Jebakan dari seseorang yang tidak dikenal, membuat Starla terjebak malam panas dengan seorang pria asing. Starla pikir semuanya hanya sekedar hubungan one night stand saja. Sebaliknya, masalah ini malah berbuntut panjang ketika Starla mengetahui dirinya hamil. Dan Starla juga dibenci tunangannya karena hal ini, dia kehilangan pria yang dicintainya.
Lantas, Starla lalu mencari ayah dari bayinya untuk menuntut pertanggungjawaban. Namun, niatnya urung saat mengetahui siapa ayah dari bayinya. Seorang pria berusia 18 tahun, Arsaka Delando yang sudah memiliki kekasih, dia juga adalah salah satu siswa di sekolah tempatnya melakukan PPL.
Akankah Starla memberitahu kehamilannya pada Saka? Apakah Saka akan bertanggungjawab saat tau Starla mengandung bayinya? Ataukah dia memilih fokus pada masa remajanya yang masih senang-senangnya bermain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Rumah Saka
Disepanjang perjalanan menuju ke rumah Saka, hanya hening yang terasa. Adrian lah yang menyetir mobil saat itu. Hingga mereka pun tiba di sebuah komplek perumahan dengan rumah-rumah mewah disana.
Kenapa dia seberani itu? Sebelumnya dia nolak buat nikah sama aku. Kenapa sekarang dia kayak gini? sedari tadi Starla terheran-heran karena Saka tiba-tiba saja mengatakan ingin bertanggungjawab padanya. Tidak ingatkah Saka atas perkataannya tempo hari yang mengatakan bahwa dia tidak akan bertanggungjawab, masa depannya masih panjang, dan bla bla bla lainnya. Jangan lupakan, cowok itu juga menghina Starla dengan sebutan murahan.
"Yang mana rumah kamu?" tanya Adrian dengan suara dingin dan aura yang menyeramkan. Bahkan Saka sampai tertekan dengan si nahkoda kapal ini.
"Berhenti didepan om!" ujar Saka seraya menunjuk ada gerbang rumah berwarna gold.
Tanpa menjawab ucapan Saka, Adrian langsung memarkirkan mobilnya didepan rumah dengan gerbang berwarna gold itu. Rumah yang terlihat mewah, bahkan memiliki 3 lantai. Di rumah itu memiliki banyak penjaga berpakaian hitam seperti bodyguard. Seketika Adrian tertegun melihatnya, dan dalam hati ia bertanya-tanya. Apakah Saka adalah anak orang kaya yang statusnya berbeda dengan dirinya dan Starla yang berasal dari keluarga biasa saja?
"Ini rumah saya om, ayo masuk!" ujar Saka dengan sopan pada Adrian dan Starla.
Malang sekali bagi Starla, yang baru saja keluar dari rumah sakit dan sekarang dia harus menghadapi terapi syok lain yang akan terjadi di rumah Saka. Jika papanya saja marah dengan semua ini, bagaimana dengan keluarga Saka. Apalagi Saka masih sekolah.
"Kenapa Lo ngelakuin ini? Gue kan udah bilang, gue bisa menyelesaikan ini semua sendirian. Kenapa Lo malah ngomong sama Papa gue?" bisik Starla saat sedang berjalan beriringan bersama Saka, masuk ke dalam halaman rumah mewah Saka.
"Gue...gue berubah pikiran." jawab Saka pelan dengan wajah yang bingung. Bingung, bagaimana menghadapi keluarganya didalam sana.
"Kenapa? Apa Lo lupa kata-kata Lo sama gue? Lo bilang gue--"
"Bisa nggak berhenti bahas itu? Sekarang yang paling penting itu bokap sama nyokap gue." decak Saka pelan. 'Matilah aku'
"Hah? Maksud Lo apaan?" tanya Starla dengan mata memicing. Keningnya berkerut bingung.
Saka tidak menjawab pertanyaan Starla, ia malah meminta Starla untuk buru-buru masuk ke rumahnya. Sorot mata Saka terlihat seperti orang yang akan berperang.
Setelah Adrian, Saka dan Starla masuk ke dalam rumah. Mereka disambut oleh seorang wanita yang sedang duduk di sofa ruang depan sambil menikmati buah potong. Dia adalah kakak Saka yang tengah hamil 4 bulan, namanya Ghea.
Ghea menyambut para tamu Saka dengan ramah. Namun Ghea heran, kenapa raut wajah mereka bertiga terlihat tegang. Ghea pun meminta salah satu pembantu rumah tangga agar menyiapkan minuman juga makanan untuk para tamunya ini.
"Tidak usah. Saya datang kemari ingin bertemu dengan orang tua anak ini," ujar Adrian tegas seraya menatap ke arah Saka. Dia bahkan belum tau nama pria yang sudah menghamili putrinya itu.
Ghea tercekat dan menatap ke arah Saka seolah bertanya. Ada apa ini? Saka hanya menggelengkan kepalanya.
"Papa saya sedang tidak ada di rumah, tapi mama saya ada di rumah. Saya akan panggil Mama saya." ucap Ghea seraya bangkit dari tempat duduknya.
Dia pun pergi ke kamar ibunya yang kebetulan berada di lantai bawah rumah itu. Tak lama kemudian, terlihat seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tengah berjalan bersama Ghea. Dia adalah Anggun, ibu dari Saka dan Ghea.
"Ada apa ya mencari saya?" tanya Anggun seraya melihat ke arah dua orang asing disana. Yaitu Starla dan Papanya.
Tatapan mata Anggun, lantas tertuju pada Starla dengan tajam. Tatapan itu sulit diartikan.
...****...
Spil bab berikutnya, Saka sama Starla nikah...😁😁
saka pun wajar labil di usianya krn rasa iba.
berharap tetap bersama...
Sampai" saya senyum" sendiri saat baca bagian Saka dan Starla😂🤭
Apa lagi bagian Gina sama om Adrian🤣🤭🤭