Cerita tentang Lisin yang mendapatkan sistem dan harus menyelesaikan setiap tugas yang di berikan sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naga Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 14 - Bergoyang Lima Hari Lima Malam
Di tengah luasnya persawahan sebuah Helikopter terbang rendah membentang ke arah barat daya, terkadang Helikopter itu melewati perbukitan, gedung menjulang, jalan raya yang ramai, beberapa tempat pariwisata.
"Hiiii... Jika aku tau arah ke Kota Singaraja melewati Bedugul aku akan menggunakan jaket tebal" Kopilot itu mendesah sedangkan Pria paruh baya kekar duduk di sampingnya.
"Bos dari arah sini kita harus ke selatan... "
"Sial... Di sana ada turis berjemur... " Helikopter itu terbang di atas danau Bedugul dengan kecepatan tetap menuju ke selatan.
"Bos apakah kamu dulu sekolah pilot penerbangan?"
"Tidak juga... ini pertama kalinya aku naik helikopter dan teryata sangat mudah apakah kamu mau mencoba?" Pemuda ini tentu saja Lisin dan Pria Paruh baya itu Gatra.
"Tidak bos... "
Jika mahasiswa penerbangan mendengar ini mereka pasti akan bunuh diri, kau tau sekolah penerbangan terkenal akan tingkat Kesulitannya, karena konsekuensi dari penerbangan sangatlah serius, jika ada ribuan calon pilot melakukan tes penerbangan mungkin hanya beberapa orang yang akan lulus bahkan tidak sama sekali.
(DING...)
(Selamat tuan rumah karena telah menyelesaikan tugas sistem, Menyelamatkan keluarga irawan dengan menjadi pemenang dalam pertarungan)
(Mendapatkan 50poin)
(Mendapatkan Villa Solong Banyuwangi)
(Mendapatkan 1Tiket Lotre)
Villa Solong Banyuwangi, Sial... Villa ini mengingatkan ku masa-masa Kelam saat SMK, Lisin yang saat itu jomblo tidak ingin berpacaran telah di jadikan obat nyamuk oleh temanya Sultan, dimana dia yang jomblo harus menunggu lama sedangkan Temannya bisa berduaan dengan pacarnya.
Villa Solong Banyuwangi tempatnya sederhana namun panorama alamnya tidak ada duanya, sering di gunakan oleh beberapa orang penting sekelas presiden untuk meeting, bahkan pasangan artis terkenal menggunakannya sebagai tempat pernikahan.
Selain tempatnya yang rindang pemandangan Pantai Solong Banyuwangi tidak kalah dengan pantai yang ada di bali, Villa ini tidak untuk umum dan harus mesan resort agar dapat masuk ke sana.
Lisin tidak terlalu tertarik dia menutup panel sistem kemudian bertanya kepada Gatra.
"Gatra kau tau... ini demi kenyamanan bersama, maksudku saudari Perguruan mu bagaimana dia, seperti... penampilan" Lisin bertanya dengan gugup.
"Aku menganggapnya seperti adikku sendiri... dia dikenal sebagi wanita musim dingin tapi dia sangat baik, jika dalam hal kekuatan dia lebih kuat dariku, dan alasan kenapa Perguruan Tengkorak menargetkannya itu karena dia adalah putri dari Pemimpin Perguruan Macan Putih"
Mendengarkan penjelasan Gatra Lisin sedikit bingung, Bro aku tanya dia cantik apa nggak, lu kok muter-muter... Tolong hatiku belum siap jika tidak tau penampilan lawan mainnya.
"Jika untuk penampilan kamu sangat beruntung bisa bersama dengannya"
Beruntung... bilang saja langsung, jika ini zonk apakah aku beruntung... sepertinya aku harus menyiksanya agar dia mengatakan dengan jujur.
"Dia sangat cantik bos... jika di bandingkan dengan Putri keluarga irawan pasti tidak lebih buruk"
Tidak lebih buruk?... sangat cantik?... Kamu pikir aku percaya... Hade... kamu pasti ingin menyenangkan ku saja kan... agar tidak melarikan diri... Hm aku tau itu dasar munafik... lihat saja jika perkataan mu tidak sesuai aku akan menggantung mu hidup-hidup.
"Kita sampai Bos... "
Itu bertempat di perbukitan sebuah puri menjulang tinggi dapat terlihat, Lisin yang memarkirkan Helikopter langsung keluar.
"Pantas saja kau tidak ingin kita menggunakan Scoopy ternyata tempat ini sangat terpencil dan hanya ada jalan bebatuan yang belum teraspal"
"Gatra..." Seorang wanita tua menyapa mereka.
