Perjalanan Menjadi Raja Dewa!

"A-alasan?!" Shen Shui bingung bagaimana menjelaskannya lagi.

"Ka-karena tuan..." Saat dia telah memikirkan keputusannya, dan Long Yao tahu arah pembicaraan itu, kini dia dengan cepat menghentikan ungkapan Shen Shui.

"Boleh saja mengikuti ku, tapi dengan beberapa syarat..."

"Tu-tuan katakan saja..."

"Menjalin kontrak tubuhku ini dengan jiwamu..."

"Tidak masalah... Lalu apa syarat berikutnya?"

"Sangat mudah, kamu tidak perlu mencampuri urusanku... Jika aku sendiri tidak menginginkanmu.."

"Baik aku setuju!" Tanpa memikirkan konsekuensi bagi dirinya sendiri.

 Shen Shui kini menatap Long Yao yang tengah mulai membentuk segel formasi dengan kedua tangannya.

Swuuuuuuuung!

Sedetik kemudian, segitiga formasi tercipta diatas telapak tangan Long Yao. Mengerti akan tugasnya, Shen Shui kini mulai menyentuh segitiga formasi itu yang membuat Jiwa Dewa tubuhnya terperangkap kedalamnya.

"Dia tidak banyak berpikir..." Mengetahui pasti ada hal yang mengerikan dialam Dewa, kini Long Yao juga menanamkan formasi itu kedalam tubuhnya sendiri.

Swuuuung!

Tubuhnya bergetar setelahnya, dan kini dia bersama Shen Shui mulai berbincang mengenai beberapa hal yang sekiranya penting. Termasuk kenapa empat penguasa hutan Larangan itu mengganggu perjalanannya.

"Sebenarnya tidak ada yang spesial tuan muda... Aku sendiri menerapkan peraturan itu pada mereka, agar aku dapat menemukan penerus klan Naga kuno kelak..." Shen Shui menjelaskan didalam pikiran Long Yao itu sendiri.

"Kakak Yao lalu bagaimana dengan ular kepala tiga didepan kita?" Lamunan Long Yao segera teralihkan pada sosok ular kepala tiga didepannya.

'Bunuh saja...'

Swooooooosh!

"Tua-tuan ja... Akkkhhh!"

Tadinya Long Yao tak berniat membunuh ular kepala tiga itu, namun setelah mengingat bahwa ular itu telah menyakiti Dao Yi. Pedang cahaya yang ada ditangan Dao Yi tiba tiba bergetar, lalu tanpa perintah, pedang itu bergerak cepat menebas dan membakar tubuh ular kepala tiga.

Mengambil semua tiga mutiara raja hewan iblis, dan menyimpannya. Kini sepasang mata keduanya bertemu, "Yi'er, pakaianmu terlalu kotor, bagaimana jika kita singgah di kota terdekat, dan membeli beberapaa set pakaian untukmu?"

"Boleh..." Dao Yi mengangguk senang, hingga keduanya segera melihat peta wilayah hutan larangan untuk segera meninggalkan wilayah tersebut.

Dua jam kemudian.

*

Kota She Yang Ba.

"Kakak Yao, baru pertama tiba di Kekaisaran Qing... Kenapa kota di pinggirannya terlihat begitu besar dan mewah ya?" Dao Yi cukup heran, apa benar Kekaisaran Qing ini begitu kaya, bahkan kota dipinggiran terlihat begitu makmur.

"Setelah memasukinya, pasti kita akan tahu... Yi'er tetap bersamaku..."

Dao Yi mengangguk, keduanya mulai memasuki kota She Yang Ba. Setelah memasukinya, apa yang mereka lihat tidak seperti yang keduanya bayangkan. Pasalnya didalam kota itu, banyak sekali para komplotan yang tengah melakukan pembulyan kepada seseorang. Tidak hanya satu atau dua kelompok, didalam kota yang mereka singgahi ini terlihat begitu kacau.

"Kakak Yao..."

"Apa kamu takut?"

Dao Yi menggelengkan kepalanya, hingga langkah mereka tiba pada toko pakaian yang cukup sepi akan pelanggan.

Memasuki toko itu, sepasang mata Dao Yi seketika berubah menjadi bahagia ketika melihat banyaknya pakaian yang indah pada penglihatannya.

Namun setelah melihat pembantaian, lalu mengikuti beberapa perjalanan bersama Long Yao yang dipenuhi dengan ketegangan, ketika melihat darah.

 Tapi saat ini, tumpukan pakaian wanita benar benar telah merubah situasi didalam hatinya.

Melihat senyuman lebar itu, Long Yao kemudian berkata, "Pilihlah beberapa set pakaian yang Yi'er mau..."

