IG : KayKha_kay
FB : Kartika Putri
Rate 22 ++
Jika cinta itu penyakit,
maka pernikahan adalah penawarnya.
Lantas,
bagaimana jika pernikahan yang disebut-sebut sebagai penawar,
ternyata lebih menyakitkan?
Zahra Ammera, rumah tangganya berubah setelah sahabat baiknya menunjukkan foto mesra sang suami dengan seorang wanita. Rumah tangga yang di jalani selama dua tahun ini, bagaimana dia mempertahankan?
Apakah dia akan bertahan jika suaminya benar-benar selingkuh?
Sebelum membaca, mohon perhatikan.
Harap bijak dalam memberikan komentar, jika tidak suka bisa langsung tinggalkan. Jika suka, jangan lupa like dan masukkan ke dalam daftar Favorit.
Terimakasih, selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KAY_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Hatinya remuk, pikirannya buyar. Zahra tak bisa berkata apa pun. Bibirnya membisu, pandangannya hilang fokus. Seperti patung, tapi jantungnya masih berdegup, bahkan sangat cepat. Menggebu-gebu layaknya genderang perang yang ditabuh cepat.
Jemari lentiknya mulai mencari tahu. Akun yang bernama Ammanda, ternyata me-repost ulang story seseorang. Cepat-cepat ia cari si pengunggah pertama.
Nindira ... nama akun yang pertama kali mengunggah insta story.
Gadis cantik dengan banyak pengikut, bahkan sudah mempunyai centang biru di akunnya. Tangan Zahra gemetar, basah, dan dingin. Hatinya yang sudah tak menentu mulai memberontak.
Sudah cukup, Ra!
Sejak mendengar arti kata Liebe, tiga hari lalu. Zahra menjadi lebih dekat pada Tuhannya. Ia selalu bangun jam tiga pagi. Mengadu pada sang pencipta tentang perasaannya. Pagi hari setelah sarapan, masih lanjut dua rokaat sebanyak enam kali. Dia tidak pernah putus, selalu meminta petunjuk tentang suami dan nasip pernikahannya.
“Mbak, sarapannya udah siap.” seru Mbokijum daru luar kamar.
Dua kali Mbokijum berteriak. Namun Zahra tak menyahut. Khawatir terjadi hal yang tidak-tidak, Mbokijum buru-buru mengambil ponsel, bermaksud menghubungi Abram. Tiba-tiba saat ia berbalik badan, suara pintu yang terbuka terdengar jelas di telinganya.
Zahra keluar. Wajahnya cantiknya terlihat pucat, matanya sembab dan pipinya basah. Dibalut mukena berwarna peach, ia berjalan keluar.
“Mbak Zahra ....” Panggil Mbokijum.
“Habis solat Dhuha, Mbok.”
“Ya Allah, kaget saya ini, Mbak.” Mbokijum celingukan melihat Zahra. “Mbak habis nangis?”
Zahra tersentak kaget, lalu tertawa lirih. “Lagi minta rezeki,” jawabnya singkat.
Hampir satu minggu sejak Abram berangkat kembali ke Jakarta. Selama itu pula Zahra selalu memantau. Di atas jam sepuluh malam, setiap ia menghubungi Abram, selalu tidak bisa. Abram baru bisa di hubungi lagi di atas jam tujuh pagi. Ia selalu mencatat, mencatat dengan baik di kepalanya.
Zahra mengambil ponsel, berniat menghubungi Mulan untuk meminta pendapat. Mengingat Mulan lebih senior darinya.
“Gimana ya, Ra. Aku mau kasih solusi juga ngak enak. Takut kamu mikir macem-macem.” Sahut Mulan terdengar engan.
“Seminggu ini, aku coba tahajud, sholat duha juga. Minta petunjuk sama yang di atas.” Jelas Zahra.
“Aku udah siapin mental, Lan. Gimana pun, ini tentang pernikahanku. Kalau engak, ya syukur Allhamdulillah. Kalau iya ... setidaknya masa mudaku gak akan sia-sia.”
Suasana menjadi hening untuk sesaat. Zahra terlihat cemas menunggu respon dari Mulan. Bahkan beberapa kali mengigit bibir bawahnya. Dia tak bisa menyembunyikan wajah cemasnya sama sekali.
“Sebenernya pendapatku tetep sama. Mending kamu cari bukti! Kalau cuma foto-foto kemarin, gak akan kuat, Ra.”
“Terus buktinya gimana? Gimana caranya aku cari bukti? Masa iya aku harus ke Jakarta? Lewat sosmed juga gak bakal cepet, Lan."
“Emm .... sebenernya aku ada kenalan. Aku yakin sih, dia bisa bantu kamu, Ra."
Tapi ... gimana ya?” Ucapan Mulan terpotong oleh rasa penasaran Zahra.
Siapa?
Siapa yang bisa bantu aku cari bukti?
...Ketika hatimu patah oleh manusia,...
... kamu jangan lupa. ...
...Ada Dia yang selalu bisa jadi penyembuh hatimu....
Ketika hatimu kecewa oleh janji manusia,
...kamu jangan melupakan ini,...
...Dia ... ...
...tidak akan pernah menggingkari janji-janjinya....
...Selalu ada tempat pulang, ...
...sekali pun dunia membuangmu, ...
...seluruh manusia menjauhimu....
...Selalu ada tempat,...
... untukmu pulang dan menanggis....
...☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘...
Sudah Like belum? Sudah di jadikan Favorit belum? Sudah Vote belum?
Belum? Buruan segera!
Semuanya GRATIS tanpa dipunggut biaya! Bilang sama admin kalau di punggut biaya!!