"Mak Lam... maaf merepotkan mu"
"Tidak apa-apa... ini yang harus ku lakukan" Mak Lam wanita tua berambut Putih dia adalah pensiunan Perguruan Macan Putih, dan tempat ini adalah puri bersembunyi yang cukup jauh dari keramaian. Lalu dia melihat kearah Lisin dan kesannya tidak menyenangkan.
"Dia adalah ahli penyembuhan yang ku temukan"
"Kamu pasti di tipu olehnya..." Bagaimana dia bisa percaya lelaki tampan ini seorang ahli penyembuhan, dia pasti memainkan trik tertentu untuk menyakinkan Gatra si bodoh ini, lelaki ini pasti datang untuk Wulan.
"Mak Lam aku percaya jika dia satu-satunya yang bisa menolong Wulan... " Gatra memohon, dia tau jika Wulan sudah seperti cucunya jadi dia harus meminta ijinnya.
Lisin yang melihat ini hanya bisa menggeleng, Dia hanya ingin berbuat baik tetapi orang lain melarangnya.
"Pernah terluka di perut bagian bawah itu pasti sebilah pedang, melukai beberapa usus dan merusak saluran kencing, dan rumah rahim yang tak dapat berfungsi, bahkan jika kamu menginginkan seorang anak tuhan tidak akan mengabulkannya"
"ini... " Baik Gatra dan Mak Lam sangat terkejut, Gatra hanya tau jika Mak Lam di vonis tidak dapat mengandung dan tidak tau detail lainya namun Lisin dapat mengetahui sebab dan luka hanya dalam sekali Lihat.
"Luka ini membuat mu kehilangan kemampuan budidaya dan sejak saat kamu terluka kamu meninggalkan orang yang sangat mencintaimu karena kamu tidak ingin mengecewakannya, jika aku tidak salah kamu meninggalkan kakeknya Wulan saat itu"
Mak Lam langsung bertekuk lutut itu adalah luka yang tidak dapat dia lupakan bahkan seumur hidupnya, dan dia tidak pernah berharap pemuda tampan di depannya mampu melihat semua yang ingin dia lupakan.
"Seperti yang di harapan dari bos... "
Gimana? Kagum kan... tentu saja orang lain juga bisa melakukannya jika punya sistem.
"Bagiamana caramu menyembuhkan Wulan? " Setelah membiarkan Lisin masuk kedalam Puri panggung, Mak Lam Langsung mengintrogasi Lisin.
"Tentu saja dengan bercocok tanam, tentu saja aku bukan kaleng-kaleng, aku bukan 5menit seperti yang kamu pikirkan, Ini adalah pilihanmu aku tidak ada maksud terhadapnya, niatku adalah memenuhi janjiku terhadap Gatra"
"Kamu tau... aku bukanlah lelaki yang dengan mudah bercocok tanam bahkan jika dia ingin dan aku tidak ingin, itu tidak akan terjadi"
"Aku bertaruh di sini... aku belum melihatnya, dia cantik atau jelek aku akan melakukannya karena ini adalah apa yang ku janjikan"
Sial... sial... kenapa aku mengatakannya bagaimana jika dia jelek dengan panu di sekujur tubuhnya, bagaimana jika giginya sedikit keluar, Sial... sial... bagaimana jika... Lisin bergidik walau hanya memikirkannya saja.
"Ini... " Mak Lam menitihkan air mata dia tidak pernah berfikir Pemuda ini akan mengatakan sesuatu yang menggugah hatinya, entah pemuda ini bodoh atau bodoh dia harus menepati janjinya.
"Kamu pasti kecewa saat melihatnya... Dia sangat jelek, giginya sedikit keluar, dan ada panu di sekujur tubuhnya, jadi apakah kamu masih ingin melakukannya? "
"Ini..." Sial sekarang wajah wanita jelek terus terngiang di benak Lisin, tubuhnya menjadi kaku... Lisin tidak kuat menjalani cobaan berat ini.
"Ayo bos kamu pasti bisa... " Gatra mengerti jika Mak Lam mengatakan sedemikian, itu agar Lisin menyerah tapi Gatra percaya jika bosnya akan melakukan.
"Baiklah aku mundur..." Lisin mengatakan dengan berat.
"Bos... Kamu..." Gatra tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Cukup Gatra... aku ingin melakukannya namun Mak Lam tidak ingin aku melakukannya, jangan salahkan aku jika kasar terhadap yang lebih tua... Aku Lisin pasti akan melakukanya selama Mak Lam memohon kepadaku" sayang sekali tidak terdengar suara hantaman petir jika ia itu pasti lebih mendramatisir, yang ada hanya suara jangkrik dari luar.
