David Aliandro mempunyai dendam terhadap orang tua Karen karena dirinya menjadi saksi atas pembunuhan keji orangtua Karen hingga dirinya terpaksa menikahi Karen anak pembunuh orang tuanya. Siksaan demi siksaan Karen terima sebagai penebus kesalahan orang tuanya. Hingga Karen ingin berusaha agar suaminya menghilangkan rasa dendam terhadap keluarganya dan mencintai dirinya sebagai seorang istri. Apa yang dilakukan Karen ketika mengetahuinya suaminya seorang psycophat dan juga suaminya sering menyiksanya apa tetap melanjutkan pernikahan atau pergi dari kehidupan David?
Federick Alionso seorang psycophat cinta pertamanya yang sangat menyakitkan membuat rasa empatinya berkurang. Banyak wanita mati di tangannya. Apakah ada seorang yang bisa merubah hidupnya ke arah yang lebih baik?
Ronald Janson asisten David juga seorang psycophat. Masa lalunya yang kelam membuat dirinya berubah. Sangat setia terhadap bosnya. Apakah Ronald dapat menemukan cinta sejatinya yang dapat merubah dirinya ke arah yang lebih baik.
Ikuti novelku yang ke 7
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
Dokter Sandra mengambil minuman dan diberikan oleh Karen. Karen meminumnya hingga setengah karena dirinya sangat haus. Selesai minum dokter Sandra memperbaiki infus Karen akibat terjatuh. Setelah selesai sahabatnya mengecek kondisi Karen karena takut ada yang terluka.
Sahabatnya merasa lega ternyata kondisi Karen semakin membaik dan tubuh Karen juga bisa digerakkan walau hatinya bingung secepat itukah sembuh. Terlebih luka bekas cambukkan dalam sehari bisa hilang sekejab tanpa ada bekasnya.
Selesai memeriksa dokter Sandra membalikkan badan dan melihat ke dua pria itu sedang berjalan membuka pintu icu.
" Tunggu!!" teriak dokter Sandra
Pria yang memakai jas dokter berhenti dan membalikkan badannya.
" Siapa tuan?" tanya dokter Sandra sambil menatap tajam ke arah pria itu.
" Itu bukan urusanmu!!" ucap dokter itu dengan ketus sambil membalikkan badannya dan membuka pintu.
" Hei tunggu!!" teriak dokter Sandra
Tapi pria itu tetap berjalan tanpa memperdulikan teriakan dokter Sandra.
" Sudahlah Ar, biarkan saja." ucap Karen
Dokter Sandra menghempuskan nafasnya dengan kasar kemudian membalikkan badannya kembali dan berjalan mendekati sahabatnya.
" Kemarin pas di meja operasi tubuhmu terluka parah karena kamu kena cambuk tapi kenapa sekarang tidak ada bekasnya?" tanya dokter Arianti terkejut.
" Kamu kan pintar bisa saja operasinya berhasil dan aku cepat sembuh." ucap Karen sambil tersenyum.
Dokter Sandra hanya tersenyum sambil menatap sahabatnya. Dokter Sandra mengambil mangkok yang berisi bubur untuk di suapi ke sahabatnya. Karen memakan dengan lahap karena dirinya ingin segera sembuh dan bisa keluar dari rumah sakit.
Hingga tidak terasa mangkok yang berisi bubur sudah habis tanpa sisa. Dokter Sandra mengembalikan mangkok tersebut dan memberikan gelas yang berisi air yang masih setengah gelas.
" Bagaimana pernikahanmu?" tanya dokter Sandra setelah sahabatnya sudah selesai makan dan minum.
" Ya begitulah." ucap Karen yang enggan berbicara dengan sahabatnya mengenai masalah pernikahannya.
" Apakah dia sering menyiksamu? aku lihat pas di operasi tubuhmu banyak bekas luka." tanya sahabatnya.
" Ya, tapi aku mohon jangan katakan ke dua orang tuaku." pinta Karen.
Sahabatnya hanya menghembuskan secara kasar sambil menatap sahabatnya.
" Kenapa kamu tidak melawannya atau pergi meninggalkannya." ucap dokter Sandra.
" Tidak aku tidak bisa melawan suamiku, anggap saja menebus dosa - dosa ke dua orang tuaku" ucap Karen.
" Tapi kamukan tidak tahu dan tidak bersalah sedikitpun." ucap dokter Sandra.
" Ya aku tahu tapi mereka adalah orang tua kandungku sebagai anak aku ingin membalas budi baik mereka. Aku tidak sanggup jika terjadi sesuatu dengan orang tuaku karena itulah aku pasrah dan rela ketika suamiku menyiksaku." ucap Karen sambil tersenyum.
" Aku harap suatu saat tuan David bisa berubah." ucap dokter Sandra.
" Amin." Jawab Karen
" Oh iya kemana Clarisa?" tanya Karen
" Katanya lagi banyak pasien sebentar lagi ke sini. Oh iya aku mau mengecek kondisi pasien yang lain." ucap dokter Sandra
" Ok. Terima kasih ya sudah menolongku." ucap Karen tulus.
" Kamu sahabatku tentu saja menolongmu jangankan sahabat sama orang lain kita harus saling tolong menolong." ucap dokter Sandra.
Tanpa sepengetahuan mereka berdua, dua pasang mata mendengar percakapan mereka. Ketika mengetahui dokter Sandra akan ke luar dua pasang mata itu bersembunyi.
Setelah mengobrol dengan sahabatnya dokter Sandra berpamitan dan meninggalkan Karen sendiri. Karen perlahan menggerakan badannya untuk duduk.
