NovelToon NovelToon
Suamiku Sakit Mental

Suamiku Sakit Mental

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Angst
Popularitas:772.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani

Jesika terpaksa menggantikan adik angkatnya untuk menikah dengan pria kaya, tapi mentalnya sakit. Namun, keterpaksaan itu membawa Jesi tahu akan seberapa tersiksanya kehidupan Jonathan dengan gangguan mental yang dia alami.

Mampukah Jesi menyembuhkan sakit mental sang suami? Lalu, bagaimana jika setelah sakit mental itu sembuh? Akankah Jona punya perasaan pada Jesi yang sudah menyembuhkannya? Atau, malah sebaliknya? Melupakan Jesi dan memilih menjauh. Temukan jawabannya di sini! Di Suamiku Sakit Mental.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 14

Jona pun langsung menoleh ke arah pak Dimas. Kemudian, dia langsung pula melihat ke arah Jesi. Tapi, itu hanya sesaat. Melirik sekilas saja. Karena selanjutnya, Jona kembali melihat ke arah luar melalui jendela kamarnya.

"Sudah ku bilang. Aku tidak butuh istri. Kenapa papa tidak mengerti juga?"

Ucapan itu tentu saja membuat Jesi membulatkan mata karena merasa heran. Bagaimana tidak? Sebelumnya, dia pikir kalau Jona itu benar-benar mirip dengan orang sakit jiwa pada umumnya. Tidak bisa diajak bicara. Sibuk dengan urusannya sendiri dan tidak akan paham dengan apa yang kita bicarakan padanya.

Namun, saat mendengar Jona bicara barusan, mendadak, perkiraan itu langsung lenyap begitu saja. Karena sekarang, pria yang di kabarkan rusak mental ini bicara layaknya manusia normal pada umunya. Manusia yang tidak mengalami gangguan sedikitpun.

"Tuan muda, tuan besar ingin anda punya sahabat yang bisa anda ajak bicara. Juga bisa menjaga anda dengan baik siang dan malam. Tanpa ada batasan sedikitpun tentunya."

"Sudah aku bilang, aku tidak butuh semua itu. Kenapa kalian tidak mengerti juga?"

"Tuan muda .... "

"Sekarang, aku ingin sendiri. Tinggalkan aku sendiri, pak Dimas." Jona berucap cepat memotong perkataan pak Dimas.

Pria paruh baya itu tidak ingin semakin membuat majikannya bertambah kesal. Dia pun memilih langsung mengajak Jesi keluar dari kamar tersebut.

Jesi pun mengikuti apa yang pak Dimas katakan. Namun, hati penasarannya tetap tidak bisa dia tahan terlalu lama. Dia pun langsung mengutarakan pertanyaan sesaat setelah meraka berada di depan pintu kamar Jonathan.

"Pak Dimas, barusan ... dia bicara normal? Apa .... "

"Tuan muda kami tidak bisu, nona Jesika. Tentu saja dia bisa bicara layaknya manusia normal." Pak Dimas memotong perkataan Jesi dengan cepat. Terdengar nada kesal juga di sana.

"Bukan itu maksud saya, pak. Itu ... maaf sebelumnya. Tuan muda kalian, kan di kabarkan sedang mengalami gangguan mental. Tapi barusan, dia bicara layaknya orang yang tidak mengalami gangguan sedikitpun." Jesika berucap dengan hati-hati agar pak Dimas tidak salah memahami maksud dari perkataannya.

"Oh, soal itu. Tuan muda memang bisa diajak bicara dengan baik, jika yang mengajak dia bicara itu adalah orang yang sudah kenal sangat dekatnya. Tapi, itu juga tidak seterusnya. Karena tuan muda tidak akan menanggapi pembicaraan kita jika dia tidak ingin atau jika tidak ada dorongan yang kuat dari hatinya."

"Intinya, dia tidak akan menanggapi apa yang kita katakan jika tidak ada dorongan yang sangat kuat dari hatinya," kata pak Dimas lagi menegaskan maksud dari ucapan sebelumnya.

"Oh, jadi tadi itu ada dorongan yang sangat kuat?"

"Bisa di katakan seperti itu, Nona. Tapi, jika kita terus mengajak dia bicara, maka dia akan berubah jadi tertekan. Hal itu akan memicu emosi yang besar dalam hatinya. Akibatnya, dia akan hilang kendali dan itu sangat tidak baik. Dia akan ngamuk secara brutal yang bisa mengakibatkan bahaya buat dirinya, juga orang yang ada didekatnya."

