NovelToon NovelToon
CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Dikhianati pacar, siapa yang tidak sakit hati? Apalagi mau menikah dua hari lagi, tapi malah menemukan sebuah fakta jika pacarnya telah berkhianat.

Alexia yang buntu, dengan bodohnya meminta tukang kurir untuk menikah dengannya. Bagaimana jalan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

"Ya. Aku mau kerja. Kalau begitu aku dan suamiku berangkat dulu, Ma. Assalamu'alaikum."

Bukannya menjawab, Ambar malah menatap keduanya yang tengah masuk ke dalam mobil dengan penuh rasa heran. Hingga mereka hilang dari pandangan.

"Astaga, sampai lupa mau bicara sama dia." Ambar menepuk dahinya. Sebenarnya Ia ingin menyampaikan sesuatu tapi, lupa karena mendengar Alexia yang akan bekerja.

Ambar menghela nafas. "Apa iya aku harus menjual emas ku? Aduh, sayang banget. Tapi, kalau tidak, bagaimana aku bisa membayar arisan nanti?"

Ambar dilanda dilema. Ia merasa tidak rela jika menjual emasnya.

*****

Sesampainya di Kantor. Alex meminta Kevin untuk mengantar Alexia ke ruangan dimana Alexia akan bekerja.

Kevin mengajak Alexia menuju lantai 26 dimana Divisi Keuangan berada.

"Bu Sandra, saya ingin memperkenalkan karyawan baru. Namanya Alexia. Tolong kerjasamanya."

Sandra melirik Alexia. 'Dia dibawa Pak Kevin secara langsung apa ada yang spesial dari wanita ini?' Batinnya.

Alexia menunduk hormat. "Mohon bimbingannya, Bu."

Sandra tersenyum melihat sikap sopan Alexia. "Baik, Pak Kevin tidak perlu khawatir. Anda dapat mempercayakannya kepada saya."

Kevin mengangguk. Lalu Ia pamit dan meninggalkan mereka.

"Kenalkan, saya Sandra manajer di sini. Oh ya, kamu punya hubungan apa dengan Pak Kevin?"

Alexia merasa ini bukan hal penting, namun demi menghormati atasannya, Alexia pun menjawabnya.

"Ah, saya hanya kebetulan saja bertemu dengan Pak Kevin, Bu. Tadi saya kebingungan dan karena Pak Kevin, saya bisa sampai disini." Alexia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kepada atasannya ini.

"Oh, begitu."

Alexia manggut-manggut.

Dengan malas Sandra mengantar Alexia ke tempat dimana Alexia akan bekerja,  Sandra menunjukkan meja yang masih kosong sebagai tempat kerja Alexia.

Karyawan yang lain hanya bisa diam dan curi-curi pandang. Entah, untuk bersuara saja mereka tidak mampu.

"Tempat kerjamu di sini. Kamu bisa mulai bekerja dengan mempelajari berkas-berkas ini. Kalau ada yang tidak kamu pahami. Kamu bisa ke ruangan saya dan bertanya kepada saya."

Alexia mengangguk. "Baik, Bu. Terima kasih."

Sandra tersenyum. "Kalau begitu, saya balik ke ruangan saya dulu. Selamat bekerja."

Setelah Sandra pergi, Alexia duduk di kursinya.

Tiba-tiba ada yang mendekatinya. Sebut saja dia Lili.

"Eh, kamu karyawan baru ya?"

Alexia mengangguk. "Iya, kenalkan nama saya Alexia."

"Aku Lili. Kita akan menjadi rekan sekarang."

Alexia tersenyum manggut-manggut.

"Eh gays, nama teman baru kita Alexia." Teriaknya kepada karyawan yang sederet dan berhadapan dengan bangku mereka namun dengan berbisik.

"Halo Alexia, aku Edo."

"Aku Sita."

"Aku Joko, si paling ganteng."

Lili langsung memberi reaksi mual. "Buat yang satu ini jangan ditanggapi. Dia rajanya biawak."

Alexia langsung terkekeh. Sepertinya teman barunya akan asik.

"Halo, semua." Sapa Alexia.

"Eh, sambung nanti lagi. Nanti si Mak Lampir kesini lagi."

Alexia mengerutkan keningnya, namun Ia hanya mengangguk saja. Ia akan melanjutkan pekerjaannya. Ia juga tidak mau kena protes di hari pertama Ia masuk bekerja.

Sementara Kevin kini sudah berada di ruangan Alex.

"Bagaimana istriku?"

"Dia sudah aku antar, aku sudah meminta Sandra untuk membimbingnya. Semoga saja dia betah."

"Tapi, sebenarnya kamu tahu tidak alasanku menempatkannya di sana?"

"Aku tahu. Semoga istrimu itu bisa menjadi alasan. Aku yakin istrimu itu tidak bo-doh."

Alex manggut-manggut. "Hm, umpanku sangat kuat. Pasti dia bisa."

*****

Hari sudah semakin siang. Sebentar lagi Ambar harus datang keacara arisan. Berkali-kali Ambar mengetuk pintu kamar Sukma tapi, tidak ada sahutan sama sekali. Padahal Ia ingin meminjam uang anaknya tersebut. Kini Ambar terpaksa harus pergi keluar untuk menjual emasnya.

