NovelToon NovelToon
My Handsome Police

My Handsome Police

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16M
Nilai: 4.9
Nama Author: Alarice

Armell, mahasiswi semester 6 yang mempunyai kehidupan pas-pasan dan tinggal di sebuah kamar kost yang sempit. Berbekal otak yang cerdas, dia berhasil mendapatkan beasiswa di sebuah universitas ternama di ibukota. Di suatu pagi, ia menemukan seorang bayi lucu di depan kostnya.

Bayi itu membuatnya bertemu dan berkenalan bahkan menikah dengan seorang polisi tampan meski dia masih berstatus mahasiswi.

Bagaimana jadinya jika ternyata sang polisi tampan telah memiliki kekasih? Akankah sang polisi meninggalkan kekasihnya dan bertahan untuk tetap menjadi suami Armell? Akankah ada cinta di antara mereka? Atau justru perpisahan yang akan mereka hadapi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alarice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar buruk

Hari-hari Armell lalui dengan suka cita. Meskipun banyak di kantor orang yang mencibir terhadapnya karena mereka mengira Armell mempunyai anak di luar nikah. Armell yang memang pada dasarnya gadis lumayan cuek, tidak pernah mau ambil pusing dengan cibiran orang-orang.

Bagi Armell, asalkan baby Arvin senang, dia juga akan ikut senang. Sudah hampir satu bulan dia magang di perusahaan Adiguna group. Selama Armell magang, baby Arvin pernah dua di bawa Seno ke rumahnya. Seno semakin menyayangi si kecil Arvin yang kini sudah mulai belajar duduk.

Saat Armell selesai makan siang, saat dia dalam perjalanan kembali ke ruangannya setelah makan siang di kantin perusahaan, sebuah pesan masuk ke ponsel Armell.

📩 Sibuk?? isi pesan tersebut.

Armell segera membalas pesan tersebut.

📩 Sekarang sedang tidak sibuk. Baru habis makan siang. balas Armell.

📲📞📞 Pak polisi is calling....

Ponsel Armell berbunyi. Setelah melihat nama si penelepon, Armell buru-buru mengangkatnya.

" Halo, assalamualaikum. " sapa Armell.

" Waalaikum salam. Hari ini kamu harus datang ke kantor polisi. Bisa? " tanya Seno.

" Jam berapa? Saya masih kerja. " jawab Armell.

" Kalau bisa jangan kesorean. Ada hal penting yang komandan mau sampaikan mengenai Arvin. " tukas Seno.

" Saya usahakan. Saya akan coba minta ijin untuk pulang lebih awal hari ini. " jawab Armell dengan segala pemikiran yang entah apa. Entah mengapa, hatinya tiba-tiba was-was.

" Baik. Kami tunggu di kantor. Selamat siang. " ucap Seno.

" Selamat siang. " jawab Armell. Kemudian panggilan diakhiri.

Armell bergegas menuju ke ruangannya. Berharap kepala bagiannya sudah kembali dari makan siangnya.

Beruntung bagi Armell ketika ia masuk ke ruangan, atasannya itu juga memasuki ruangan. Armell segera menyusul masuk ke ruangan atasannya.

Tok...tok ..tok...bunyi pintu diketuk.

" Masuk. " suara orang dari dalam mempersilahkan.

" Maaf, Bu. Bisa mengganggu sebentar? " tanya armell ketika ia telah memasuki ruangan.

" Oh, Armell. Ada apa? " tanya Bu Listi sang atasan.

" Bu, kalau misalnya hari ini saya meminta ijin pulang duluan, apa boleh? " tanya armell dengan sangat hati-hati.

" Tumben. Apa ada masalah? " tanya Bu listi.

" Begini Bu, barusan saya mendapat telepon dari kantor polisi. Mereka meminta saya datang ke kantor polisi secepatnya. Mereka bilang akan membicarakan perihal bayi yang saya temukan dulu. " jelas Bu listi.

Bu Listi, atasan armell mengetahui cerita tentang bayi yang di rawat oleh armell. Bayi yang orang-orang kira adalah anak hasil hubungan gelap Armell dengan kekasihnya. Hanya Bu listi, sang CEO, dan asistennya yang tahu tentang bayi itu. Karena Armell bercerita kepada mereka.

" Bagaimana pekerjaan yang saya berikan ke kamu tadi pagi? " tanya bu Listi sebelum menjawab permintaan Armell.

" Semua sudah saya selesaikan. Sebentar saya ambilkan bu. Saya bawa kesini. " jawab Armell sambil undur diri mengambil beberapa file yang masih ada di mejanya.

Tak lama, armell kembali ke ruangan atasannya dengan membawa beberapa dokumen.

" Ini Bu. Silahkan Bu Listi lihat terlebih dahulu. " ucap Armell sambil memberikan dokumen-dokumen yang di bawanya ke atasannya.