Penjelasan itu hanya Jesi jawab dengan anggukan saja. Selanjutnya, dia diizinkan kembali untuk istirahat di kamar sebelum waktu makan siang Jona tiba.

....

Pak Dimas sudah mengajarkan Jesi banyak hal. Perlahan, Jesi berusaha mengingatkan semua yang pak Dimas katakan. Dia berjanji untuk melakukan semua itu dengan sangat baik. Selain karena ingat akan mahar yang keluarga itu berikan pada mama angkatnya, dia juga merasa agak kasihan dengan Jona setelah mendengar cerita dari pak Dimas tentang Jona.

Ternyata, selama ini Jona sudah banyak melalui hal sulit dalam hidupnya. Dia patah hati akibat pengkhianatan dari sahabat terbaik yang sangat dia sayangi. Hal itu tidak bisa dia terima.

Sangking terluka dan tersiksanya dia, dia sudah berulang kali melakukan percobaan bunuh diri. Tapi untung saja, dia bisa di selamatkan tepat waktu dan nyawanya masih bisa tertolong sehingga dia masih hidup sampai detik ini.

Meski sedikit kesal dengan kebodohan yang ada dalam diri Jona. Tapi Jesika juga tetap merasa kasihan dengan pria itu. Karena setiap orang itu punya batas sabar, dan batas perasaan yang lainnya. Pikiran seseorang itu tidak sama dengan orang lainnya.

Mungkin, kita bisa mengatakan orang tersebut dengan perkataan yang tidak baik. Tapi saat kita tidak berada diposisi orang tersebut. Sementara saat kita berada diposisi dia, mungkin kita juga akan berlaku yang sama.

...

Tiba saat jam makan siang, Jesi diizinkan oleh pak Dimas mengantarkan makanan buat Jona. Dengan perasaan gugup, Jesi melangkah masuk ke kamar tersebut.

Ketika pintu dia buka, dia langsung melihat Jona masih berada di posisinya yang tadi. Duduk dengan menatap arah luar rumah dari jendela kamarnya yang berbatas kan tralis besi.

'Ya Tuhan. Apa dia tidak capek duduk berjam-jam hanya melakukan hal yang sama? Tidak melakukan apa-apa selain duduk di sofa sambil memperhatikan luar jendela. Sungguh, aku entah harus kasihan atau kesal dengan dia ini,' kata Jesi dalam hati sambil menggelengkan kepala dengan pelan.

1
Tiwi
ok
Fi Fin
mama jona sakit menta jg rupanyal
Fi Fin
Jaka 😂😂
Rini Haryati
bagus
Bara Athallah
bagus papa jona. aq jg benci dg mamah jona
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Rani: makasih banyak
total 1 replies
Kintan Ibrahim
iya saya pon sama ingatkan cewek rupanya cowok 😅😅
budak jambi
oi sadar sean km tu hanya ank angkt tdk ada hak nya atur ortu jesi buat jesi bahagia.walau nikh sm org sakit mental skalipun dr pd km dan marisa yg waras tp tdk punya hati sm skali
budak jambi
dasar wanita gila t mm jona dan mila.semoga mm jona menyesal sdh jaht pd jesika
Sandi Sanjaya
jadi penasaran
Sandi Sanjaya
Mereka pasti menyesal
Sandi Sanjaya
semoga berhasil si jaka
Sandi Sanjaya
Bagus
Jue
Kalau orang Islam menikah dengan orang yang tidak cukup akal itu tidak sah , Nikah tanpa wali juga tidak sah , Orang yang kesihatan mental nya sihat sewaktu menjabat tangan wali mahupun imam maka pernikahan itu baru dikira sah .
Rani: iyah. makanya terkadang aku kalo bikin karya itu jarang mencantumkan agama mereka. soalnya, sulit untuk di jelaskan terkadang. biar pake imajinasi pembaca masing2 aja
total 1 replies
A&R
👍
Ryan Jacob
semangat Thor
Rani: makasih banyak🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Anggun Ramadhani
hahaha
Aily Iad
Luar biasa
Rani: makasih banyak😘😘😘
total 1 replies
Aily Iad
Lumayan
Rani: thank
total 1 replies
Aily Iad
Halah, kunu mamae yo garek ongkong ongkong sikil tok ae kok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!