" Sudah sadar syukurlah ngabisin duitku saja." ucap David dengan ketus tiba - tiba datang dan berjalan menuju ke arah Karen.
Karen tersenyum sambil menatap wajah tampan suaminya.
" Maaf, kalau aku sudah sehat dan bekerja aku akan ganti uang perawatanku." ucap Karen dengan nada lembut sambil tersenyum.
" Jangan tersenyum karena senyumanmu itu jelek." ucap David berbohong.
Sebenarnya hatinya sangat senang melihat wajah Karen terlebih senyumannya membuat jantungnya berdetak kencang. Tidak berapa lama dokter yang menangani Karen datang bersama perawatnya.
Dokter itu memeriksa Karen setelah selesai dokter mulai mengatakan sesuatu ke Karen.
" Bagaimana apa masih ada yang sakit?" tanya dokter itu dengan nada bingung karena luka - luka di tubuh Clara menghilang bersih seperti tidak terkena luka cambuk.
" Sudah dok? bolehkah aku pulang?" pinta Karen.
" Bisa, siang ini kamu boleh pulang." ucap dokter itu.
Perawat itu melepas infus Karen karena Karen sudah sehat kembali.
" Terima kasih dok."jawab Karen tulus.
Dokter itu hanya menganggukkan kepalanya dan pergi bersama perawat dan meninggalkan Karen dan David.
" Syukurlah pulang dari sini kamu harus memasak untukku." pinta David
" Baik tuan." jawab Sandra
Setelah itu tidak ada percakapan karena David duduk di sofa sambil memainkan ponselnya untuk mengecek emailnya. Karen yang merasa bosan turun dari ranjang karena tubuhnya sudah benar - benar pulih dan tidak merasakan sakit lagi. Hatinya sangat senang sekali, dirinya tidak tahu bahaya yang akan mengancam dirinya di masa yang akan datang.
Karen berjalan menuju ke arah David, David melirik sekilas tapi dirinya pura - pura acuh.
" Maaf tuan apa lebih baik kita pulang sekarang?" tanya Karen setelah sampai di depan David.
" Hmm." jawab David berdehem sambil berdiri.
Karen berjalan mundur memberikan jalan untuk David.
David berjalan dengan angkuh tidak memperdulikan Karen sedangkan Karen membalikkan badannya dan mengikuti David dari belakang.
Di depan pintu icu sudah ada Ronald, Ronald berjalan di samping Karen membuat David menghentikan langkahnya secara mendadak.
bruk
Karen yang sedang melamun tidak tahu kalau David menghentikan langkahnya secara tiba - tiba membuat dirinya menabrak punggung David. Membuat Karen nyaris terjatuh untunglah tangan kekar David menahan tubuh Karen agar tidak terjatuh.
David langsung membalikkan tubuhnya dan menatap wajah Karen dari dekat membuat jantung David dan Karen berdetak kencang.
( " Cantik, seandainya kamu bukan anak pembunuh orang tuaku aku mungkin akan belajar untuk mencintaimu." ucap David dalam hati).
( " Seandainya suamiku sedikit saja mencintaiku betapa bahagianya diriku." ucap Karen dalam hati ).
David tersadar dan melepaskan tangannya sambil menatap tajam.
" Kalau jalan itu lihat - lihat." ucap David dengan ketus.
" Maafkan saya tuan." ucap Karen.
David membalikkan badannya dan diam di tempat. Membuat Karen menjadi bingung kecuali Ronald yang mengerti maksudnya.
" Nona, jalan di samping tuan." bisik Ronald
" Tapi aku takut nanti tuan marah." bisik Karen
" Lakukanlah nona kalau tidak kita berdiri sampai pagi." bisik Ronald lagi.
Karen menghembuskan nafas perlahan dan berjalan di samping David.
Merekapun kemudian melanjutkan perjalanannya kembali dalam diam tanpa ada banyak bicara.
Seorang gadis cantik berjalan mendekati David dengan senyuman menggoda.
" Hallo tuan David." panggil gadis cantik itu sambil memeluk lengan kekar David.
Kini posisi David berada di tengah - tengah, David melirik sekilas wajah Karen yang wajahnya mulai berubah seperti cemburu membuat David tersenyum nyaris tidak terlihat. David membiarkan gadis cantik itu memeluk dirinya walau dirinya sangat muak dengan gadis cantik itu.
" Karen." panggil seorang pria tampan
" Ricko apa kabar?" sapa Karen tersenyum sambil tangannya diarahkan ke arah Ricko
Ricko membalas tangan Karen tapi sebelum menyentuh tangan Karen, David langsung menepis tangan Ricko dan menatap tajam ke arah Ricko.
.
.
.
.
xxxxx
Hallo, mampir ke karyaku yang lain ya :
Gadis Culun dan Ceo Lumpuh.
Cinta Satu malam Bersama Mafia
Cinta Satu Malam Bersama Mafia sension 2
Cinta Pertama Psychopath
Cinta Pertama Mafia.
Perjalanan Cinta Sang Psychopath
Dan
Mohon dukungan dan Berikan : 😍😍😘😘🤩🤩😊😊😉😉
Komentar 😍
Like 😍
vote 😍
tip 😍
Agar Author tetap semangat dalam menulis novel ini. Terima kasih banyak buat pembaca yang masih setia membaca novelku.😁😚😚😍😍😘😘 juga yang telah memberikan komentar, like, vote dan tipnya.
Salam Author
Yayuk Triatmaja
xxxxxx
oh iya jangan lupa mampir ya ke novel ku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
bisa jadi murka hehe...