Alina harus menikah dengan laki laki yang usia nya jauh di atas nya karena sang kakak tiba tiba membatalkan pernikahan di saat acara akan di mulai.
demi nama keluarga, Alina merelakan masa muda nya dan menggantikan sang kakak untuk menikahi laki-laki yang bahkan tak ia kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Kebohongan Alina
" Lama banget sih, cuma di suruh manggil kakak kamu?! ". Seru Dini menatap Alina yang baru saja kembali. Namun gadis itu hanya seorang diri, karena Karin sudah berhasil keluar dari hotel. Tanpa siapapun tahu.
" Maaf ma, tadi kak Karina minta di pijit dulu, katanya sedang gak enak badan! ". Jawab Alina dengan raut wajah setenang mungkin. Meski hati nya tampak berdebar dan merasa bersalah karena telah membohongi sang mama.
" Lalu mana kakak kamu? ". Dini tampak celingukan, mencari keberadaan putri sulung nya.
" Kak Karina sedang istirahat ma. Kata nya dia udah kenyang dan mau istirahat saja biar besok saat acara wajah nya fresh. Aku juga di minta kak Karina, buat ngomong sama mama, kata nya gak mau di ganggu malam ini! ". Dini menatap penuh selidik ke arah Alina, wanita paruh baya itu hanya mengangguk dan kembali bergabung bersama yang lain. Tanpa repot mengajak Alina untuk ikut makan malam.
Gadis itu tersenyum kecut, namun diri nya juga merasa lega saat mama nya tak lagi bertanya dan tak curiga dengan kebohongan yang ia buat.
" Maafkan aku ma, udah bohong sama mama. Tapi aku gak punya pilihan, kak Karina juga berhak tahu, siapa yang akan menikah dengan nya besok! ". Batin Alina menatap mama nya yang kembali bergabung dengan para kerabat yang lain.
Alina memilih tak ikut dan berjalan keluar hotel guna mencari udara segar.
Gadis itu memilih duduk seorang diri di bangku taman hotel, menatap lampu kelap kelip yang tampak indah pada malam hari.
" Kapan ya aku bisa kumpul dan ikut bercanda bersama keluarga ku, apa permintaan sederhana itu sangat sulit aku dapatkan? ". Monolog Alina dengan raut wajah sedih.
Terkadang gadis itu bertanya tanya dalam hati, apa kesalahan yang pernah ia perbuat hingga kedua orang tua dan dua kakak nya tak menyukai nya. Padahal jika di ingat ingat, Alina selalu menjadi gadis penurut dan tak banyak menuntut.
Alina juga berpikir, mungkinkah diri nya bukan anak kandung kedua orang tua nya karena perlakuan kedua orang tua nya sangat lah berbeda dari dua kakak nya yang selalu mendapatkan kasih sayang dan perhatian.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sebuah restoran, Karina baru saja tiba dan kekasih nya Andriyan rupa nya sudah duduk manis di sana menunggu nya.
" Hai sayang! ". Sapa Andriyan menatap kekasih nya. Penampilan cukup berbeda dari biasa nya.
Karina tampak memakai jaket dan juga masker hitam untuk menutupi sebagian wajah nya.
" Kamu kenapa honey, kamu sakit. Tumben pakai jaket dan masker gini? ". Tanya Andri heran.
Karina duduk di sebelah sang kekasih, dan mata nya melirik sekitar takut ada seseorang yang mendengar percakapan mereka.
" Kamu kenapa sih, aneh banget? ".
" Ada yang ingin aku bicarain sama kamu Yan! ".
" Iya sayang, aku akan dengerin kok. Kamu mau bicara apa hm? ". Karina mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya, lalu meletakkan benda tersebut di atas meja.
Awal nya Andriyan tampak bingung, namun mata nya menatap benda kecil tersebut dan melotot saat tahu apa yang ada di depan nya.
" I ini? ".
" Aku hamil Yan, dan kamu harus tanggung jawab! ".
" Tapi bagaimana bisa, bukan kah selama ini kita main aman sayang? ". Tanya Andri, diri nya masih tak percaya jika perbuatan mereka selama ini membuat sesuatu tumbuh dalam rahim Karina.
" Aku juga gak tahu, tapi ini anak kamu. Aku juga kaget waktu pagi tadi tes dan hasil nya positif! ". Laki laki itu tampak meraup wajah nya kasar.
Menjadi seorang ayah dan memiliki anak belum pernah terbayang kan dalam benak nya.
" Tapi besok kamu akan menikah Rin, bagaimana cara ku tanggungjawab kalau kamu akan menikah dengan orang lain? ". Tanya Andri memberikan alasan yang logis.
" Kamu bisa minta tanggung jawab pada suamimu nanti, bilang saja kalau anak yang kamu kandung adalah anak nya. Orang orang gak akan curiga apalagi belum ada yang tahu tentang kehamilan kamu kan! ". Kata Andriyan lagi memberikan solusi.
Namun bukan nya senang dengan apa yang di katakan sang kekasih, Karina justru tampak marah.
" Jadi kamu gak mau tanggungjawab dengan apa yang sudah kamu perbuat sama aku?! ".
" Bukan gitu sayang, aku mau saja tanggungjawab karena itu adalah anak aku. Tapi besok kamu akan menikah. Bagaimana bisa aku tanggungjawab sementara kamu akan menikah dengan orang lain! ". Karina terdiam sejenak, lalu menatap kekasih nya dengan serius.
" Ayo kita pergi jauh dan menikah. Lagipula aku juga gak kenal dengan laki laki yang akan menjadi suami ku. Bahkan sampai saat ini aku belum pernah sekalipun melihat wajah nya! ".
" Tapi bagaimana dengan pernikahan kamu besok sayang, semua nya sudah di persiapkan. Apa kamu ingin membuat keluarga kamu malu karena calon pengantin wanita pergi bersama laki laki lain? ".
" Aku gak peduli, aku hanya ingin bersama kamu. Bawa aku pergi sayang, kita akan memulai hidup baru berdua dan merawat anak kita dengan baik! ". Kata Karina dengan mata berkaca kaca.
Andriyan yang tampak ragu pada akhir nya menganggukan kepala. Laki laki itu akan menuruti kekasih nya dan membawa nya pergi jauh dari sini, setidaknya sampai keadaan benar benar aman untuk mereka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
karin pasti menyesal,, semoga Surya betul" BADAS CEO bukan kaleng"