Ketika terjadi gejolak perbutan kekuasaan di alam semesta, kaum jin dan malaikat berseteru demi nama baik dan eksistensi.
tapi siapa sangka ada satu yang lebih kuat dari kedua nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNSC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
semakin yakin
pagi hari itu, langkah cepat terdengar di dalam istana, kapten barbossa menemui sang raja , dan hendak melaporkan kejadian semalam.
dengan hormat dan menundukkan kepala nya "yang mulia raja, mungkin ini salah ku, jadi mohon maafkan aku yang telah ceroboh meninggalkan bayi itu di istana, karena kepergian kami semalam, ada seorang penyusup yang mencoba menculik vale, akan tetapi, dia bukan jin atau oun iblis, dia hanya manusia biasa, saat aku bertanya tentang tujuan nya, ia sama sekali tidak memberiku jawaban apapun".
Raja ramses hanya menduga bahwa itu hanya penculik bayaran, namun tetap saja ia telah membuat kejahatan, dan perbuatan nya termasuk kriminalisasi
"kapten barbossa, kau ingat hari ini hari apa?, bawa pria itu untuk hukuman hari pertama nya" perintah raja ramses.
Lalu kapten barbossa pergi menuju ruang tahanan, " kalian para penjaga, bawa tahanan ini ke aula latihan, ".
Saat pergi dari ruang tahanan, kapten barbossa tak sebgaja bertemu dengan aralea yang sedang membawa vale, " ohh nona,mau kemana kalian pagi pagi ini? ".
"aku ingin menemui tahanan itu, dan ingin tahu apa tujuan ia sebenernya" ucap aralea kepada kapten barbossa.
lalu kapten barbossa menyentuh kedua pundak aralea dan berkata "kau tak perlu mencari tahu hal itu, karena kami sudah sangat yakin, diaa hanya seorang kriminal yang menerima bayaran untuk melakukan kejahatan itu, jika kau ingin melihatnya, mari ikuti aku ke aula pelatihan ".
Lalu mereka berdua melangkah pergi menuju aula latihan.
Di lapangan terbuka itu terlihat barisan para kesatria yang menguji kemampuan nya, satu persatu para tahanan akan di adu melawan satu kesatria, dengan tangan yang di ikat dia harus bisa melawan para kesatria itu.
Terdengar suara riuh dan gaduh dari para penonton yang menyaksikan acara itu, penonton itu kebanyakan adalah rakyat biasa uang menerima undangan dari istana.
pertarungan yak tak seimbang itu sangat mengerikan, para tahanan hampir tak berdaya, hanya mengandalkan kekuatan kaki nya, ia harus mampu melawan kesatria lengkap dengan zirah.
Hidung mereka berdarah akibat hantaman kesatria berzirah, kepala berdarah, wajah penuh dengan kucuran darah, itulah bentuk penyiksaan yang di balut dengan kata latihan dan hiburan.
Hingga akhirnya sampai pada bagian penyusup itu memasuki lapangan, semua rakyat berteriak histeris.
Semua orang yabg ada di sana memberi sorakan yang gila, karena mereka mendapati tahanan yang baru.
pria penyusup itu tetap diam dan tenang, ia tetap melangkahkan kaki nya dengan kepala menunduk dan menatap tanah datar.
Kesatria dan penyusup itu sudah berhadapan, satu lawan satu, kesatria yang lengkap dengan zirah mulai bergerak, melayangkan serangan dari tangan nya, tapi berhasil di hindari oleh penyusup, penyusup itu menghindar dengan sangat cepat.
lalu tidak puas karena pukulan nya tak kena, ia mencoba dengan tendangan nya, lebih parah karena penyusup itu menahan serangan kakinya, kaki melawan kaki, justru kesatria itu kesakitan akibat benturan kaki nya.
Saat kesatria itu merasakan kesakitan, di situlah penyusup itu membabi buta, menyerang hanya dengan kaki nya, ia hantam kepala kesatria hingga kesatria itu bergeser hendak jatuh, belum jatuh sampai tanah, penyusup itu langsung menghantam tulang iga dari kesatria itu hingga patah, kesatria itu menjerit kesakitan, dan terakhir ia mendaratkan serangan nya tepat di wajah kesatria itu, hingga wajah nya hancur penuh dengan darah.
Semua orang di aula terdiam , tidak mengira jika penyusup itu sangat kuat dan kejam, aralea sampai menggenggam erat tubuh vale, berpikir apa yang terjadi jika penyusup itu menyerang malam pada saat malam.
Raja ramses sampai berdiri dari kursi nya melihat pemandangan itu, dan penyusup itu berteriak dengan sangat keras, lalu berbicara "kami tahanan disini adalah manusia!!!!!!!! bukan domba!!!!! jangan perlakukan kami seperti domba!!!!!!!! kalian para kesatria hanya lah seorang pengecut, berani melawan tahanan hanya saat tangan kami terikat ke belakang!!!!! ". lalu ia berjalan pergi kembali ke ruang antrian.