Bu Listi mulai membuka satu persatu dokumen yang di berikan oleh Armell tadi. Beliau nampak manggut-manggut dan sesekali tersenyum tipis.

" Kamu memang bisa di andalkan. " puji Bu Listi setelah selesai mengecek hasil kerjaan Armell dan menutup semua dokumen itu

" Terimakasih banyak Bu. Bu Listi selalu membimbing saya dan selalu memberi saya kesempatan untuk maju. " ucap Armell membalas pujian Bu Listi.

" Baiklah, Karena semua pekerjaanmu hari ini sudah beres, kamu boleh pulang sekarang. Uruslah urusan si kecil. Semoga para polisi mendapatkan titik terang siapa keluarga bayi itu. " ucap Bu Listi.

" Terimakasih banyak Bu. Kalau begitu, saya mohon pamit. " ucap Armell sambil menunduk meminta ijin

" Silahkan. " Bu Listi mempersilahkan dan Armell segera meninggalkan ruangan atasannya.

Armell bergegas mengambil tasnya di meja, dan bersiap-siap meninggalkan ruangan. Saat di depan pintu, dia bertemu dengan teman satu ruangannya.

" Mau kemana Mell? Buru-buru amat. Di panggil pak bos lagi? " tanya temannya itu.

Armell menggeleng sambil tersenyum, " Nggak kok kak. Mell mau pulang. Ada hal mendesak yang harus Mell lakukan. " jawab Armell.

" Anak lo sakit? " tanya temannya itu.

Armell kembali tersenyum, " Nggak kok kak. Si kecil baik-baik saja. Hanya saja ada hal yang harus saya urus. Saya juga sudah minta ijin ke Bu Listi. Dan beliau mengijinkan. Maaf kak, Mell permisi dulu. " pamit Armell setelah menjawab keingintahuan temannya itu. Teman Armell itu hanya mengangguk sambil memperhatikan Armell yang berjalan dengan tergesa-gesa.

Armell segera memasuki lift untuk turun ke lantai dasar. Saat sampai di lantai dasar, di depan pintu keluar tepatnya, Armell bertemu dengan sang CEO.

Armell menunduk memberi hormat sambil tersenyum ke pemilik perusahaan.

Tuan Adiguna melihat jam tangannya. " Sudah mau pulang? " tanyanya.

" Ah, eh ..Maaf, tuan. Saya...saya ...Iya tuan, saya mau pulang. " jawab Armell dengan sedikit gugup. Dia takut akan dimarahi oleh pemilik perusahaan karena masih jam kerja, dia malah pulang.

Tuan Adiguna mengernyitkan alisnya bertanya-tanya kenapa masih siang, pegawai magangnya ini mau pulang.

Seperti mengetahui apa yang di pikirkan bosnya, Armell segera melanjutkan penjelasannya, " Maaf tuan. Saya terpaksa meminta ijin untuk pulang lebih awal ke Bu Listi. Karena pihak kepolisian menghubungi saya, dan meminta saya untuk segera datang ke kantor polisi. Mereka bilang, ada hubungannya dengan bayi yang saya temukan. "

" Oh... baiklah. Pergilah. Jangan sampai terlambat. Semoga mereka mendapatkan informasi yang penting. " ucap tuan Adiguna mendoakan.

" Terimakasih banyak tuan. Kalau begitu, saya permisi tuan. " pamit Armell. Dan tuan Adiguna mengangguk.

💫💫💫

Satu jam kemudian, Armell sampai di kantor polisi. Dia masuk ke dalam kantor dengan tergesa-gesa.

" Selamat siang pak. " sapa Armell ke Seno. Setelah memasuki ruangan polisi itu, Armell langsung menuju meja Seno.

" Siang. " jawab Seno sambil menengadahkan kepalanya.

" Di mana pak komandan pak? " tanya Armell yang masih dengan nafas ngos-ngosan.

" Duduklah dulu. Atur nafas. Saya panggilkan komandan Alif dulu. " perintah Seno dengan tegas. Armell mengikuti perintah Seno. Dia duduk di depan meja Seno. Dan Seno segera masuk ke dalam ruangan komandannya.

Tak lama kemudian, Seno keluar mengikuti komandan Alif dari belakang.

" Selamat siang, komandan. " sapa Armell saat komandan Alif sampai di dekatnya.

" Selamat siang. Duduk saja. " jawab Komandan Alif.

Armell kembali duduk. " Bagaimana pak? Ada informasi apa? " tanya Armell.

" Jadi begini mbak. Kami sudah berusaha mencari tahu tentang bayi yang anda temukan. Tapi seakan informasi tentang bayi itu di tutup rapat. Kami tidak menemukan apapun. " terang komandan Alif. Armell mendengarkan dengan seksama.

