" Aku percaya suatu saat nanti kita akan saling mencintai dan menyayangi, walaupun sekarang kita disatukan dalam ikatan pernikahan karena perjodohan, Tetapi hati seseorang siapa yang akan bisa menebaknya " Fadly ".
" Aku tidak tau apakah aku pantas bersanding dengan dirimu yang hampir sempurna di mata diriku, berbeda dengan aku yang jauh dari kata sempurna untuk menjadi wanita idaman " Azura".
Namun aku percaya kalau kita memang sudah di takdirkan bersama, maka semua kesulitan dan cobaan akan bisa kita hadapi bersama hingga pada saatnya yang kita rasakan adalah kebahagian setiap harinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novi yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Part Empat Belas
20 menit Azura habiskan untuk berendam di dalam Bathup kini membuat badannya sedikit lebih rilex dan rasa sakit itu pun berlahan mulai berkurang.
Azura pun segera bangun dan membersihkan diri di bawah shower, setelah merasa cukup Azura pun keluar dengan menggunakan handuk.
Fadly yang sedari tadi menunggu Azura selesai mandi, langsung berdiri saat melihat Azura keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk pendek, meskipun semalam mereka sama-sama sudah melihat tubuh satu sama lain namun ketika sekarang melihat lagi dalam keadaan sadar sepenuhnya dan pencahayaan yang sangat terang tetap saja terasa malu hingga membuat keduanya tersipu malu.
" Kamu langsung pakek baju biar enggak masuk angin ya, aku mau mandi dulu habis itu kita pergi makan di restoran bawah " ucap Fadly.
" Iya Mas " jawab Azura.
Fadly dengan segera masuk kedalam kamar mandi dan menyelesaikan ritual bersih-bersihnya sedangkan Azura langsung saja mengenakan pakaiannya karena tidak mau terlalu lama dalam keadaan berbalut handuk.
Setelah memakai baju Azura mulai mengeringkan rambutnya dengan handuk dan setelah itu mulai memakai beberapa riasan tipis agar wajahnya tidak terlihat begitu pucat seperti mayat hidup karena aksi berendam tadi.
Tidak lama setelah itu sang suami keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di tubuhnya dan Azura baru menyadari bahwa sang suami memiliki bentuk tubuh yang sangat bagus dan beberapa roti sobek pun muncul di badan sang suami membuat ketampanan Fadly bertambah.
Tidak sadar telah memandangi badan sang suami dengan begitu lama bahkan hingga termenung dengan muka mupeng membuat Fadly tertawa melihat ekspresi sang istri, melihat itu pun Fadly berniat menggoda sang istri hanya untuk sekedar becanda.
" Mukanya gitu amat Dek, kenapa kamu pengen pegang perut Mas ? " tanya Fadly sambil tertawa.
Mendegar pertanyaan dari Fadly Azura langsung tersadar dan mengubah ekspresi wajahnya dan melihat malu ke arah Fadly.
" Eh, siapa yang lagi liatin perut Mas, orang aku lagi liat pintu itu bagus banget " jawab Azura dengan konyolnya membuat Fadly tertawa lebih kencang hingga membuat Azura tambah malu dan merutuki kebodohan atas jawabannya barusan.
Fadly sendiri sebenarnya sewaktu kuliah dulu sangat sering mendegarkan dari teman-teman perempuannya di kampus yang sering bercerita bahwa kaum wanita sangat menyukai lelaki dengan tubuh kekar dan berotot dan setelah melihat sendiri reaksi dari Azura tadi membuat Fadly menyakini bahwa ucapan teman-temannya dulu bukalan sekedar bualan belaka.
" Udah deh Mas, pakek baju sana nanti masuk angin " ucap Azura dengan kesal karena di tertawai oleh Fadly.
" Ambilin dong sayang, mas pengen pakek baju yang di pilihin kamu " jawab Fadly dengan manja yang di buat-buat.
Azura yang tidak ingin berlama-lama dengan keadaan itu pun langsung saja memilih baju untuk sang suami dan menyerahkannya.
Setelah menyerahkannya, Azura pun melanjutkan kegiatan menyisir rambutnya dan Fadly yang menganti baju di depan Azura hingga membuat Azura kaget.
" Ihh Mas ganti nya di kamar mandi aja sana jangan di sini dong " ucap Azura.
" lah, kenapa ? " jawab Fadly.
" Malu ihh Mas, udah sana aja pindah kamar mandi " ucap Azura lagi.
" Mulai sekarang kamu harus terbiasa ya, lagian aku ini kan suami kamu kenapa harus malu coba, lagian semalam kita udah ngelakuin yang lebih dari ini " goda Fadly sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Azura membuat azura melotot dengan perkataan Fadly.
Ya, tanpa mereka sadari, kini komunikasi di antara mereka berlahan mulai membaik dan tidak canggung lagi bahkan Fadly tanpa rasa segan dan malu kini sudah mulai berani bercanda dan menggoda sang istri yang membuat komunikasi di antara mereka berdua menjadi lebih baik .
Begitu asik dengan obrolan perdebatan tentang tempat berganti baju bahkan kini membuat Fadly sudah selesai memakai sumua pakaiannnya dan azura Sudah selesai menyisir rambutnya.
" Kita makan dulu yok di restoran bawah, Mas udah laper banget ni soalnya " ajak Fadly.
" Iya Mas, aku juga laper banget ni " jawab Azura.
Fadly pun langsung saja mengandeng lembut tangan Azura menuju restoran di hotel tempat mereka menginap dan di liat dari gestur badan dan cara mereka bergandengan tangan dengan santai tanpa rasa canggung lagi, orang lain mungkin akan mengira kalau mereka adalah suami istri yang sudah lama menikah padahai mereka berdua pun baru dekat dalam waktu beberapa minggu ni.