NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda

Mengejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: DeNura

Harap bijak dalam membaca... ada beberapa adegan dewasa (21+)

Meylani Putri (18 th), gadis bar bar yang jatuh cinta pada sosok Om duda tampan bernama David Lander. Yang tak lain adalah Ayah dari sahabatnya sendiri. Mungkinkan gadis yang kerap di sapa Mey itu mendapatkan cinta sang Om duda? Sedangkan David sendiri sangat anti dengan wanita bar bar dan ceplas ceplos seperti May.

Yuk simak kisah selengkapnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeNura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

"Mey, ke rumah Oma yuk? Oma pengen ketemu lo, katanya sih rindu." Ajak Tasya duduk di samping Mey yang sedang asik menonton tayangan televisi.

"Abis zuhur aja deh, nanggung." Sahut Mey tanpa mengalihkan pandangan dari layar televisi. Saat ini mulutnya juga tak berhenti mengunyah cemilan.

"Okay, tapi gak papa kan Bokap lo kita tinggal?" Tanya Tasya.

"Gak papa, Bapak gw udah bisa jalan kok. Lagian di rumah ini kan banyak orang. Tar gw minta tolong Bik Nina liat-liat, Bapak."

"Hm." Tasya ikut menyomot cemilan dalam toples. Namun pandangannya tak lepas dari Mey.

"Mey, gimana kalau kalian bulan madu sehabis ujian?"

Uhuk! Mey tersedak saat mendengar pekataan Tasya. Dengan gerak cepat ia mengambil jus dan meneguknya pelan.

"Gw cuma kasih saran aja, lo manfaatin waktu berdua sama Daddy. Mana tahu pas lo balik udah bawa dedek bayi dalam perut."

Mey yang mendengar itu langsung menimpuk Tasya dengan bantal sofa. "Gw yang udah nikah, kenapa lo yang ngebet punya bayi sih? Lagian status gw itu belum pasti di rumah ini, Sya. Gw sama Daddy lo cuma nikah siri. Kapan aja gw bisa dicampak. Lagian gw yakin banget. Kalau Daddy lo udah punya pacar di luar sana. Gak mungkin seorang David Lander, si duda tampan and kaya raya gak punya pacar. Kan lo sendiri yang bilang kalau Daddy lo deket ama cewek matre."

Tasya menghela napas berat. "Lo bener sih. Tapi gw udah minta supaya Daddy jauhin dia. Gw beneran gak suka sama cewek centil itu. Yakin banget kalau dia cuma mau harta Bokap gw. Karena itu gw pengen lo cepetan hamil, supaya gak ada yang bisa rebut Daddy dari gw atau pun elo. Gw tahu Daddy orangnya sangat bertanggung jawab, dia gak akan pernah lepasin lo kalau aja lo hamil anaknya. Dia gak akan nelantarin Ibu dari anak kandungnya, Mey. Gw yakin itu, karena gw juga gak mau kehilangan lo. Lo itu udah lebih dari sekadar sosok Ibu dalam hidup gw, Mey."

Mey menatap Tasya lamat-lamat. "Tapi gimana caranya gw bisa hamil, Sya? Bokap lo aja kayak gak selera liat gw. Pulang kerja hampir pagi. Kapan cobak punya waktu buat mesra-mesraan?"

"Gw rasa Daddy gw itu bukan gak selera liat elo. Cuma gengsi mau minta itu sama lo. Badan lo bagus gitu siapa yang tahan? Lo itu cuma kurang poles aja."

"Entahlah, Sya."

"Gw punya ide." Seru Tasya terlihat antusias.

"Ide apaan?" Tanya Mey mulai penasaran.

"Tiap malam lo harus pake baju seksi, gw yakin Bokap gw gak bakal tahan. Lakik kalau udah disampakin makanan lezat, gak bakal nolak, Mey."

Mey yang mendengar usulan sahabatnya itu mendadak merinding. "Kok lo kayak udah ngerti banget sih yang kayak gituan?" Mey menatap Tasya curiga.

"Gw belajar dari novel-novel romansa. Hehehe."

"Ck, halu aja lo mah kerjanya."

"Ih... apa salahnya lo cobak Mey."

"Gw gak mau lakukan hal itu tanpa ada perasaan cinta, Sya. Berat buat gw." Tolak Mey.

"Ck, gw yakin lama kelamaan cinta itu hadir. Apa lagi kalau tiap malam lo kasih servis yang bagus. Gw jamin Daddy gak akan tahan lama-lama jauh dari lo. Percaya deh sama gw ya?"

"Gw gak yakin. Lagian bulan ini gw harus pokus belajar, Sya. Mana sempat gw goda Bokap lo." Kesal Mey kembali memokuskan perhatian pada televisi. "Ck, ketinggalan deh ceritanya."

