NovelToon NovelToon
SEKOLAH BERANDAL

SEKOLAH BERANDAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Teen School/College / Persaingan Mafia
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yo Grae

Sumpah Pemuda, adalah nama sekolah buangan dan terkenal buruk norma dan etikanya. Sekolah yang tidak perlu mengeluarkan sepeserpun biaya untuk masuk ke dalam sekolah tersebut.
Sementara itu, seorang anak yang bernama Arka Bimantara yang terlahir dari keluarga yang terbuang harus bisa beradaptasi di lingkungan keras di sekolah itu di karenakan buruknya latar belakang keuangan keluarganya.
Namun di balik sekolah dan kisah kota tersebut, ada sebuah fakta busuk dari pemerintah dan para konglomerat negara.
Kisah ini bukan hanya sekedar cerita anak berandal saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yo Grae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekolah Sumpah Pemuda (3)

 Jika ada orang paling terlemah, itu bukanlah Arka. Melainkan Ruhus, seorang anak dari tukang penjual ikan di pasar yang kerap kali di tindas di sekolah ini. Ayahnya bukan lah penjual ikan tetap, tetapi ayahnya adalah seorang pedangan ikan yang sangat kecil dan tak mampu membeli suplay dari agent. Kenapa demikian? Di karenakan ayahnya di tendang dari daftar pembeli tetap dari suplayer di agent ikan di sini.

Ruhus adalah seorang pemikir yang lumayan cerdas, walaupun tak secerdas Arka. Namun riwayat nya dulu sewaktu di sekolah dasar lumayan mencetak angka tinggi di bandingkan siswa lain .

Hanya saja ayahnya tak mampu menyekolahkan Ruhus ke sekolah yang tinggi, jadi mau tak mau ia harus menerima fakta bahwa ia harus terkungkung di dalam sekolah ini.

"Ruhus, kamu ke sekolah juga hari ini?" tanya Arka yang berjalan ke sampingnya .

"Iya nih, aku pun tak tau mau ngapain, hari hari cuman bisa absen. Belajar gak pernah dan akhirnya aku cuman bisa belajar di perpus, itu pun kalau gak di tungguin juga di depan perpus" keluh Ruhus yang di susul suara hembusan nafasnya.

Pasalnya, Ruhus orang yang suka membaca. Ia juga sangat suka memikirkan sesuatu hal yang rumit. Tahun kemarin pun ia nekat ikut lomba catur antar sekolah dan berhasil memenangkan peringkat kedua setelah sekolah R.A Kartini.

"Ayok seharian ini ke perpus, aku mau temanin kamu" kaya Arka mengajak Ruhus.

"Bukannya kamu ada urusan ya setiap pulang sekolah? bukanya kamu harus berkerja ?" tanya Ruhus untuk memastikan.

"Hari ini aku libur, jadi aku mau istirahat dulu" jawab Arka .

Ada raut wajah gembira yang tergambar di wajah Ruhus. Akhirnya untuk hari ini ia tidak merasa kesepian lagi.

"Oh iya, bagaimana keadaan ibumu?" tanya Ruhus .

"Yah seperti itulah, gak akan sadar sih mama untuk beberapa tahun. Tapi aku tetap bakal biayain."

Ruhus menepuk pundak Arka dan mengusapnya perlahan.

"Yang sabar Ar, aku percaya kamu pasti sukses" Ruhus dengan tulus memberikan kalimat penyemangat itu .

"Makasih hus, tapi aku gak akan yakin dan masih belum dapat gambaran apa apa tentang masa depan ku"

"Ya udahlah, ayok ke kantin dulu. Baru kita ke perpus" Ruhus berlari kecil lebih dulu dari Arka.

Arka kemudian menyusul Ruhus dari belakang .

***

"Ck ah, gak ada uang lagi buat jajan anj*Ng" teriak Dominic sembari memukul meja kantin.

Dominic adalah seorang siswa yang memiliki tubuh berisi. Tubuhnya yang berotot namun di lapisi lemak di berapa bagian membuat dia sulit untuk di lawan orang yang hanya mengandalkan kecepatan . Ketahan tubuhnya pun lumayan di atas rata rata anak SMP Sumpah Pemuda. Sampai saat ini yang paling sering berseteru dengannya hanyalah firman. Orang tercepat di SMP Sumpah Pemuda.

Namun bukan berarti hanya mereka berdua yang memiliki frakti kuat.

Ada banyak fraksi kuat yang lain, namun untuk saat ini yang paling mencolok ialah mereka berdua. Karna dalam catatan mingguan di sekolah ini, hanya dua fraksi ini yang paling banyak bentrok di daerah dekat kantin.

"Ngapain pusing, tingal rampok aja uang jajan anak anaknya" hasut Melby.

Melby adalah seorang siswi SMP Sumpah Pemuda yang mempunyai power lumayan kuat. Ada rules di sekolah ini yang awalnya adalah memisah dua kekuatan . Siswi dan Siwa di larang bertarung antar lawan jenis. Namun jika ia mempunyai kekuatan yang setara, aturan itu bisa saja di langgar. Tubuhnya tidak kuat. Namun kelincahan dan ketangkasannya sanggup menyaingi kekuatan para siswa di sini. Bahkan tubuh atletis yang ia dapat dari hasil renang memang memudahkan ia untuk bertarung dengan ketangkasan yang maksimal. Rambutnya pun ia potong menjadi wolf cut agar tidak mengganggu saat bertarung .