Hahaha... Aku sangat pintar... ini sangat cemerlang... dengan ke keras kepala han Mak Lam dia pasti tidak akan melakukannya, dengan begitu Gatra tidak akan menyalahkan aku karena ingkar janji, tetapi dia akan menyalahkan Mak Lam hahaha aku sangat jenius... siapa dulu dong Lisin.
Melihat ini Mak Lam mendesah sepertinya dia hanya bisa percaya dengan Pemuda bernama Lisin ini.
"Baiklah Lisin... Aku memohon padamu tolong Langgar Wulan, Bercocok tanamlah dengannya, aku memang orang tua yang egois itu semua aku lakukan demi Wulan, jadi tolong Bercocok tanamlah dengan Wulan"
"Enggah... " Lisin memuntahkan seteguk darah.
Mak Lam kenapa kamu melakukan ini apa sebegitu bencinya kamu denganku sehingga kamu rela memohon seperti ini.
"Bagus dengan ini tidak ada halangan lagi, bukan begitu bos? " Gatra sangat senang dia seperti habis memenangkan tiket Lotre 1Trilyun.
Gatra kamu kenapa kamu sangat bahagia apa kita bukan lagi rekan seperjuangan, kenapa kamu menusukku dari belakang, Sepertinya janjiku untuk menggantung mu hidup-hidup harus benar dilakukan.
"Bisakah aku istirahat aku benar-benar lelah dengan hidup ini" Sayang sekali Gatra dan Mak Lam tidak mendengarkan permintaan Lisin dan menyeretnya kedalam sebuah kamar.
"Hei... Apakah kamu harus menguncinya dari luar? " Lisin bertanya dengan putus asa.
"Jika kamu selesai kan tugasmu kami akan membukanya"
"Sial... sepertinya aku harus melakukannya" Lisin ingin menangis namun tidak memiliki air mata.
Dalam ruangan itu cukup besar sedangkan tempat tidur tertutupi dengan tirai putih. Setelah cukup banyak keberanian Lisin membuka tirai tersebut dan dapat di lihat di balik tirai tersebut ada sepasang lengan putih salju.
Terlihat dari belakang rambut panjang terurai ke mana-mana sedangkan tubuh telanjang sangat halus, Dua benjolan semangka cukup besar ini pasti produk Milf di bandingkan dengan Ningsih ini pasti barang langkah.
Lisin Dapat melihat jika mata Wulan memerah dan air liur harum keluar mengalir, juga bagian bawah basah dan cairan hangat keluar dari sana.
"Syukur lah ini bukan Bukan Zonk tapi Tirai putih"
Lengan Lisin terulur sebelum dia menyentuh Wulan tangannya tergenggam erat kemudian langsung tertarik ke atas ranjang.
"Sial dia begitu kuat... "
Baju dan celana Lisin robek menjadi beberapa bagian memperlihatkan tubuh berototnya. Lisin yang berada di bagian bawah menjadi tunggangan. kemudian itu di masukan dengan tidak dapat melawan.
"Semoga aku tidak mati dalam beberapa hari ke depan"
Malam ini Puri Bali yang tersembunyi Bergoyang, guncangan dan amukan badai menghancurkan segalanya.
Hari pertama...
"Mak Lam apakah gempa ini belum selesai?"
"Siapa yang tahu kapan itu bisa selesai"
Mak Lam dan Gatra dapat melihat jika air dalam minuman itu terus bergetar.
Hari Kedua...
"Gatra kamu harus perbaiki atap yang rusak"
"OK... Mak Lam"
Setiap beberapa jam sekali atap genteng rumah Puri yang akan mengalami kejatuhan, akibat getaran kuat yang terus menerus.
Hari Ketiga...
"Mak Lam... kamu melihat kapak?"
"Ada di belakang, buat apa?... "
"Pohon di depan rumah tumbang aku akan memotongnya"
Pohon ini mungkin sudah tua karena tumbang dengan sendirinya namun dari dedaunan dapat terlihat jika itu bergetar tanpa adanya angin.
Hari Keempat...
Hari Kelima...
Bersambung...
*Spesial malam Minggu ini aku bergadang buat bikin Bagian Cerita yang satu ini.
*Terimakasih.
biar lengkap gitu🤣🤣🤣🤣
setelah dari Amerika GK ada kelanjutannya Thor?
ini beneran ada di Amerika sana?