"Ih, orang lagi serius juga malah ngurusin tv." Tasya mengerucutkan bibirnya.

***

"Mey," sapa Nyonya Grace menyambut kedatangan menantunya. Wanita itu memeluk Mey dengan penuh perasaan.

"Apa kabar, Mom?" Tanya Mey seraya menarik diri dari dekapan Nyonya Grace.

"Seperti yang kamu lihat, Mommy sehat dan masih bisa berjalan ke sana ke mari." Sahut Nyonya Grace yang di sambut tawa oleh Mey dan Tasya.

"Kalian udah makan siang?" Tanya Nyonya Grace menatap cucu dan menantunya secara bergantian.

"Belum, Oma. Sengaja pengen makan masakan Oma." Sahut Tasya begitu semangat.

Nyonya Grace yang mendengar itu tersenyum ramah. "Kalau gitu ayok makan dulu." Ajaknya. Lalu mereka pun beranjak menuju ruang makan.

"Opa mana, Oma?" Tanya Tasya baru menyadari jika Kakeknya tidak ada di rumah.

"Biasa, Opamu itu sibuk di kebun belakang."

"Emang di belakang ada kebun ya?" Tanya Mey ikut penasaran.

"Ada dong, hampir semua jenis sayuran ada di belakang. Kalau lo mau lihat, kita ke sana abis makan. Makan aja dulu, habis ini kita serbu Opa gw di sana." Sahut Tasya.

Mey pun mengangguk antusias. Dan mereka pun makan dengan lahap.

Setelah perut mereka kenyang, dua gadis ceria itu beranjak menuju halaman belakang yang sudah di sulap menjadi kebun sayuran. Memang tempatnya tidak terlalu luas, tetapi cukup untuk menanam berbagai jenis sayuran di sana. Bahkan ada beberap pohon jambu air dan mangga.

"Wow, gw gak nyangka di tengah-tengah kota ada kebun sebagus ini. Bisa betah gw di sini." Puji Mey dengan mata berbinar.

"Kamu bisa tinggal di sini, Mey. Ini rumah kamu juga." Ujar Nyonya Grace. Mey yang mendengar itu mengangguk antusias.

Kemudian mereka pun beranjak menuju sebuah gazebo dan di sana terlihat Tuan Adam sedang duduk santai.

"Siang, Opa." Sapa Tasya memeluk lelaki tua itu dengan penuh kebahagiaan.

"Siang, Dad." Mey ikut menyapa.

"Kapan kalian sampai?" Tanya Tuan Adam menatap Mey.

"Baru aja, Dad. Tadi sempat makan siang dulu. Dan masakan Mommy enak banget. Sepertinya Mey harus sering datang ke sini buat belajar masak dan mencuri sayuran di kebun." Jawab Mey panjang lebar. Nyonya Grace dan suaminya pun tertawa renyah.

"Kami tidak keberatan kalau kamu datang setiap hari. Rumah ini selalu terbuka buat kamu." Kata Tuan Adam mengusap kepala menantunya.


"Beneran kan? Jangan nyesel kalau Mey hancurin kebun Daddy." Gurau Mey.

"Silakan. Karena Daddymu ini akan meminta pertanggung jawaban. Dan tentu saja suami kamu yang harus bertanggung jawab." Ujar Tuan Adam yang disambut tawa oleh semua orang. Sepertinya kehadiran Mey membawa suasana baru di rumah itu.

"Aku harap segera ada suara tangisan bayi, supaya rumah kita ini semakin ramai." Kata Nyonya Grace.

"Tenang aja, Mey pasti bakal kasih kalian banyak cucu. Iya kan Mey?" Ujar Tasya menepuk pundak Mey.

"Ck, gw bukan kucing yang bisa beranak banyak, Sya." Lagi-lagi jawaban Mey berhasil mengundang tawa mereka.

"Jangan maksa menantuku punya anak cepat-cepat, biar dia nikmati masa mudanya." Protes Tuan Adam seraya merangkul Mey. Mey yang mendengar itu cuma bisa tersenyum.

"Aku tidak setuju, usia kita tidak muda lagi. Jadi menantu kita harus secepatnya kasih cucu baru."

"Oma, sebaiknya Oma ngomong gitu sama putra Oma. Supaya pokus buat baby baru dan melupakan pekerjaannya. Oma tahu sendiri kan Daddy itu gila kerja? Sampe lupa kalau sekarang udah punya istri." Sanggah Tasya melirik Mey. Sedangkan yang dilirik cuma bisa melotot.