Dengan langkah semangat tanpa menjawab, Dao Yi segera melihat lihat pakaian untuknya sendiri, beberapa saat kemudian.

"..."

Pandangan mata Long Yao membeku ketika melihat perubahan tampilan pada tubuh Dao Yi. Bahkan dia tidak bisa untuk mengedipkan matanya yang membuat Dao Yi segera mengejutkan lamunan itu.

"Kakak Yao? Apa pakaian ini cocok untukku?"

"Sa-sangat cocok! Bahkan begitu cantik..." Long Yao menelan ludahnya sendiri, mulutnya berkata tanpa rem yang membuat wajah Dao Yi itu memerah dengan sendirinya.

"Tuan semua pakaian yang diinginkan gadis ini senilai dua ratus koin emas... Apa tuan adalah kekasihnya?"

"Benar... Ini..." Memberikan koin emas kepada sang pelayan. Keduanya yang mulai salah tingkah itu mulai keluar dari dalam toko pakaian.

Pandangan mata semua kultivator yang melihat keduanya itu pun tertuju pada Dao Yi. Mereka sangat mengagumi kecantikan gadis itu, bahkan seolah melihat permata pada tumpukan lava.

"Ba-baru kali ini kita melihat yang bening bening seperti ini..."

"Benar sekali, bahkan dia bagaikan Dewi dari surga!"

"Ciiih! Secantik apapun dia, meski ada kekasih disampingnya, tapi mereka malah singgah di kota yang salah..." Salah satu komentar itu dapat didengar oleh Long Yao.

Namun dia tidak merasa takut sama sekali, hingga langkah mereka harus kembali terhenti ketika tiba pada resto yang cukup sederhana. Mencium aroma daging yang menyengat itu juga harus membuat Long Yao dan Dao Yi saling pandang kearah yang sama.

"Sepertinya kita telah lama tidak makan makanan enak, bagaimana jika kita singgah sebentar?"

"Boleeh..."

Keduanya memasuki resto, lalu memesan beberapa potong daging dan arak terlezat pada sang pelayan. Seperti reaksi pertama kali kultivator melihat Dao Yi, sang pelayan itu seketika mengagumi kecantikan Dao Yi itu.

"Sa-sangat cantik sekali..."

Namun lagi dan lagi, Long Yao tidak memperdulikan pujian itu, hingga keduanya mengambil meja pada lantai dua yang terlihat sunyi.

Setelah duduk, dan berbincang beberapa saat, makanan pun tiba, namun saat mereka mulai menyantap makanan. Suara riuh membuat pandangan mata mereka teralihkan.

"Panggung Jodoh?"

"Woaaah! Kakak Yao lihatlah, banyak sekali yang mendapat pasangan... Tapi kenapa ya wajah mereka ada yang terlihat tidak senang?" Dao Yi terlihat heran, dia kemudian membicarakan kejanggalan itu.

Long Yao belum ingin menjawab, melainkan dia membaca aturan panggung itu.

"Sepertinya panggung ini diuntungkan oleh pihak si lelaki... Jadi jika si wanita tidak menyukai si pria, mau tak mau dia harus tunduk..."

Dao Yi mengangguk, keduanya pun melihat kearah pertempuran besar yang terjadi disebelah panggung tersebut. Menikmati pertempuran itu sembari memakan potongan daging kecil, keduanya terus berbincang santai.

Namun hal tak terduga terjadi, saat salah satu pria pemenang pertempuran usai. Dia tiba tiba menunjuk Dao Yi, dan berkata, "aku pemenangnya, karena itu aku berhak memilihkan? Jadi aku memilih gadis dilantai dua restoran didepan kita!"

"Cantik sekali.."

"Apa pihak panggung jodoh akan turun tangan? Bukankah gadis itu tengah bersama kekasihnya?"

"Seperti sebelumnya, pasti akan terdapat keramaian...."

Swuuuuuuuush!

Benar saja, saat komentar terhenti. Sang pemilik Panggung jodoh tiba tiba bereaksi tanpa permisi. Dia telah melambaikan tangannya, dan seketika muncul sebuah bayangan tangan yang menangkap tubuh Dao Yi yang tengah menikmati arak pada gelasnya.

"Kakak Yao!" Dao Yi berteriak kaget.

Sama halnya dengan Long Yao, dia yang tidak menyangka atas reaksi spontan tanpa izin itu telah membuat kemarahannya muncul pada kilatan matanya.

Kraaaaaack!

Gelas arak ditangannya hancur seketika.

"Berani sekali kalian merebut Yi'er dari tanganku...," Suara Long Yao berubah menjadi diingin, dia melompat dari jendela lalu turun disisi Dao Yi yang akan di kecup oleh si pemenang tadi.

Plaaaaaaak!