Di depan sudah ada tukang ojek online yang siap mengantarnya ke toko perhiasan.

Tidak perlu menempuh waktu yang lama karena jarak toko perhiasan dengan rumahnya hanya 4 kilometer saja. Sekitar 8 menitan akhirnya Ambar sampai di toko perhiasan langganannya.

"Permisi, Mbak."

"Iya, ada yang bisa saya bantu, Bu?"

"Saya mau menjual kalung ini, Mbak." Ambar menyerahkan plastik klip berisi kalung dan suratnya.

"Sebentar ya, Bu. Saya cek dan hitung dulu."

Ambar mengangguk dan menunggu.

"Bu, ini uangnya, 3 juta 200 ribu ya, Bu."

"Loh, Mbak. Kenapa turun banyak sekali?" Protes Ambar karena harga kalungnya lebih 50 ribu.

"Maaf, Bu. Saat ini harga emas sedang turun. Jadi, kita membelinya sesuai harga pasar juga."

Ambar menghela nafas pasrah, karena mau protes lebih juga tidak akan bisa merubah apa-apa. Apalagi sedang banyak pelanggan, Ia malu kalau harus berdebat. "Ya sudah, Mbak. Terima kasih."

"Sama-sama, Bu."

Ambar pergi meninggalkan toko perhiasan dan kembali menaiki motor tukang ojek online yang sebelumnya.

"Pak, kita ke alamat Jl. Konyol gang Sempit no.00."

"Siap, Bu."

Tak perlu waktu lama, mereka pun sampai di rumah yang Ambar sebutkan alamatnya tadi. Ambar turun dan membayar biaya ojeknya.

Terlihat di rumah tersebut sudah banyak ibu-ibu lainnya. Tak membuang waktu, Ambar langsung menghampiri mereka.

"Wah, sudah pada kumpul."

Mereka langsung menatap Ambar dengan tatapan tidak suka.

"Kalian sudah lama ya?"

Tak ada jawaban sama sekali dari mereka.

"Kalian kenapa pada diam? Apa saya terlambat?" Ambar bingung dengan sikap mereka yang hanya diam dan seperti menatapnya tidak suka.

"Kamu, pergi saja dari sini. Tidak perlu ikutan arisan kita-kita lagi."

"Iya, kamu itu manusia tidak punya malu. Dasar pelakor."

"Iya, sudah jadi pelakor ketambah jadi benalu, lengkap amat sih?"

"Sebentar, maksud kalian apa?" Ambar masih bingung dengan sikap mereka yang tiba-tiba menghinanya.

"Heh Bu Ambar. Tidak perlu berpura-pura lagi. Kita membenci seorang pelakor."

"Siapa yang bilang, hah? Kalian tidak tahu apa-apa." Ambar tidak terima mereka menghinanya.

"Sudah deh, Bu Ambar. Kita sudah tahu semuanya kok. Jeng Toa sudah cerita semua tentangmu, kalau kamu itu seorang pelakor. Jangan-jangan anakmu itu hanya anak haram."

"Bu Ambar ini tadinya hamil di luar nikah kan? Dan lakinya tidak mau bertanggungjawab, eh malah menjebak suami orang. Bahkan sekarang suami sudah ma-ti saja dia masih dengan tidak malunya tinggal di rumah orang. Jijik deh."

Deg!

Ambar baru sadar jika di sana ada tetangganya yang memang sukanya menghibah. 'Pasti dia cerita yang tidak-tidak kepada mereka. Sehingga mereka semua sekarang tidak mau aku ikut bergabung bersama mereka lagi.' Ucapnya dalam hati dengan tangan mengepal.

Sementara yang bernama Jeng Toa menyinggungkan senyum puas. Rasanya Ia senang sekali melihat Ambar dipermalukan oleh mereka.

"Bu Ambar mending taubat, deh. Itu masih mending loh anak dari almarhum suami kamu tidak mengusirmu."

"Kalian tidak tahu apa-apa. Lebih baik diam."

"Bu Ambar mending pulang saja sana. Nih uang arisan Bu Ambar, saya kembalikan."

Tangan Ambar kembali mengepal, Ia meremas beberapa lembar uang yang baru saja Ia terima. Hatinya begitu sakit diperlakukan seperti ini oleh mereka. Tanpa berkata apa-apa lagi, Ambar meninggalkan rumah tersebut.

1
Elisabeth Ratna Susanti
makin seru.....good job Thor 👍
Elisabeth Ratna Susanti
kalau baca sah! sah! aku merinding
AgviRa: waduh, kenapa, Kak?
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏🤗
AgviRa: Terima kasih, Kak😊🙏
total 1 replies
Rita Rita
CEO dong Thor bukan seo,,, 🤔🤭
AgviRa: ahh, itu sebenarnya mau ngomong seorang tapi terpotong karena ketukan pintu😅🙏
total 1 replies
Rita Rita
ini ibu tiri apa ibu kandung,,, kalo ibu kandung, wah ibu laknat namanya kalo ibu pun masih ada ibu tiri berasa ibu kandung,,
AgviRa: Baca terus ya, Kak, biar tahu 🤭
total 1 replies
Siti Maryati
Doble up ya 😁😁
AgviRa: InsyaAllah, Kaka. Terima kasih sudah berkenan membaca novel saya. 🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!