nisa bu, jika Nisa memang sudah tiada, maka kita ikhlas kan saja" Ucap Bi Yuli.

" Ibu macam apa kamu itu, anak mu hanyut di sungai, tapi kamu malah mengikhlaskan nya" Ucap sang Nenek tidak habis pikir dengan menantu nya yang selalu bersikap kasar pada Nisa.

1
Jangan lupa mampir yah di Cerita Irene dengan judul "Istri Dan Ibu Sambung" Terima kasih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Shinn Asuka
Jlebbbbb!
tao shin
Suka banget!
Amai Kizoku
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!