"Ck, anak itu gak berubah juga rupaya. Kamu tenang aja, Mey. Mommy akan mengingatkan suamimu supaya lebih banyak memperhatikan dirimu, bukan pekerjaannya itu. Anak itu memang tak bisa diandalkan." Omel Nyonya Grace. Mey tersenyum geli mendengarnya. Tak terbayang bagaimana ekspresi suaminya saat di marahi Nyonya Grace di usianya yang hampir menginjak kepala empat.

Obrolan mereka pun terus berlanjut, dan tak terasa waktu begitu cepat bergulir. Mey dan Tasya berpamitan pulang karena hari mulai sore. Lalu kedua gadis itu kembali ke kediaman.

***

Selepas salat Isya, Mey memutuskan untuk belajar sebentar. Ia mengambil beberapa buku pelajaran, kemudian duduk di atas ranjang. Mengulang kembali pelajaran-pelajaran yang telah dipelajari di sekolah. Namun perhatiannya harus terlalih saat pintu kamar terbuka. Mey terhanyak saat melihat suaminya yang membuka pintu.

"Om, tumben pulang cepat? Ini masih jam sembilan." Mey menatap suaminya penuh selidik. Namun David sepertinya tak berniat untuk menjawab pertanyaan sang istri. Ia meletakkan kunci mobil di atas meja, lalu melempar asal tas kerjanya di atas ranjang. Kemudian beranjak ke kamar mandi.

Mey yang melihat itu cuma bisa menaikkan kedua bahunya. Dan kembali memokuskan diri ke buku.

Lima belas menit kemudian, David keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan sehelai handuk yang melingkar sebatas pinggang. Ia menatap istrinya yang masih serius belajar. Dan entah mengapa ia merasa kesal karena diabaikan.

"Mey." Panggilnya.

"Hm." Sahut Mey tanpa melihat lawan bicaranya. Dan itu berhasil membuat David jengkel.

Lelaki itu berjalan cepat menunju closet dan beberapa detik kemudian keluar dan sudah berganti dengan jubah tidur. Lalu dengan sengaja melempar handuk kecil tepat di kepala Mey. Tentu saja gadis itu terperanjat kaget.

"Om, bikin Mey jantungan tahu gak sih?" Kesal Mey sembari menjatuhkan handuk itu dari kepalanya. "Mey lagi belajar, jangan ganggu."

David yang mendengar itu tentu saja semakin kesal. Dengan susah payah ia berusaha pulang cepat, tetapi tak ada sambutan spesial dari istrinya. Ya, perkataan Mey pagi tadi berhasil mencubit hati lelaki itu. Dan ia memutuskan untuk cepat pulang karena tak ingin dianggap suami tak bertanggung jawab. Namun saat dirinya pulang cepat, Mey mengabaikannya. Suami mana yang tidak kesal?

David meneliti penampilan istrinya yang hanya mengenakan kaus kebesaran dan celana pendek. Sehingga memperlihatkan paha mulusnya. David menyeringai, lalu merangkak naik ke atas kasur dan menjatuhkan kepalanya di pangkuan sang istri. Saat ini ia terlihat seperti anak kecil yang ingin mencuri perhatian Ibunya.

Jantung Mey seakan melompat keluar sangking kagetnya dengan sikap aneh David.

"Keringkan rambutku dengan handuk itu." Perintah David sembari menutup matanya. Mey yang mendengar itu sedikit membuka mulutnya. Seakan tak percaya dengan apa yang dialaminya saat ini.

"Mey." David memperingati Mey karena masih belum bergerak. Dengan gerak cepat Mey mengambil handuk yang sempat ia lempar asal. Dan mulai mengeringkan rambut suaminya.

"Om, Mey harus belajar. Setelah ini jangan ganggu Mey dulu ya?" Pinta Mey menunduk supaya bisa melihat wajah tampan suaminya.

David membuka matanya, lalu mengunci netra coklat sang istri. "Apa pelajaran lebih penting dari suami, Mey?" Tanya David dengan tatapan menusuk.

"Ck, Mey tahu suami lebih penting dari segalanya. Tapi sekarang Mey harus belajar, lima hari lagi ujian nasional. Mey pengen dapat nilai terbaik. Meski pun gak bisa jadi juara pertama. Lagian kok tumben banget Om pulang cepat?"

David memejamkan matanya lagi. "Bukan urusan kamu saya mau pulang cepat atau lambat. Lagian ini rumah saya, jadi bebas kapan aja mau pulang."

"Huh, dasar Mr. Arrogant. Bilang aja Om rindu Mey kan? Hayo ngaku." Dengan berani Mey menekan hidung mancung suaminya.

David kembali membuka matanya dan melayangkan tatapan tajam. Mey pun segera menjauhkan tangannya. "Bisa gak sih kamu jangan berisik? Sakit telinga saya dengarnya."