Dan ya, Melby adalah salah satu siswi yang bisa bersanding kekuatan dengan banyaknya pria yang ada di sekolah Sumpah Pemuda.

"Carikan lah Melby, bukannya kamu jago ngelabrak orang ya?" Celetuk Risky.

Berbeda dengan Dominic yang memiliki ketahanan dan kekuatan yang setara, Risky hanya mengandalkan kekuatan yang sangat kuat dan bahkan daya hancurnya lebih kuat ketimbang kekuatan milik Dominic. Hanya saja fisiknya tidak memadai untuk menerima serangan telak, jadi untuk melancarkan serangannya ia harus lebih dulu mengenai titik buta lawan sebelum ia yang di hajar. Dan itu jika berada di lapangan perang, cukup sulit untuk dirinya tampil bersinar.

"Aku bakalan cari anak anak, kalau mereka bawa kawan aku teriak yaaa!!" Melby melompat salto depan dari atas meja.

"Wokey , aku selalu di belakang mu baby kekeke" sahut Risky sambil cekikikan .

"Oalah dapat durian jatuh nih, belum lama malah dapat yang beruang" teriak Melby .

Dari kejauhan, mereka melihat Melby menjambak rambut Ruhus yang di ikuti Arka. Arka sedang mencoba untuk melepaskan jambakan dari Melby namun tentu saja Arka yang kurang banyak berlatih apa apa bisa di terbangkan oleh Melby dengan tendangannya.

Arka mendarat dengan keras ke tembok kantin bahkan hingga menimbulkan sedikit retakan di sana. Untuk ketahan, Arka memang memiliki hal itu, bahkan ia bisa di bandingkan dengan ketahanan milik Dominic. Walaupun ketahanan tubuh Dominic yang perfect itu berada satu tingkatan di atas Arka. Namun mengingat tubuh arka yang dua kali lebih kecil ketimbang Dominic, bisa di pastikan jika ia latih ada kemungkinan ia jauh di atas Dominic.

"Udah kamu diam di sini aja, jangan ikut campur" seorang siswa menegur Arka yang hendak bangkit untuk menolong temannya. Namun akibat benturan dahsyat yang ia terima tadi ia kembali terduduk dan tak kuasa untuk berdiri.

"Taapii... Aku harus nolong diaa" Arka berusaha kembali berdiri .

"Ku bilang gak usah, sebentar lagi ada pertunjukan " siswa itu menginjak bahu Arka, sehingga membuat Arka tidak berdaya dan tak bisa bergerak lagi.

"Gak ! Aku harus ke sana !" teriak Arka.

"Memangnya dengan keadaan seperti ini kamu bisa apa?" tanya anak itu.

"Bisa!! Bukan masalah bisa atau tidak bisa, tetapi harus bisa!!" Arka memusatkan seluruh tenaganya kepada kakinya, dan kini ia berhasil bangkit dari tempat duduknya .

Siswa yang tadi melarangnya hanya bisa menghembuskan nafas.

"Kalau begitu terserah mu lah, aku cuman bisa menonton"

Sekilas Arka melihat siswa itu, ia memiliki tubuh tak lebih tinggi dari Arka. Ia memiliki gaya rambut yang khas, poni yang panjang ke depan dan rambut di sisi lainnya di potong pendek. Ia memakai tindik di sekitar pelipis.

"Heh! Mana uang mu bocah? Bukannya ayahmu penjual ikan ya di pasar? " Melby semakin kasar menjambak rambut Ruhus .

"Dari mana kamu tau Melby?" tanya Risky.

"Iya aku tau, aku soalnya tinggal di pasar " Melby menendang perut Ruhus hingga terjungkal ke lantai dan menabrak kursi yang di duduki orang. Alhasil orang itu juga ikut terjungkal.

"Woi bangsat! Aku mau makan tenang anj*Ng" sesaat setelahnya orang itu berteriak, Wajah orang itu berhasil mendapatkan pukulan mentah dari seorang Dominic yang membuat orang itu terjungkal ke belakang.

"B*ngsat memangnya fraksi mana kau sampai berani berteriak di depan ku?" teriak Dominic tak kalah nyaring.

"Fraksi ku! Kenapa ??"

Jawaban nyaring dari ujung koridor kantin itu membuat semua mata tertuju kepadanya. Dan Yap, dia adalah orang yang selalu berseteru dengan Dominic. Firman si serangan kilat.

"Kamu lagi kamu lagi, kali ini kamu mau merusak suasana hatiku ya? Aku ini lagi lapar tahu?!" Dominic berjalan dengan kaki yang di hentakkan ke lantai.

"Hoo, jadi si gendut mau gelut lagi?" firman berjalan dengan santai dengan posisi kedua tangan masuk ke dalam saku celana .

Mereka berjalan hingga bertemu dan saling berhadapan. Jarak mereka kini hanya beberapa inci .

"Mau gelut kah sapu ijuk?" ledek Dominic.

"Oh walaupun babi itu haram, kayaknya hari ini aku makan babi guling deh " Jawab firman tak kalah nyolot.

Dan mulai lah pertarungan mereka untuk yang kesekian kali.

...****************...

1
Ahmad Fahri
Ceritanya asli keren banget, semoga menjadi best seller!
Re Creators
Hampir aja batal tidur. 😅
tangerin3
Mantap, gak bisa berhenti baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!