" Dan karena sesuai peraturan, jika kasus seperti ini menemukan jalan buntu, maka bayi itu harus di serahkan ke panti asuhan. " lanjut komandan Alif.

" Apa???" teriak Armell terkejut.

" Iya. Kami harus menyerahkan bayi itu ke panti asuhan. " ulang komandan Alif. Seno yang ikut berada di situ, dia hanya bisa menunduk.

" Tapi pak...Baby Arvin sudah saya rawat dengan baik. Dia sudah nyaman tinggal dengan saya. Jika memang pihak kepolisian tidak bisa menemukan keluarga baby Arvin, kenapa harus ke panti asuhan baby Arvin nya? " tanya Armell.

" Itu memang peraturannya mbak. " jawab Komandan Alif.

" Tinggal dengan saya juga sama saja pak. Toh bersama saya dia tidak kekurangan apapun. Saya selalu berusaha memenuhi kebutuhannya. Kasihan kalau dia harus di bawa ke panti. " ucap Armell dengan memelas. Kini matanya sudah mulai berkaca-kaca.

Seno bahkan tidak berani melihat ke Armell. Dia tahu, betapa sayangnya Armell ke Arvin. Betapa tulusnya kasih sayang yang Armell berikan untuk bayi malang itu. Dia saja yang sebelumnya sangat tidak menyukai anak-anak, kini dia malah menyayangi bayi malang itu. Dia juga merasa keberatan kalau bayi malang itu harus di bawa ke panti asuhan.

" Saya tahu. Tapi kami terhalang peraturan yang harus kami laksanakan. " jawab Komandan Alif.

" Bagaimana kalau saya mengadopsi bayi itu. Saya akan menjadikan dia anak saya pak. Saya tidak mau berpisah dengannya. " kini air mata Armell sudah mulai menetes.

" Maaf, tapi proses adopsi tidaklah mudah. Ada syarat yang harus di penuhi oleh pengadopsi. " jawab Komandan Alif.

" Apa syaratnya pak? Saya akan memenuhi semua syarat itu. Apapun. Asalkan baby Arvin bisa saya adopsi. " tanya Armell.

" Adopsi, hanya bisa di lakukan oleh pasangan. Artinya, seseorang bisa melakukan proses adopsi kalau dia sudah berkeluarga. Jika dia seorang laki-laki, maka dia harus sudah beristri. Dan jika dia seorang perempuan, maka dia harus bersuami.

" Apa?" Armell begitu syok mendengar syarat untuk adopsi. Dia terduduk lemas. Sekarang, mana mungkin dia bisa mengadopsi baby Arvin. Armell menangis tersedu-sedu.

***

bersambung

1
Yeni Nw
Llpl
Tasya
🤣🤣🤣
lucu x pak supir
Rahmat Rahmat
pengen banget punya mertua kayak gtu
Wardani Lestari
Luar biasa
Angga Raini
ini 3× nya akun ulang baca novel ini ga bosen2
Alesha Jazila_id 🌷🌹: makasih banyak kakak.....
udah baca karya aku yang lain belum? siapa tahu sama sukanya sama karya aku yang ini/Bye-Bye//Smile/
total 1 replies
Herlina Lina
pa adi udah duluan seno pa
Herlina Lina
takut ketemu mamanya seno d mall tar d sangka istrinya lg
Devi Handayani
naahh ini dia...sibiang keroxxxnyaaa🤨🤔🤨🤨🤨🤨🤔🤔🤔
Devi Handayani
jangan jangan Arvin anak Stella Ama Robert 🤨🤨🤨😲😲😲
Devi Handayani
pasti info nya dari si ulet gatel marionang...coba di selidik pak polisi terhormat 🤔🤔🤔🤔
Devi Handayani
berbahagialah kamu mell... dapet suami yg begitu sayang juga perhatian begituuu🥹🥹🥹🥹
Devi Handayani
ayo dibongkar persengkongkolan nyaa armell dan seno😏😏😏😏😏
Devi Handayani
Tut Tut... kasian kamu hanya bisa melihat pemandangan pegunungan saja...sabar ya Tut bentar lagi paling🤭😅🤭😅🤭😅🤪🤪🤪🤪
Devi Handayani
dibibirku...hanya ada rasa dari bibirmuuu.....uhuuuyyyyyyyy💋💋💋💋
Devi Handayani
Alhamdulillah sah ... Tinggal nunggu unboxing heheheh🤭🤭🤭😅😅😅
susi susanti
Luar biasa. bagus thor ceritanya, kocak🤣🤣🤣
Surtinah Tina
ikut bahagia .. akhirnya hamil lagi
Surtinah Tina
mehong nya
Surtinah Tina
di ajak sekolah lagi aja itu bang seno
Surtinah Tina
hamidun tuh armell
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!