Mey mengerucutkan bibirnya mendengar perkataan David. "Seharusnya Om tahu sejak dulu Mey ini memang banyak ngomong. Terus Om sendiri yang deket-deketin Mey. Sekarang Om marahin Mey, kalau Mey ini bikin sakit telinga Om. Orang ganteng mah susah ditebak." Omel Mey yang berhasil menggelitik hati David. Lelaki itu mengulas senyuman tipis.

"Jadi kamu mengakui kalau suami kamu ini ganteng huh?" Tanya David dengan senyuman miring.

"Ck, emang Mey pernah bilang apa kalau Om itu jelek?"

David terdiam. Ia memang tak pernah mendengar Mey mengatainya jelek. "Mungkin aja kamu mengatai saya sudah tua."

"Emang bener kan Om udah tua? Cuma Om beruntung aja punya wajah ganteng. Jadi ketutup umur tuanya." Sahut Mey kembali mengeringkan rambut suaminya.

"Kamu nyesel nikah sama saya?" Tanya David lagi. Mey menghentikan pergerakannya sebentar.

"Nyesel? Mey gak tahu, soalnya kita nikah kan baru tiga hari. Jadi Mey belum tahu nyesel apa enggak." Jawab Mey dengan polosnya.

David terus memperhatikan wajah istrinya lamat-lamat, lagi-lagi tatapanya terhenti tepat di bibir tipis sang istri. Membuatnya kembali mengingat kejadian malam kemarin.

"Om udah makan? Kalau belum Mey bisa panasin lauk." Tawar Mey.

"Udah."

"Hm."

"Mey."

"Ya?"

"Apa saat ini kamu mencintai seorang laki-laki?" Tanya David yang berhasil membuat Mey kaget. Namun sedetik kemudian Mey kembali menormalkan ekspresinya.

"Kenapa Om nanya gitu? Emang kalau ada, Om mau kasih izin Mey buat ngejar dia?"

"Nope, cuma suami bodoh yang membiarkan istrinya mengejar lelaki lain. Meski kamu jelek."

Mey mendengus kesal mendengarnya. "Mey sadar diri kok, kalau Mey itu memang jelek. Karena itu Mey bersyukur bisa mendapatkan suami ganteng seperti Om. Jadi buat apa Mey cari yang lain? Yang ada aja belum tentu bisa Mey genggam, Om."

David tersehenyak mendengarnya. Ia memeperdalam tatapan pada istrinya.

Apa aku terlalu jahat karena mempermainkan perasaan gadis ini? Tapi aku tidak mungkin mempertahankannya. Karena aku sudah berjanji pada kekasihku, Nindy.

1
Tyaz Wahyu
perfect thor ☕
Rika Fitria
bagus banget ceritanya
Kak Eja🌜
menarik...

mampir juga ya ke novel aku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
Deni Supriadi
Luar biasa
Tyaz Wahyu
aduh kena ajian jalang goyang nih smpai david tdk bs berpaling dari si nindiH eh sll mksdq nindy..seneng skl mmprtahankn teTEH celup sana sini (nindy)
Ita Listiana
smpek sini aq suka sama ceritanya, tata bahasa juga enak dibacanya. semoga cerita selanjutnya makin menarik.. thank thor😊
Emi Hartati
sangat bagus
Yulia
cerita nya keren menguras emosi,sampe tidur malam karena ngejar biar cepat selesai bacanya👍👍👍
Yulia
Mksh othor ceritanya bagus,,bikin aku senyum dan nangis,,the best pokonya,,,novelnya d promosiin Thor biar tambah banyak yg baca ,,,sayang novelmu bagus tapi yg baca blm banyak,,sekali lagi makasih dan semangat berkarya 👍👍😘🔥💪💪
Julia Juliawati
bagus ceritanya Thor. jgn kecil hati Thor klo ada yg blg mirip krn semua novel yg aq bc hmpr mirip semua tp kami bc krn km suka ceritanya
Julia Juliawati
kasihan sm alex
Julia Juliawati
suka cerita yg peran wanitanya bar bar kuat g bisa di tindas
Chris Antono
Luar biasa
panty sari
sebel sama si David mening mey ama Alex dan tasya ama gibran dan David ama inggrid aja, binih ditanam sembarangan
panty sari
Davit cari maslah aja
panty sari
wah cinta sedarah Nindy dan hendra, tapi selama 5 th David menjadi orang bodoh diporotin emang ga brasa apa yah itu Nindy udah ga perawan lagi main embat aja itu jamur David
xuly_
the real anak tanggung karma bapa
panty sari
parah David sudah sering melakukan dg kekasih gelapnya sungguh menyakitkan hati mey melihat itu semua
xuly_
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
maaf aku baru komen saking asyiknya baca lupa komen,abisnya karyamu bagus kk pengen baca terus👍🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!